Konsep Religiusitas
Religiusitas didefinisikan sebagai “preferensi individu, emosi, kepercayaan, dan tindakan yang
merujuk agama yang ada (atau buatan sendiri)” (Stolz, 2009, p. 347). Melihat penerapan
religiusitas pada riset konsumen, definisi religiusitas yang jauh lebih sederhana adalah "tingkatan
menjadi orang religius" (Cyril De Jalankan et al., 2010).
Religiusitas Pada Riset Konsumen
Dalam bidang pemasaran dan riset konsumen, kegunaan religiusitas sebagai konsep mungkin
paling tepat dijelaskan oleh pernyataan ini, "Untuk mengetahui bahwa seseorang mengerti tentang
"agama" adalah tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan mengetahui peran agama dalam
kehidupan ekonominya” (Allport dan Ross, 1967, hlm. 442). Oleh karena itu, penelitian konsumen
yang melibatkan religiusitas telah mengutamakan fokus untuk mengeksplorasi pengaruh agama
yang diwujudkan oleh persepsi pada religiusitas, sikap, perilaku konsumen dan preferensi.
METODE PENELITIAN DAN HASIL
Banyak penelitian telah menekankan kuatnya pengaruh agama pada kalangan konsumen Muslim,
dibandingkan dengan konsumen dari agama lain. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran
religiusitas pada berbagai penelitian mengenai riset konsumen Muslim. Namun, makalah ini
menemukan kekurangan konsistensi pada pengukuran religiusitas dalam literatur yang telah
diterbitkan mengenai pemasaran Islam. Penulis yang berbeda memilih untuk menggunakan cara
yang berbeda untuk mengukur religiusitas. Pada banyak kasus, ada sedikit elaborasi atau
pembenaran dalam memilih cara tertentu.
Dengan observasi yang masih dalam peninjauan ini, peneliti pemasaran harus lebih bijaksana
dalam memilih cara yang sesuai untuk penelitian tertentu. Pilihan tersebut harus didasari atas tujuan
yang jelas tentang apa yang perlu diukur, serta kelayakan setiap cara yang berbeda pada riset
konsumen. Pengamatan yang dilakukan pada jurnal ini menawarkan sebuah tinjauan menyeluruh
tentang keadaan religiusitas mengenai riset konsumen Muslim.