KELUARGA
ERVIANA
DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap
pengalaman atau respon individu, keluarga, atau komunitas
pada masalah kesehatan.
Diagnosis keperawatan menjadi dasar untuk pemilihan
tindakan keperawatan untuk mencapai hasil bagi perawat
(Nanda, 2011)
Undang-Undang No 38 Tahun 2014 tentang
keperawatan pada pasal 30 bahwa dalam
menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan
keperawatan, perawat berwenang menetapkan
diagnosis keperawatan.
Tahapan diagnosa keperawatan keluarga
1. Analisa data
2. Perumusan Diagnosa
3. Skoring
ANALISA DATA
1. Sifat masalah.
Kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan
melihat kategori diagnosis keperawatan. Adapun
skornya adalah:
Diagnosis keperawatan potensial skor 1,
Diagnosis keperawatan risiko skor 2,
Diagnosis keperawatan aktual dengan skor 3.
2. Kemungkinan untuk di ubah
Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat pengetahuan, sumber
daya keluarga, sumber daya perawatan yang tersedia, dan dukungan
masyarakatnya. Kriteria kemungkinan untuk diubah ini skornya terdiri atas:
Mudah dengan skor 2,
Sebagian dengan skor 1,
Tidak dapat dengan skor nol.
3. Potensial untuk dicegah
Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat kepelikan masalah, lamanya
masalah, dan tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri atas:
Tinggi dengan skor 3,
Cukup dengan skor 2,
Rendah dengan skor 1.
4. Menonjolnya masalah
Kriteria ini dapat ditentukan berdasarkan persepsi keluarga dalam
melihat masalah. Penilaian dari kriteria ini terdiri atas,
Segera dengan skor 2,
Tidak perlu segera skornya 1,
Tidak dirasakan dengan skor nol 0.
CARA PERHITUNGAN :
1. Tentukan skor dari masing-masing kriteria untuk setiap masalah keperawatan yang
terjadi. Skor yang ditentukan akan dibagi dengan nilai tertinggi, kemudian dikalikan
bobot dari masing-masing kriteria. Bobot merupakan nilai konstanta dari tiap kriteria
dan tidak bisa diubah
4. Menonjolnya masalah 1
Segera dengan skor (2)
Tidak perlu segera skornya (1)
Tidak dirasakan dengan skor (0)
Skor Total
Contoh Kasus :
Skoring prioritas masalah pada penderita diabetes mellitus (DM). Risiko perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ibu P yang merupakan keluarga Bapak J,
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita diabetes mellitus. Hal tersebut dapat kita lihat pada matriks di bawah ini.
TERIMA KASIH