Anda di halaman 1dari 22

RESPIRASI

Disusun Oleh :
Kelompok Perkecambahan
Anggraini Putri
Filyani
Verina Saraswati
Respirasi
A Pengertian oksidasi

B Oksidasi biologi

C glikolisis

D Siklus krebs ( Asam trikarbosilat)

F Konversi energi ATP


Respirasi
Faktor-faktor yang
G
mempengaruhi respirasi

Perbandingan respirasi Aerob


H
dan Anaerob

Faktor-faktor yang
I mempengaruhi respirasi
tumbuhan
Respirasi
Menurut Winarno dan Kartakusuma (1981), respirasi adalah
suatu proses metabolisme dengan cara menggunakan oksigen
dalam pembakaran senyawa yang lebih kompleks seperti pati,
gula, protein, lemak, dan asam organik, sehingga menghasilkan
molekul yang sederhana seperti CO2, air serta energi dan
molekul lain yang dapat digunakan oleh sel untuk reaksi
sintesa.
Gambar 1. Reaksi Kimia Proses
Respirasi (Anonim, 2017)
Oksidasi
Oksidasi adalah interaksi antara molekul
oksigen dan semua zat yang berbeda.
Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh
sebuah molekul, atom atau ion.
Oksidasi Biologi
Oksidasi biologi adalah energi makanan
dalam tubuh oleh oksigen makanan yang
sudah dicerna dan diserap oleh tubuh akan
mengalami perbaikan. Untuk mendapatkan
oksigen diperlukan proses pemulihan. Oksidasi
biologi dapat dirumuskan dengan :
Glikolisis

glikolisis adalah pengubahan molekul sumber energi

yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C menjadi

senyawa yang lebih sederhana, yakni asam piruvat

yang mempunyai 3 atom C. Reaksi ini terjadi di dalam

sitoplasma dan tidak menggunakan oksigen sebagai

aseptor elektronnya, melainkan zat lain.


• Tahap 1: Fosforilasi Glukosa oleh
ATP.
• Tahap 2: Produksi Fruktosa 6 Fosfat.
• Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-
difosfat.
• Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-
difosfat.
• Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa.
• Tahap 6: Pembentukan NADH &
1,3-Bifosfogliserat.
• Tahap 7: Produksi ATP & 3-
fosfogliserat Asam
• Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor
• Tahap 9: Menghilangkan Molekul
Air.
• Tahap 10: Pembentukan asam
piruvat dan ATP.
Siklus krebs
Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi kimia yang
terjadi pada sel hidup untuk menghasilkan energi dari
Asetil ko-A perubahan dari asam piruvat hasil glikolisis.
Siklus krebs merupakan salah satu tahap respirasi aerob,
yaitu proses menghasilkan energi dimana dalam prosesnya
membutuhkan oksigen. Respirasi aerob terjadi melalui
glikolisis, siklus krebs dan transfer elekton.
Terdapat dua bagian penting dalam siklus krebs
Pertama adalah tahap persiapan dimana piruvat akan
diubah menjadi asetik ko-A melalui proses yang disebut
dekarboksilasi oksidatif. Kedua adalah berlangsungnya
siklus krebs yang terjadi di matriks mitokondria.
• Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat
membentuk sitrat, reaksi ini dikatalisis  enzim
sitrat sintase.
• Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim
akonitase.
• Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat
oleh ezim isositrat dehidrogenase. Dalam reaksi
ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan NADH.
• Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil
ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat dehidrogenase.
Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan
dihasilkan NADH.
• Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh
enzim suksinil ko-A sintetase. Pada reaksi ini akan
dihasilkan GTP yang kemudian dapat berupah
menjadi ATP.
• Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh
enzim suksinat dehidrogenase. Pada reaksi ini
akan dihasilkan FADH2.
• Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim
fumarase.
• Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh
enzim malat dehidrogenase. Pada tahap ini juga
dihasilkan NADH.
Hasil Siklus Krebs
Satu molekul asetil ko-A yang masuk siklus krebs
akan menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, 1 FADH2 dan 2
CO2. Karena satu molekul glukosa akan diubah menjadi
dua asetil ko-A, maka satu molekul glukosa yang
menjalani siklus krebs akan menghasilkan 2 ATP, 6
NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.
Molekul NADH dan FADH2 nantinya akan masuk
transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Satu
molekul NADH akan diproses untuk menghasilkan 3
ATP, sedangkan satu molekul FADH2 akan
menghasilkan 2 ATP.
Konversi energi ATP

ATP dapat daya yang dibutuhkan reaksi dengan kehilangan


salah satu kelompok fosfor untuk membentuk ADP, tetapi
Anda dapat menggunakan energi makanan dalam
mitokondria untuk mengkonversi ADP kembali ke ATP
sehingga energi lagi tersedia untuk melakukan pekerjaan yang
dibutuhkan. Pada tumbuhan, energi sinar matahari dapat
digunakan untuk mengkonversi kembali senyawa yang kurang
aktif ke bentuk yang sangat energik. Untuk hewan, anda
menggunakan energi dari molekul tinggi Anda penyimpanan
energi untuk melakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk
menjaga diri tetap hidup, dan kemudian Anda "mengisi ulang"
mereka untuk menempatkan mereka kembali dalam keadaan
energi tinggi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Respirasi

Faktor Internal

Semakin tinggi tingkat perkembangan organisme, maka akan


semakin banyak jumlah CO2 yang dihasilkan. Susunan kimiawi
jaringan mempengaruhi laju respirasi, pada buah-buahan yang
banyak mengandung karbohidrat, maka laju respirasi akan semakin
cepat. Produk yang lebih kecil ukurannya mengalami laju respirasi
lebih cepat daripada buah yang besar, karena mempunyai permukaan
yang lebih luas yang bersentuhan dengan udara sehingga lebih
banyak O2 berdifusi ke dalam jaringan. Pada produk-produk yang
memiliki lapisan kulit yang tebal, laju respirasinya rendah, dan pada
jaringan muda proses metabolisme akan lebih aktif dari pada jaringan
lebih tua (Pantastico, 1986).
Faktor Eksternal

Umumnya laju respirasi meningkat 2-2,5 kali tiap


kenaikan 10°C. Pemberian etilen pada tingkat pra-klimaterik
akan meningkatkan respirasi buah klimaterik. Kandungan
oksigen pada ruang penyimpanan perlu diperhatikan karena
semakin tinggi kadar oksigen, maka laju respirasi akan
semakin cepat. Konsentrasi CO2 yang sesuai dapat
memperpanjang umur simpan buah-buahan dan sayuran
karena terjadi gangguan pada respirasinya. Kerusakan atau
luka pada produk juga sebaiknya dihindari karena dapat
memicu terjadinya respirasi sehingga umur simpan produk
semakin pendek (Pantastico, 1986).
Respirasi Aerob dan Respirasi Anaerob

Respirasi aerob adalah proses perubahan glukosa menjadi energi


dengan membutuhkan oksigen (O₂) dalam jumlah yang banyak.
Energi yang dihasilkan akan berguna bagi kelancaran tugas
reguler mahluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya.

Respirasi anaerob kebalikan dari proses respirasi aerob, respirasi


anaerob memiliki pengertian proses pemecahan glukosa
menjadi  energi tanpa memerlukan oksigen.
perbedaan Respirasi Aerob Respirasi Anaerob
1 Respirasi sangat 3 Oksigen (O2 ).
dipengaruhi oleh jenis substrat Persediaan oksigen sangat
respirasi yang digunakan, hal ini mempengaruhi proses
terlihat dari nilai RQ yang respirasi, tetapi peranannya
dihasilkan. Respirasi quotien tergantung pada jenis
(RQ) adalah perbandingan antara tumbuhan
CO2 yang dihasilkan dengan O2
yang digunakan. Faktor-faktor
Substrat respirasi Yang Oksigen (O2 ).
Mempengaruhi
Umur jaringan dan tipe Respirasi
Tumbuhan Karbon dioksida (CO2 ).
jaringan
2 Jaringan muda dan Apabila kandungan
4
dewasa respirasinya lebih CO2 – nya tinggi (>0,03%)
kuat daripada jaringan tua, maka kecepatan
karena jaringan tersebut respirasinya menurun, hal
lebih aktif sehingga lebih ini disebabkan oleh
banyak memerlukan energi. terhambatnya difusi O2
akibat menutupnya
Daftar Putaka
Campbell., Neil A. 2008. Biologi Jilid 1 Revisi. Jakarta: Erlangga.
Irwan. Djamal zoer’aini. 1996. Prinsip-prinsip Ekologi. Jakarta:
Pt Bumi Aksara.
Kusuma., Chandra. 2002. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya:
Penerbit Pajar Mulya.
Lakitan, B. 2008. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Edisi
1.Jakarta.: PT. Raja Grafindo Persada.
Novitasari., Rahmah. 2017. Proses Respirasi Seluler Pada
Tumbuhan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi
dan Biologi.
Sukmawati., Suci. 2016. Bahan Ajar Bioenergitika. Denpasar:
Laboratorium kimia, Fakultas Peternakan universitas
udayana.

Anda mungkin juga menyukai