Anda di halaman 1dari 14

Negara Hukum

(rule of Law)
Bentuk Penyelenggaraan Negara

Machstaats -- > negara yang didasarkan atas


kekuasaan yang cenderung absolute dan tidak
terbatas
Rechstaats -- > negara yang didasarkan atas
hukum/konstitusi
Negara Hukum

Ibarat dua sisi mata uang dengan demokrasi


Adanya supremasi hukum dimana hukum adalah
kedaulatan tertinggi
 Hukum bersumber dari konstitusi yang menganut faham
konstitusionalisme (adanya pembatasan kekuasaan dan
jaminan akan HAM)
 Bersandar pada ide dasar hukum (1) keadilan, (2)
kemanfaatan, (3) kepastian.
Penyelenggaraan kekuasaan/pemerintahan
didasarkan dan dipertanggungjawabkan secara
hukum
Selain itu kekuasaan juga untuk menyelenggarakan
ketertiban hukum.
Konsep negara hukum : (1) negara hukum formal,
(2) negara hukum materiil
Negara hukum formal

Lahir pada abad ke 19, negara hukum klasik/negara


penjaga malam (watchdog state).
Pemerintahan bersifat pasif -- > hanya sebagai wasit
dan pelaksana keinginan rakyat yang disampaikan
oleh wakil-wakil rakyat melalui parlemen.
Pemerintah tidak boleh campur tangan terlalu
banyak dalam kehidupan warga negara kecuali
menyangkut kepentingan umum.
Pemerintah hanya akan bertindak jika ada hak-hak
warga negara yang dilanggar/ketertiban umum yang
terancam
Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang
mengatur paling sedikit kehidupan rakyat.
Laizzez faire, laizzez aller : jika warga dibiarkan
mengurus sendiri kepentingan ekonominya maka
dengan sendirinya negara akan sehat.
Di kritik oleh banyak kalangan karena melahirkan
kesenjangan ekonomi.
 Memunculkan tuntutan agar pemerintah bertanggung jawab
atas kesejahteraan rakyatnya dan harus aktif mengatur
kehidupan ekonomi dan sosial warga negara.
 Melahirkan konsep negara kesejahteraan “welfare state”
Negara hukum materiil

Negara yang pemerintahnya memiliki kekuasaan


untuk turut campur tangan dalam urusan warga
negara dengan dasar bahwa pemerintah ikut
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
rakyatnya.
Pemerintahan diberi tugas membangun
kesejahteraan diberbagai bidang hidup warga
negara.
Pemerintah (eksekutif) diberi hak (1) inisiatif : tanpa
persetujuan parlemen bisa membuat aturan hukum
(2) delegasi : membuat aturan perundangan dibawah
aturan undang-undang (3) droit emmersen :
menafsirkan aturan yang masih enunsiatif
Ciri-ciri negara hukum

Eropa konstitental (Julius Stahl)


 HAM
 Trias Politika (pembagian kekuasaan)
 Pemerintahan berdasarkan aturan
 Peradilan adiministrasi dan perselisihan
Anglo Saxon (AV Dicey)
 Supremasi hukum -- > tidak boleh ada kesewenangan sehingga
orang hanya boleh dihukum jika terbukti melanggar
 Kedudukan sama didepan hukum
 Terjaminnya HAM dalam UU/keputusan pengadilan
International Commision of Jurist (Bangkok, 1965)
 Perlindungan konsitusional -- > selain menjamin hak individu
juga menentukan cara prosedural untuk memperoleh
perlindungan atas hak yang dijamin.
 Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
 Kebebasan untuk menyatakan pendapat
 Pemilu yang free dan fair
 Kebebasan berorganisasi dan beroposisi
 Pendidikan kewarganegaraan
KASUS INDONESIA

Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 : “Negara Indonesia adalah negara


hukum”
Menganut negara hukum materiil
 Pembukaan UUD 1945 : “negara melindungi segenap bangsa, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia”.
 Pasal 33 UUD 1945 : “negara menguasai cabang-cabang dan sumber daya
untuk kesejahteraan rakyat, ekonomi didasarkan atas prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, keberlanjutan, berwawasan lingkungan, dst.
 Pasal 34 UUD 1945 : “fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara,
jaminan sosial, negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan pelayanan umum yang layak.
Sumber hukum nasional adalah Pancasila yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945
Prinsip Negara Hukum Indonesia
menurut UUD 1945

Norma hukum bersumber pada Pancasila dan adanya hirearki jenjang


norma hukum (stufenbouw theory)
UUD 1945 memuat aturan-aturan pokok dimana aturan lebih detail
dibuat oleh organ negara sesuai dengan dinamika pembangan dan
perkembangan kebutuhan masyarakat
Rakyat berdaulat
Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
Adanya organ pembentuk Undang-Undang (Presiden dan DPR)
Sistem pemerintahan presidensiil
Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain
Hukum bertujuan sebagaimana tujuan negara dalam aline IV UUD
1945
Adanya jaminan akan HAM.
Penegakan Hukum

Faktor hukumnya sendiri.


Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk
maupun menerapkan hukum.
Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut
berlaku atau diterapkan.
Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa
yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.

Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, oleh


karena merupakan esensi dari penegakan hukum, juga
merupakan tolak ukur daripada efektivitas penegakan hukum.

Anda mungkin juga menyukai