Anda di halaman 1dari 5

STUDI KASUS RENCANA

REKLAMASI MUARA SUNGAI


TALLO

WORODIAH ARGA NINGTYAS


G011181008
PENDAHULUAN
Reklamasi merupakan suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau lahan
yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna
dengan cara dikeringkan. Pada dasarnya reklamasi merupakan kegiatan yang
merubah wilayah perairan pantai menjadi daratan yang dimaksudkan untuk
merubah permukaan tanah yang rendah (biasanya terpengaruh oleh genangan
air) menjadi lebih tinggi (biasanya tidak terpengaruh genangan air) (Wisnu
Suharto, 2008). Pada Proyek reklamasi Muara Sungai Tallo ini merupakan bagian
dari rencana Pemerintah Makassar membangun kawasan energi terpadu atau
Makassar Energy Center (MEC). Rencananya, proyek ini menggandeng swasta,
yakni PT Asindo Energy dengan sistem bangun, guna, serah (BGS). Proyek
reklamasi bantaran muara Sungai Tallo, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi
Selatan (Sulsel), tampak tak terbendung. Padahal, sebagian wilayah yang bakal
direklamasi dari total 500 hektar itu merupakan kawasan lindung hijau penyangga
Kota Makassar. Belum lagi, rencana umum tata ruang wilayah (RTRW) belum
disahkan. Ditambah lagi, pembahasan proyek ini terkesan sembunyi-sembunyi.
Analisis Kualitatif/Deskriptif
Ada dua sungai besar yang bermuara di pantai Makassar bagian barat, yaitu Sungai Tallo,
Sungai Jeneberang. Pada daerah sekitaran Sungai Tallo, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota
Makassar telah menetapkan 19 titik rawan banjir yang berpengaruh di Kota Makassar yang
tersebar di beberapa kecamatan berdekatan dengan Sungai Tallo. Setiap musim penghujan
tiba, Kota Makassar dihadapkan dengan masalah adanya banjir. Dengan kondisi fisik wilayah
perkotaan yang cenderung datar serta kondisi drainase yang ada saat ini sepenuhnya belum
berfungsi optimal sehingga setiap kali hujan mengguyur Kota Makassar lebih dari lima jam,
sejumlah ruas jalan dan kompleks perumahan tergenang dan kebanjiran

Reklamasi akan memperpanjang muara Reklamasi membuat muka air laut naik.
sungai dan memperlambat arus. Ketika terjadi pasang naik, terjadilah banjir
Setidaknya, proses tersebut akan menahan rob yang lebih besar daripada yang selama
aliran air sungai-sungai besar di Makassar ini terjadi sebelum dilakukannya reklamasi.
sehingga dapat mengakibatkan banjir Akibatnya, pepohonan yang tidak dapat
yang lebih besar. Hal ini kontra dengan beradaptasi dengan air asin akan mati
upaya pemerintah dalam menanggulangi karena terendam air laut. Makassar memang
banjir, melalui pembangunan dan kerap dilanda banjir rob, tapi reklamasi
pembersihan kanal-kanal yang selama ini dapat memperparah hal itu.
telah dilakukan.
Dampak
Reklamasi
Aliran sungai tello akan melambat sehingga
terjadi kenaikan air di permukaan. Akibatnya
sedimentasi bertambah dan terjadi pendangkalan
muara sungai tello yang berefek pembendungan
yang signifikan, frekuensi banjir pun meningkat
karena kapasitas tampung sungai yang terlampaui
oleh debit sungai. Tidak menutup kemungkinan
air asin laut naik ke daratan sehingga tanaman
banyak yang mati dan area pertanian sudah tidak
dapat digunakan untuk bercocok tanam. Selain
itu berdampak juga pada ekologi sekitar,
termasuk kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang sangat bergantung pada muara sungai itu.
KESIMPULAN
Jika rencana reklamasi itu terealisasikan maka diperkirakan
kawasan disepanjang aliran sungai Tello akan mengalami bencana
banjir dan akan kehilangan atau kesulitan mendapat kualitas air
yang baik
Reklamasi seharusnya dilakukan
SARAN terkait tiga fungsi, yaitu kepentingan
drainase (kanalisasi), perlindungan
kawasan dan pengembangan
kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai