Anda di halaman 1dari 56

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Bag. Keempat
Negara & Sistem Politik

 Negara
 Konstitusi
 Konstitusi Indonesia
 Politik dan Strategi
 Politik Nasional Indonesia
Soemiarno 2006 1
Negara (1)
 Bangsa  Wilayah/tempat tinggal  Negara
 Negara  state, etat, staat  bhs Latin 
status/statum: keadaan tegak & tetap
 Persekutuan hidup manusia  status civititas
 sejak abad XVI  istilah negara
 Negara (institusi): wilayah, rakyat, Pemerin-
tah (konferensi Motevideo)
 Prasarat lain (Prof. Dr. Sri Sumantri, SH) :
kedaulatan, konstitusi, tujuan negara
Soemiarno 2006 2
Negara (2) Beberapa definisi
 Logemann: Ormas dgn kekuasaannya mengatur
masyarakat.
 Weber: Struktur politik  (ada hukum utk
komuniti manusia berlaku dlm wilayah,
memaksa agar tertib, serta monopoli memiliki
& penggunaan senjata)
 KBBI (1): org di suatu wilayah yg mempunyai
kekuasaan tertinggi yg sah & diatati oleh
rakyat
 KBBI (2): kelompok sosial yg menduduki
wilayah tertentu yg diorganisasi dibawah
lembaga politik & pemerintah yg efektif,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat hingga
berhak menentukan Tujuan Nasinal
Soemiarno 2006 3
Negara (3)
Teori terjadinya Negara (1)
 Theokrasi  kedaulatan neg. dari Tuhan

- Tuhan YME (monotheis)/dewa (polytheis) yg


mencipta/memerintah alam semesta & isinya
- Raja adalah wakil Tuhan, turunan dewa
 Kekuatan  dominasi “pok kuat” thp “pok le-

mah”, neg: resultante positif dari sengketa &


penaklukan
 Organis konsep biologis, berkembang sejak

abad XIX (bersamaan dgn tumbuhnya ilmu


biologi)
 Sejarah  dasar penyelidikan etnologi-antro-

pologi teori pertumbuhan evolusi


Soemiarno 2006 4
Negara (4)
Teori terjadinya Negara (2)
 Perjanjian (kontrak sosial)
1. Thomas Hobbes  Laviathan utk hilangkan “Homo
homini lupus”  manusia menyerahkan hak2nya pada
seseorang atau dewan & memberikan keabsahan.
Teori ini meletakkan dasar2 negra mutlak.
2. John Locke  manusia hidup bebas & sederajat 
kekuasan tidak bersifat mutlak.  hak yg tdk hilang
“life, liberty, estate”  melindungi hak2 kodrati.
3. Jean Jacques Rousseau negara/bada korporatif-
kolektif dibentuk utk menyatakan kemauan umumnya
& ditujukan utk kebahagian bersama, namun harus
memperhatikan kepentingan idividual

Soemiarno 2006 5
Negara (5)
Prasyarat Negara (1)
 Wilayah daerah besar & kecil (provinsi,
kabupaten & kota (ps 2 UUD no 32/2004)
 Penduduk/warganegara (dibahas tersendiri)
 Pemerintah  sistem monarkhi & republik
- Pem. monarkhi  mutlak, parlementer
- Pem. republik  presidensial, parlementer
- Pemerintah  demokrasi, otokrasi, oligarkhi,
aristokrasi

Soemiarno 2006 6
Negara (5)
Prasyarat Negara (2)
 Kedaulatan  kekuasaan tertinggi utk membu-
at & melaksanakan UU termasuk memaksa.
- Kedaulatan kedalam (internal souvereignty)
- Kedaulatan keluar (external souvereignty)
- Kedaulatan Tuhan  raja wakil Tuhan
- Kedaulatan Rakyat  dari rakyat
- Kedaulatan Hukum  hukum merupakan
kekuasaan tertinggi

Soemiarno 2006 7
Negara (5)
Prasyarat Negara (3)
 Tujuan Negara, a.l.: memperluas kekuasaan,
menyelenggarakan ketertiban hukum, menca-
pai kesejahteraan umum
 Plato: Memajukan kesusilaan manusia sbg per-
seorangan & makhluk sosial
 Roger H.Saltau: Memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya
cipta sebebas mungkin.
 NKRI: (lihat alinea ke-4 Pembukaan UUD-45)

Soemiarno 2006 8
Negara (6)
Bentuk Negara (1)
 Negara Kesatuan: neg. merdeka & berdaulat,
dgn satu Pem. Pusat yg berkuasa & mengatur
selurh daerah
- Neg. Kesatuan dgn sistem sentralisasi
- Neg. Kesatuan dgn sistem desentralisasi
 Negara Serikat: bentuk gabungan dari bebe-
rapa negara bagian.
- Kekuasan Federal limitatif dari neg. Bagian
- Pem Federal/Pusat: hub. luar negeri, perta-
hanan neg., fiskal & pos

Soemiarno 2006 9
Negara (7)
Bentuk Negara (2)
 Negara Dominion: ex Jajahan Inggris yg ingin
tetap bersatu & mengakui Monarkhi Inggris
sbg kepala negara/lambang persatuan. Setiap
negara merdeka penuh, baik dlm pol LN/DN.
 Negara Protektorat: dibawah lindungan neg
lain/badan internasional
- Protektorat Kolonial
- Protektorat Internasional
 Negara Uni: merupakan bentuk gabungan ne-
gara, a.l. : utk perlancar kerjasama
Naning, 1982: 38-43

Soemiarno 2006 10
Negara (8)
Bentuk Pemerintahan (1)
 Monarkhi: Mono & archie  yg berkuasa 1
orang saja  kerajaan turun temurun
- Monarkhi Absolut
- Monarkhi Konstitusional
- Monarkhi Parlementer
 Oligarkhi: oligoi (sedikit) & archie
- Aristiokrasi (aristos = bangsawan)
- Plutokrasi (plutos = kekayaan)

Soemiarno 2006 11
Negara (9)

Bentuk Pemerintahan (2)


 Autokrasi : auto & cratein  memerintah
sendiri (kekuasaan mutlak pada satu orang)
- konsep lama : tdk ada DPR
- konsep baru : DPR sbg pelengkap
 Demokrasi : demos & cratein
- konsep : “Vox Populi, Vox Dei”
- demokrasi langsung & demokrasi perwakilan

Soemiarno 2006 12
Negara (10)
Tugas Negara
 Tugas Negara  menjamin agar Tujuan
Nasional (Tunas) tercapai
 Tunas : aman (tetap eksis) & sejahtera
 Tunas dpt dicapai hanya melalui pembangunan
bangsa & negara
 Pembangunan bangsa yg baik melalui proses :
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pembinaan, pengendalian serta pengawasan—
merupakan fungsi manajemen—dgn seksama
thd bangsa/rakyat, pemerintah & wilayah dgn
tertib & teratur.

Soemiarno 2006 13
Negara mrt Pancasila
 Negara Persatuan : (alinea IV /Tunas 1)
 Negara Kebangsaan : bangsa : teori H.Kohn
E. Renan, F. Ratzel,
 Negara kebangsaan (kesatuan : sejarah, nasib,
kebudayaan, wilayah, asas kerokhanian
 Negara Integralistik
 Negara Kebangsaan yg berketuhanan
 Negara Kebangsaan yg berkeadaban
 Negara Kebangsaan yg berkerakyatan
 Negara Kebangsaan yg berkeadilan sosial
Soemiarno 2006 14
KONSTITUSI (1)
 Bhs Perancis: constituir  membentuk
 Pengaturan dasar pembentukan negara
 Konsensus (general agreement)  negara utk
melindungi kepentingan bersama & diwujudkan
bersama
-Tujuan/cita2 bersama (the general goals of
society).
- Rule of Law sbg landasan & penyelenggaraan
Negara (the basic of government)
- Bentuk institusi & prosedur ketatanegaraan
(the form of institutions & procedures)

Soemiarno 2006 15
KONSTITUSI (2)
 Sejumlah aturan2 dasar & ketentuan2 yang
dibentuk untuk mengatur fungsi & struktur
lembaga negara & lembaga pemerintah terma-
suk kerjasama antara rakyat (masyarakat) &
negara dalam rangka kehidupan berbangsa &
bernegara
 Grondwet (Belanda) & grundgesetz (Jerman)
 Konstitusi merupakan “fundamental law” 
istilah Belanda & Jerman

Soemiarno 2006 16
KONSTITUSI (3)
 Prof. Sri Sumantri : suatu naskah yg memuat
suatu bangunan negara & sendi2 sistem peme-
rintahan negara.
 Secara terminologi: Sejumlah aturan dasar &
ketentuan hukum yg dibentuk utk mengatur
fungsi & struktur lembaga pemerintahan
termasuk hubungan kerjasama antar negara &
masyarakat dlm hal kehidupan berbangsa &
bernegara

Soemiarno 2006 17
KONSTITUSI (4)
 Nawiasky (dikutip Dr Hamid Attamimi): ada
norma tertinggi hukum  perlu ditulis
konstitusi atau UUD  agar ada pegangan &
pemberi batas pengaturan kekuasaan negara
Oesman (edt), 1992: 74
 Prof Miriam Budiardjo: Dlm negara demokrasi
konstitusional, UUD berfungsi khas membatasi
kekuasaan pemerintah sedemikian rupa hingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat se-
wenang2.
Budiardjo,178:96

Soemiarno 2006 18
KONSTITUSI (5)
Pentingnya Konstitusi
 Membagi kekuasaan dalam negara : bagaimana
kekuasaan dibagi  legislatif, eksekutif &
yudikatif
 Membatasi kekuasaan organ negara, mengatur
hub antar organ negara, menagtur kekuasaan
organ negara dgn warganegara
 Pembatasan kekuasaan & membagi legitimasi
kekuasan pemerintah serta instrumen peng-
alihan kewenangan.
Soemiarno 2006 19
KONSTITUSI (6)
 Konsitusi/UUD : Dukumen tertulis formal
 Hasil Perjuangan politik bangsa di masa lampau
 Tingkat tertinggi perkembangan ketatanega-
raan bangsa
 Pandangan pendiri/tokoh bangsa yg hendak
diwujudkan utk sekarang & yg akan datang.
 Suatu keinginan, perkembangan ketatanega-
raan bangsa hendak dipimpin

Soemiarno 2006 20
KONSTITUSI (7)
Perubahan
 Miriam Budiardjo
 Sidang Legislatif dgn tambahan syarat
 Referendum/Plebisit
 ¾ Neg bagian setuju
 Musyawarah khusus (convention)
 K.C.Wheare
 Kekuatan primer (some primary forces)
 Dlm peraturan konstitusi (formal amandement)
 Penafsiran hukum (judicial interpetation)
 Kebiasaan ketatanegaraan (usage & convention)

Soemiarno 2006 21
KONSTITUSI INDONESIA (1)
Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia
 Maklumat Gunseikan no.23/1945 & Ultah
Tenno Haika 29 April 1945
 Sidang2 BPUPKI 29 Mei 1945 – 16 Juni 1945
 Anggota 21 orang, Pimpinan Ir. Sukarno &
Drs. Moh Hatta + 19 mewakili daerah.
 Latar belakang sbg janji Jepang memerdeka-
kan Hindia Belanda dari kekuasaan Penjajahan
Belanda

Soemiarno 2006 22
KONSTITUSI INDONESIA (2)
Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia
 Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
 Menetapkan & mengesahkan pembukaan UUD
yg diambil dari RUU yg disusun Panitia Peru-
mus tgl 22 Juni 1945
 Menetapkan & mengesahkan UUD yg bahannya
hampir seluruhmya dari RUU yg disusun Pani-
tia Perancang UUD tgl 16 Juni 1945
 Memilih Ketua PPKI & Wakilnya sbg Presiden &
Wakil Presiden
 Pek. Presiden sementara dibantu PPKI  KNI
Soemiarno 2006 23
KONSTITUSI INDONESIA (3)
Wujud Keformalan Indonesia
 Ada rakyat
 Wilayah (ex Hindia Belanda)
 Kedaulatan (Proklamasi Kemerdekaan)
 Pemerintah (sejak terpilihnya Presiden)
 Tujuan Negara (mewujudkan masyarakat
adil & makmur berdasarkan Pancasila)
 Bentuk Negara  negara kesatuan

Soemiarno 2006 24
KONSTITUSI INDONESIA (4)

Mekanisme Perubahan UUD


 Pasal 37 UUD-1945 (asli)  3 norma utk
mengubah :
1. Wewenang mengubah UUD pd MPR sbg
lembaga tertinggi negara
2. Untuk mengubah diperlukan quorum (min
2/3 anggota MPR)
3. Putusan harus disetujui oleh 2/3
anggota MPR yg hadir
Soemiarno 2006 25
KONSTITUSI INDONESIA (5)
Perkembangan
 UUD-1945 (17/8-1945 – 27/12-1949)
 Konstitusi RIS (27/12-1949 – 17/8-1950)
 UUDS RI (17/8-1950 – 5/7-1959)
 UUD-1945 (5/7-1959 -19/10-1999)
 UUD-1945 + Amdn I (19/10-1999 -18/8-2000)
 UUD-1945 + Amdn I & II (18/8-2000–9/11-2001)
 UUD-1945 + Amdn I s/d III (9/11-2001–10/8-
2002)
 UUD NKRI 1945 (10/8-2002 kini)  Amandemen
I s/d IV
Soemiarno 2006 26
KONSTITUSI INDONESIA (6)

UUD NKRI 1945


(UUD 1945 + amandemen IV)
 Tool of social and political control
 Tool of social and political reform
 Tool of social and political engineering
 Prinsip Penyelenggaraan Negara

Soemiarno 2006 27
KONSTITUSI INDONESIA (7)
UUD NKRI 1945
Prinsip Penyelenggaraan Negara
 Ketuhanan YME
 Cita Negara Hukum (nomokrasi)
 Faham Kedaulatan Rakyat (demokrasi)
 Pemisahan kekuasaan & Prinsip check & balance
 Sistem Pemerintahan Presidensial
 Prinsip Persatuan & Keragaman dlm Neg Kesatuan
 Demokrasi Ekonomi
 Cita Masyarakat Madani
Soemiarno 2006 28
KONSTITUSI INDONESIA (8)
UUD NKRI 1945
Lembaga Negara
 Majelis Permusyawaratan Rakyat (ps 2 & 3)
 Presiden & Wakil Presiden (ps 4 s/d 16)
 Dewan Perwakilan Rakyat (ps 19 s/d 22B)
 Dewan Perwakilan Daerah (ps 22C s/d 22D)
 Badan Pengawas Keuangan (ps 23E s/d 26G)
 Mahkaman Agung (ps 24 & 24A)
 Komisi Yudisial (ps 24B)
 Mahkamah Konstitusi (ps 24C s/d 25)

