Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KLIEN

DENGAN OSTEOMILITIS
Oleh :
Kelompok 8

Husnul Khatimah
Ihda Rahmadiniati
Lita Fahriana
M. Farid Nasrullah
M. Ikhsan Rahman
Rema Ayu Saltiya
Yuli Maulidin Noor
OSTEOMILITIS?

Osteomielitis adalah infeksi pada


tulang dan sumsum tulang yang dapat
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur,
atau proses spesifik (m.tuberkulosa,
jamur) (Lukman Dan Nurna N. 2009).

Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Klasifikasi Osteomielitis
1. Osteomielitis Primer
Penyebarannya secara hematogen dimana
mikroorganisme berasal dari focus ditempat
lain dan beredar melalui sirkulasi darah.

2. Osteomielitis Sekunder
Terjadi akibat penyebaran kuman dari
sekitarnya akibat dari bisul, luka fraktur dan
sebagainya.
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi
menjadi 3, yaitu :
1. Osteomielitis akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak
infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
Osteomielitis akut terbagi menjadi 2, yaitu :
- Osteomielitis hematogen
- Osteomielitis direk
AKPER INTAN MTP

2. Osteomielitis sub-akut
Kelompok 8 / Va

Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan


2017

sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu


timbul.
3. Osteomielitis kronis
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau
lebih sejak infeksi pertama atau sejak penyakit
pendahulu timbul.
Etiologi
1. Bakteri
Menurut Joyce & Hawks (2005), penyebab
osteomyelitis adalah Staphylococcus aureus (70% -
80%), selain itu juga bisa disebabkan
oleh Escherichia coli, Pseudomonas, Klebsiella,
Salmonella, dan Proteus
2. Virus
3. Jamur
4. Mikroorganisme lain (Smeltzer, Suzanne C,  2002)
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Patofisiologi
Menurut Smeltzer, Suzanne (2001), Staphylococcus aureus merupakan
penyebab terbesar infeksi tulang. Organisme patogenik lainnya yang sering
dijumpai pada osteomielitis meliputi Haemophylus influenza, bakteri colli,
salmonella thyposa, proteus, pseudomonas.
Terdapat peningkatan insiden infeksi resisten penisilin, nosokomial, gram
negative dan anaerobic
Awitan osteomilitis setelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan
pertama ( akut fulminan stadium 1 ) dan sering berhubungan
dengan penumpukan hematoma atau infeksi superficial. Infeksi awitan lambat
( stadium 2 ) terjadi antara 4 - 24 bulan setelah pembedahan. Osteomielitis
awitan lama ( stadium 3 ) biasanya akibat penebaran hematogen dan terjadi 2
tahun atau lebih setelah pembedahan.
Respons inisial tahap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan
faskularisasi dan edema, setelah 2 atau 3 hari, thrombosis pada pembuluh darah
terjadi pada tempat tersebut, mengakibatkan iskemia dengan nekrosis tulang
sehubungan dengan peningkatan tekanan jaringan dan medulla.
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Lanjutan...
Infeksi kemudian berkembang ke kavitas medularis dan ke bawah periosteum
dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi disekitarnya. Kecuali bila
proses infeksi dapat dikontrol awal, kemudian akan terbentuk abses tulang.

Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan, namun yang lebih


sering harus dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang
terbentuk dalam dindingnya terbentuk daerah jaringan mati, namun seperti
pada rongga abses pada umumnya, jaringan tulang mati ( sequestrum ) tidak
mudah mencair dan mengalir ke luar.

Rongga tidak dapat mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi pada
jaringan lunak. Terjadi pertumbuhan luka baru ( involukrum ) dan mengelilingi
sequestrum. Jadi meskipun tampak terjadi proses penyembuhan namun
sequestrum infeksius kronis yang tetap rentan mengeluarkan abses kambuhan
sepanjang hidup pasien. Dinamakan osteomielitis tipe kronik.
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Manifestasi Klinis
Fase kronik

Rasa sakit tidak begitu berat,


Fase akut anggota yang terkena merah
dan bengkak dengan pus
Fase sejak infeksi sampai 10- yang selalu mengalir keluar
15 hari. Makin panas tinggi, dari sinus atau mengalami
nyeri tulang dekat sendi, periode berulang nyeri,
tidak dapat menggerakan inflamasi, dan pengeluaran
anggota tubuh. pus. Infeksi derajat rendah
dapat terjadi pada jaringan
parut akibat kurangnya
asupanKelompok
darah 8 / Va
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Darah
2. Pemeriksaan titer antibody – anti
staphylococcus
3. Pemeriksaan feses
4. Pemeriksaan biopsy tulang
5. Pemeriksaan ultra sound
6. Pemeriksaan radiologis
7. Pemeriksaan tambahan :
a. Bone scan
b. MRI  Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Komplikasi
1. Dini :
a. Kekakuan yang permanen pada persendian terdekat (jarang terjadi)
b. Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang
yang mendasarinya sembuh
c. Atritis septic

2. Lanjut :
a. Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran, dan
penurunan fungsi tubuh yang terkena.
b. Fraktur patologis
c. Kontraktur sendi
d. Gangguan pertumbuhan
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
I. Data Umum
1.Nama kk :
2.Alamat :
3.Pekerjaan kk :
4.Pendidikan kk :
5.KOMPOSISI KELUARGA
6.Genogram
6. type keluarga : keluarga inti
7.suku : jawa
8. Agama : islam
9.status social : Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak
cukup
10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang
rekreasi di tempat terbuka
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
II. Riwayat Tahap Perkembangan
1. tahap perkemb.klg :
2. tahap klg yang belum terpenuhi :
3. riwayat kesehatan keluarga :
4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya :

III. Keadaan Lingkungan


1. Karakterisitik rumah :
– type bangunan :
– ventilasi :
– kebersihan ruang :
– sumber air :
– denah rumah
2. Karakteristik komunitas
3. Interaksi dengan komunitas ]
4. Sistem pendukung keluarga

Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
2. Struktur Peran
3. Norma Keluarga
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosial
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi Ekonomi
VI. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor
3. Strategi Koping yang dilakukan
4. Strategi adaptasi yang disfungsi
VII. Pemeriksaan fisik
VIII. Harapan Keluarga Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
1. Analisa Data
– Data (sign- symptom)
– Masalah (P)
– Penyebab (E)
2. Rumusan Diagnosis Keperawatan
3. skoring penentuan prioritas DX
keperawatan keluarga

Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
• PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA :
– KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG
SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA
– KRITERIA KEDUA, MENGACU PD :
• PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG
• SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA
• SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR)
• SUMBER DAYA LINGK. : FASILITAS, ORGANISASI, DAN DUKUNGAN
– KRITERIA KETIGA
• KEPELIKAN MASALAH
• LAMANYA MASALAH
• TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN
• KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN PARAH
– KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA

Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Rencana tindakan (intervensi):


1. mendiskusikan ……..
2. menjelaskan ………
3. mengajarkan ……
4. bersama keluarga ………
5. dll
Rencana kegiatan pada askep keluarga yang
berhub dg penkes memerlukan SAP
Kelompok 8 / Va
AKPER INTAN MTP
2017
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai