Anda di halaman 1dari 9

Pendekatan filosofis

dalam kajian studi islam


Pengertian pendekatan filosofis

Pengertian Pendekatan Filosofis


Pendekatan dari sudut terminologi adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang
selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dari keterangan di atas, dapat kita pahami bahwa pendekatan terhadap
objek pengkajian perlu dimasyarakatkan guna mendapatkan keterangan ilmiah seiring dengan tuntunan zaman. Maka
salah satu untuk mengkaji studi islam adalah dengan melalui pendekatan-pendekatan. Adapun yang dimaksud
pendekatan disini adalah cara pandang atau pradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya
digunakan dalam memahami agama. 
Kata filosofis berasal dari kata filsafat dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta)
atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman
praktis). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates
sebagai philosophos (filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan.
Filsafat pada dasarnya adalah pertanyaan atas segala hal yang “ada”. Pertanyaan akan muncul tentu dengan berpikir,
berpikir pasti menggunakan akal. Dan filsafat juga bisa dikatakan sebagai upaya menjelaskan inti, hakikat atau hikmah
mengenai segala sesuatu yang ada dengan memanfaatkan atau memberdayakan secara penuh akal budi manusia yang
telah dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai contoh, kita jumpai berbagai merek pulpen dengan kualitas
dan harganya yang berbeda, namun inti semua pulpen itu adalah sebagai alat tulis. Ketika disebut alat tulis, maka
tercakuplah semua nama dan jenis pulpen.
Filsafat sebagai keilmuan di tandai
dengan 3 ciri
1. Kajian, telaah dan penelitian filsafat selalu terarah
kepada pencarian atau perumusan ide-ide dasar atau
01
gagasan yang bersifat mendasar-fundamental
(fundamental ideas) terhadap objek persoalan yang
dikaji

2. Pengenalan, pendalaman persoalan-persoalan dan


isu-isu fundamental dapat membentuk cara berpikir
02 kritis (critical thought).

3. cara berpikir dan kepribadian yang mengutamakan


kebebasan intelektual (intellectual freedom), sekaligus
mempunyai sikap toleran terhadap berbagai pandangan dan
kepercayaan yang berbeda serta terbebas dari dogmatisme dan 03
fanatisme.

Kegiatan berfilsafat menurut Louis O. Kattsoff adalah


kegiatan berpikir secara

1. Mendalam: dilakukan sedemikian rupa hingga dicari


sampai ke batas akal tidak sanggup lagi.
2. Radikal: sampai ke akar-akar nya sehingga tidak ada
lagi yang tersisa.
3. Sistematik: dilakukan secara teratur dengan
menggunakan metode berpikir tertentu.
4. Universal: tidak dibatasi hanya pada satu kepentingan
kelompok tertentu, tetapi menyeluruh.
Pola dan model pendekatan
filosofis dalam kajian islam

Menggunakan pendekatan filosofis dalam kajian Islam dapat


dideskripsikan dalam dua pola:
1. Upaya ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk
mengetahui dan memahami serta membahas secara
mendalam seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan
dengan agama Islam, baik ajaran, sejarah maupun
praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya dengan
menggunakan paradigma dan metodologi disiplin
filsafat.
2. Upaya ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk
mengetahui dan memahami serta membahas nilai-nilai
filosofis (hikmah) yang terkandung dalam doktrin-
doktrin ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan
As-Sunnah yang selanjutnya dilaksanakan dalam
praktek-praktek keagamaan.
3 jenis pendekatan menurut
jamali sahrodi
1. Pendekatan Hermeneutik
Hermeneutika dapat didefinisikan sebagai tiga hal : (1). Mengungkapkan pikiran seseorang dalam kata-kata, menerjemahkan dan bertindak sebagai penafsir. (2). Usaha
mengalihkan dari suatubahasa asing yang maknanya gelap tidak diketahui ke dalam bahasa lain yang bisa dimengerti oleh si pembaca, dan (3). Pemindahan ungkapan
pikiran yang kurang jelas, diubah menjadi bentuk ungkapan yang lebih jelas.
2. Pendekatan Teologis-Filosofis
Kajian keislaman dengan menggunakan pendekatan teologi-filosofis bermula dari kemunculan pemahaman rasional di kalangan mutakallimin (ahli kalam) di kalangan
umat islam, yakni Mazhab Mu’tazilah. Kemunculan gerakan mu’tazila merupakan tahap yang teramat penting dalam sejarah perkembangan intelektual Mu’tazilah
menyodorkan konsep – konsep teologi (ilmu kalam) dengan berbasiskan metodologi dan epistemologi. Kehadiran mazhab teologi rasional ini berupaya memberikan
jawaban-jawaban dengan pendekatan filosofis atas doktrin-doktrin pokok Tauhid yang pada saat itu tengah menjadi materi-materi perdebatan dalam blantika pemikiran
Islam.
3.  Pendekatan Tafsir Falsafi
Al-Dzahabi, sebagaimana dikutip Jamali Sahrodi, menjelaskan bahwa tafsir falsafi adalah penafsiran ayat-ayat al- Qur`an berdasarkan pendekatan-pendekatan filosofis,
baik yang berusaha untuk mengadakan sintesis dan sinkretisasi antara teori-teori filsafat dengan ayat-ayat al- Qur`an maupun yang berusaha menolak teori-teori filsafat
yang dianggap bertentangan dengan ayat-ayat al- Qur`an. Timbulnya tafsir jenis ini tidak terlepas dari perkenalan umat Islam dengan filsafat Hellenisme yang kemudian
merangsang mereka untuk menggelutinya kemudian menjadikannya sebagai alat untuk menganalisis ajaran-ajaran Islam, khususnya al- Qur`an.Tafsir filsafi juga diartikan
sebagai suatu tafsir yang bercorak filsafat
Karateristik pendekatan prinsipil

Jhon Hick menyatakan bahwa pemikiran filosofis mengenai agama bukan


merupakan cabang teologi atau studi-studi keagamaan, melainkan sebagai
cabang filsafat. Dengan demikian filsafat agama merupakan suatu “aktivitas
keteraturan kedua” yang menggunakan perangkat-perangkat filsafat bagi
agama dan pemikiran keagamaan
Pada umum nya Pendekatan filosofis ada empat cabang

Logika, Berasal dari bahasa Yunani logos, secara literal


logika berarti “pemikiran atau akal”, logika adalah seni Epistemologi, menitikberatkan pada apa yang dapat kita ketahui, dan
argumen rasional dan koheren. Seperti telah kita lihat, bagaimana kita mengetahui. Epistemologi memberi perhatian pada
kita semua marah ketika seseorang menentang sesuatu pengetahuan dan bagaimana kita memperolehnya
yang kita yakini atau kita mengemukakan semua alasan
untuk membenarkan posisi kita.

01 03

02 04

Metafisika, Istilah ini pertama kali digunakan tahun 60 SM Etika, Secara harfiah etika berarti studi tentang “perilaku”
oleh filsuf Yunani Andronicus. Metafisika terkait dengan atau studi dan penyelidikan te ntang nilai-nilai yang
hal yang paling dasar, pertanyaan-pertanyaan fundamental dengannya kita hidup, yang mengatur cara kita hidup
tentang kehidupan, eksistensi, dan watak ada (being) itu dengan lainnya, dalam satu komunitas lokal, komunitas
sendiri, secara literal metafisika berarti kehidupan, alam, nasional, maupun komunitas global internasional. Etika
dan segala hal. menitikberatkan perhatian pada pertanyaan-pertanyaan
tentang kewajiban, keadilan, cinta, dan kebaikan
Aplikasi Filosofis dalam
Pendekatan Kajian Islam

Untuk membawa pendekatan filosofis dalam tataran aplikasi kita tidak bisa lepas dari pengertian pendekatan filosofis yang bersifat mendalam, radikal,
sistematik dan universal. Karena sumber pengetahuan pendekatan filosofis adalah rasio, maka untuk melakukan kajian dengan pendekatan ini akal
mempunyai peranan yang sangat signifikan.
Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas dan inti yang terdapat di balik yang bersifat lahiriah, sebagai contoh "kita jumpai berbagai bentuk rumah
dengan kualitas yang berbeda, tatapi semua rumah itu intinya adalah sebagai tempat tinggal". Kegiatan berpikir untuk menemukan hakikat itu dilakukan
secara mendalam, berpikir secara filosofis tersebut selanjutnya dapat digunakan dalam memahami ajaran agama, dengan maksud agar hikmah, hakikat
atau inti dari ajaran agama dapat dimengerti dan dipahami secara seksama.
Menurut Musa Asy’ari Filsafat islam dapatlah diartikan sebagai kegiatan pemikiran yang bercorak islami, islam di sini menjadi jiwa yang mewarnai
suatu pemikiran, filsafat disebut islam bukan karena yang melakukan aktivitas kefilsafatan itu orang yang beragama islam, atau orang yang
berkebanggaan Arab atau dari segi obyeknya yang membahas mengenai pokok-pokok keislaman.
Menurut Muhamad Al-Jurjawi, pendekatan filosofis dalam kajian Islam berusaha mengungkapkan hikmah yang terdapat di balik ajaran-ajaran agama
Islam. Agama misalnya mengajarkan agar melaksanakan shalat berjamaah. Tujuannya antara lain agar seseorang merasakan hikmahnya hidup secara
berdampingan dengan orang lain. Musa Asy’ari, Filsafat Islam Suatu Tinjauan Ontologis, (Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam, 1992),
H.13.
Thanks for ask and let’s talk
about it

Anda mungkin juga menyukai