Bag. Keempat
Negara & Sistem Politik
Negara
Konstitusi
Konstitusi Indonesia
Politik dan Strategi
Politik Nasional Indonesia
Soemiarno 2006 1
Negara (1)
Bangsa Wilayah/tempat tinggal Negara
Negara state, etat, staat bhs Latin
status/statum: keadaan tegak & tetap
Persekutuan hidup manusia status civititas
sejak abad XVI istilah negara
Negara (institusi): wilayah, rakyat, Pemerin-
tah (konferensi Motevideo)
Prasarat lain (Prof. Dr. Sri Sumantri, SH) :
kedaulatan, konstitusi, tujuan negara
Soemiarno 2006 2
Negara (2) Beberapa definisi
Logemann: Ormas dgn kekuasaannya mengatur
masyarakat.
Weber: Struktur politik (ada hukum utk
komuniti manusia berlaku dlm wilayah,
memaksa agar tertib, serta monopoli memiliki
& penggunaan senjata)
KBBI (1): org di suatu wilayah yg mempunyai
kekuasaan tertinggi yg sah & diatati oleh
rakyat
KBBI (2): kelompok sosial yg menduduki
wilayah tertentu yg diorganisasi dibawah
lembaga politik & pemerintah yg efektif,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat hingga
berhak menentukan Tujuan Nasinal
Soemiarno 2006 3
Negara (3)
Teori terjadinya Negara (1)
Theokrasi kedaulatan neg. dari Tuhan
Soemiarno 2006 5
Negara (5)
Prasyarat Negara (1)
Wilayah daerah besar & kecil (provinsi,
kabupaten & kota (ps 2 UUD no 32/2004)
Penduduk/warganegara (dibahas tersendiri)
Pemerintah sistem monarkhi & republik
- Pem. monarkhi mutlak, parlementer
- Pem. republik presidensial, parlementer
- Pemerintah demokrasi, otokrasi, oligarkhi,
aristokrasi
Soemiarno 2006 6
Negara (5)
Prasyarat Negara (2)
Kedaulatan kekuasaan tertinggi utk membu-
at & melaksanakan UU termasuk memaksa.
- Kedaulatan kedalam (internal souvereignty)
- Kedaulatan keluar (external souvereignty)
- Kedaulatan Tuhan raja wakil Tuhan
- Kedaulatan Rakyat dari rakyat
- Kedaulatan Hukum hukum merupakan
kekuasaan tertinggi
Soemiarno 2006 7
Negara (5)
Prasyarat Negara (3)
Tujuan Negara, a.l.: memperluas kekuasaan,
menyelenggarakan ketertiban hukum, menca-
pai kesejahteraan umum
Plato: Memajukan kesusilaan manusia sbg per-
seorangan & makhluk sosial
Roger H.Saltau: Memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya
cipta sebebas mungkin.
NKRI: (lihat alinea ke-4 Pembukaan UUD-45)
Soemiarno 2006 8
Negara (6)
Bentuk Negara (1)
Negara Kesatuan: neg. merdeka & berdaulat,
dgn satu Pem. Pusat yg berkuasa & mengatur
selurh daerah
- Neg. Kesatuan dgn sistem sentralisasi
- Neg. Kesatuan dgn sistem desentralisasi
Negara Serikat: bentuk gabungan dari bebe-
rapa negara bagian.
- Kekuasan Federal limitatif dari neg. Bagian
- Pem Federal/Pusat: hub. luar negeri, perta-
hanan neg., fiskal & pos
Soemiarno 2006 9
Negara (7)
Bentuk Negara (2)
Negara Dominion: ex Jajahan Inggris yg ingin
tetap bersatu & mengakui Monarkhi Inggris
sbg kepala negara/lambang persatuan. Setiap
negara merdeka penuh, baik dlm pol LN/DN.
Negara Protektorat: dibawah lindungan neg
lain/badan internasional
- Protektorat Kolonial
- Protektorat Internasional
Negara Uni: merupakan bentuk gabungan ne-
gara, a.l. : utk perlancar kerjasama
Naning, 1982: 38-43
Soemiarno 2006 10
Negara (8)
Bentuk Pemerintahan (1)
Monarkhi: Mono & archie yg berkuasa 1
orang saja kerajaan turun temurun
- Monarkhi Absolut
- Monarkhi Konstitusional
- Monarkhi Parlementer
Oligarkhi: oligoi (sedikit) & archie
- Aristiokrasi (aristos = bangsawan)
- Plutokrasi (plutos = kekayaan)
Soemiarno 2006 11
Negara (9)
Soemiarno 2006 12
Negara (10)
Tugas Negara
Tugas Negara menjamin agar Tujuan
Nasional (Tunas) tercapai
Tunas : aman (tetap eksis) & sejahtera
Tunas dpt dicapai hanya melalui pembangunan
bangsa & negara
Pembangunan bangsa yg baik melalui proses :
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pembinaan, pengendalian serta pengawasan—
merupakan fungsi manajemen—dgn seksama
thd bangsa/rakyat, pemerintah & wilayah dgn
tertib & teratur.
Soemiarno 2006 13
Negara mrt Pancasila
Negara Persatuan : (alinea IV /Tunas 1)
Negara Kebangsaan : bangsa : teori H.Kohn
E. Renan, F. Ratzel,
Negara kebangsaan (kesatuan : sejarah, nasib,
kebudayaan, wilayah, asas kerokhanian
Negara Integralistik
Negara Kebangsaan yg berketuhanan
Negara Kebangsaan yg berkeadaban
Negara Kebangsaan yg berkerakyatan
Negara Kebangsaan yg berkeadilan sosial
Soemiarno 2006 14
KONSTITUSI (1)
Bhs Perancis: constituir membentuk
Pengaturan dasar pembentukan negara
Konsensus (general agreement) negara utk
melindungi kepentingan bersama & diwujudkan
bersama
-Tujuan/cita2 bersama (the general goals of
society).
- Rule of Law sbg landasan & penyelenggaraan
Negara (the basic of government)
- Bentuk institusi & prosedur ketatanegaraan
(the form of institutions & procedures)
Soemiarno 2006 15
KONSTITUSI (2)
Sejumlah aturan2 dasar & ketentuan2 yang
dibentuk untuk mengatur fungsi & struktur
lembaga negara & lembaga pemerintah terma-
suk kerjasama antara rakyat (masyarakat) &
negara dalam rangka kehidupan berbangsa &
bernegara
Grondwet (Belanda) & grundgesetz (Jerman)
Konstitusi merupakan “fundamental law”
istilah Belanda & Jerman
Soemiarno 2006 16
KONSTITUSI (3)
Prof. Sri Sumantri : suatu naskah yg memuat
suatu bangunan negara & sendi2 sistem peme-
rintahan negara.
Secara terminologi: Sejumlah aturan dasar &
ketentuan hukum yg dibentuk utk mengatur
fungsi & struktur lembaga pemerintahan
termasuk hubungan kerjasama antar negara &
masyarakat dlm hal kehidupan berbangsa &
bernegara
Soemiarno 2006 17
KONSTITUSI (4)
Nawiasky (dikutip Dr Hamid Attamimi): ada
norma tertinggi hukum perlu ditulis
konstitusi atau UUD agar ada pegangan &
pemberi batas pengaturan kekuasaan negara
Oesman (edt), 1992: 74
Prof Miriam Budiardjo: Dlm negara demokrasi
konstitusional, UUD berfungsi khas membatasi
kekuasaan pemerintah sedemikian rupa hingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat se-
wenang2.
Budiardjo,178:96
Soemiarno 2006 18
KONSTITUSI (5)
Pentingnya Konstitusi
Membagi kekuasaan dalam negara : bagaimana
kekuasaan dibagi legislatif, eksekutif &
yudikatif
Membatasi kekuasaan organ negara, mengatur
hub antar organ negara, menagtur kekuasaan
organ negara dgn warganegara
Pembatasan kekuasaan & membagi legitimasi
kekuasan pemerintah serta instrumen peng-
alihan kewenangan.
Soemiarno 2006 19
KONSTITUSI (6)
Konsitusi/UUD : Dukumen tertulis formal
Hasil Perjuangan politik bangsa di masa lampau
Tingkat tertinggi perkembangan ketatanega-
raan bangsa
Pandangan pendiri/tokoh bangsa yg hendak
diwujudkan utk sekarang & yg akan datang.
Suatu keinginan, perkembangan ketatanega-
raan bangsa hendak dipimpin
Soemiarno 2006 20
KONSTITUSI (7)
Perubahan
Miriam Budiardjo
Sidang Legislatif dgn tambahan syarat
Referendum/Plebisit
¾ Neg bagian setuju
Musyawarah khusus (convention)
K.C.Wheare
Kekuatan primer (some primary forces)
Dlm peraturan konstitusi (formal amandement)
Penafsiran hukum (judicial interpetation)
Kebiasaan ketatanegaraan (usage & convention)
Soemiarno 2006 21
KONSTITUSI INDONESIA (1)
Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia
Maklumat Gunseikan no.23/1945 & Ultah
Tenno Haika 29 April 1945
Sidang2 BPUPKI 29 Mei 1945 – 16 Juni 1945
Anggota 21 orang, Pimpinan Ir. Sukarno &
Drs. Moh Hatta + 19 mewakili daerah.
Latar belakang sbg janji Jepang memerdeka-
kan Hindia Belanda dari kekuasaan Penjajahan
Belanda
Soemiarno 2006 22
KONSTITUSI INDONESIA (2)
Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia
Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
Menetapkan & mengesahkan pembukaan UUD
yg diambil dari RUU yg disusun Panitia Peru-
mus tgl 22 Juni 1945
Menetapkan & mengesahkan UUD yg bahannya
hampir seluruhmya dari RUU yg disusun Pani-
tia Perancang UUD tgl 16 Juni 1945
Memilih Ketua PPKI & Wakilnya sbg Presiden &
Wakil Presiden
Pek. Presiden sementara dibantu PPKI KNI
Soemiarno 2006 23
KONSTITUSI INDONESIA (3)
Wujud Keformalan Indonesia
Ada rakyat
Wilayah (ex Hindia Belanda)
Kedaulatan (Proklamasi Kemerdekaan)
Pemerintah (sejak terpilihnya Presiden)
Tujuan Negara (mewujudkan masyarakat
adil & makmur berdasarkan Pancasila)
Bentuk Negara negara kesatuan
Soemiarno 2006 24
KONSTITUSI INDONESIA (4)
Soemiarno 2006 27
KONSTITUSI INDONESIA (7)
UUD NKRI 1945
Prinsip Penyelenggaraan Negara
Ketuhanan YME
Cita Negara Hukum (nomokrasi)
Faham Kedaulatan Rakyat (demokrasi)
Pemisahan kekuasaan & Prinsip check & balance
Sistem Pemerintahan Presidensial
Prinsip Persatuan & Keragaman dlm Neg Kesatuan
Demokrasi Ekonomi
Cita Masyarakat Madani
Soemiarno 2006 28
KONSTITUSI INDONESIA (8)
UUD NKRI 1945
Lembaga Negara
Majelis Permusyawaratan Rakyat (ps 2 & 3)
Presiden & Wakil Presiden (ps 4 s/d 16)
Dewan Perwakilan Rakyat (ps 19 s/d 22B)
Dewan Perwakilan Daerah (ps 22C s/d 22D)
Badan Pengawas Keuangan (ps 23E s/d 26G)
Mahkaman Agung (ps 24 & 24A)
Komisi Yudisial (ps 24B)
Mahkamah Konstitusi (ps 24C s/d 25)
Soemiarno 2006 29
KONSTITUSI INDONESIA (9)
Tata Urut Per-undang2an
1. Peraturan Dasar (UUD, Perubahan UUD, Pia-gam
Dasar)
2. UU/Perpu/Jurisprudensi
3. Peraturan Pemerintah & Peraturan Presiden
4. PerMen (Peraturan Pejabat stgkt Menteri)
5. Perda Provinsi
6. Peraturan Gubernur
7. Perda Kabupaten/kota
8. Peraturan Bupati/Walikota
9. Peraturan Desa
Soemiarno 2006 30
POLITIK dan STRATEGI (1)
Latar Belakang
Tunas (tujuan nasional) hanya dpt dicapai
melalui pembangunan bangsa & negara
Pembangunan bangsa & negara yg baik melalui
proses manjemen dgn tertib, teratur & sek-
sama thd bangsa/rakyat, pemerintah & wil.
Rangkaian kegiatan ini dikenal sbg politik
nasional.
Utk menyelesaikan politik nasional tdk mudah
& diperlukan beberapa cara.
Salah satu cara perang (dlm arti luas), utk
memenangkan perang perlu strategi.
Soemiarno 2006 31
POLITIK dan STRATEGI (2)
Latar Belakang
Perang merupakan kelanjutan dari politik dgn cara
lain.
Perang—kini—tidak hanya berarti menghadapi
konflik tetapi juga menghadapi kompetisi dgn
negara lain.
Evaluasi pembangunan melalui pembandingan
antara rencana strategi dgn hasil pembangunan.
Strategi : upaya utk memenangkan perang.
Strategi dpt diubah setelah mengevaluasi hasil
setiap tahap
Soemiarno 2006 32
POLITIK dan STRATEGI (3)
Latar Belakang
Pengambilan keputusan adalah fungsi
manajemen yg tidak kalah penting.
Proses pengambilan keputusan dlm politik yg
baik adalah demokrasi.
Hakekat demokrasi adalah partisipasi rakyat
dalam pengambilan keputusan
Membahas politik disamping membahas
strategi juga akan membahas masalah demo-
krasi, karena dgn tegaknya demokrasi budaya
kekerasan dlm kehidupan berbangsa & ber-
negara akan dapat dicegah.
Soemiarno 2006 33
POLITIK dan STRATEGI (4)
Definisi Politik
Politik Yunani (kuno) polis negara
Polis : kota segala masalah yg dihadapi warga kota
Dikembangkan oleh : Socrates, Plato (ttg Republik),
Aristoteles (450 s.M),
India (450 s.M) : buku Dharmasastra & Arthasastra
Cina (500 s.M) : Confusius, Mencius & mazhab Legalis
Indonesia (abad XIII) : Negarakertagama, Babad
Tanah Jawi
Thomas Hobbes, John Lock, Jean J. Rousseau (abad
XVII) s/d pemikir abad XXI
Tulisan2 mereka kini menjadi patokan ilmuwan politik
Budiardjo, 1998
Soemiarno 2006 34
POLITIK dan STRATEGI (5)
Definisi Politik
Quicy Wright : the art of influencing, manipulating or
controlling major groups, so as the advantage the
purpose of some against the opposition of others.
Chandra, 1979 : 5
KBBI : Segala urusan & tindakan mengenai Pemerin-
tahan negara atau thp negara lain
KBBI, 2002 : 886
Politik (politics) : segenap kegiatan yg berpengaruh
pada alokasi nilai yg mengikat masyarakat utk dpt
memecahkan masalahnya dgn baik.
Kebijaksanaan (policy) : penggunaan pertimbangan2
tertentu yg dianggap lebih menjamin terlaksananya
cita2
Soemiarno 2006 35
POLITIK dan STRATEGI (5)
Perkembangan Definisi Politik
Negara : organ tertinggi penyelenggara kepentingan bersa-
ma seluruh masyarakat & bangsa.
Kepentingan bersama = kepentingan nasional
Peranan negara utk mencapai kepentingan nasional : Meng-
ambil tindakan & Memilih sasaran
Tindakan utk memecahkan masalah nasional politik
nasional
Politik : segenap kegiatan yg berpengaruh dlm alokasi nilai
yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalah
negara
Nilai : pedoman utk tentukan baik/tdk baik atau pedoman
hubungan antar manusia
Aturan : pedoman yg lebih khusus yg menyatakan hak &
kewajiban manusia yg berkenaan dlm pergaulan/hubungan
Soemiarno 2006 36
POLITIK dan STRATEGI (6)
Soemiarno 2006 38
POLITIK dan STRATEGI (8)
Struktur (Kelembagaan) Politik
> Kerangka hubungan formal antara : rakyat –
pemerintah – wilayah – kedaulatan
> Yg Umum : Rakyat – Kelompok Kepentingan –
Partai Politik – Badan Legislatif – Badan
Eksekutif – Birokrasi – Badan Yudikatif
Proses Politik :
Kegiatan politik—dalam kenyataan—yg moti-
vasinya bersumber dari budaya politik &
dilakukan melalui strukur politik yg ada
Soemiarno 2006 39
POLITIK dan STRATEGI (9)
Partisipasi Politik :
Kegiatan seseorang/kelompok orang utk ikut
aktif dlm kehidupan politik, dgn jalan memilih
pemimpin negara
atau
Kegiatan WN yg bertindak a.n pribadi utk
mempengaruhi kebijaksanaan Pemerintah
> Sifat : individu/kolektif, spontan/terorga-
nisasi, damai/kekerasan
> Bentuk : konvensional/non konvensional
Soemiarno 2006 40
POLITIK dan STRATEGI (10)
Massa
Perubahan Struktur Sosial gol menengah
Soemiarno 2006 41
POLITIK dan STRATEGI (11)
Soemiarno 2006 42
POLITIK dan STRATEGI (13)
dukungan massa
Dapat terjadi khaos (kacau) bila tidak
dikendalikan
5. Keterliban Pemerintah yg Meluas dalam
Urusan Sosial, Budaya & Ekonomi
Urusan yg dapat ditangani murni oleh masya-
Soemiarno 2006 49
POLITIK dan STRATEGI (20)
Soemiarno 2006 51
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(1)
Hakekat Politik Nasional Indonesia
kebijaksanaan dasar yg ditempuh Negara utk
mencapai TUNAS
Soemiarno 2006 52
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(2)
Politik Nasional Politik Pembangunan
> Pembangunan Bid Ekonomi “leverage effect”
> Pembangunan Bid Sosial Budaya
> Pembangunan Bid Politik
> Pembangunan Bid Pertahanan Keamanan
Budaya Politik
Sikap WNI yg dilatar belakangi oleh sistem
nilai thd kehidupan pemerintahan lebih
mengarah pada Budaya Politik Parochial
Konflik Pimpinan Partai
Pemimpin Partai ingin menang dlm pemilu
dukungan massa (massa masih parochial)
masih dominan dpt terjadi khaos (kacau) bila
tdk dikendalikan
Soemiarno 2006 54
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(4)
Struktur Lembaga Politik :
> Kelompok2 Kepentingan : Ormas & Orsos :
LSM, NGO
> Partai2 Politik : akankah ada Partai lokal ?
> Badan Legislatif : MPR, DPR & DPD
> Badan Eksekutif
> Birokrasi : Sipil & Militer
> Badan Peradilan : MA (PT, PN, P khusus), MK,
KY
Soemiarno 2006 55
Daftar Rujukan
Affif, Prof Faisal, 2003. Melacak Pemikiran Strategik. Jakarta, Paramadina
Budiardjo, Prof Miriam, 1980, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama
Chandra, Prakash, 1982, International Politics, Delhi, Vikas Publishing House PVT
Collins, John M, 1974, Grang Strategy, Principles & Practices, Annapolis, MA USN
Institute
Eccles, Henry E, 1959, Logistics in the National Defense, Harrisburg, Penn, The
Stackpole co.
Huntington, Samuel P.,1983, Tertib Politik (terjemah. Simamora), Jakarta, CV
Rajawali
Mas’oed, Mochtar & Collin Mc Andrews, 1983, Perbandingan Sistem Politik, Yogya-
karta, Gadjah Mada University Press
Paret, Peter, 1985, Clausewitz and the State, the man his theories, and his time,
Princeton, NJ, Princeton University Press
Pearson, Gordon J, 1990, Strategic Thinking, New York, NY, Prentice Hall
Suseno, Franz Magnis, 2001, Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan
Moderen, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Tjokroamidjojo, Prof Bintoro, 1980, Teori Strategi Pembangunan Nasional,
Jakarta, PT Gunung Agung
Weiner, Myron (edt), 1966, Modernization : The Dynamics of Growth, Cambridge,
Mass, Voice Of America Forum Lectures
Soemiarno 2006 56