Soemiarno 2006 29
KONSTITUSI INDONESIA (9)
Tata Urut Per-undang2an
1. Peraturan Dasar (UUD, Perubahan UUD, Pia-gam
Dasar)
2. UU/Perpu/Jurisprudensi
3. Peraturan Pemerintah & Peraturan Presiden
4. PerMen (Peraturan Pejabat stgkt Menteri)
5. Perda Provinsi
6. Peraturan Gubernur
7. Perda Kabupaten/kota
8. Peraturan Bupati/Walikota
9. Peraturan Desa
Soemiarno 2006 30
POLITIK dan STRATEGI (1)
Latar Belakang
 Tunas (tujuan nasional) hanya dpt dicapai
melalui pembangunan bangsa & negara
 Pembangunan bangsa & negara yg baik melalui
proses manjemen dgn tertib, teratur & sek-
sama thd bangsa/rakyat, pemerintah & wil.
 Rangkaian kegiatan ini dikenal sbg politik
nasional.
 Utk menyelesaikan politik nasional tdk mudah
& diperlukan beberapa cara.
 Salah satu cara  perang (dlm arti luas), utk
memenangkan perang perlu strategi.
Soemiarno 2006 31
POLITIK dan STRATEGI (2)
Latar Belakang
 Perang merupakan kelanjutan dari politik dgn cara
lain.
 Perang—kini—tidak hanya berarti menghadapi
konflik tetapi juga menghadapi kompetisi dgn
negara lain.
 Evaluasi pembangunan melalui pembandingan
antara rencana strategi dgn hasil pembangunan.
 Strategi : upaya utk memenangkan perang.
 Strategi dpt diubah setelah mengevaluasi hasil
setiap tahap

Soemiarno 2006 32
POLITIK dan STRATEGI (3)
Latar Belakang
 Pengambilan keputusan adalah fungsi
manajemen yg tidak kalah penting.
 Proses pengambilan keputusan dlm politik yg
baik adalah demokrasi.
 Hakekat demokrasi adalah partisipasi rakyat
dalam pengambilan keputusan
 Membahas politik disamping membahas
strategi juga akan membahas masalah demo-
krasi, karena dgn tegaknya demokrasi budaya
kekerasan dlm kehidupan berbangsa & ber-
negara akan dapat dicegah.

Soemiarno 2006 33
POLITIK dan STRATEGI (4)
Definisi Politik
 Politik  Yunani (kuno)  polis  negara
 Polis : kota  segala masalah yg dihadapi warga kota
 Dikembangkan oleh : Socrates, Plato (ttg Republik),
Aristoteles (450 s.M),
 India (450 s.M) : buku Dharmasastra & Arthasastra
 Cina (500 s.M) : Confusius, Mencius & mazhab Legalis
 Indonesia (abad XIII) : Negarakertagama, Babad
Tanah Jawi
 Thomas Hobbes, John Lock, Jean J. Rousseau (abad
XVII) s/d pemikir abad XXI
 Tulisan2 mereka kini menjadi patokan ilmuwan politik
Budiardjo, 1998

Soemiarno 2006 34
POLITIK dan STRATEGI (5)
Definisi Politik
 Quicy Wright : the art of influencing, manipulating or
controlling major groups, so as the advantage the
purpose of some against the opposition of others.
Chandra, 1979 : 5
 KBBI : Segala urusan & tindakan mengenai Pemerin-
tahan negara atau thp negara lain
KBBI, 2002 : 886
 Politik (politics) : segenap kegiatan yg berpengaruh
pada alokasi nilai yg mengikat masyarakat utk dpt
memecahkan masalahnya dgn baik.
 Kebijaksanaan (policy) : penggunaan pertimbangan2
tertentu yg dianggap lebih menjamin terlaksananya
cita2
Soemiarno 2006 35
POLITIK dan STRATEGI (5)
Perkembangan Definisi Politik
 Negara : organ tertinggi penyelenggara kepentingan bersa-
ma seluruh masyarakat & bangsa.
 Kepentingan bersama = kepentingan nasional
 Peranan negara utk mencapai kepentingan nasional : Meng-
ambil tindakan & Memilih sasaran
 Tindakan utk memecahkan masalah nasional  politik
nasional
 Politik : segenap kegiatan yg berpengaruh dlm alokasi nilai
yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalah
negara
 Nilai : pedoman utk tentukan baik/tdk baik atau pedoman
hubungan antar manusia
 Aturan : pedoman yg lebih khusus yg menyatakan hak &
kewajiban manusia yg berkenaan dlm pergaulan/hubungan
Soemiarno 2006 36
POLITIK dan STRATEGI (6)

Pengertian Politik (yg diterapkan)


 Politic (kepentingan umum)
> suatu rangkaian asas/prinsip, keadaan serta jalan, cara &
alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan
> suatu keadaan yg kita kehendaki disertai dgn jalan, cara
& alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan
 Policy (kebijaksanaan) : penggunaan pertimbangan2 terten-
tu utk menjamin terlaksananya usaha/cita2 spt yg dike-
hendaki
 Hubungan Politic & Policy :
> Politic memberikan : asas, jalan, cara & alat
> Policy memberikan : pertimbangan utk melaksanakan
Soemiarno 2006 37
POLITIK dan STRATEGI (7)
Budaya Politik
 Sistem kepercayaan & sistem nilai yg berwujud pola
tingkah laku tertentu—baik berupa perbuatan maupun
simbol2 tertentu—menjadi keadaan yg mewarnai poli-tik
masyarakat
atau
 Sikap WN yg dilatar belakangi oleh sistem nilai/sis-tem
kepercayaan thd kehidupan pemerintahan
 Penggolongan :
> Budaya Politik Partisipan
> Budaya Politik Subyek
> Budaya Politik Parochial
Mas’oed, 1983 : 35

Soemiarno 2006 38
POLITIK dan STRATEGI (8)
 Struktur (Kelembagaan) Politik
> Kerangka hubungan formal antara : rakyat –
pemerintah – wilayah – kedaulatan
> Yg Umum : Rakyat – Kelompok Kepentingan –
Partai Politik – Badan Legislatif – Badan
Eksekutif – Birokrasi – Badan Yudikatif
 Proses Politik :
Kegiatan politik—dalam kenyataan—yg moti-
vasinya bersumber dari budaya politik &
dilakukan melalui strukur politik yg ada
Soemiarno 2006 39
POLITIK dan STRATEGI (9)
 Partisipasi Politik :
Kegiatan seseorang/kelompok orang utk ikut
aktif dlm kehidupan politik, dgn jalan memilih
pemimpin negara
atau
Kegiatan WN yg bertindak a.n pribadi utk
mempengaruhi kebijaksanaan Pemerintah
> Sifat : individu/kolektif, spontan/terorga-
nisasi, damai/kekerasan
> Bentuk : konvensional/non konvensional

Soemiarno 2006 40
POLITIK dan STRATEGI (10)

Partisipasi Politik Jaman Moderen


Myron Wiener  5 hal
 Modernisasi : komersialisasi pertanian

 Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi

Massa
 Perubahan Struktur Sosial  gol menengah

 Konflik Pimpinan Partai

 Keterlibatan Pemerintah yg meluas dlm urusan

Sosial, Budaya & Ekonomi


Weiner, 1966 : 223

Soemiarno 2006 41
POLITIK dan STRATEGI (11)

Partisipasi Politik Jaman Moderen


1. Modernisasi
 Komersialisasi Pertanian  petani sudah berfikir
sbg penghasil utk wilayah/negara
 Mekanisasi pertanian bengkel/pabrik peralatan
pertanian  klas pekerja
 Industrialisasi  klas pekerja & klas menengah

 Urbanisasi  migrasi penduduk ke dekat kerja

 Pusat kota tidak lagi pada sekitar Puri

 Tuntutan : perbaikan pendidikan, perumahan, dls


 Walikota  social security

Soemiarno 2006 42
POLITIK dan STRATEGI (13)

Partisipasi Politik Jaman Moderen


2. Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi
Massa
 Kaum Intelektual (cendakiawan, filosof)  ide
egaliter, nasionalisme
 Komunikasi massa  kemampuan baca tulis 
komersialisasi percetakan
3. Perubahan Struktur Sosial
 Struktur Sosial : Kelas Atas (pemilik modal),
Kelas Menengah (intelektual/innovator), Kelas
Bawah/ Pekerja
 Kelas menengah makin besar  ingin berperan
dalam politik
Soemiarno 2006 43
POLITIK dan STRATEGI (14)
Partisipasi Politik Jaman Moderen
4. Konflik Pimpinan Partai
 Pemimpin Partai  ingin menang dlm pemilu 

dukungan massa
 Dapat terjadi khaos (kacau) bila tidak

dikendalikan
5. Keterliban Pemerintah yg Meluas dalam
Urusan Sosial, Budaya & Ekonomi
 Urusan yg dapat ditangani murni oleh masya-

rakat dilakukan oleh Pemerintah  masyarakat


bereaksi  politisasi
Soemiarno 2006 44
POLITIK dan STRATEGI (15)

Pengertian Umum ttg Strategi


 Bhs Yunani kuno  Strategos  “the art of
generalship”.
 Ilmu & seni memenangkan perang.
 Pra abad XIX semua pemimpin negara
pernah/berasal dari panglima perang.

Pengertian Militer ttg Strategi


 Henri Antoine Jomini  strategi seni
menyelenggarakan perang di atas peta yg
meliputi kawasan perang
Soemiarno 2006 45
POLITIK dan STRATEGI (16)
Pengertian Militer ttg Strategi
 Karl von Clausewitz :
> perang merupakan kelanjutan politik dgn
cara lain,
> strategi cara menggunakan pertempuran
utk mencapai tujuan
> taktik cara menggunakan kekuatan mil dlm
pertempuran

 Sir Basil Liddle Hart  strategi seni


menggunakan kekuatan mil. utk tujuan yg
ditetapkan politik
Soemiarno 2006 46
POLITIK dan STRATEGI (17)
 Perkembangan Pengertian Strategi
 Secara umum  Pengetahuan Penggunaan Kekuatan
Militer utk menangkan Perang
 Abad XX  menangkan perang bukan se-mata2 karena
kekuatan militer
 Andre de Beaufre  seni menggunakan kek.mil
sedemikian rupa sehingga memberikan sumbangan yg
paling efektif utk mencapai sasaran yg ditentukan
oleh politik.
 Henry E. Eccles (1959 : 21)  Mengarahkan berbagai
kekuatan secara komprehensif agar dapat memenuhi
tujuan atau sasaran yg lebih luas termasuk
penjadwalan/pentahapan melalui sasaran antara agar
tercapai sasaran utama
Soemiarno 2006 47
POLITIK dan STRATEGI (18)

Perkembangan Pengertian Strategi


 Prof H.Bintoro Tjokroamidjojo, MA (1980 :13)
Merupakan “perhitungan” mengenai rangkaian
kebijaksanaan & langkah2 pelaksanaan, & perlu
diformulasikan secara mantik dgn pendekatan disiplin
tertentu secara ilmiah

 Gordon J. Pearson (1990 : 19) : utk kalangan bisnis 


melakukan pekerjaan utk kemakmuran yg panjang. Dan
meyakinkan bahwa sumber daya masih tersedia utk
sepuluh hingga duapuluh tahun mendatang,
Soemiarno 2006 48
POLITIK dan STRATEGI (19)
Perkembangan Pengertian Strategi
 John M. Collins (1974 : 14) : Strategi Nasional 
menyatukan seluruh kekuatan nasional (mil & sipil)
untuk masa damai & darurat utk mempertahankan
kepentingan & tujuan nasional
 Strategi sebagai Metoda berfikir : sasaran
> Menyusun peristiwa dlm skala prioritas
> Memilih cara bertindak yg paling efektif
> Hanya ada 1 strategi yg cocok pada waktu tertentu
> Setiap strategi mungkin terbaik pada waktu ini,
namun terburuk di masa lain

Soemiarno 2006 49
POLITIK dan STRATEGI (20)

Hakikat Strategi (kini berkembang)


 Rangkaian kebijaksanaan & pelaksanaan utk
mencapai tujuan
 Strategi akan beranjak dari kerangka teori
pemikiran tertentu berisikan pilihan alternatif
yg tidak bebas dari kecenderungan2
 Dalam menyusun strategi melalui pendekatan
tertentu
 Pendekatan yang dianjurkan oleh negara kita
adalah pendekatan keamanan & kesejahteraan
Soemiarno 2006 50
POLITIK dan STRATEGI (21)
Beberapa Teori Penerapan Strategi
Menentukan pilihan yg saling bertentangan
 Tujuan terbatas >< Tujuan tidak terbatas
 Pendekatan langsung >< Pendekatan tidak langung
 Operasi garis dalam >< Operasi garis luar

Unsur2 Pokok Menyusun Strategi


 Tujuan/sasaran
 Situasi Lingkungan
 Antipasi thd :Tantangan, ancaman, hambatan &
gangguan (di kalangan bisnis dikenal sebagai
opportunity, thread, weakness)
 Ketahanan Nasional (di kalangan bisnis : strenght)

Soemiarno 2006 51
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(1)
 Hakekat Politik Nasional Indonesia 
kebijaksanaan dasar yg ditempuh Negara utk
mencapai TUNAS

 Politik Nasional harus cerminkan ideologi &


sikap bangsa :
> Kebutuhan Pokok : Kesejahteraan & Pertahanan
Keamanan
> Hal2 yg timbul di lingkungan sendiri (DN)
> Hal2 yg timbul dari luar lingkungan (LN)

Soemiarno 2006 52
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(2)
 Politik Nasional  Politik Pembangunan
> Pembangunan Bid Ekonomi  “leverage effect”
> Pembangunan Bid Sosial Budaya
> Pembangunan Bid Politik
> Pembangunan Bid Pertahanan Keamanan

 Politik Nasional Indonesia


> Pol. Dalam Negeri  menaikan harkat/martabat
bangsa
> Pol. Luar Negeri  bebas aktif
> Pol. Ekonomi  menuju swasembada
> Pol. Pertahnan Keamanan  defensif aktif
Soemiarno 2006 53
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(3)

Budaya Politik
 Sikap WNI yg dilatar belakangi oleh sistem
nilai thd kehidupan pemerintahan lebih
mengarah pada Budaya Politik Parochial
Konflik Pimpinan Partai
 Pemimpin Partai  ingin menang dlm pemilu 
dukungan massa (massa masih parochial)
masih dominan dpt terjadi khaos (kacau) bila
tdk dikendalikan
Soemiarno 2006 54
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(4)
 Struktur Lembaga Politik :
> Kelompok2 Kepentingan : Ormas & Orsos :
LSM, NGO
> Partai2 Politik : akankah ada Partai lokal ?
> Badan Legislatif : MPR, DPR & DPD
> Badan Eksekutif
> Birokrasi : Sipil & Militer
> Badan Peradilan : MA (PT, PN, P khusus), MK,
KY
Soemiarno 2006 55
Daftar Rujukan
Affif, Prof Faisal, 2003. Melacak Pemikiran Strategik. Jakarta, Paramadina
Budiardjo, Prof Miriam, 1980, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama
Chandra, Prakash, 1982, International Politics, Delhi, Vikas Publishing House PVT
Collins, John M, 1974, Grang Strategy, Principles & Practices, Annapolis, MA USN
Institute
Eccles, Henry E, 1959, Logistics in the National Defense, Harrisburg, Penn, The
Stackpole co.
Huntington, Samuel P.,1983, Tertib Politik (terjemah. Simamora), Jakarta, CV
Rajawali
Mas’oed, Mochtar & Collin Mc Andrews, 1983, Perbandingan Sistem Politik, Yogya-
karta, Gadjah Mada University Press
Paret, Peter, 1985, Clausewitz and the State, the man his theories, and his time,
Princeton, NJ, Princeton University Press
Pearson, Gordon J, 1990, Strategic Thinking, New York, NY, Prentice Hall
Suseno, Franz Magnis, 2001, Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan
Moderen, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Tjokroamidjojo, Prof Bintoro, 1980, Teori Strategi Pembangunan Nasional,
Jakarta, PT Gunung Agung
Weiner, Myron (edt), 1966, Modernization : The Dynamics of Growth, Cambridge,
Mass, Voice Of America Forum Lectures
Soemiarno 2006 56

Anda mungkin juga menyukai