(DMH1A3)
Hanya digunakan di lingkungan Program Studi D3 Manajemen Informatika – Fakultas Ilmu Terapan – Universitas Telkom
Capaian Pembelajaran
Setiap data dan informasi selalu mengalami proses, demikian juga dengan data kantor juga melewati
siklus
Siklus data kantor:
(5) (1)
1. Penciptaan (creation)
Pemusnahan Penciptaan
2. Penggunaan (utilization)
3. Penyimpanan (storage)
(4) (2)
4. Temu kembali (retrieval), dan Temu Kembali Penggunaan
5. Pemusnahan (retention/destruction)
(3)
Penggunaan
Siklus Data Kantor
Masalah yang sering dijumpai dalam manajemen data adalah masalah penyimpanan dokumen/arsip,
yang biasa disebut dengan filing
Filing adalah proses penyimpanan surat-surat atau dokumen pada suatu wadah atau tempat yang
acceptable, menurut peraturan yang sudah ditetapkan, sehingga setiap surat atau dokumen dapat
ditemukan dengan cepat dan mudah
Filing mencakup: penyimpanan, penempatan, dan temu kembali
Sistem filing dibedakan dalam tiga kelompok:
1. Alfabetis
2. Numerik, dan
3. Alfanumerik
Filing – Sistem Alfabetis
Adalah system penyimpanan berdasarkan angka, urutan nomor, atau kronologis, seperti urutan tanggal, hari, minggu, bulan, atau tahun
Digunakan untuk arsip seperti: cek bank, faktur, dokumen yang berhubungan korespondensi, surat memorandum, peringatan, korespondensi
tertentu, rekening, taguihan
Angka disusun menurut nomor seri atau menurut kode
Contoh 925614, dimana:
92 = nomor map
56 = kartu petunjuk
14 = laci ke-14
Keuntungan:
Memungkinkan ekspansi angka untuk membuat kode-kode baru dalam jumlah tak terbatas
Menjaga kerahasiaan hingga tingkat tertentu
Dari urutan kronologis, dapat mengingatkan bahwa ada pekerjaan yang belum selesai
Kelemahan:
Kecenderungan salah membaca angka
Harus menggunakan alat bantu indeks untuk temu kembali
Filing – Sistem Alfa Numerik
Merupakan system penyimpanan hasil dari penggabungan antara angka dan huruf
Contoh system ini adalah: nomor surat, nomor mobil, nomor kelas system Dewey Decimal
Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC)
Keuntugan:
Memungkinkan banyak kombinasi sehingga dapat menghasilkan banyak kode
Kelemahan:
Harus memiliki alat bantu indeks untuk temu kembali
Pertimbangan Pengelolaan Arsip
Sederhana
Sistem filing sebaiknya mudah diikuti dan dipraktikkan baik oleh staf ahli maupun bukan ahli
Ketersediaan dan keamanan arsip
Sistem filing sebaiknya memungkinkan arsip disimpan dan dikelola dalam waktu singkat, sehingga arsip selalu
ada jika sewaktu-waktu dibutuhkan
Sistem filing harus memperhatikan aspek keamanan sehingga arsip dapat diketahui keberadaannya, diakses
(digunakan) oleh orang yang tepat, serta diketahui kapan arsip diakses
Lengkap dan padat
Sistem filing sebaiknya lengkap dan padat dalam penyimpanannya, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga,
dan biaya
Sistem rujukan silang atau indeks
Jenis system temu kembali yang umumnya manual seperti kartu katalog, diperlukan untuk memudahkan
penemuan kembali arsip yang dibutuhkan
Dibantu dengan kartu panduan/guide card
Sistem klasifikasi yang memadai
Ketepatan system klasifikasi, khususnya pada subjek akan menentukan berapa banyak ruang yang dibutuhkan
untuk menyimpan arsip
Jika subjek terlalu rinci, makan akan memerlukan banyak folder, tetapi jika subjek terlalu umum dapat
menyebabkan folder akan menjadi tebal karena terlalu banyak isinya
Peralatan Pengolahan Data
Perlengkapan dalam pengolahan data secara langsung menentukan keberhasilan manajemen kearsipan
Pertimbangan pada saat membeli peralatan dan perlengkapan adalah sebagai berikut:
Bentuk dan jenis arsip yang akan disimpan, seperti: ukuran, jumlah, berat, dan nilai kegunaannya
Frekuensi penggunaan arsip
Jangka waktu penyimpanan file aktif dan inaktif
Lokasi fasilitas penyimpanan (sentralisasi atau desentralisasi)
Luas ruang penyimpanan dan kemungkinan perluasannya
Tipe dan letak penyimpana arsip inaktif
Bentuk organisasi
Tingkat kemanan penyimpanan arsip
Peralatan Penyimpanan