Anda di halaman 1dari 22

DEMOKRASI

 Sebuah sistem politik yang lahir dari adanya tirani, dimana


rakyat tidak boleh ikut campur dalam urusan negara dan
rakyat hanya menjalankan kewajiban negara
 Kondisi ini mendorong rakyat agar negara tidak berpihak pada
siapapun dan rakyat menginginkan menjadi penentu kebijakan
negara -- > rakyat memiliki hak untuk hidup, hak untuk
menentukan nasib, dan hak untuk memiliki sesuatu (Jhon
locke)
 Agar hak rakyat bisa dijamin dan pemerintahan negara tidak
korup maka harus ada pembagian kekuasaan (Montesqiue).
SISTEM POLITIK
DEMOKRASI
• Secara ideal adalah sistem politik yang memelihara
keseimbangan antara konflik dan konsensus.
– Memungkinkan terjadi beda pendapat
– Memungkinkan terjadi Persaingan
– Memungkinkan terjadi pertentangan antara WN,
Kelompok, Pemerintah.
– Selama beda pendapat, persaingan dan pertentangan
tidak menghancurkan sistem -- > berada dalam
mekanisme&prosedur yang ada.
 Dalam negara demokrasi semua WN punya hak
yang sama dan hak-hak ini dilindungi oleh
konstitusi dan hukum.
 Karenanya individu bebas untuk berbuat apa pun,
termasuk untuk mempengaruhi pemerintah agar bisa
membuat kebijakan yang menguntungkan baginya.
 Demokrasi -- > bersatu dalam perbedaan (identitas
nasional) -- > sebagai hasil konsensus.
 Mempertahankan ikatan dengan sub kultur
 Disisi lain terikat pada ikatan yang menginginkan
pencapaian tujuan bersama.
• Terjadi distribusi kekuasaan yang merata antara
kelompok sosial dengan masyarakat yang kemudian
melahirkan adanya persaingan dan kontrol.
• persaingan dan kontrol muncul karena
– Tiap kelompok memiliki kepentingannya sendiri
– Hanya saja semua menyadari bahwa kekuasaan hanya
digunakan untuk kepentingan bersama
– Karenanya harus ada kesediaan untuk berkompromi
dan bekerjasama antar kelompkok-kelompok yang ada.
 Konstitusi adalah sumber kewenangan dan
legitimasi.
 Kewenangan dan legitimasi diperoleh
pemimpin/penguasa harus dengan cara-cara yang
sesuai dengan prosedur yang ada sebagaimana
yang diatur dalam konstitusi dan aturan hukum.
 Terkaitdengan relasi ekonomi dan politik,
pemerintah berperan untuk menyeimbangkan
pasar.
 Melakukan intervensi agar tidak terjadi monopoli
 Melakukan intervensi agar mereka yang kuat tidak
menindas yang lemah.
Poin penting dalam sistem demokrasi :
“ adanya prosedur dan mekanisme penentuan
pemerintahan berdasarkan kedaulatan rakyat dan
adanya aturan main bagi tiap-tiap kelompok untuk
bersaing”
 Demokrasi merupakan sebuah konsep yang selalu berevolusi,
dan hingga saat ini belum ada konsensus tentang makna dari
demokrasi.
 Terdapat lebih dari 550 sub tipe dan lebih dari 150 studi
tentang demokrasi (Collier dan Levitsky )
 Negara paling totaliter otoriter pun menyebut dirinya demokratis
 Pemerintahan Dari Rakyat, Oleh dan Untuk Rakyat
 Sah/terlegitimasi jika diakui dan di dukung mayoritas warga
 Pemerintahan atas nama rakyat dan berada dalam kontrol rakyat
 Kekuasaan diberikan oleh rakyat dan untuk kepentingan rakyat
 Peran utama rakyat dalam proses sosial politik
 Demokrasi membutuhkan proses panjang untuk
pembiasaan, pembelajaran dan penghayatan.
 Demokrasi hanya bisa berjalan jika masing-
masing pihak (WN dan negara) menerapkan dan
mematuhi aturan-aturan dan prinsip-prinsip
demokrasi
Delapan kriteria demokrasi
menurut Robert Dhal
(kompetesi dan inklusivitas)
 Adanya hak untuk memilih
 Adanya hak untuk dipilih
 Adanya hak para pemimpin politik untuk bersaing
memperebutkan dukungan dan suara
 Adanya Pemilu yang bebas dan adil
 Adanya kebebasan berorganisasi
 Adanya kebebasan berekspresi
 Terdapatnya sumber-sumber informasi alternatif
 Adanya institusi pembuatan kebijakan publik yang bergantung
pada suara dan ekpresi-ekspresi pilihan lainnya.
Enam norma pokok untuk
mewujudkan demokrasi (Nurcholis M)
 Kesadaran akan pluralisme, pengakuan akan perbedaan, menghargai
dan mengakomodasi beragam pandangan dan sikap -- > sebagai
bagian dari kewajiban WN dan negara untuk menjaga dan
melindungi hak orang lain serta mengakui keberadaannya.
 Menghilangkan hegemoni mayoritas atau tirani minoritas
 Musyawarah yang membutuhkan kedewasaan WN untuk
bernegosiasi dan berkompromi -- > tidak semua keinginan bisa
diakomodasi/diterima
 Cara harus sejalan dengan tujuan. Demokrasi tidak hanya sebatas
prosedur tetapi harus dilakukan secara santun, beradab, tanpa
paksaan, tanpa tekanan/ancaman, sukarela, dialogis dan saling
menguntungkan
 Menekankan norma kejujuran dalam pemufakatan -- > positif
terhadap perbedaan pendapat dan orang lain.
 Kebebasan nurani, persamaan hak dan kewajiban bagi semua
-- > positif dan optimis terhadap manusia
 Trial dan error, bahwa demokrasi tidak sekali jadi -- > ada
kesediaan untuk menerima kemungkinan dan ketidaktepatan
dalam implementasi.
Demokrasi membutuhkan ketegasan dan
dukungan pemerintah sebagai alat negara yang
memiliki kewajiban menjaga dan
mengembangkan demokrasi.
WN penting untuk terlibat dalam mendorong
negara bersikap tegas terhadap mereka yang
mencoba mencederai demokrasi
Unsur pendukung tegaknya demokrasi
 Negara hukum : adanya perlindungan konstitusional, adanya badan
kehakiman yang bebas dan tidak memihak, adaya pemilu yang
bebas, adanya kebebasan menyatakan pendapat, adanya kebebasan
berserikat dan beroposisi dan adanya pendidikan kewarganegaraan
 Masyarakat madani : masyarakat yang terbuka, egaliter, bebas dari
dominasi dan tekanan negara. Masyarakat aktif berpartisipasi
dalam proses sosial politik melalui asosiasi-asosiasi. Memiliki
keterbukaan, kepercayaan dan toleransi
 Aliansi kelompok strategis -- > parpol, kelompok penenkan, pers
yang bebas dan bertanggung jawab --- > kritis, independen dan
konstitusional.
Tiga tantangan demokrasi dalam
demokrasi deliberatif (pettit)
 Inclusive Constrain, Semua pihak harus dipandang
sama
 Judgment Constrain, Semua pihak harus dianggap
memiliki perhatian yang sama
 Dialogical Constrain, Semua pihak harus terlibat
dalam dialog yang ternbuka tanpada ada paksaan.

Relatif mudah terpecahkan dalam masyarakat yang


well informed. Namun sulit terwujud ketika
masyarakat terfragmen dan terjadi kesenjangan
dalam kemampuan mengakses informasi
Pengalaman Indonesia
(litbang Kompas)
 Demokrasi parlementer (1950-1959)
 Parlemen memegang kekuasaan politik sangat besar
 Sistem multipartai, parlemen terdiri dari wakil-wakil partai yang berasal dari
beragam aliran/ideologi.
 Pengawasan ketat parlemen menyebabkan akuntabilitas pejabat negara sangat
tinggi
 Kabinet pemerintahan koalisi tidak stabil dan kerap berganti
 Pemilu berjalan sangat demokratis
 Hak berserikat dan berkumpul terjamin dengan jelas

Instabilitas politik yang tinggi dan berbagai pemberontakan di daerah,


mendorong Presiden Sukarno mengakhiri demokrasi parlementer den
menerapkan demokrasi terpimpin dengan dekrit 5 Juli 1959.
 Demokrasi terpimpin (1959-1966)
 Sistem kepartaian melemah direduksi oleh kekuasaan presiden
 Peran dan kontrol DPR GR Melemah
 Tidak ada Pemilu
 Upaya konsolidasi politik dilakukan dengan : membentuk
kabinet gotong royong mewakili semua fraksi dan partai,
sentralisasi kekuasaan ditangan Presiden, kewenangan daerah
terbatas, kebebasan pers di batasi

Kudeta PKI gagal, kepemimpinan yang dijalankan tidak


berhasil memperbaiki kemelut ekonomi dan sosial,
Presiden Sukarno tersingkir dari kekuasaan dan digantikan
Soeharto
 Demokrasi Pancasila (1966-1998)
 Kekuasaan presiden sebagai kepala negara sangat tinggi
 Parpol dibatasi jumlah dan perannya
 Pemilu dilaksanakan reguler
 Tidak ada pergantian kekuasaan politik
 Rekruitmen politik bersifat tertutup
 Peran militer sangat kuat melalui Dwi Fungsi
 Kebebasan pers dibatasi

Perekonomian kacau (harga BBM dan kebutuhan melambung),


demonstrasi mawa yang menuntut reformasi (Presiden
Soeharto mundur, harga diturunkan dan Pemilu diulang,
pemerintahan mandek akibat sebagian menteri mengundurkan
diri, dan Soeharto mundur sebagai presiden (21/5/1998)
 Demokrasi era transisi (1998 – sekarang)
 Sistem presidensial, tetapi parlemen terdiri dari
banyak partai
 Sistem pemilihan langsung untuk presiden dan
kepala daerah
 Lembaga perwakilan dibagi menjadi DPR dan DPD
 Desentrasilisasi kekuasaan dengan model otonomi
daerah
 Kebebasan pers lebih terbuka
 Muncul komisi-komisi independen negara.

Anda mungkin juga menyukai