Anda di halaman 1dari 66

EKONOMI

INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL
Membahas masalah tentang hubungan ekonomi antar

beberapa negara.

Hubungan ekonomi dapat berupa :


• Pertukaran Output
• Pertukaran / Aliran sarana produksi
• Hubungan kredit sebagai hasil pertukaran output dan

input ( antara kreditur & debitur).


Masalah-masalah dalam Ekonomi

Internasional :

a. Pola Perdagangan, tergantung dari

struktur ekonomi suatu negara.

b. Harga komoditi eksport dan import

c. Manfaat Perdagangan
d. Pengaruh Makro : Pengaruh Eksport

dan import terhadap makro ekonomi

suatu negara.

e. Mekanisme neraca pembayaran.

f. Politik perdagangan luar negeri.


g. Persekutuan perdagangan.

h. Alih teknologi

i. Modal asing : berpengaruh positif

terhadap makro ekonomi suatu negara.


PERTUKARAN
“ Proses tukar menukar yang didasarkan atas

kehendak suka rela masing-masing pihak”.

Adanya Perdagangan karena untuk

mendapatkan keuntungan dari perdagangan

tersebut, berupa :
.a.Memperoleh produk yang tak dihasilkan
di dalam negeri.
b. Menghimpun teknologi yang lebih
modern dari negara lain yang lebih maju.
c. Memperluas pasar produk dalam negeri
d. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
MEMPEROLAH KEUNTUNGAN DAPAT
DILIHAT DARI DIAGRAM KOTAK SBB :

Diagram Kotak Edgeworth – Bowley :


Dari Diagram Kotak :
Konsumen 1 :
Barang X = X1 dan Barang Y = Y1
Konsumen 2:
Barang X = X2 dan Barang Y = Y2
Kalau Melakukan pertukaran (dengan
syarat kedua pihak diuntungkan/tidak ada
yang rugi) maka keuntungan maksimum
terletak pada Kurve Kotak garis EBD
(pada titik B).
Konsumen 1 akan mengorbankan
barang Y sebesar AC dan memperoleh
barang X sebesar CB.
Konsumen 2 akan mengorbankan
barang X sebesar CB akan
memperoleh barang Y sebesar AC.
Keseluruhan prosesnya dapat
dijelaskan lewat kurva Indifferen.
SUMBER MANFAAT
PERDAGANGAN
Pertukaran bisa memberikan keuntungan
pada semua pihak, meskipun jumlah
barang yang tersedia secara keseluruhan
sama sekali tidak berubah.
Keuntungan dari pertukaran timbul
karena adanya :
a. Perbedaan selera antar konsumen
yang melakukan pertukaran.
b. Perbedaan dalam jumlah awal barang
yang dimiliki oleh masing-masing
(endowment).
Perubahan pola konsumsi barang bagi
masing-masing konsumen yang lebih
sesuai dengan selera mereka akan
meningkatkan kepuasan semua pihak
tanpa ada yang merasa dirugikan.
DASAR PENUKARAN

Dari Diagram Kotak, seandainya posisi yang


dipilih oleh kedua konsumen adalah titik B
maka
Konsumen 1 akan menukarkan barang Y
sebanyak AC dengan barang X sebanyak CB.
Konsumen 2 akan menukarkan barang X
sebanyak CB dengan barang Y sebanyak
AC.
Barang X dipertukarkan dengan barang Y
dengan Harga relatif atau Ratio harga atau
Dasar penukaran AC/CB.
Jika AC = 100 unit barang Y dan CB = 75 unit
barang X, maka dasar penukarannya = 1 1/3
Berarti 1 unit barang X ditukar dengan 1 1/3
unit barang Y.
Dasar penukaran berhubungan erat dengan
pembagian manfaat perdagangan dan
merupakan indikator pola pembagian “Gains
From Trade”.
(siapa yang menjual dengan dasar penukaran
barang dengan dasar penukaran yang tinggi
maka akan menerima manfaat yang besar dari
perdagangan).
THANK YOU
 CATATAN :
KEUNGGULAN
KOMPARATIF (1)
Perbedaan pola konsumsi antar dua
negara bukan penyebab utama timbulnya
perdagangan antar negara.
Penyebab yang paling fundamental
terletak pada sisi produksi, yaitu karena
suatu negara bisa menghasilkan barang
tertentu secara lebih efisien dibandingkan
negara lain.
KEUNGGULAN MUTLAK

Suatu negara mengekspor barang


tertentu karena negara tersebut bisa
menghasilkan barang tersebut dengan
biaya yang secara mutlak lebih murah
dari pada negara lain (memiliki
keunggulan mutlak dalam produksi
barang tersebut).
Contoh :

Produk Turki Indonesia


Permadani
Turki (helai)
secara mutlak 2 lebih
hari efisien
4 hari
dalam
produksi permadani, 3sedangkan
Rempah (kg) hari 2Indonesia
hari
secara mutlak lebih efisien dalam produksi
 Maka ? Indonesia akan mengekspor rempah ke Turki
dan Turki akan mengekspor permadani ke Indonesia.
 Karena rempah Indonesia cenderung lebih murah
daripada rempah yang ada di Turki. Permadani Turki
cenderung lebih murah daripada permadani Indonesia.

 Barang yang lebih murah akan mendesak barang yang


lebih mahal di pasaran.
 Akibatnya Indonesia akan mengkhususkan diri dalam
produksi dan ekspor rempah dan Turki akan
mengkhususkan diri dalam produksi dan ekspor
permadani.
KEUNGGULAN KOMPARATIF
Bagaimana jika suatu negara mempunyai
keunggulan mutlak dalam produksi semua
barang? Apakah sama sekali tidak
mengimpor?

Berlaku Teori Keunggulan Komparatif : Suatu


negara hanya akan mengeksport barang yang
mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan
mengimpor barang yang memiliki keunggulan
komparatif rendah.
Contoh

Produk Turki Indonesia


Permadani 3 4
Rempah 2 4
Sebelum perdagangan = Di Turki 3 helai
permadani mempunyai nilai yang sama dengan
2 kg rempah.
Di Indonesia 1 helai permadani sama dengan 1
kg rempah.
Perbandingannya =
 Di Turki 3: 2 =1 ½. atau 1 kg rempah
bisa ditukar dengan 1 ½ helai permadani.
 Di Indonesia 1 helai permadani = 1 kg
rempah.
Maka : Turki memiliki keunggulan
komparatif dalam produksi permadani dan
Indonesia mempunyai keunggulan
komparatif dalam produksi rempah.
Keunggulan komparatif dapat
menciptakan manfaat perdagangan /
gains from trade bagi masing-
masing pihak dan mendorong
timbulnya perdagangan antar negara.
SPESIALISASI PRODUKSI
 Suatu negara akan berspesialisasi dalam
produksi barang yang bisa dihasilkannya
relatif lebih efisien.
 Dalam kasus constant cost, spesialisasi
bersifat penuh, artinya negara tersebut
akan Mempergunakan seluruh sumber
ekonominya untuk memproduksi barang
tersebut. Barang lain akan diperoleh
dengan cara menukarkan hasil
produksinya di pasaran dunia.
HARGA RELATIF
Harga relatif antara 2 barang X dan Y
adalah berapa unit X yang bisa
ditukar dengan unit Y atau
sebaliknya.
Harga relatif bukan harga nominal
yang dinyatakan dalam mata uang
tertentu.
MANFAAT POTENSIAL PERDAGANGAN
Semakin baik dasar penukaran suatu
negara maka semakin besar “potential
gains from trade” yang diperoleh.
Dasar penukaran (harga relatif
perdagangan) ditentukan menurut
hukum Permintaan Timbal Balik
(Reciprocal Demand) :
Harga relatif atau dasar penukaran
keseimbangan ditentukan oleh tarik
menarik antara kekuatan permintaan
negara tersebut terhadap barang hasil
negara lain, dan kekuatan permintaan
negara lain terhadap barang yang
dihasilkan negara tersebut.
THANK YOU
 CATATAN :
KEUNGGULAN
KOMPARATIF II
Asumsi :
1. Adanya sarana produksi selain tenaga kerja.
2. Lebih dari 2 macam barang yang
diperdagangkan.
3. Lebih dari 2 negara yang melakukan
perdagangan.
4. Adanya alat tukar dalam proses transaksi
LEBIH DARI 2 BARANG
Misal : Indonesia dan Jepang masing-masing
bisa memproduksi 7 macam barang yaitu :
minyak bumi, karet, tekstil, semen, jam tangan,
TV dan mobil.
 Barang mana yang memiliki keunggulan
komparatif bagi masing-masing negara?
` Maka dilakukan Analisis Biaya Komparatif
(comparative cost), dengan cara membandingkan
biaya produksi per unit masing-masing barang di
masing-masing negara dengan menyatakannya
dalam satuan biaya produksi salah satu barang,
mis : jam tangan.
Biaya Komparatif Berbagai Barang di
Indonesia dan Jepang
Barang Biaya Produksi Biaya Komparatif Di
Dinyatakan Dalam Indonesia Dinyatakan
Satuan Biaya Dalam Satuan Biaya
Pembuatan Jam jepang
Tangan

Indonesia Jepang
M.Bumi 0.3 10,0 0,03
Karet 0,1 2,0 0,05
Tekstil 0,2 0,5 0,4
Semen 0,3 0,6 0,5
Jam Tangan 1,0 1,0 1,0
TV 6,0 2,0 3,0
Mobil 300,0 60,0 5,0
Tabel dibaca sbb: 1 unit (barrel)
minyak bumi di Indonesia bisa
diproduksi dengan biaya yang sama
dengan 0.3 biaya produksi sebuah jam
tangan, sedangkan di Jepang hanya
bisa dihasilkan dengan 10 buah jam
tangan.
 Angka pada kolom 4 menunjukkan skala
efisiensi produksi dalam berbagai barang
yang berlaku bagi Indonesia & Jepang.
 Indonesia memiliki keunggulan
komparatif yang paling besar /paling
efisien /biaya komparatif terkecil dalam
produksi minyak bumi dengan angka
biaya komparatif 0,03. Sebaliknya bagi
Jepang Keunggulan komparatif terbesar
ada dlm produksi mobil dengan angka
biaya komparatif 5,0.
Dapat diartikan bahwa jepang 5 kali lebih efisien
dalam produksi mobil dibandingkan Indonesia,
dst.
Analisis biaya komparatif :
menentukan urutan produk menurut
keunggulan komparatifnya. = Suatu
negara cenderung untuk mengekspor
barang produksinya mempunyai
keunggulan komparatif yang besar.
Maka : Indonesia akan mengekspor
minyak bumi, karet, tekstil, semen.
 Jepang akan mengekspor mobil dan TV.
Semuanya ditentukan oleh :
“cut off point “ atau Batas yang secara tepat
memisahkan barang mana yang
diekspor/diimpor oleh suatu negara.
Cut off point dapat bergeser, ditentukan oleh :
a. Tarik menarik antara permintaan timbal balik
bagi masing-masing negara.
b. Tingkat kurs devisa antara mata uang dari
kedua negara.
PERANAN ALAT TUKAR DAN KURS DEVISA

Misalnya biaya produksi jam tangan


Rp.10.000 di Indonesia dan ¥ 3000 di
Jepang maka : Biaya Produksi Indonesia
dan Jepang pada berbagai tingkat kurs
devisa dapat dilihat sbb:
BIAYA PRODUKSI INDONESIA DAN JEPANG PADA BERBAGAI TINGKAT KURS
DEVISA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

Barang Biaya Per Unit Biaya Per Unit Biaya Jepang Dalam Rupiah
Indonesia Jepang (¥) Rp.1,50 = ¥1 Rp.2,00 = ¥1
(Rp)
Minyak Bumi 3000 30.000 45.000 60.000
Karet 1000 6000 9000 12.000
Tekstil 2000 1500 2250 3000
Semen 3000 1800 2700 3600
Jam Tangan 10.000 3000 4500 6000
TV 60.000 6000 9000 12.000
Mobil 3.000.000 180.000 270.000 360.000
 Cut off Point pada kurs pertama : terletak antara
tekstil dan semen. Maka ekspor Indonesia adalah
minyak bumi, karet dan tekstil.
 Cut off Point pada kurs kedua : terletak antara
semen dan jam tangan. Maka ekspor Indonesia
adalah minyak bumi, karet, tekstil dan semen.
TRINGULAR TRADE

“ Hubungan perdagangan tidak langsung antara tiga


negara (perdagangan segitiga). Karena jika menjual
secara langsung belum tentu mendapatkan gains from
trade yang lebih besar.
Ex :
Singapura
Karet mentah Karet yang telah
diolah
Indonesia

Mesin dan barang


konsumsi Jepang
THANK YOU
KEUNGGULAN
KOMPARATIF(III)
Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi
keunggulan komparatif suatu negara :
a. Tersedianya sarana produksi dalam macam dan
jumlah yang berbedaalam macam dan jumlah
yang berbeda (endowment).
b. Dalam cabang peroduksi tertentu bisa
memproduksi secara lebih efisienalam macam
dan jumlah yang berbeda apabila skala
ekonomis tercapai.
c. Adanya perbedaan dalam corak dan kemajuan
teknologi.
FAKTOR PRODUKSI YANG TERSEDIA
(HECKSCHER-OHLIN MODEL)
Perbedaan faktor endowment Perbedaan
keunggulan komparatif Perdagangan.
Model Heckscher-Ohlin dengan asumsi :
1. Ada 2 faktor produksi yaitu tenaga kerja dan kapital
2. Ada 2 barang yang memiliki kepadatan faktor
produksi yang tidak sama, X lebih padat karya dan
Y lebih padat modal.
3. Ada 2 negara yang memiliki faktor produksi yang
berbeda. negara A lebih banyak kapital dan negara B
lebih banyak tenaga kerja.
• Berlaku Increasing cost : Biaya produksi
meningkat seiring dengan meningkatnya
volume produksi.
• Inti dari model ini : “ Suatu negara cenderung
untuk mengekspor barang yang menggunakan
faktor produksi relatif melimpah di negara
tsb”.
“ Suatu negara akan berspesialisasi tidak penuh
dalam produksi barang yang padat karya
apabila memiliki relatif lebih banyak faktor
tenaga kerja dan dalam produksi barang padat
kapital apabila memiliki relatif lebih banyak
faktor kapital dalam negeri.
ECONOMIES OF SCALE
Biaya produksi per unitnya menurun apabila
diproduksi dalam jumlah yang besar“
Decreasing Cost“ .
Cabang industri mengalami economies of
scale disebut Decreasing cost industry.
Syarat Economies of scale :
a.Mendahului negara lain dalam
memproduksi baran tersebut sehingga bisa
mendapatkan manfaat penurunan biaya
produksi .
b. Mempunyai pasar domestik yang besar,
sehingga sebelum menjangkau pasar luar negeri
pun economies of scale sudah tercapai.
INDUSTRI ANAK-ANAK (INFANT
INDUSTRIES)

“Industri yang diharapkan bisa semakin efisien bila


semakin dewasa” Diberikan Proteksi dari industri yang
telah “dewasa” di luar negeri.
Karena economies of scale tidak selalu dapat tercapai maka
munculah konsep industri anak-anak. Terutama bagi
negara yang mempunyai pasar domesrik yang potensial
besar, yang bisa mengembangkan industri yang efisien
jika didukung perkembangannya.
KEMAJUAN TEKNOLOGI
(TECHNOLOGICAL PROGRESS)

 Teknologi merupakan faktor produksi yang bisa


mempengaruhi semua faktor produksi yang lain,
baik terhadap kuantitas maupun kualitasnya.
 Kemajuan Teknologi merupakan faktor penting
dalam menentukan pola perdagangan
internasional dan perkembangan ekonomi
negara-nagara di dunia.
Terdapat 3 macam kemajuan teknologi :
a. Kemajuan teknologi yang menghemat kapital .
(capital saving). Artinya setiap unit output
memerlukan lebih sedikit penggunaan kapital
(produktivitas dan efisiensi akan meningkat).
b. Kemajuan teknologi yang menghemat tenaga
kerja (labour saving), setiap unit output
memerlukan lebih sedikit tenaga kerja.
c.Kemajuan teknologi yang menghemat bahan
mentah (natural resource saving), setiap unit
output memerlukan lebih sedikit bahan mentah.
PENGARUH PERDAGANGAN
TERHADAP PEREKONOMIAN
DALAM NEGERI
Pengaruh ekonomis perdagangan digolongkan
dalam 3 kelompok :

a. Pengaruh pada konsumsi masyarakat


(consumption effects).

b. Pengaruh pada produksi (production effect).

c. Pengaruh pada distribusi (distribution effects).


PENGARUH PADA KONSUMSI

Karena ada perdagangan : masyarakat bisa


berkonsumsi dalam jumlah yang lebih besar
daripada sebelum ada perdagangan. Artinya
pendapatan riil masyarakat meningkat.
Pendapatan riil : pendapatan yang diukur dari
berapa jumlah barang yang bisa dibeli dengan
jumlah uang tsb.
1. Trasnsformasi : Proses pengubahan
sumber –sumber ekonomi atau barang-
barang dalam negeri menjdi barang lain
yang bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Konsep Transformasi mencakup:
a. Transformasi melalui produksi
b. Transformasi melalui perTransformasi
melalui perdagangan
2. Demonstration effects (pengaruh percontohan) :
merupakan pengaruh yang bersifat langsung dari
perdagangan terhadap pola dan kecenderungan
berkonsumsi masyarakat. Berpengaruh positif dan
negatif
Positif jika : mendorong kemauan untuk berproduksi
lebih besar.
negatif jika : menimbulkan pola dan kebiasaan
konsumsi asang yang tidak sesuai dengan tahap
perkembangn perekonomian, meniru gaya hidup dan
konsumsi negara maju.
PENGARUH TERHADAP PRODUKSI
4 macam pengaruh yang bekerja melalui adanya :

a. Spesialisasi produksi
b. Kenaikan Investasi Surplus
c. Vent for Surplus
d. Kenaikan Produktivitas
A. SPESIALISASI

Perdagangan internasional mendorong negara ke


arah spesialisasi dalam produksi barang yang
memilki keunggulan komparatif. Spesialisasi
produksi penuh dalam kasus constant cost dan
spesialisasi tidak penuh dalam kasus increasing cost.
Dengan barang lain Spesialisasi harus disertai
dengan adanya perdagangan agar pendapatan riil
masyarakat meningkat.
3 Keadaan dimana spesialisasi tidak bermanfaat bagi
perekonomian dalam negari :

1. Ketidakstabilan permintaan pasar luar negeri


dapat diatasi dengan melakukan
diversifikasi.
2. Keamanan Nasional dapat menghambat
perdagangan luar negeri.
3/ Dualisme : ditandai oleh timbulnya
sektor ekspor yang berorientasi ke
pasar dunis dan sedikit sekali
berhubungan dengan sektor
tradisional dalam negeri, sektor
ekspor seakan bukan merupakan
bagian dari negara itu tapi bagian dari
pasar dunia.

Anda mungkin juga menyukai