Anda di halaman 1dari 17

Masyarakat Rumah Sakit

dan Kebudayaan
Kelompok 1 :

 Alfiani Syahri
 Anggun Nita Wati
 Ela Komala
 Halimatus Sa’diah
 Nopiani Dwi Astuti
 Reny Rosriana
 Siti Hayatunnufus
 Zulfa Fauziah Rahmah
Dosen Pembimbing :
H. Wasludin, S.KM., M.Kes.
Menurut bahasa Yunani,
Antropologi dari bahasa latin yaitu
Pengertian Anthropos yang berarti manusia, dan
Logos yang berarti akal. Antropology
Antropologi dapat diartikan sebagai seuatu ilmu
yang berusaha mencapai pengertian
tentang makhluk manusia dengan
mempelajari aneka warna bentuk
fisik, kepribadian,masyarakat, serta
kebudayaannya (Asriwati & Irawati,
2019).
Pengertian Antropologi Pengertian
kesehatan merupakan konsep yang tepat
karena mengkaji masalah-masalah Antroplogi
kesehatan dan penyakit dari dua kutub
yang berbeda yaitu kutub biologi dan Kesehatan
kutub sosial budaya
(Foster/Anderson,1986).

“Kajian antropologi kesehatan


mengarah pada manusia dan perilaku
seputar masalah kesehatan.”
Hubungan antara Sosial Budaya dan Biologi yang
merupakan Dasar dari Perkembangan Antropologi
Kesehatan
Menurut Asriwati dan Irawati (2019) hubungan antara
sosial budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan
yang menjadi masalah kompleks dari berbagai masalah
lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan
manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika,
dan sebagainya.
Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai
psycho socio somatic health well being , merupakan
resultante dari 4 faktor yaitu :
• Environment atau lingkungan
• Behaviour atau perilaku,
• Heredity atau keturunan
• Health care service
Masyarakat Rumah Sakit dan Kebudayaan
• Konsep Kebudayaan
- Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya
mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih
diinginkan (Ralph Linton).
Jadi, kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan. Istilah ini meliputi
cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari
kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk
tertentu.
• Konsep Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter,
perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Lanjutan

• Kebudayaan Rumah Sakit


Kebudayaan Rumah Sakit mempunyai premis kesehatan itu sangat
penting, nyawa sangat berharga, perlu berbagai upaya yang harus dilakukan
oleh Rumah Sakit untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Seiring dengan membaiknya tingkat pendidikan, meningkatnya
keadaan sosial ekonomi masyarakat, serta adanya kemudahan dibidang
transportasi dan komunikasi, majunya IPTEK serta derasnya arus sistem
informasi mengakibatkan sistem nilai dalam masyarakat berubah.
Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih bermutu
termasuk pelayanan kesehatan.
Lanjutan

selain itu, perkembangan teknologi dan berbagai bidang yang


lainnya tercipta sebuah istilah yang menandakan sebagai suatu
Budaya dalam lingkup kesehatan istilah tersebut ialah Komite Etik
Rumah Sakit (KERS), dapat dikatakan sebagai suatu badan yang
secara resmi dibentuk dengan anggota dari berbagai disiplin
perawatan kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas untuk
menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam rumah
sakit.
 
Transkultural Nursing
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan
budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang
fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada
nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger,
2002).
Lanjutan

Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari


oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural
yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa
sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya
dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan
kepada klien.
“Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan
terjadinya cultural shock”
Tujuan dari keperawatan transkultural
adalah untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti dan
menggunakan pemahaman keperawatan transkultural untuk
meningkatkan kebudayaan yang spesifik dalam pemberian
asuhan keperawatan.
Perspektif Transkultural dalam
Keperawatan
Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota
kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam
berfikir, bertindak dan mengambil keputusan. Adanya globalisasi,
dimana perpindahan penduduk antar negara (imigrasi), menyebabkan
adaya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan. Sangat
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai
dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut
diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Penerapan Prinsip Sosial Budaya dalam Pemberian
Asuhan Keperawatan Klien di Rumah Sakit
1. Pengkajian

Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi


masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien.
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada "Sunrise
Model" yaitu :
- Faktor teknologi
- Faktor agama
- Faktor sosial dan keterikatan keluarga,
- Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
- Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
- Faktor ekonomi , Faktor pendidikan.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar
belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau
dikurangi melalui intervensi kepe
Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering
ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu :
gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan
kultur, gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi
sosiokultural dan ketidakpatuhan dalam pengobatan
berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.
Perencanaan dan Pelaksanaan
Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan
pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai denganlatar
belakang budaya klien.
Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural, yaitu :
1. Cultural care preservation/maintenance
2. Cultural careaccomodation/negotiation /Negosiasi budaya.
3. Cultual care repartening/reconstruction /Restrukturisasi budaya
Evaluasi asuhan keperawatan
transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien
mempertahankan budaya yang
tentang Evaluasi
sesuai dengan kesehatan,
mengurangi budaya klien yang
tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya baru
yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang
dimiliki klien.
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai