Farmakologi Dasar
Meet
Our
Team
Bella Safira Della Lavenia M. Amir Faisol
AKF19015 AKF19023 AKF19067
lin rin .
e n isi p o
P alos
01 Se f
02
a s e
kt am
k tam em L a
o b a
be pe n B eta
Mon Ka r
bi to r
03 04 05
Inhi
Penisilin mempunyai mekanisme kerja dengan
Penisilin
cara mempengaruhi langkah akhir sintesis
dinding sel bakteri (transpepetidase atau
ikatan silang), sehingga membran kurang
stabil secara osmotik. Lisis sel dapat terjadi,
sehingga penisilin disebut bakterisida.
Keberhasilan penisilin menyebabkan kematian
sel berkaitan dengan ukurannya, hanya
defektif terhadap organisme yang tumbuh
secara cepat dan mensintesis peptidoglikan
dinding sel
Golongan Contoh Aktivitas
Penisilin G dan penisilin V Penisiln G dan Penisilin V Sangat aktif terhadap kokus, gram positif, tetapi
cepat dihidrolisis oleh penisilinase.
Penisilin yang resisten Metisilin, nafsilin, oksasilin, Merupakan obat pilhan pertama untuk terapi
terhadap beta kloksasilin, dandikloksasilin S.aureus yang memproduksi penisilinase. Aktivitas
laktamase/peisilinase antibiotik kurang poten terhadap mikroorganisme
yang kurang sensitiv terhadap penisilin G.
Aminopenisilin Ampisilin, amoksisilin Selain mempunyai aktivitas terhadap bakteri
Gram-positif, juga mencakup mikroorganisme
Gramnegatif, seperti Haemophilus influenzae,
Escherichia coli, dan Proteus mirabilis.
Sefalosporin
erat dengan penislin secara struktur dan
fungsional. Kebanyakan sefalosporin
dihasilkan secara semisintetik dengan
pengikatan kimia pada rantai samping asam 7-
aminosefalosporanat. Sefalosporin
mempunyai mekanisme kerja sama dengan
penislin dan dipengarungi oleh mekanisme
resistensi yang sama, tetapi obat−obat
tersebut lebih cenderung menjadi lebih
resisten dibandingkan penislin terhadap beta-
laktam
Generasi Contoh Aktivitas
I Sefaleksin Sefadrin Antibiotik yang efektif terhadap gram positif dan
Sefalotin Sefadroksil memiliki aktifitas sedang terhadap gram negatif
Sefazolin
II Sefaklor Sefotetan Aktifitas antibiotik gram negatif yang lebih aktif
Sefamandol Sefmetazol daripada generasi I
Sefuroksim Sefprozil
Sefotoksin
III Sefotaksim Sefoperazone Aktivitas kurang aktif terhadap kokus Gram positif
Seftriakson Sefrizoksim dibandingkan generasi I, tapi lebih aktif terhadap
Seftazidim Sefpodoksim Enterobacteriaceae, termasuk strain yang
Sefiksim Moksalaktam memproduksi beta laktamase. Seftazidim dan
sefoperazon juga aktif terhadap P. Aeruginosa, tapi
kurang aktif dibandingkan generasi III lainnya
terhadap kokus Gram positif
IV Sefepim Aktifitas lebih luas dibandingkan generasi II dan tahan
Sefpirom terhadap beta-laktamase
Seftriakson Sefadroksil
Indikasi : pada pasien dengan infeksi serius Indikasi : pada pasien dengan infeksi bakteri
disebabkan oleh bakteri yang sensitif termasuk gram positif dan gram negatif.
septikemia, pneumonia, dan meningitis, Kontra Indikasi : pada pasien dengan
profilaksis pada pembedahan profilaksis hipersensitivitas terhadap sefalosporin.
meningitis meningokokal, gonore. Efek samping: diare, mual muntah dan rasa
Kontra Indikasi : pada pasien dengan tidak enak pada saluran cerna.
hipersensitif terhadap sefalosporin, porfiria, Dosis : berat badan lebih dari 40kg : 0,5-1g dua
neonatus dengan ikterus, hipoalbuminemia, kali sehari. Infeksi jaringan lunak, kulit, dan
asidosis atau gangguan pengikatan bilirubin. saluran kemih tanpa komplikasi : 1g/hari. Anak
Efek Samping : diare, mual muntah dan rasa kurang dari 1 tahun : 25mg/kg bb/hari dalam
tidak enak pada saluran cerna. dosis terbagi. Anak 1-6thn: 250mg dua kali
Dosis : untuk bayi dan anak di injeksi IM sehari. Anak lebih dari 6thn : 500mgmg dua kali
dalam, IV lambat (3−4 menit) atau infus IV sehari.
20−50 mg/kgBB/hari sampai 80 mg/kgBB/hari,
pada infeksi serius, infus IV dalam 60 menit
Yang termasuk ke dalam golongan adalah
Monobaktam
aztreonam. Aktivitas resisten terhadap beta
laktamase yang dibawa oleh bakteri Gram-
negatif. Aktif terutama terhadap bakteri Gram-
negatif. Aktivitasnya sangat baik terhadap
Enterobacteriacease, P. aeruginosa, H.
influenzae dan gonokokus. Pemberian secara
parenteral, terdistribusi baik ke seluruh tubuh,
termasuk cairan serebrospinal. Sebagian
besar obat diekskresi utuh melalui urin
Karbapenem merupakan antibiotik lini ketiga yang
mempunyai aktivitas antibiotik yang lebih luas
Karbepenem daripada sebagian besar beta-laktam lainnya.
Spektrum dengan aktivitas menghambat sebagian
besar Gram-positif, Gram negatif, dan anaerob.
Spektrum bakteri imipenemin /solastatin merupakan
Obat yang termasuk karbapenem preparat antibiotik beta-laktam berspektrum paling
adalah meropenem. Antibiotik ini luas yang tersedia saat ini. Obat ini menunjukkan
diindikasikan pada pasien dengan peranan dalam terapi empirik karena obat ini aktif
infeksi berat oleh kuman gram negatif terhadap organisme gram positif penghasil
yang resisten terhadap antibiotik penisilinase dan organisme gram negatif, anaerob
turunan penisilin dan sefalosporin dan Pseudomonas aeruginosa , meskipun strain
generasi ketiga serta resisten terhadap pseudomunas lainnya resisten
bakteri yang memproduksi extended
spectrum beta lactamase (ESBL).
Inhibitor Beta Laktamase
2. Sulbaktam
Inhibitor beta laktam adalah golongan yang Dikombinasi dengan ampisilin untuk
lindungi antibiotik beta laktam dengan cara penggunaan parenteral dan kombinasi ini
menginaktivasi beta laktamase. Yang aktif terhadap bakteri gram negatif dan
termasuk dalam golongan ini adalah : bakteri anaerob. Sulbaktam kurang poten
dibanding klavulanat sebagain inhibitor beta
laktamase.
1. Asam Klavulanat
Merupakan Suicide Inhibitor yang mengikat 3. Tazobaktam
beta laktamase dari bakteri gram positif dan Dikombinasi dengan piperasilin untuk
gram negatif secara ireversibel. Obat ini penggunaan parenteral. Waktu paruhnya
dikombinasi dengan amiksisilin untuk memanjang dengan kombbinasi ini,
pemberian oral dan dengan tikarsilin untuk ekskresinya melalui ginjal.
pemberian parenteral.
Co-Amoxiclav
Komposisi : Amoksisilin 500mg dan Asam
Kluvalanat 125mg
Indikasi : Infeksi salura nafas bagian atas,
infeksi saluran kemih, dan kelamin.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap
antibiotik beta laktam.
Dosis : Dewasa 3 x 1 tablet. Anak – anak :
25mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi tiap 8
jam.
Resistensi Antibiotik adalah
Resistensi Antibiotik
kondisi dimna bakteri dalam Cara Pencegahannya :
tubuh menjadi kebal terhadap
antibakteri. Sehingga peran 01 Hanya menggunakan antbiotik yang
antibiotik yang digunakan direkomendasikan dokter.
menjadi tidak bekerja pada
02 Tidak perlu menggunakan antibiotik ketika
dosis yang normalnya
tidak diperlukan
dibutuhkan.
03 Patuhi anjuran medis dalam penggunaan