Anda di halaman 1dari 47

Promkes Individu, Keluarga

dan Kelompok

Pertemuan Ke-13, 14, 15


Promkes TkII Smt III Prodi D IIITA.2020/2021
Oleh: Tumiur Sormin,SKM.,M.Kes
Tujuan Pembelajaran:

Setelah Mhs belajar selama 3x 100 menit, dapat memahami


promkes pada individu,keluarga & kelompok
1.Pengkajian promkes individu, individu, keluarga dan
kelompok
2.Merumuskan masalah promkes individu, keluarga &
kelompok
3.Menyusun rencana promkes individu, keluarga & kelompok
4. Media promkes individu, individu,keluarga & kelompok
5. Pelaksanaan promkes individu, individu, keluarga dan
kelompok
6. Evaluasi promkes individu, keluarga &kelompok
Pengkajian Promkes

Tahapan pertama dalam perencanaan promkes adalah pengkajian


ttg apa yg dibutuhkan klien untuk menjadi sehat.

Pengkajian kebutuhan promkes adalah proses sistematis dari


pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data ttg klien,baik individu,
keluarga maupun kelompok

Fase ini mencakup 2 langkah yaitu :


1)Pengumpulan data dari sumber primer (klien) & sumber sekunder
(dari keluarga untuk klien individu & dari tenaga kesehatan utk
individu, keluarga dan kelompok )
2)Analisa data sbg dasar utk diagnosa kebutuhan promkes
(Bandman dan Bandman, 1995)
Pengkajian Promkes

• Pengkajian bertujuan untuk menetapkan dasar data ttg


kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman yg terkait,
praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yg
dilakukan klien.
• Informasi yg terkandung dlm dasar data adalah dasar utk
menetapkan proses kegiatan promkes selanjutnya.
Pengkajian Kebutuhan Promkes Menurut
Bradshaw (1972), ada 4 :
1. Kebutuhan normatif: Didasarkan pada pertimbangan ahli
profesional, mis : perencanaan karir, keuangan, asuransi, dan liburan
2. Kebutuhan yg dirasakan: Kebutuhan yg diidentifikasi sbg
apa yg mereka inginkan. Tergantung kesadaran,
pengetahuannya
3. Kebutuhan yang dinyatakan: Kebutuhan yg dirasakan yg
telah diubah menjadi permintaan yg terungkap (demand),
biasanya berupa keinginan (ini bisa bertentangan dgn
kebutuhan normatif)
4. Kebutuhan Komparatif: Kebutuhan dgn membandingkan
diantara kelompok yg sama
Pengkajian Promkes Individu, Keluarga dan Kelompok

• Pengkajian dilaksanakan untuk melihat penyebab faktor risiko


terjadinya penyakit berdasarkan perilaku dan non perilaku
• Pengkajian bagi Pasien dan Kelg Pasien dapat dilakukan
berdasarkan formulir pengkajian Pasien (assessment patient).
• Pengkajian bagi Pengunjung RS /Puskesmas dan Masy
(Kelompok) dapat dilakukan dgn menggunakan data sekunder
yg meliputi:
– data demografi;
– data penyakit;
– data kunjungan; dan
– data perilaku.
Mengidentifikasi Kebutuhan Promkes

Ada 4 kunci pertimbangan mengidentifikasi kebutuhan


promkes, yaitu:
1. Ruang lingkup tugas;
2. Reaktif atau proaktif;
3. Menempatkan kebutuhan klien lebih dulu
4. Pendekatan pemasaran.
Tujuan Pengkajian Keperawatan Dalam
Promosi Kesehatan
1. Membantu intervesi langsung dgn sewajarnya.
2. Mengidentifikasi respon ttg kebutuhan spesifik dari
grup minoritas, komunitas/ populasi yg membutuhkan
promkes
3. Menentukan risiko dari suatu komunitas
4. Alokasi sumber dana
Proses Pengkajian Dalam Promkes

Dimulai dari pengkajian kualitas hidup, masalah


kes, masalah perilaku, faktor penyebab, sampai
keadaan internal dan eksternal.

Output pengkajian ini adalah pemetaan masalah


perilaku, penyebabnya, dll.
Proses Pengkajian Dalam Promkes

Dapat dilakukan dgn memberikan bbrp pertanyaan, ttg:


a. Apa yg ingin saya ketahui?
b. Mengapa saya ingin mengetahui hal ini?
c. Bagaimana saya bisa menemukan informasi ini?
d. Apa yg akan saya lakukan dgn informasi ini?
e. Apa kesempatan saya disini utk melakukan tindakan dgn
informasi ini?
Dari bbrp pertanyaan diatas, dpt diketahui:
a.Kebutuhan individukeluarga, kelompok & masyarakat
b.Riwayat , individu, keluarga, kelompok &masyarakat
c.Pandangan individu, keluarga, kelompok & masyarakat
Sumber Data :

1.Data primer: langsung dari objek/sasaran, baik individu,


keluarga, kelompok, organisasi maupun masyarakat
2. Data sekunder: Data yg sdh jadi hasil dari org lain
Data Sekunder. Tdd:
1.Data epidemiologi
2.Data sosial ekonomi ;
3.Pandangan profesional
4.Informasi Kualitas Kehidupan : diperoleh dgn melihat data
sekunder (Strata keluarga) informasi ini hanya berfungsi
sebagai latar belakang masalah saja.
Data Sekunder. Tdd:
(Lanjutan)

5. Informasi tentang perilaku sehat : diperoleh dari kunjungan


rumah atau di Posyandu;
6.Informasi ttg predisposing, enabling dan reinforcing factors)
diperoleh melalui survei cepat etnografi (Rapid etnography
assesment) yg dilakukan oleh tingkatan kabupaten/kota.;
7. Informasi tentang faktor internal (tenaga, sarana, dana
promkes) dan eksternal (peraturan, lingkungan di luar unit)
diperoleh dari lapangan/tempat.
Metode Pengkajian:

1.Tes / Ujian, lisan maupun tertulis


2. Observasi : pengamatan dan pencatatan secara sisttematik ttg gejala yg
tampak pada klien. Digunakan:
a) Catatan anekdot : untuk mencatat gejala2 khusus atau luar biasa
menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera stlh peristiwa terjadi.
Pencatatan ini dilakukan thd bgmn kejadiannya, bukan pendapat
pencatat ttg kejadian tsb
b) Catatan berkala (Incidental record) : Pencatatan berkala walaupun
dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala ttp tdk
dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu ttt & terbatas pula pd
jangka waktu yg telah ditetapkan utk tiap kali pengamatan.
c) Daftar ceklis (Checklist) : Penataan data dilakukan dgn menggunakan
sebuah daftar yg memuat nama observer & jenis gejala yg diamati
Metode Pengkajian:

3. Peralatan mekanis (Mecanical device) : Jenis pengumpulan data


ini , Yaitu : angket, wawancara, teknik sampling.
a) Informant Interviews, informasi yg diperoleh dari informan
adalah kunci melalui wawancara atau focus group discussion
sangat menolong dalam mengatasi masalah
b) Participant Observation, kita dapat mengkaji data objektif
berdasarkan orang, tempat dan social system yg ada di
masyarakat. Informasi ini dapat membantu mengidentifikasi
tren, kestabilan dan perubahan yg memberi dampak kesehatan
individu di masyarakat.
Masalah/ Diagnosis Promosi Kesehatan

• Masalah/ Diagnosis Keperawatan B/D Kebutuhan Promkes dirumuskan


setelah data pengkajian dikumpulkan, baik aktual maupun resiko, yg b/d
rencana utk melakukan promkes tsb
• Diagnosa Keperawatan Aktual :
Pada Dx keperawatan ini , “ kurang pengetahuan “ atau ketidakmampuan“
yg
menjadi pokok masalahnya. Contoh:
a. Kurang pengetahuan ttg diet DM b/d tdk familiarnya diri/ kurang
terpapar informasi dgn program diet yg harus diikuti.
b. Kurang pengetahuan ttg perawatan pra operasi b/d blm berpengalaman
menghadapi prosedur pembedahan
c. Kurang pengetahuan ttg efek pengobatan b/d adanya perbedaan bahasa
dan kesalahan penafsiran informasi.
Masalah/ Diagnosis Promosi Kesehatan

