Anda di halaman 1dari 22

STEVEN JOHNSON

SYNDROME

Pembimbing :
dr. Satria Yanis, Sp. KK

Penyaji :

Nazla Anissa Kamil 18360217


Octa Anissa Ratu 18360224
Aji Sukma Bayu S 19360227
Aldo Yudha P S 19360228
Azka Reza A 19360231
Badi Ussalam 19360232
I Gede Kresna 19360511
DEFINISI
• Merupakan sindroma yang mengenai kulit,
selaput lendir di orifisium, dan mata
• Keadaan umum bervariasi dari ringan sampai
berat
• Kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel ,
bula, dapat disertai purpura
ETIOLOGI

• Obat sistemik :
• Analgetik/antipiretik (tersering)
• Karbamazepin
• Jamu
• Penyebab lain : Infeksi bakteri, virus, jamur, parasit, neoplasma, pasca
vaksinasi, radiasi dan makanan
PATOGENESIS
• Terjadinya dikarenakan kelainan metabolisme obat walaupun
patogenesisnya belum jelas
• SSJ sering dihubungkan dengan reaksi hipersensitivitas tipe II
(sitolitik) menurut Coomb dan Gel.
• Gejala klinis atau gejala reaksi bergantung kepada sel sasaran
(target cell). Sasaran utama SSJ pada kulit berupa destruksi
keratinosit
GEJALA KLINIS

• Pada segala usia tapi jarang pada usia < 3 tahun


• Keluhan umum ringan sampai berat
• Pada kasus berat dapat disertai kesadaran yang
menurun
• Penyakit disertai gejala prodormal : Demam tinggi,
malaise, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, dll
• Trias kelainan berupa :

1. Kelainan kulit
2. Kelainan selaput lendir di orifisium
3. Kelainan mata
Kelainan kulit
• Terdiri dari eritema, vesikel, bula
• Vesikel dan bula erosi
• Keadaan berat terdapat purpura dan lesi
generalisata
Kelainan selaput lendir di orifisium
• Tersering pada mukosa mulut 100%
• Kelainan di lubang alat genital 50%
• Jarang di lubang hidung dan anus 8% dan 4%
• Vesikel dan bula mukosa bibir, lidah, bukal  pecah 
erosi, ekskoriasi, eksudasi, ulserasi & pseudomembran,
krusta hemoragik – kehitaman, tebal, hipersalivasi 
kesulitan menelan
Kelainan mata
• 80% kasus SJS terdapat kelainan mata, tersering
konjungtivitis kataralis, purulen, perdarahan, ulkus
kornea, iritis.
KOMPLIKASI
• Tersering ialah bronkopneumonia (16% diantara
seluruh kasus)
• Komplikasi lainnya ialah :
• Kehilangan cairan/darah
• Gangguan keseimbangan elektrolit
• Sepsis
• Syok
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :
• Tidak khas
• Jika leukositosis, penyebabnya infeksi bakteri
• Jika eosinofilia, kemungkinan alergi
HISTOPATOLOGI
• Infiltrat sel mononuklear di sekitar pembuluh darah
dermis superfisialis
• Edema dan ektravasasi sel darah merah di dermis
papilar
• Degenerasi hidropik lapisan basalis sampai terbentuk
vesikel subepidermal
• Nekrosis sel epidermal dan kadang di adneksa
• Spongiosis dan edema intrasel di epidermis
DIAGNOSIS BANDING

• Nekrolisis Epidermal Toksik (NET)


- Keadaan umum lebih buruk dari SJS
- Lesi kulit utama : epidermolisis menyeluruh,
- tanda Nikolsky (+), tidak selalu  mata dan sekitar
hidung
• Pemfigus Vulgaris
PENGOBATAN

• Obat yang diduga sebagai kausa dihentikan.


• Keadaan umum pasien baik & lesi tidak menyeluruh
→ prednison 30-40 mg/hari
• Keadaan umum buruk & lesi menyeluruh, pasien
harus diobati secara cepat dan tepat dan pasien
harus dirawat inap.
KORTIKOSTEROID
• Penggunaan kortikosteroid merupakan tindakan life-
saving.
• Dapat digunakan deksametason i.v dengan dosis
permulaan 4-6 x 5 mg/hari
• Selain itu dapat digunakan metilprednisolon dengan
dosis setara.
• Umumnya masa krisis dapat diatasi dalam beberapa hari.
• Diet rendah garam tinggi protein untuk mengurangi efek
samping kortikosteroid
ANTIBIOTIK
• Untuk mencegah infeksi sekunder.
• Hendaknya dipilih yang jarang menyebabkan alergi,
berspektrum luas, bersifat bakterisidal, dan tidak
atau sedikit nefrotoksik.
• Ex: -Siprofloksasin 2x400 mg i.v/hari
- Klindamisin 2x600 mg i.v/hari
KESEIMBANGAN CAIRAN ELEKTROLIT DAN
NUTRISI

• Dapat diberikan infus, misalnya dekstrose 5%, NaCl 9%


dan RL berbanding 1:1:1 dalam 1 labu yang diberikan 8
jam sekali.
TRANSFUSI DARAH

• Dapat diberikan 300 cc selama 2 hari berturut-turut.


• Indikasi transfusi darah:
1. belum ada perbaikan setelah 2 hari bila telah
diobati dengan kortikosteroid dosis adekuat
2. terdapat purpura generalisata
3. terdapat leukopenia
• Purpura luas → dapat ditambah vit. C 500 mg atau
1000 mg sehari i.v
TERAPI TOPIKAL

• Pada daerah erosi dan ekskoriasi diberikan krim


sulfodiazin-perak.
• Lesi di mulut diberikan kenalog in orabase dan
betadine gargle.
• Bibir dengan kelainan berupa krusta tebal kehitaman
diberi emolien, misal krim urea 10%
PROGNOSIS

• Jika bertindak cepat dan tepat, prognosis cukup


memuaskan.
• Bila terdapat purpura yang luas dan leukopenia
prognosisnya menjadi lebih buruk.
• Pada keadaan umum yang buruk dan didapatkan
bronkopneumonia, bisa menyebabkan kematian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai