MASYARAKAT DAN
MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN PERSONAL
Di dalam konsep pemasaran, dikenal istilah adonan pemasaran (marketing mix) yang
disebut sebagai 4P, yaitu :
Pengertian P yang keempat dari 4P ini merasuk amat luas ke dalam masyarakat,
termasuk kalangan kesehatan, sehingga begitu membicarakan “promosi kesehatan”
maka yang diingat adalah promosi dalam bentuk aktivitas kampanye komunikasi.
Padahal aktivitas promosi dalam pemasaran merupakan (dan untuk selanjutnya kita sebut
sebagai) “promosi produk”, BUKAN promosi kesehatan sebagai satu konsep yang utuh.
Latar belakang dari lahirnya konsep baru promosi kesehatan
adalah kenyataan bahwa upaya-upaya “health education”
atau pendidikan (penyuluhan) kesehatan tidak dengan serta
merta atau tidak dengan mudah membuat individu ataupun
masyarakat berperilaku yang menguntungkan kesehatan,
karena pendidikan kesehatan bertujuan untuk menghasilkan
perilaku yang menguntungkan kesehatan, dan perilaku itu
bersifat sukarela (Green, 1996, Green, 2000; Naidoo and
Wills, 2000: 84), tidak memaksa (French di dalam Naidoo and
Wills, 2000:84)
PRINSIP PROMOSI
KESEHATAN
Terdapat 4 prinsip di dalam pemberdayaan masyarakat yang
kemudian dipakai guna bisa mensukseskan program
pemberdayaan tersebut, adapun prinsip tersebut diantaranya
(Najiati, dkk 2005:54)
1. Prinsip Kesetaraan
2. Prinsip Partisipasi
3. Prinsip Keswadayaan Atau Kemandirian
4. Prinsip Berkelanjutan
PRINSIP
KESETARAA
N
Aras Mezzo
Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan
dengan mengguanakan kelompok sebagai media intervens. Pendidikan dan
pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam
meningkatkan kesadaran pengetahuan, keterampilan dan sikap klien agar memiliki
kemampuan
Aras Makro
Pendekatan ini di sebut juga sebagai strategi sistem besar (large-system strategy), karena
sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan
kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian
masyarakat, manajemen politik adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.Strategi
sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk
memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk memiliki serta menentukan strategi
yang tepat untuk bertindak.
CONT….
Berdasarkan pendapat Sunyoto Usman (2003 : 40-47 ) ada beberapa strategi yang dapat
menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan
masyarakat, yaitu menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.
Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu :
1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap
manusia memiliki potensi atau daya yang dapat dikembangkan.
2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering), upaya yang
amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta
akses ke dalam sumber- sumber kemajuan ekonomi seperti modal, lapangan
kerja, dan pasar.
3. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan,
harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah.
PERENCANAAN
PROMOSI KESEHATAN
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu fase dimana secara
rinci direncanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
muncul, sedangkan implementasi adalah suatu waktu dimana
perencanaan dilaksanakan. Kesalahan-kesalahan sewaktu membuat
perencanaan akan terlihat selama proses implementasi, demikian
juga halnya dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama
periode implementasi merupakan refleksi dari proses perencanaan.
MENYUSUN JADWAL
PELAKSANAAN
• Merupakan penjabaran dari waktu tempat
dan pelaksanaan yang biasanya dsajikan
dalam bentuk gan chart.
PELAKSANAAN
PROMOSI KESEHATAN
Memperhatikan strategi promosi kesehatan tersebut di atas,
maka dapat dikatakan bahwa terdapat dua kategori
pelaksana promosi kesehatan, yaitu :
1. Setiap petugas kesehatan
2. Petugas khusus promosi kesehatan (disebut penyuluh
kesehatan masyarakat).
Setiap Petugas Kesehatan
Setiap petugas kesehatan yang melayani pasien dan
ataupun individu sehat (misalnya dokter, perawat, bidan,
tenaga gizi,petugas laboratorium dan lain-lain) wajib
melaksanakan promosi kesehatan.
Tujuan Monitoring
1. Seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah
dalam pelaksanaan program, misalnya:
2. Bagiamana strategi yang tidak berfungsi
3. Mekanisme program mana yang tidak sesuai
4. Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
5. Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
Tahap-tahap Monitoring
1. Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program
2. Hasil antara.
3. Perilaku yang diharapkan.
4. Perbaikan kesehatan.
Manfaat Monitoring
5. Manajemen
Pemantauan akan memberikan informasi tentang proses dan cakupan program
kepada pimpinan program serta memberikan umpan balik pelaksanaan program.
2. Evaluasi
Pemantauan yang tepat dan baik dapat mentafsirkan hasil akhir program secara
akurat.
3. Citra
Pemantauan yang dilakukan dengan baik memberikan kesan bahwa pemimpin
program sangat peduli terhadap sumber dana dan daya yang diper!ukan.
Apa yang dipantau
1. Input
Materi
Distribusi
Media
Jangkauan target
Kegiatan program
Sumber daya
2. Output=hasil antara.
Apakah sasaran menerima pesan/materi.
Apakah sasaran memanfaatkan bahan.
Apakah sasaran merasakan manfaat bahan.
Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan.
Pengetahuan: tes tulis atau lisan.
Sikap: ska!a sikap.
Psikomotor: praktik.
Indikator
Sesuai tujuan pendidikan kesehatan meliputi:
Aspek pengetahuan
Aspek sikap
Aspek ketrampilan/tindakan.
Apa yang dinilai = dimensi evaluasi
Input = masukan
Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode, media,
kemampuan penyuluh.
Proses
Pelaksanaan pendidikan kesehatan.
Output
Hasil dari pendidikan kesehatan dan
pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan keterampilan.
Outcome = dampak
Dampak dari pendidikan kesehatan dan peningkatan PHBS
Hasil = Kesimpulan.