Diagnosa Keperawatan Resiko :


Hal ini biasanya tergantung kondisi klien, “kurang
pengetahuan” bisa dijadikan sebagai etiologi. Contoh :
a.Resiko gizi buruk b/d kurang pengetahuan ttg gizi pada
anak balita
b.Resiko tinggi infeksi b/d kurang pengetahuan ttg
perawatan tali pusat
c.Risiko tinggi terjadi injury/rudapaksa b/d kurang
pengetahuan dlm teknik penggunaan tongkat utk
berjalan.
Masalah/ Diagnosis Promosi Kesehatan

Gordon (1994) mengembangkan kerangka penilaian dari 11 pola kesehatan


fungsional untuk membuat gaya hidup individu yg dpt digunakan merumuskan
diagnosa masalah aktual atau potensial Pola Gordon tsb sbb:
1)Persepsi kesehatan,
2) Nutrisi/metabolik,
3) Eliminasi,
4) Aktifitas/latihan
5) Tidur/istirahat
6) Kognitif/perseptual
7) Persepsi diri/konsep diri
8) Peran/hubungan
9) Seksualitas/reproduksi
10) Koping/toleransi stres
11) Nilai/kepercayaan
Masalah/ Diagnosis Promosi Kesehatan

Sedangkan Maslow (1908-1970),mengemukakan 5 kebutuhan


dasar manusia:
1.Fisiologis
2.Kebutuhan rasa aman dankeamanan
3.Kebutuhan sosial (cinta )
4.Kebutuhan ego
5.Kebutuhan aktualisasi diri

Gangguan pemenuhan kebutuhan2 dasar dan penilaian dari 11


pola kesehatan fungsional tsb dapat dijadikan dasar menentukan
kebutuhan promkes individu. Pengkajian kebutuhaninidilakukan
melalui proses asuhan keperawatan klien.
Kebutuhan promkes keluarga

Diperoleh melalui proses askep keluarga. Peran perawat dalam promkes


pencegahan penyakit meliputi tugas berikut ini :
• Menjadikan perhatian yaitu sikap dan perilaku keluarga dibawa kearah
promkes & pencegahan penyakit
• Melayani sebagai role of model untuk keluarga
• Bekerjasama dgn keluarga dlm menilai, meningkatkan, menambah, dan
mengevaluasi praktek kesehatan mereka yang terbaru
• Membantu keluarga mengidentifikasi perilaku yg membawa resiko
• Membantu keluarga dlm membuat keputusan dlm pilihan gaya hidup
• Menyediakan penguatan untuk praktek perilaku kesehatan yang positif
• Membantu keluarga dlm pembelajaran perilaku yg mempromosikan
kesehatan & pencegahan penyakit
• Melayani sebagai penghubung untuk penyerahan/ kerjasama antara SDM
&keluarga
Kebutuhan promkes ditingkat kelompok

Dapat dilihat dari 2 sisi:


1.Kebutuhan promkes kelompok menurut usia (tumbuh
kembang),tdd:
a. Kelompok usia bayi-balita
b. Kelompok usia sekolah
c. Kelompok usia remaja
d.Kelompok usia dewasa (awal,pertengahan dan akhir)
2. Kebutuhan promkes kelompok menurut penyakit yg
dialami klien, yaitu:
a.Kelompok penderita DM
b. Kelompok penderita TB paru
c. Kelompok penderita hipertensi, dst
Kebutuhan promkes kelompok ( Lanjutan)

1.Bayi: Pemberian ASI, vaksinasi


2.Balita: ASI, gizi /nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, interaksi &
sosialisasi
3.Masalah kesehatan pada remaja : masalah jerawat 85% dialami remaja &
diketahui merupakan masalah kesehatan yg serius yg menyertai remaja,
rokok, penggunaan obat & kekerasan (penggunaan obat2 medis,
perangsang, obat tidur, dan penenang), penggunaan psikotropika,
nutrisi (kekurangan nutrisi atau kegemukan). gangguan makan
(anoreksia nervosa,bulimia nervosa,fitnes dan latihan fisik), stres (gejala
fisik yg dpt mempengaruhi pada keadaan kronik atau stres yg extrem.
gejala psikologik mis: cemas, sedih, gangguan makan, depresi,insomnia,)
dan pelaksanaan aktivitas seksual.
Kebutuhan promkes kelompok ( Lanjutan)

4.Usia dewasa awal (20-40 th):


a.Tes & skrining kesehatan
b.Keamanan,
c.Nutrisi dan Olah raga, dan
d.Interaksi sosial
5.Promkes pd dewasa madya (40-65 th) :
a. Kecelakaan, b. kanker, c. kardiovaskuler , d. obesitas,
e. alkoholisme, dan f. perubahan kes mental
6.Promkes dewasa akhir(40-65 th):
a. Kecelakaan, b. penyakit kronik, c. alkoholisme,
d. penyalahgunaan obat, e. dimentia, dan f. penganiayaan
lansia
Merumuskan Masalah Promkes
Kelompok/Masyarakat

Diagnosis Kebutuhan Promkes berdasarkan Kerangka


PRECEDE (Fase 1 s/d 5):
1. Fase 1: Diagnosis Sosial
2. Fase 2: Diagnosis Epidemiologi
3. Fase 3: Diagnosis P.Laku dan Lingkungan
4. Fase 4: Diagnosis Pendidikan dan Organisasional
5. Fase 5: Diagnosis Administratif dan Kebijakan
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Sosial :
Fase ini untuk mengetahui masalah sosial dgn menggunakan indikator sosial

Penilaian dapat dilakukan dgn menggunakan data sensus /melakukan


pengumpulan data secara langsung pada masyarakat

Diagnosis Epidemiologi:
Dilakukan penilaian thd faktor kes yg mempengaruhi kualitas hidup sso/kelg,
kelp dan masyarakat.

Masalah kes hrs digambarkan secara rinci: siapa/ kelompok mana yg


mengalami masalah kes, seperti: umur, jenis kelamin, suku, lokasi dan lain-
lain,
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Epidemiologi (lanjutan)


Bagaimana akibat dari masalah kes tsb, seperti: mortalitas,
morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang ditimbulkan.

Bagaimana menanggulangi masalah kes tsb, seperti:


imunisasi, pengobatannya, perubahan lingkungan dan
perubahan p.laku.

Data ini sangat diperlukan untuk menetapkan prioritas


masalah.
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Perilaku dan Lingkungan:


Selain diidentifikasi masalah p. laku yg mempengaruhi masalah kes,
juga diidentifikasi masalah lingkungan fisik dan sosial yg
mempengaruhi p. laku, status kes dan kualitas hidup ssso/masyarakat.

Pada fase ini harus dibedakan masalah p. laku yg dapat dikontrol


secara individual dan yg hrs dikontrol oleh institusi.

Contoh perilakuaku yg hrs dikontrol secara individual dan oleh


institusi : Pada kasus malnutrisi yg disebabkan oleh ketidakmampuan
membeli bahan makanan, maka intervensi penkes tidak akan
bermanfaat , perlu dilakukan pendekatan perubahan sosial untuk
mengatasi masalah lingkungan
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Perilaku dan Lingkungan: (Lanjutan):


Langkah dalam diagnosis perilaku adalah:
1. Memisahkan faktor p. laku dan non p. laku penyebab
timbulnya masalah kes;
2. Identifikasi p. laku yg dpt mencegah timbulnya masalah
kes dan p.laku yg berhubungan dgn tindakan
perawatan/ pengobatan. Sedangkan untuk faktor
lingkungan yg harus dilakukan adalah dgn mengeliminasi
faktor non p. laku yg tdk dpt diubah, spt faktor genetik
dan demografis;
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Perilaku dan Lingkungan: (lanjutan)


3.Urutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan
pengaruhnya thp masalah kes
4. Urutkan faktor perilaku &lingkungan berdasarkan
kemungkina utk diubah
5. Tetapkan perilaku & lingkungan yg menjadi sasaran
program
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Pendidikan dan Organisasional:


Dilakukan identifikasi determinan p. laku yg mempengaruhi status kes,
meliputi:
1.Faktor predisposisi (predisposing factors), spt: pengetahuan,
sikap, persepsi, kepercayaan, nilai/ norma yg diyakini
2. Faktor pemungkin (enabling factors), yi: faktor lingkungan dan
sumber daya manusia yg berdampak thd ketersediaan
(availability), keterjangkauan (accessibility) dan kemampuan
(afford ability), seperti: program dan pelayanan, ketrampilan, uang
dan waktu, fasilitas dan hukum
3. Faktor penguat (reinforcing factors), yi : umpan balik positif dan
negatif dari: kelompok sebaya, keluarga, petugas kesehatan,
dukungan hukum/peraturan, media
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Administratif dan Kebijakan:


Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan
peraturan yg berlaku, yg dpt memfasilitasi /menghambat
pengembangan program promkes.
Kebijakan adl h seperangkat peraturan yg digunakan sbg
petunjuk melaksanakan kegiatan.
Peraturan adlh penerapan kebijakan &penguatan hukum serta
per UU.
Organisasional adl h kegiatan memimpin /mengkoordinasi sumber
daya yg dibutuhkan utk pelaksanaan program, meliputi: penilaian
sumber daya yg dibutuhkan melaksanakan program, sumber daya
yg ada di organisasi dan masy, hambatan melaksanakan program.
Merumuskan Masalah Promkes

Diagnosis Administratif dan Kebijakan (lanjutan)


Penilaian meliputi: penilaian sumber daya yg dibutuhkan utk
melaksanakan program, sumber daya yg ada di organisasi dan
masyarakat, serta hambatan melaksanakan program.
Pada diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi dukungan &
hambatan politis, peraturan & organisasional yg memfasilitasi
program & pengembangan lingkungan yg dpt mendukung kegiatan
masy yg kondusif bagi kesehatan
Pada diagnosis kebijakan dilakukan : identifikasi dukungan
dan hambatan politis, peraturan & organisasional yg
memfasilitasi program & pengembangan lingkungan yg
mendukung kegiatan masy yg kondusif bagi kesehatan.
Merumuskan Masalah Promkes

Faktor-faktor yang berhubungan dengan munculnya


masalah kebutuhan promosi kesehatan:
1) Kurang terpapar informasi
2) Salah tafsir
3) Terbatas pengetahuan
4) Tidak tertarik
5) Tidak familiar
Menyusun Rencana Promkes

Langkah2 menyusun rencana promkes:


1. Menentukan kebutuhan promosi kesehatan
a. Diagnosa masalah
b. Menetapkan prioritas masalah
2. Mengembangkan komponen promosi kesehatan
a.  Menentukan tujuan promosi
b. Menentukan sasaran promosi
c.  Menentukan isi promosi
d.  Menentukan metode yang akan digunakan
e.  Menentukan media yang akan digunakan
f.  Menyusun rencana evaluasi
g.  Menyusun jadwal pelaksanaan
Menyusun Rencana Promkes (Menentukan Tujuan
Pendidikan Kesehatan)

Tujuan utama promkes adalah untuk mencapai 3 hal, yi:


1.Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
2.Peningkatan perilaku masyarakat
3.Peningkatan status kesehatan masyarakat

Menurut Green (1990) tujuan, 3 tingkatan, yaitu :


1.Tujuan Program : Pernyataan ttg apa yg akan dicapai dlm
periode
waktu ttt yg berhubungan dgn status kesehatan
2.Tujuan Perilaku : Deskripsi perilaku yg akan dicapai dpt
mengatasi
masalah kesehatan yang ada
3.Tujuan Pendidikan: Pendidikan/pembelajaran yg harus tercapai
(perilaku yg diinginkan), b/d pengetahuan dan sikap.
Menyusun Rencana Promkes (Sasaran dan Isi)

Sasaran promkes :
Yaitu individu, keluarga, kelompok maupun ketiganya
• Sasaran primer : kepala keluarga utk kes keluarga , ibu hamil
& menyusui utk masalah KIA, dsb
• Sasaran sekunder : toma, tokoh agama, diharapkan
selanjutnya memberikan penkes kepada masyarakatnya.
• Sasaran tertier : para pengambil kebijakan baik ditingkat
pusat maupun daerah.
Isi/Materi Promkes:
Dibuat sesederhana mungkin shg mudah dipahami oleh
sasaran. Bila perlu buat menggunakan gambar dan bahasa
setempat shg sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut
Menyusun Rencana Promkes (Metode)

 Pengetahuan : penyuluhan langsung, pemasangan poster,


spanduk, penyebaran leaflet, dll
 Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat
menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, mis:
memperlihatkan foto, slide/ pemutaran film/video
 Keterampilan : sasaran harus diberi kesempatan untuk
mencoba keterampilan tersebut
 Pertimbangkan sumber dana & sumber daya
Menyusun Rencana Promkes (Media)

Media:
 Teori pendidikan : belajar yang paling mudah adalah dengan
menggunakan media.
 Media yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tk
pendidikan, aspek yang ingin dicapai, metode yang digunakan
dan sumber daya yang ada
Rencana Evaluasi:
Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana
akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi
& siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut
Jadwal kegitan:
Penjabaran dari waktu,tempat & pelaksanaan yang biasanya disajikan
dlm bentuk gant chart
Menyusun Rencana Promkes (Evaluasi)

Evaluasi
Dilaksanakan terhadap:
1. Evaluasi persiapan (struktur): SAP, kontrak waktu dengan
sasaran, dsb.
2. Evaluasi Proses : penyampaian materi promkes (benar dan
tepat),masyarakat kooperatif mengikuti promkes
3. Evaluasi hasil : penilaian thd promkes yang dilakukan sudah
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum(tujuan
khusus)
Menyusun Rencana Promkes (Jadwal)

Dapat digambarkan dalambentuk chart berisi:


Kegiatan,Petugas, Sarana dan Alat serta bahan, Dana dan
Petugas
Digambarkan sbb:
No Kegiatan Waktu Alat dan Dana Lokasi Petugas
(Judul Har. Tgl.Pkl Bahan
Promkes)

Dst
Pelaksanaan Kegiatan Promkes

Setelah dirumuskan kebutuhan promkes dari diagnosa


keperawatan maka selanjutnya kegiatan promkes
dilaksanakan:
1. Kegiatan dimulai dengan penyusunan satuan acara
penyuluhan (SAP), berisi tentang : Analisa situasi, Dx.
Keperawatan, Dx.kebutuhan Promkes, Tujuan (Umum
dan Khusus), Materi, Metode,Media, Kegiatan
Pembelajaran (Persiapan dan Pelaksanaan), dan
Evaluasi. SAP disertai lampiran materi penyuluhan dan
pertanyaan2 sbg evaluasi sesuai tujuan khusus yg ingin
dicapai
Pelaksanaan Kegiatan Promkes

1. Promkes kepada sasaran individu: Dapat dilakukan di


rumah sakit dan di Puskesmas (Rawat Inap),dilakukan di
tempat tidur pasien rawat inap (bed side teaching) .
Media,metode dan teknik diterapkan kepada sasaran
individu
2. Promkes kelompok pasien: Dilakukan kepada beberapa
pasien yg dpt meninggalkan tempat tidurnya (biasanya
dalam waktu yg singkat), mereka dikumpulkan diruang
rawat (sesuai tempat yg disediakan RS/Puskesmas ,
biasanya ada meja dan kursi di ruang rawat pasien.
Pelaksanaan Kegiatan Promkes

3. Kepada sasaran keluarga :Dapat dilakukan di RS &di


Puskesmas (Rawat Inap). Keluarga yg menjaga pasien, jika
bersedia diberi promkes disamping tempat tidur klien.

Dapat juga bbrp keluarga dikumpulkan di suatu tempat (di


ruangan konsulasi/yg lain yg disediakan RS/ Puskesmas rawat
inap pasien dan dilakukan secara berkelompok)

Jika promkes kpd keluarga penderita dilakukan secara


berkempok,maka,metode,media dan teknikyg diterapkan adalah
secara berkempok (kelompok kecil / besar)
Pelaksanaan Kegiatan Promkes

4. Sasaran keluarga
• Promkes yg dilakukan kepada keluarga,yi: merupakan strategi
implementasi untuk melakukan askep keluarga (home care).
• Promkes keluarga dilakukan pada pelaksanaan askep keluarga
kepada keluarga beresiko masalah kesehatan, keluarga dengan
masalah penyakit kronis, dan keluarga beresiko mengalami
masalah sesuai kebutuhan tugas perkembangan keluarga.
• Oleh karena itu, rumusan kebutuhan promkes ditegakkan
berdasarkan hasil pengkajian askep keluarga.
• Promkes dilakukan sebagai metode pemecahan masalah
ketidakmampuan keluarga melakukan tugas perawatan
keluarga
terhadapanggota keluaganya yg mengalami masalah kesehatan.
Pelaksanaan Kegiatan Promkes

5. Sasaran promkes kelompok:


• Dapat juga dilakukan kepada pengunjung RS/Puskesmas
di ruang tunggu (saat menunggu tibanya waktu besuk), di
Poliklinik ketika sedang menunggu giliran dokter
melakukan
pemeriksaan, di halaman RS/Puskesmas dsb.

• Sasaran kelompok dapat ditinjau dari sudut kesamaan


penyakit yg dialami klien,mis; Kelompok penderita DM, dsb
atau ditinjau dari sudut tumbuh kembang, mis: Kelompok
remaja, lansia dsb
Evaluasi Promkes

• Setelah selesi pelaksanaan promkes, baik sasaran individu, keluarga dan


kelompok dilanjutkan dengan evaluasi pencapaian tujuan yg sudah
direncanakan.
• Evaluasi dapat dilakukan sbb:
1. Evaluasi struktur : Kehadiran sasaran di tempat penyuluhan
sesuai waktu yg dijadwalkan, Tempat penyelenggaraan
kegiatan, Pengorganisasian penyelenggaraan dsb
2. Evaluasi proses : Antusiasme sasaran thd materi
penyuluhan, partisipasi sasaran mengikuti penyuluhan
sampai acara berakhir, keaktifan sasaran mengajukan
pertanyaan dan menyimpulkan hasil penyuluhan serta
penguasaan penyuluh menyampaiakan materi
3.Evaluasi hasil: Kemampuan yg dicapai sasaran terhadap tujuan
kegiatan
Evaluasi kegiatan promkes

• Kriteria dan standar evaluasi dirancang menyesuaikan


karkteristik sasaran, misalnya: hasil pertimabngan petugas
penyuluh terhadap sasaran, diharapkan 80 % sasaran dapat
mencapai tujuan2 khusus yg telah ditetapkan
• Oleh karena itu, tujuan khusus dirumuskan secara operasional
shg dapat terukur.
• Misalnya:
1) Sasaran individu: Setelah dilakukan penkes, penderita
dpt menyebutkn 3 dari 5 pilar penanganan penyakit DM
2) Sasaran keluarga: Setelah dilakukan penkes, keluarga
dpt menyebutkn 3 dari 5 pilar penanganan penyakit DM
3) Sasaran kelompok: Setelah dilakukan penkes, 80% sasaran
dpt menyebutkn 3 dari 5 pilar penanganan penyakit DM
Selesai

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai