Anda di halaman 1dari 18

LogoType

WELCOME!
MATA
KELOMPOK 2
 ELIS SETIANI
 ERIK FAUZAN
 ERIN HERLINDA
 IU AULIYA AHADIYATI
PEMBAHASAN

1 MATA

2 STRUKTUR MATA

3 CARA KERJA MATA

4 KELAINAN PADA MATA


1. MATA
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dil
akukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui a
pakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang
lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visua
l. Mata memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor yang men
gubah energi cahaya menjadi implus saraf.

Mata berbentuk bulat lonjong berdiameter 2,5 cm ( sebesar bola g


olf ). Kita memiliki 2 buah mata agar kita dapat melihat benda den
gan tiga dimensi dan juga kita dapat menentukan letak suatu ben
da tanpa mengukurnya .
2. STRUKTUR MATA
1). Struktur Luar Mata
a). Alis

Sekumpulan rambut pada dahi yang berfungsi melindungi mata dari keringat.

b). Bulu Mata

Rambut pada tepi kelopak mata yang berfungsi melindungi dari debu dan cahaya.

c). Kelopak Mata

Berfungsi melindungi bola mata dan membantu membersihkan bola mata.

d). Kelenjar Air Mata

Mengsekresi air mata agar mata tidak kering, membersihkan kotoran dan membunuh kuman yang masuk k
e mata.
2). Struktur Dalam Mata

a). Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), ke
cuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang m
elapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

b). Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah
yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk menc
egah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke de
pan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui
pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar y
ang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan rel
aksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.

c). Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf ya
ng serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat sa
raf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
d. Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inf
erior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mat
a ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq ba
wah (inferior).
FUNGSI DARI BAGIAN – BAGIAN MATA
Bagian Mata Fungsi

Sklera Melindungi dan mendukung bola mata

Kornea Membiaskan cahaya

Pupil Melewatkan cahaya

Koroid Menyerap cahaya

Otot siliari Menahan lensa, akomodasi

Iris Mengatur cahaya masuk

Retina Mengandung reseptor sensorik terhadap cahaya

Sel batang Membuat bayangan hitam dan putih

Sel kerucut Mambuat bayangan berwarna

Fovea Membuat bayangan tajam (fokus)

Lensa Membiaskan dan memfokuskan cahaya

Humor / cairan Menyampaikan cahaya dan mendukung bola mata

Saraf optik Menyampaikan implus – implus saraf ke otak


STRUKTU FUNGSI ORGAN DALAM MATA
No Nama Bagian Struktur Fungsi
1. Otot pengerak bola 3 pasang Menggerakkan bola mata pada saat melirik ke kiri, ke kanan, ke atas dan bawah
mata

2. Selaput bola mata Lapisan luar, tersusun atas jaringan fibrus yang kuat,  Melindungi struktur halus mata
terdiri dari : memberi warna putih mata.  Mempertahankan bentuk bola mata
 Khoroid  Merupakan lapisan tengah, berisi pembuluh darah  Membantu memfokuskan bayangan pada retina
 Kornea  Lapisan luar transparan

3. Iris Selaput berpigmen, berisi oto polos dan otot sadar. Merupakan warna mata, mengubah pupil
4. Pupil Bintik tengah berwarna hitam merupakan celah iris Mengendalikan jumlah cahaya yang masuk mata
5. Retina Lapisan berisi saraf Sebagai perangkap ransang bayangan benda
6. Bintik kuning(flovea) Bagian retina yang mengandung saraf Merupakan yang paling peka terhadap rangsang cahaya

7. Bintik buta Tempat membelok tali saraf Merupakan bagian yang tidak peka terhadap cahaya
8. Lensa mata Transparan, bikonveks (double cembung) Merupakan organ fokus utama dan membiaskan berkas cahaya dari benda

9. Vitreus humor Berupa cairan Pengisi rongga mata antara lensa dan retina, memelihara lensa dan kornea mata

10. Aqueus humor Berupa cairan Pengisi rongga mata antara kornea dan lensa mata,serta mempertahankan
bentuk mata.
3. CARA KERJA MATA
Kita dapat melihat suatu benda karena adanya pantulan cahaya dari benda yang masuk ke mata. Pantul
an cahaya tersebut akan masuk ke mata secara berurutan yaitu melalui kornea, aqueuos humor, pupil, le
nsa, vitreous humor, dan akhirnya ditangkap oleh fotoreseptor di retina.

