Pemb. Perusahaan Pertanian Melysa Nabilasari (E1d018065)
Pemb. Perusahaan Pertanian Melysa Nabilasari (E1d018065)
MODAL
Oleh
Melysa Nabilasari (E1D018065)
Kelas B
Jenis 01 Modal Asing (Hutang)
02 Modal Sendiri
• Modal Saham
• Modal Cadangan
• Keuntungan
Hutang yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu
tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan dengan
Hutang Jangka menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan
Pendek (<1 Tahun) menimbulkan utang jangka pendek yang baru. Disebut
hutang lancar karena sumber hutang jangka pendek dipakai
untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya
mendukung aktivitas perusahaan yang segera dan tidak
lebihan Kekurangan bisa ditunda. Hutang jangka pendek ini umumnya harus
dikembalikan kurang dari satu tahun.
litas. Artinya • Likuiditas. Hutang jangka
gunakan kapan saja pendek memiliki likuiditas
aan lebih buruk dibanding
uhkannya. Apalagi jangka panjang. Likuiditas
aan lebih kerap hutang jangka panjang lebih
kan pada mantap terjamin, sedangkan
an jangka pendek. hutang jangka pendek
bih murah. Pada debitur harus sering
a suku bunga menyediakan dana untuk
angka pendek lebih melunasinya atau membayar
aripada hutang bunganya dan
anjang, karena memperpanjang pinjaman
panjang periode pokoknya berulang-ulang.
maka semakin • Ketidakpastian biaya/bunga.
nganya. Bunga hutang jangka
panjang senantiasa mudah
berubah sesuai dengan suku
bunga rata-rata pasar yang
berlaku dan persepsi
kreditur terhadap tingkat
risiko perusahaan debitur.
Hutang Jangka Pendek (lanjutan…)
Kredit Rekening Koran
• kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafon tertentu di mana
perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan
01 kebutuhannya. Perusahaan hanya akan mengambil kredit rekening koran dalam hal-hal yang perlu saja, misalnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan modal perusahaan atau modal kerja.
Kredit Wesel
• Surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang
tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/notes payables).
04 Jadi, pihak yang mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu mulai
diuangkannya sampai saat di mana utang tersebut harus dibayar.
Hutang Jangka Menengah
(1-10 Tahun)
Hutang yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan
kurang dari 10 tahun. Kebutuhan membelanjai usaha dengan jenis kredit ini
dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan kredit
jangka pendek di satu pihak dan juga sukar untuk dipenuhi dengan kredit
jangka panjang di lain pihak.
Kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya
term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu
(amortization payments), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap
kuartal, atau setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan
asuransi, supplier atau manufaktur.
Leasing
Suatu alat atau cara untuk mendapatkan “services” dari suatu aktiva tetap yang pada
dasarnya adalah sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan
“services” dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertai
dengan hak milik. Lebih khususnya, “lease” adalah persetujuan atas dasar kontrak
di mana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee) untuk
menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama suatu periode tertentu.
Hutang Jangka Panjang
(>10 Tahun)
Hutang yang
Hutang yang jangka
jangka waktunya
waktunya adalah
adalah panjang,
panjang, umumnya
umumnya lebihlebih dari
dari 10
10 tahun.
tahun.
hutang jangka
hutang jangka panjang
panjang ini
ini pada
pada umumnya
umumnya digunakan
digunakan untukuntuk membelanjai
membelanjai
perluasan perusahaan
perluasan perusahaan (ekspansi)
(ekspansi) atau
atau modernisasi
modernisasi dari
dari perusahaan,
perusahaan, karena
karena
kebutuhan modal
kebutuhan modal untuk
untuk keperluan
keperluan tersebut
tersebut meliputi
meliputi jumlah
jumlah yang
yang besar.
besar.
Resiko Keuntungan
Hutang Jangka Panjang
(lanjutan…)
Resiko Keuntungan
1. Semakin lama jangka waktu peminjaman dana dan 1. Bunga obligasi yang lebih rendah apabila
pelunasannya maka resiko juga akan semakin tinggi. dibandingkan dengan deviden yang harus dibayarkan
2. Hanya dapat memperoleh sumber dana yang terbatas kepada pemegang saham.
dari hasil pinjaman. 2. Mengurangi kewajiban pajak, hal ini dikarenakan
3. Hutang merupakan beban tetap yang harus bunga pinjaman merupakan biaya yang dibebankan
ditanggung oleh perusahaan. kepada perusahaan. Sedangkan deviden merupakan
4. Memiliki tenggat waktu jatuh tempo pembayaran pembagian laba yang tidak dapat dikategorisasikan
hutang yang sudah pasti / tetap. sebagai pembebanan biaya.
5. Kemungkinan nilai saham perusahaan akan turun 3. Pemilik obligasi tidak akan memiliki hak suara dalam
akibat tingkat tinggi atau rendah jumlah pinjaman. perusahaan, sehingga tidak akan mempengaruhi
manajemen dan operasional harian perusahaan.
Hutang Jangka Panjang
(lanjutan…)
Pinjaman Obligasi (Bonds Payables)
• Pinjaman dimana debitur
mengeluarkan surat pengakuan
hutang yang mempunyai nominal
tertentu.
• Selama masa pinjaman debitur
akan memberikan sejumlah bunga
yang besarnya tetap.
• Pokok pinjaman akan dikembalikan
pada akhir masa pinjaman. Kita
mengenal berbagai-bagai jenis obligasi,
antara lain ialah obligasi biasa, obligasi
pendapatan, dan obligasi yang dapat
ditukarkan.
Hutang Jangka Panjang
(lanjutan…)
Modal Eksternal
• Bank
02 • Supplier
• Perusahaan Leasing
• Pasar Modal
Struktur Kekayaan dan Struktur Finansiil
Struktur Kekayaan
01 Perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam
artian relatif antara antara aktiva lancar dengan aktiva tetap (Riyanto, 2008).
Aktiva lancar adalah kas perusahaan yang dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual dan
dikonsumsi dalam satu siklus operasi (paling lama satu tahun dalam perputaran kegiatan
perusahaan normal). Contoh aktiva lancar yaitu: kas, investasi jangka pendek (temporary
investment), wesel tagih (notes receivable), piutang dagang, dll. Aktiva tetap adalah aset
perusahaan yang mempunyai masa hidup lebih dari satu tahun, sehingga penanaman
modal dalam aktiva tetap adalah investasi jangka panjang. Contoh aktiva tetap yaitu:
tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dll.
Contoh:
• Suatu perusahaan memiliki data disisi aktiva yakni, aktiva lancar
Rp7.000.000 dan aktiva tetapnya sebesar Rp3.000.000.
• Maka Struktur kekayaannya = Rp7.000.000 : Rp3.000.000
=7:3
Atau = 70% : 30%
Struktur Kekayaan dan Struktur Finansiil (lanjutan…)
Struktur Finansiil
02 Perimbangan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara
keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan
modal sendiri (Riyanto, 2008).
Contoh:
• Suatu perusahaan memiliki data disisi pasiva yakni, modal asing
Rp2.000.000 dan modal sendiri sebesar Rp8.000.000.
• Maka Struktur finansiil = Rp2.000.000 : Rp8.000.000
=2:8
Atau = 20% : 80%
Struktur Kekayaan dan Struktur Finansiil (lanjutan…)
Struktur Modal
03 Pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang
jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2008).
Contoh:
• Suatu perusahaan memiliki data disisi pasiva yakni, hutang jangka panjang
Rp1.000.000 dan modal sendiri sebesar Rp9.000.000.
• Maka Struktur modal = Rp1.000.000 : Rp9.000.000
=1:9
Atau = 10% : 90%
Perusahaan ABC, neraca per 31 Des 2008
____________________________________________________
Aktiva lancar Hutang lancar
Kas Rp 240.000 Hutang dagang Rp 170.000
Piutang 260.000 Hutang wesel 50.000
Persediaan 300.000 Hutang bunga 255.000
Jumlah AL 800.000 Jumlah HL 475.000
Penjualan….…………………………………….. Rp 8.000.000
Harga Pokok Penjualan.................................. 4.000.000(-)
Laba Kotor……………………………………….. 4.000.000
Konsep Konsep
Kuantitatif Fungsional
Konsep
Kualititatif
Modal Kerja (lanjutan…)
Konsep
Fungsional
• Konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari dana
yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan
(laba) dari usaha pokok perusahaan.
• Sebagian besar aktiva lancar dan depresiasi aktiva.
• Semua dana yang dimiliki perusahaan pada dasarnya
digunakan untuk menghasilkan pendapatan tetapi
tidak semuanya dana itu menghasilkan laba periode
ini (current income).
Penggunaan Modal Kerja
Muslich (2005) menyatakan Manajemen modal kerja sebagai manajemen pada aktiva dan
pasiva lancar.
Tujuan Manajemen Modal Kerja