PUBLIK
MATERI 4 &5
( PMK 78/02/2019 TENTANG STANDARD
BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2020)
Materi 5
Format RKA KL
MELAKUKAN PENYUSUNAN RKAKL BERDASARKAN
SBM
KEWAJIBAN MENTERI/PIMPINAN
LEMBAGA
Dalamrangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Menteri / Pimpinan
Lembaga menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga (RKA -K/L) yang
dipimpinnya.
Selain
menyusun RKA-K/ L atas Bagian Anggaran Kementerian Keuangan (BA015) , Menteri Keuangan
menyusun RKA-K/L untuk Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA999) yang selanjutnya
disebut Rencana Dana Pengeluaran – Bendahara UmumNegara (RDP-BUN).
Menteri/Pimpinan
Lembaga bertanggung jawab secara formal dan material atas RKA-K/L
Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya sesuai dengan kewenangannya.
Menteri/Pimpinan Lembaga menyampaikan RKA-K/L kepada Menteri Keuangan sesuai dengan jadwal
yang ditentukan.
RKA K/L
Adalah
dokumen rencana keuangan tahunan Kementrian/ Lembaga yang disususn menurut Bagian
Anggaran Kementrian/ Lembaga.
Adalah dokumen perencanaan Kementrian/ Lembaga untuk periode 1 tahun
Anggaran Belanja Negara disusun berdasarkan RKA K/L
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA K/L atas bagian
anggaran yang dikuasainya.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Dalam menyusun RKA-K/L harus memperhatikan:
a.Pendekatan sistem penganggaran terdiri atas:
Keuangan berdasarkan usulan dari menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang berwenang
atas nama menteri/pimpinan lembaga.
Standar Biaya Masukan disetujui oleh Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan a.l sbb :
a. tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik tertentu;
b. adanya kekhususan satuan biaya yang dimiliki oleh kementerian negara/ lembaga;
c. pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di daerah terpencil, daerah perbatasan, dan pulau
terluar;
d. penyelenggaraan kegiatan Indonesia di luar negeri.
Mekanisme penyusunan RKA
berdasarkan pagu anggaran
K/L ( RKA K/L)
sebelumnya (contoh: penyusunan RAPBN 2014 mulai disiapkan sejak bulan Desember 2012)
rangkaian kegiatan sebagai berikut:
(i) diawali dengan reviu kebijakan dan besaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN), Long-term Budget Framework (LTBF), dan Medium-term Budget Framework (MTBF)
(ii) penetapan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional;
(iii) Kementerian Keuangan menyusun konsep pokok-pokok kebijakan fiskal dan perkiraan kapasitas
fiskal (resource envelope) untuk penyusunan Pagu Indikatif belanja K/L,
(iv) dan kemudian bersama dengan Menteri Perencanaan menyusun Pagu Indikatif Belanja K/L
(v) penyusunan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebagai pedoman bagi K/L untuk
menyusun Rencana Kerja (Renja) K/L
Penyusunan RKA KL
(vi) K/L menyusun RKA K/L dilakukan ( melalui tahap pertemuan tiga pihak (trilateral meeting)
antara
(iv) Rancangan awal RKP beserta pokok-pokok kebijakan fiskal dan Kerangka Ekonomi Makro yang
(v) hasil pembahasan tersebut bermuara pada penyusunan kebijakan fiskal dan Pagu Anggaran
(vi) penerbitan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) setelah UU APBN Ditetapkan pada akhir
bulan Oktober
MELAKUKAN PENYUSUNAN RKA K/ L BERDASARKAN SBM
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah
dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian Negara Lembaga yang disusun menurut bagian
anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal
(chief financial officer) baik berupa standar biaya masukan maupun standar biaya keluaran, sebagai
acuan perhitungan kebutuhan anggaran dalam penyusunan RKA-K/ L.
Standar Biaya Masukan adalah satuan biaya yang ditetapkan unttrk menyusun biaya komponen
keluaran (output).
Standar Biaya Keluaran adaiah besaran biaya yang ditetapkan untuk menghasilkan keiuaran (output)/
sub keluaran (sub output).
Standar Biaya Masukan /Keluaran
Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya dan Indeksasi digunakan dalam perhitungan
kebutuhan anggaran dalam penyusunan RKA-K/ L
Standar Biaya terdiri atas:
a. Standar Biaya Masukan; dan
b. Standar Biaya Keluaran
Standar Biaya Masukan terdiri atas:
a. harga satuan;
b. tarif; dan
c. indeks.
Standar Biaya Masukan berlaku untuk:
a. beberapa/seluruh kementerian negara/lembaga; atau
b. satu kementerian negara/lembaga tertentu.
Standar Biaya Masukan /Keluaran
Standar Biaya Masukan ditetapkan dengan peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan
kementerian negara/lembaga.
standar Biaya Masukan ditetapkan melalui peraturan Menteri Keuangan atau persetujuan Menteri Keuangan
berdasarkan usulan dari menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang berwenang atas nama menteri/pimpinan
lembaga.
b. adanya kekhususan satuan biaya yang dimiliki oleh kementerian negara/ lembaga;
c. pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di daerah terpencil, daerah perbatasan, dan pulau terluar;
dan/atau
Indeks biaya keluaran merupakan Standar Biaya Keluaran menghasilkan satu volume keluaran (output).
Totai biaya keluaran merupakan Standar Biaya Keluaran menghasilkan total volume keluaran (output).
Penyusunan standar Biaya Keluaran dilakukan pada level keluaran (output)/sub keluaran (sub output) yang menjadi tugas
dan fungsi kementerian negara/lembaga.
Keluaran (output)/sub keluaran (sub output) yang dapat diusulkan menjadi standar Biaya Keluaran mempunyai kriteria
sebagai berikut :
a. bersifat berulang;
StandarBiaya Keluaran ditetapkan dengan peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan kementerian
negara/lembaga.
Standar
Biaya Keluaran ditetapkan dengan peraturan Mehteri Keuangan berdasarkan usulan dari menteri/pimpinan
lembaga atau pejabat yang berwenang
d. referensi penyusunan Standar Biaya Keluaran untuk keluaran (outputl sejenis pada kementerian negara/ lembaga
yang berbeda.
Penyusunan RKA K/L
KODE URAIAN VOL SATUAN HARGA JUMLAH