Patulan cahaya yang masuk menembus kornea akan diteruskan melalui pupil diatur oleh iris. Melalui pupi
l, cahaya diteruskan menembus lensa mata. Pada lensa mata terjadi perubahan bentuk sehingga dapat
memfokuskan cahaya pada retina. Dalam hal ini lensa melakukan perubahan bentuk dengan mencembu
ng atau memipih. Pada retina terbentuk bayangan nyata, terbalik dan lebih kecil dari ukuran obyek asliny
a.
Cara Kerja Mata
Benda yang memantulkaan cahaya

Aques Humor Kornea

Pupil Lensa
Retina Vitreus humor

Saraf Optikus Otak


Muncul presepsi bayangan benda
4. KELAINAN PADA MATA

umur Titik dekat (cm) Daya akomodasi sedikit demi sedikit berkurang karna
bertambahnya usia. Karena lensa Kristalin berangsur-
10 7 angsur berkurang kekenyalannya. Semakin lanjut usi
20 10 a, semakin mundur letak titik dekatnya.
30 14
40 22
50 40
60 200
Cacat Mata
1). Rabun Jauh (Miopi)
Rabun jauh adalah kelainan mata karena bayangan benda-benda yang jauh jatuh di depan retina. Hal in
i terjadi karena lensa mata tidak dapat menipis dengan baik.
Rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan lensa negatif.

2). Rabun Dekat (Hipermetropi)


Rabun dekat adalah kelainan mata karena bayangan benda-benda yang dekat jatuh di belakang retina.
Hal ini disebabkan karena lensa mata tidak dapat menebal dengan baik.
Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan lensa positif.

3). Mata Tua (Presbiopi)


Mata tua adalah kelainan mata karena bayangan benda tidak jatuh pada retina baik itu benda dekat ma
upun benda jauh. Hal ini disebabkan karena daya akomodasi lensa mata sudah berkurang.
Mata tua dapat dibantu dengan menggunakan kacamata bivokal.
4.) Silindris (Astigmatis)
Astigmatis adalah cacat mata karena mata tidak dapat melihat dengan baik untuk garis-garis vertikal d
an garis-garis horisontal. Hal ini disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk bola.Astigmatis dapat
dibantu dengan menggunakan kaca mata silindris.
Perhitungan cacat mata :
Cacat mata dapat dibantu dengan menggunakan kacamata. Kacamata yang tepat dapat di hitung den
gan persamaan:
• Ket. f = fokus lensa kacamata
1 = 1 + 1 • s = jarak dekat normal (hipermetropi)

f s s’ • = jarak terjauh normal (miopi)

100 • s’ = jarak dekat hipermetropi (negatif)


P= • = jarak terjauh miopi (negatif)
f • P = kekuatan lensa kacamata
Cara Memperbaiki
Rabun Jauh dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi te
tap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang
menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan (meme
ncarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar
dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
• miopi dikoreksi menggunakan lensa negatif
• Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbai
ki mata yang mengalami rabun jauh dapat ditentukan berdasarkan
persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
• Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan
s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif
digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak h
ingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga m
ata dapat melihat objek dengan jelas.
Rabun Dekat dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang ter
letak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat
mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengu
mpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata a
gar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
• hipermetropi dikoreksi menggunakan lensa positif
• Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbai
ki mata yang mengalami hipermetropi dapat ditentukan berdasarka
n persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
• Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25 cm), dan s’ a
dalah titik dekat mata (PP). Prinsip dasarnya adalah lensa positif di
gunakan untuk memindahkan (memundurkan) objek pada jarak bac
a normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga m
ata dapat melihat objek dengan jelas.
VIDIEO MATA

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Easy to change colors, photos and Text. You
can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai