Steven Jhonson Syndrome
Steven Jhonson Syndrome
SYNDROME
Pembimbing :
dr. Satria Yanis, Sp. KK
Penyaji :
• Obat sistemik :
• Analgetik/antipiretik (tersering)
• Karbamazepin
• Jamu
• Penyebab lain : Infeksi bakteri, virus, jamur, parasit, neoplasma, pasca
vaksinasi, radiasi dan makanan
PATOGENESIS
• Terjadinya dikarenakan kelainan metabolisme obat walaupun
patogenesisnya belum jelas
• SSJ sering dihubungkan dengan reaksi hipersensitivitas tipe II
(sitolitik) menurut Coomb dan Gel.
• Gejala klinis atau gejala reaksi bergantung kepada sel sasaran
(target cell). Sasaran utama SSJ pada kulit berupa destruksi
keratinosit
GEJALA KLINIS
1. Kelainan kulit
2. Kelainan selaput lendir di orifisium
3. Kelainan mata
Kelainan kulit
• Terdiri dari eritema, vesikel, bula
• Vesikel dan bula erosi
• Keadaan berat terdapat purpura dan lesi
generalisata
Kelainan selaput lendir di orifisium
• Tersering pada mukosa mulut 100%
• Kelainan di lubang alat genital 50%
• Jarang di lubang hidung dan anus 8% dan 4%
• Vesikel dan bula mukosa bibir, lidah, bukal pecah
erosi, ekskoriasi, eksudasi, ulserasi & pseudomembran,
krusta hemoragik – kehitaman, tebal, hipersalivasi
kesulitan menelan
Kelainan mata
• 80% kasus SJS terdapat kelainan mata, tersering
konjungtivitis kataralis, purulen, perdarahan, ulkus
kornea, iritis.
KOMPLIKASI
• Tersering ialah bronkopneumonia (16% diantara
seluruh kasus)
• Komplikasi lainnya ialah :
• Kehilangan cairan/darah
• Gangguan keseimbangan elektrolit
• Sepsis
• Syok
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
• Tidak khas
• Jika leukositosis, penyebabnya infeksi bakteri
• Jika eosinofilia, kemungkinan alergi
HISTOPATOLOGI
• Infiltrat sel mononuklear di sekitar pembuluh darah
dermis superfisialis
• Edema dan ektravasasi sel darah merah di dermis
papilar
• Degenerasi hidropik lapisan basalis sampai terbentuk
vesikel subepidermal
• Nekrosis sel epidermal dan kadang di adneksa
• Spongiosis dan edema intrasel di epidermis
DIAGNOSIS BANDING