Sengketa Bisnis
Kelompok 10
1. Aulia Safitri (022018400
2. Dian Rahma Nur
3. Dwi Aji Prasetyo
4. Fitri Silvita
5. Putri Ramadhani Siswanto
6. Roy Mandus Sitorus
2
KONSEP
1. Timbulnya
Sengketa
Bisnis
4. Arbitrase 2. Negosiasi
3. Peradilan
A. TIMBULNYA
SENGKETA
BISNIS
Maxwell J. Fulton
5
Winardi
“
Pertentangan atau konflik yang
terjadi antara individu-individu atau
kelompok-kelompok yang
mempunyai hubungan
atau kepentingan yang sama atas
suatu objek kepemilikan, yang
menimbulkan akibat hukum antara
satu dengan yang lain.
6
Ali Achmad
“
Pertentangan antara dua pihak
ataulebih yang berawal dari
persepsi yang berbeda tentang
suatu kepemilikan atau
hakmilik yang dapat
menimbulkan akibat hukum
antara keduanya
7
Timbulnya
Sengketa Bisnis
Tidak adanya titik temu antar pihak-pihak yang
bersengketa.
8
FAKTOR TIMBULNYA
SENGKETA
o Konflik data (Data conflicts)
o Konflik Kepentingan (Interest conflict)
o Konflik Hubungan (Relationship conflict)
o Konflik Struktur (Structural conflict)
o Konflik Nilai (Value conflict)
9
TAHAP TIMBULNYA
SENGKETA
o Tahap pra-konflik atau tahap keluhan
o Tahap Konflik (conflict),
o Tahap Sengketa (dispute)
10
PENYEBAB
TIMBULNYA
SENGKETA
○ Teori Hubungan Masyarakat
○ Teori Negosiasi Prinsip
○ Teori Identitas
○ Teori Kesalahpahaman Antar Budaya
○ Teori Transformasi
11
Big concept
Konflik dapat terjadi karena kebutuhan atau kepentingan
manusia tidak dapat terpenuhi/terhalangi atau merasa
dihalangi oleh orang/ pihak lain.
12
B. NEGOSIASI
Joni Emirzon, 2000:44
“
Suatu upaya penyelesaian
sengketa para pihak tanpa
melalui proses peradilan
dengan tujuan untuk mencapai
kesepakatan bersama atas
dasar kerja sama yang lebih
harmonis dan kreatif.
14
JENIS Negosiasi Hak
NEGOSIASI
Negosiasi
Kepentingan
15
Tahap
1
Negosiasi
Ta
ha
p
Pe
r sia
pa
n
Ta
ha
p
Ta
w
ar
an
Aw
al
3
Ta
h ap
Pe
m
be
ri
an
K
on
se
si
4
Ta
h ap
A
kh
ir
Pe
rm
ai
na
n
16
STRATEGI & TEKNIK
NEGOSIASI
Teknik yang
Teknik Interest
menempatkan Based
pentingnya Negosiation
hubungan baik
para pihak
17
PERBEDAAN TEKNIK NEGOSIASI LUNAK -
KERAS
No. Lunak ( Soft ) Keras ( Hard )
1. Negosiator adalah teman Negosiator adalah lawan
3. Memberi konsesi untuk menjaga hubungan baik Menuntut konsesi sebagai pra-syarat dari pembina
hubungan
4. Mempercayai perunding lawan Keras pada lawan maupun masalah
7. Mengalah untuk mencapai kesepakatan Menuntut perolehan sepihak sebagai harga kesepakatan
(win-lose)
8. Mencari satu jawaban yang dapat diterima secara Mencari jawaban yang harus ditentang lawan.
menyenangkan pihak lawan
9. Bersikeras pada perlunya kesepakatan Bersikeras pada posisi
10. Mencegah untuk berlomba kehendak (content of will) Sedapat mungkin memenangkan keinginan
PRINSIP
NEGOSIASI
The Nucleus of
Negotiation
Information Power
19
C. PERADILAN
“
21
22
KEKURANGAN &
KELEBIHAN
NO. KELEBIHAN KEKURANGAN
Pihak terkait dapat megajukan banding jika
putusan pengadilan dinilai tidak adil atau Proses litigasi memakan waktu lama dan
1.
tidak memuaskan salah satu pihak dengan demikian biaya juga lebih besar.
tertentu.
Putusan pengadilan apabila telah
Proses memakan waktu lama terutama
mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in
2. karena terdapat kemungkinan banding,
kracht) dapat dieksekusi oleh pengadilan
kasasi, dan peninjuan kembali.
secara paksa.
Berbeda dengan APS, para pihak tidak
3. dapat memilih hakim yang akan memeriksa
atau memutus perkara.
23
D. ARBITRASE
Menurut UU No.30
Tahun 1999
Cara penyelesaian suatu
“ sengketa perdata di luar
peradilan umum yang
didasarkan pada perjanjian
arbitrase yang dibuat secara
tertulis oleh para pihak yang
bersengketa.
25
PERTIMBANGAN
MEMILIH ARBITRASE
Institusional Ad Hoc
o Permanen ○ Sementara
o Sudah ada sebelum ○ Didirikan setelah
perselisihan muncul adanya sengketa
o Pendirian didirikan ○ Susunan organisasi,
lengkap dengan susunan tata cara pengangkatan
arbiter, dan tata cara
organisasi, tata cara
pemeriksaan
pengangkatan arbiter
perselisihan tidak
o Tata cara pemeriksaan lengkap.
perselisihan tercantum
dalam Anggaran Dasar
pendirian lembaga.
26
RUANG LINGKUP
Semua jenis sengketa
dalam bidang keperdataan.
27
DASAR HUKUM
○ UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa Umum
○ UU No. 5 Tahun 1968 tentang Persetujuan atas
Konvensi tentang Penyelesaian Perselisihan Antar
Negara dan Warga Negara Asing Mengenai Penanam
Modal.
○ Keputusan Presiden No. 34 Tahun 1981 tentang
Pengesahan Konvensi New York 1958
○ Peraturan Mahkama Agung Nomor 1 TAhun 1990
mengenai Peraturan lebih kanjut pengakuan dan
pelaksanaan putusan arbitrase asing. 28
Akta Kompromitendo
(Pactum de
Compromitendo)
PERJANJIAN
ARBITRASE
Akta
Kompromis
29
1.
Pe
Ar rm
bi oho
tr a n
se a n
PROSEDUR
2.
Pa
Ti ra P
Ar dak iha
bi M k
te r e n
un
ju
k
Pr
3.
Pe ose
da mer s
W n T iks
Di akt eng aan
pe u y ga
rlu an ng
ka g
n
30
SYARAT PUTUSAN
ARBITRASE
Putusan arbitrase internasional dijatuhi oleh arbiter
Putusan arbitrase sebagaimana dimaksud dalam
atau majelis arbiter di suatu negara yang dengan Putusan arbitrase internasional dapat dilaksanakan di
huruf (b) hanya dapat dilaksanakan di Indonesia
negara Indonesia terikat pada perjanjian mengenai Indonesia setelah memperoleh eksekusi dari Ketua
terbatas pada putusan yang tidak bertentangan
pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
dengan ketertiban umum
internasional (Asas Reciprositas).
32
Mobile Place your screenshot here
Show and explain your web,
app or software projects using
33
Tablet Place your screenshot here
Show and explain your web,
app or software projects using
34
Desktop Place your screenshot here Show and explain your web,
app or software projects using
35
Thanks!
Any questions?
You can find me at
○ @username
○ user@mail.me
36
SlidesCarnival icons are editable shapes.
Examples:
37
� Now you can use any emoji as an icon!
And of course it resizes without losing quality and you can change the color.
�
https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328
✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂😉
😋😒😭😸💣 👶😸 🐟🍒🍔💣 📌📖🔨🎃🎈🎨🏈🏰
🌏🔌🔑 and many more...
38