Anda di halaman 1dari 46

Lemak Darah

ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

MARYAM FADHILLAH
(PO713203181020)
Pendahuluan

Lipid/lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur


karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air
(hidrofobik), tetapi larut dalam pelarut organik.
Tersusun atas rantai-rantai lurus.
Fungsi lemak :
 Sumber energi dalam proses metabolisme tubuh
 Pelindung organ-organ tubuh dari benturan
 Sumber asam lemak esensial
 Pelumas
 Memelihara suhu tubuh
 Transport vitamin yang hanya larut dalam lemak.
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi,
yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk
proses metabolisme tubuh.
Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam
tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-
sel lemak untuk digunakan di kemudian hari.
Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan
membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak
merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung
saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu.
Fraksi-fraksi lipid dalam plasma :
 Asam lemak bebas/asam lemakrantai panjang (free
fatty acid)
 Trigliserida/triasil gliserol/lemak netral
 Glikolipid
 Steroid
 Benda keton (hasil oksidasi asam lemak)
 Lipoprotein
 Kolesterol
 Pospolipid
Berdasarkan komposisi, densitas, dan mobilitasnya,
lipoprotein dibedakan menjadi:
 Kilomikron,
 very low density lipoprotein (VLDL)
 Low density lipoprotein (LDL)
 high density lipoprotein (HDL)
Lipoprotein

Lipoprotein adalah gabungan molekul lipid dan protein yang


disintesis di dalam hati. Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam
ukuran, disintesa dan
mengangkut berbagai jinis lipid dalam jumlah yang berbeda .
Tugas : mengangkut lemak dari tempat pembentukannya ke
tempata pengunaannya.
Kadar lipoprotein dalam tubuh diatur dengan cara
mengurangi produksi lipoprotein dan membatasi jumlah
lipoprotein yang masuk ke dalam darah dan meningkatkan
atau menurunkan kecepatan pengeluaran lipoprotein dari
dalam darah.
1. Kilomikron

Komponen utamanya adalah trigliserida ( 85– 90 %)


dan kolesterolnya hanya 6%.
Fungsinya Mentransfer lemak dari usus dan tidak
berpengaruh dalam proses arteriosklirosis.
Akan membebaskan trigliserida yang dibawanya ke
jaringan adiposa saat beredar dalam sirkulasi
Mengaktifkan lipoprotein lipase yang dapat
membebaskan asam lemak bebas dari trigliserida
sehingga ukuran kilomikron akan berkurang.
2. VLDL (Very low density lipoprotein)

pre Beta Lipoprotein, terdiri dariprotein ( 8 – 10% )


dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan sebagian
di usus.
Fungsinya mengangkut triasil – gliserol.
Membawa kolesterol yang dikeluarkan dari hati ke
jaringan otot untuk disimpan sebagai cadangan
energi
3. LDL (Low density lipoprotein)

Beta Lipoprotein: Komponen terdiri dari protein 20% dan


kolestrol 45 %
Fungsinya mentransfer kolesterol dalam darah ke
jaringan perifer dan memegang peranan
mentrasfer fosfolipid membran sel, dibutuhkan
untuk pembentukan hati dari sisa-sisa VLDL, diambil oleh
sel sasaran melalui endositosis yang diperantarai reseptor.
LDL ini sangat mudah menempel pada pembuluh darah
sehingga menimbulkan kerak kolesterol (plak/ateroma)
sehingga LDL sering disebut “Kolesterol Darah”
4. HDL (High density lipoprotein)

Alpha Lipoprotein :Disebut juga Alpha-1-Lipoprotein


dibentuk oleh sel hati dan usus.
Fungsinya Mentranspot kolesterol dari perifer ke hati
dimana zat tersebut dimetabolisasi dan diekskresi.
Bertugas mengangkut/menyedot timbunan kolesterol
pada jaringan, membawanya ke hati, lalu
membuangnya ke dalam empedu.
Apabila kadar HDL rendah, kolesterol yang terdeposit
pada jaringan tidak akan terbuang dengan optimal.
Trigliserida

Trigliserida adalah ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak.


Trigliserida merupakan bentuk simpanan lemak di dalam tubuh yang
berfungsi sebagai sumber energi.
Ketika tubuh membutuhkan energi, maka enzim lipase dalam sel lemak
akan memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol dan
melepasnya ke dalam pembuluh darah.
Sel-sel yang membutuhkan kompenen tersebut akan membakarnya maka
komponen tersebut akan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2)
dan air (H2O) (Guyton, 1997)
.Trigliserida terbentuk dari lemak dan gliserol yang berasal dari
makanandengan rangsangan insulin atau kalori yang berlebihan karena
konsumsi makan yang berlebihan.
 Kelebihan kalori tersebut kemudian diubah menjadi trigliserida dan
disimpan sebagai lemak di bawah kulit (Dalimartha, 2011)
Trigliserida merupakan salah satu bentuk lemak yang diserap
oleh usus setelah mengalami hidrolisis, kemudian masuk ke
dalam plasma dalam 2 bentuk yaitu sebagai kilomikron
yang berasal dari penyerapan usus setelah mengkonsumsi
lemak dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang
dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin.
Trigliserida yang terdapat pada pembuluh darah, otot dan
jaringan lemak dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa
hidrolisis akan dimetabolisme menjadi LDL oleh hepar.
Kolesterol yang terdapat pada LDL akan ditangkap oleh
reseptor khusus di jaringan perifer sehingga LDL sering
disebut sebagai kolesterol jahat
Penetapan Kadar Trigliserida

1. Metode modifikasi Bucolo dan david : trigliserida


dihidrolisis secara enzimatik menjadi gliserol dan
asam lemak. Proses hidrolisis ini dibantu olen
enzim lipase yang dibuat khusus
2. Metode penyabunan/saponifikasi: rx hidrolisis
trigliserida dalam suasana basa. Pada proses ini ,
gliserol yang dibebaskan akan menghasilkan reaksi
lanjutan, membentuk formazane, yang kadarnya
sebanding dengan kadar gliserol
Enzimatis kolorimetri (GPO-PAP)

Sebelumnya dengan metode ini trigliserida akan


dihidrolisa dengan enzimatis menjadi gliserol dan
asam bebas. Dengan lipase khusus akan membentuk
kompleks warna yang dapat diukur kadarnya
menggunakan spektrofotometer
Metode Spektrofotometri

Persiapan Sampel
Volume darah yang diambil sekitar 1 ml dimasukkan ke dalam
tabung
sentrifuge yang bersih dan kering. Selanjutnya disentrifuge
selama 5 menit dengan
kecepatan 12.000 rpm. Serum yang diperoleh digunakan untuk
menentukan kadar
dari trigliserida.
Prosedur Pemeriksaan
Panjang gelombang : 500 nm, Hg 546 nm
Kuvet : 1 cm
Temperatur : 20 – 25°C atau 37°C
Ultra Sentrifuge

 
Pemisahan fraksi-fraksi lemak dengan
menggunakan ultra sentrifuge. Biasanya lemak
akan bergabung dengan protein dan membentuk
lipo protein. Pada lipoprotein berat jenis
ditentukan oleh perbandingan antara banyaknya
lemak dan protein. Makin tinggi perbandingan ini
makin rendah BJ nya, lemak murni mempunyai BJ
yang lebih rendah dari air.
Elekroforesis

Cara lain untuk memisahkan lipoprotein adalah dengan


memakai elektroforesa atau imuno elektroforesa. Dengan
cara ini dapat dipisahkan kilomikron, betaliprotein,
prebetaliprotein, dan alfalipoprotein.
Disini contoh serum yang diteteskan pada lubang yang
dibuat pada lempeng atau suatu selaput dari selulosa
asetat atau pada kertas saring yang diletakkan pada medan
listrik (antara katoda dan anoda), kemudian dilakukan
pengecatan- pengecatan kadar dari masing-masing fraksi
sesuai dengan intensitas warna yang diperoleh dan dapat
diukur dengan densitometer (Pusdiknakes, 1985).
Kolesterol

Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang


ditemukan dalam lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning
telur.
Kolesterol sebagian besar disintesiskan oleh hati dan sebagian
kecil diserap dari diet. Keberadaan kolesterol dalam pembuluh
darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal
lempengan yang akan mempersempit / menyumbat pembuluh
darah.
Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel dan
otot. 70 % kolesterol di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan
asam lemak ) dan 30 %
dalam bentuk bebas.
Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan
seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh terutama didalam hati.
Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun jika terlalu
berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan.
Kadar kolesterol didalam darah adalah dibawah 200 mg/dl.
Apabila melampaui batas normal maka disebut sebagai
hiperkolesterolemia.

Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas,


diabetes mellitus, hipertensi, perokok serta orang yang sering
minum-minuman beralkohol
Fungsi Kolesterol
 Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting,
diantaranya adalah :
a) Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah
kolesterol.
b) Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari
membentuk vitaminD.
c) Merupakan zat esensial untuk membran sel.
d) Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu
yang diperlukan
untuk pencernaan makanan.
e) Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya
progesterone danestrogen pada wanita, testosteron pada laki-
laki.
f) Untuk mencegah penguapan air pada kulit
g) Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah.
Metode pemeriksaan Kolesterol

 Metode Lieberman – Burchad


Prinsip : kolesterol dengan asam asetat anhidrida dan asam sulfat
pekat membentuk warna hijau kecoklatan. Absorben warna ini
sebanding dengan kolestrol dalam sampel.

Metode kolorimetri langsung dengan reagen Lieberman – Burchad


penyerapan chromaphores yang dihasilkan dari kolesterol dan ester
kolestrol berbeda. Ester kolesterol menghasilkan warna yang lebih
benyak dibandingkan dengan kolesterol non ester dan mempunyai bias
10 – 15 % ketika analisa dilakukan berdasarkan standart kolesterol non
ester. Metode ini memerlukan kerja keras disebabkan karena ester
kolesterol harus dihidrolisa dan kolestrol diekstraksi. Tujuan ekstrsksi
ini mencegah adanya zat-zat pengganggu yang akan mempengaruhi
hasil, contohnya hemoglobin dan billirubin.
Metode Modifikasi Dari Reaksi Zank dan
Modifikasi Dari Klungsoyr
Prinsip : Alkohol yang digunakan untuk
mengendapkan protein dan membebaskan alkohol
dari esternya. Reaksi warna timbul dengan
mereaksikan kolesterol dengan ferichoride, warna
yang timbul ditentukan secara fotometri /
kalorimetri
mereaksikan kolesterol dengan ferichoride, warna
yang timbul ditentukan secara fotometri /
kalorimetri .
Metode ini (enzimatis) memperlihatkan linearitas yang baik
sampai dengan 500 mg/dl. Sample dengan nilai yang lebih
dari 500 mg/dl harus dianalisis ulang setelah pengenceran
dengan Natrium klorida (NaCl).
Tahap reaksi awal metode enzimatis adalah hidrolisis ester
kolesterol untuk membentuk kolesterol bebas. Tahap
berikutnya adalah tahap oksidasi yang menggunakan oksigen
untuk menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2), melalui
pembentukan oksidasi berwarna yang direduksi. Faktor yang
mengganggu pada pemeriksaan adalah pada sampel yang
keruh, lipemik, ikterik, atau mengalami hemolisis
Metode Enzimatik Trinder : menghasilkan
senyawa Benzokinon mono amina fenazon yang
berwarna putih.
Modifikasi reaksi Zak : menggunakan alkohol
untuk mengendapkan protein dan membebaskan
kolesterol dari esternya.
Fosfolipid

Fosfolipid dalam darah berasal dari hepar dan usus ,


dan sebagian kecil berasal dari proses sintesis di
berbagai jaringan.
Beberapa golongan fosfolipid antara lain lesitin,
sefalin, sfingosin, dan spingomilelin. Fospolipid
terpenting dalam tubuh yaitu lesitin, yang terdiri dari
empat komponen :asam lemak, gugus fosfat, kolesterol,
kolin.
Fungsi : penyusun membran sel dan sebagai surfaktan
paru-paru guna mencegah perlekatan dinding alveoli
paru-paru saat proses respirasi.
Pengukuran kadar Lipid

Penrtapan kadar lipid biasanya dilakukan dengan


menggunakan serum, tetapi dapat juga
menggunakan plasma EDTA atau heparin.
Serum maupun plasma ini harus dipisahkan dari sel-
sel darah dan disimpan dalam lemari es jika tidak
segera diperiksa agar distribusi kolesterol tidak
berubah dan enzim-enzim tidak sempat mengubah
propoorsi lipoprotein.
Sampel darah harus diperoleh setelah pasien
berpuasa selama 10-12 jam sebelum pemeriksaan.
Pengukuran profil lipid serum yang paling relevan
adalah kolesterol total gliserida,, HDL kolesterol, LDL
kolesterol dan lipid total.
Sampel yang digunakan dapat berupa serum, plasma
heparin atau plasma EDTA, dan dapat disimpan
selama 3 hari pada suhu 2-8.˚C, atau 4 bulan pada
suhu -20 ˚C
Jika diperoleh sampel yang lipemik (keruh karena
kadar lemak tinggi) lakukan pengencera sebelum
pemeriksaan dengan larutan salin/garam fisiologis
(0,9%) 1:4. hasil yang didapat dikalikan 5.
1. Kolesterol Total dan Trigliserida: pengukuran kolesterol
total dapat dilakukan menggunakan enzim kolsterol
oksidase (CHOD). Trigliserida diukur melalui penguraian
asam lemak dengan hidrolisa, diikuti oleh pengukuran
jumlah gliserol yang dibebaskan.
2. HDL Kolesterol. Pengukuran HDL kolesterol dapat
dilakukan dengan metode PEG (polyethylene-glycol).
Dimana kilomikron, LDL, dan VLDL, akan diendapkan
oleh PEG, sehungga yang tersisa pada supernatan
hanyalah HDL. Pengendap lain yang dapat digunakan
adalah heparin, natrium fosfotungstat-Mg, dekstran
sulfat, dll.
3. LDL kolesterol. LDL tidak ditetapkan kadarnya secara
langsung, tetapi menggunakan rumus Friedewald sebagai
berikut .(buku halaman 287). Rumus ini memiliki
kelemahan, yaitu jika kadar kilomikron tinggi, hasil
perhitungan menjadi besar. Untungnya, saat ini pengukuran
kadal koleserol LDL sudah dapat dilakukan langsung
dengan teknik Presipitasi selektif fraksi lipoprotein lain.
4. Lipid Total . Kadar lipid total adalah kadar total seluruh
fraksi lipid dalam darah. Penentuan : uji Zollner dan Kirsch,
menggunakna Reagen Sulfosfo-vanilin yang akan
membentuk senyawa berwarna Merah. Nilai normal lipid
total berkisar 450-1000 mg/dL
Nilai Rujukan
Metabolisme Lemak

Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari


dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi
organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel
lemak sebagai cadangan energi .
Lemak yang terdapat dalam makanan akan
diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus.
Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan
masuk kedalam darah.
Lemak tidak larut dalam air, berarti lemak juga tidak larut dalam
plasma darah.
Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka di dalam
plasma darah, lemak akan berikatan dengan protein spesifik
membentuk suatu kompleks makromolekul yang larut dalam air.
Ikatan antara lemak
(kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut
lipoprotein.
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah
serta dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Lemak dalam darah
diangkut dengan dua cara,
yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen
a. Jalur Eksogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas


trigliserid dan kolestrol.
Trigliserida & kolesterol dalam usus halus akan
diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus.
 Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas
sedangkan kolestrol, sebagai kolestrol. Di dalam
usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi
menjadi trigliserida, sedangkan kolestrol mengalami
esterifikasi menjadi kolestrol ester
apolipoprotein akan membentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut
Kilomikron.
Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah.Trigliserid dalam
kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase yang
berasal dari endotel, sehingga terbentuk asam lemak
bebas (free fatty acid) dan kilomikron remnant .
Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserida kembali di jaringan
lemak (adiposa), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian
akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigiserid hati.

Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lemak, trigliserida


dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju
sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak
tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan
disebut sebagai asam lemak bebas
 Kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga
menghasilkan kolesterol bebas.
 Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam
empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi
seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan.

 Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa


dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan
mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur
endogen.
 Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat
diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG
Koenzim-A
Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah
b. Jalur Endogen

 Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut


secara endogen dalam bentuk VLDL.VLDL akan mengalami hidrolisis
dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis
kilomikronmenjadi IDL(Intermediate Density Lipoprotein).
 Partikel IDL kemudian diambil oleh hati dan mengalami pemecahan
lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu LDL.
 LDL akan diambil oleh reseptor LDL di hati dan mengalami
katabolisme.LDL ini bertugas menghantar kolesterol kedalam
tubuh. HDL berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi hidrolisis
kilomikron dibawah pengaruh enzim lecithin cholesterol
acyltransferase (LCAT).
 Ester kolesterol ini akan mengalami perpindahan dari HDL kepada
VLDL dan IDL sehingga dengan demikian terjadi kebalikan arah
transpor kolesterol dari perifer menuju hati.Aktifitas ini mungkin
berperan sebagai sifat antiterogenik
c. Jalur Reverse Cholesterol Transport

HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin


kolestrol yang mengandung apolipoprotein (apo) A,
C, E dan disebut HDL nascent.
HDL nascent berasal dari usus halus dan hati,
mempunyai bentuk gepeng dan mengandung
apolipoprotein A1. HDL nascent akan mendekati
makrofag untuk mengambil kolestrol yang
tersimpan di makrofag. Setelah mengambil
 kolestrol dari makrofag, HDL nascent berubah menjadi HDL dewasa
yang berbetuk bulat.
 Agar dapat diambil oleh HDL nascent, kolestrol di bagian
dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel makrofag
oleh suatu transporter yang disebut adenosine triphosphate binding
cassette transporter 1 atau ABC 1.
 Setelah mengambil kolestrol bebas dari sel makrofag, kolestrol bebas
akan diesterifikasi menjadi kolestrol ester oleh enzim lecithin
cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian kolestrol
ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur.
 Jalur pertama ialah ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class
B type I dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua adalah kolestrol ester
dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigliserid dari VLDL dan IDL
dengan bantuan cholestrol ester transfer protein (CETP).
 Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap kolestrol dari makrofag
mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur tidak langsung
melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolestrol kembali ke hati
(Adam, 2009).
Dislipidemia

Dislipidemia merupakan suatu kelainan yang terjadi


pada metabolisme lipoprotein, baik itu berlebihan
ataupun kekurangan. Keadaan yang mungkin timbul
dapat berupa peningkatan dari kadar kolesterol
total, kadar LDL, dan kadar trigliserida serta
penurunan dari kadar HDL di dalam darah .
Dislipidemia dapat diklasifikasikan berdasarkan
klasifikasi fenotipik dan patologik.
Klasifikasi Fenotipe

Sedangkan berdasarkan patologinya, dislipidemia 2, yaitu


dislipidemia primer dan sekunder.
Dislipidemia Primer
Dislipidemia primer berkaitan dengan gen yang mengatur enzim dan
apoprotein yang terlibat dalam metabolism lipoprotein maupun
reseptornya. Kelainan ini biasanya disebabkan oleh mutasi genetik.
Dislipidemia primer meliputi:
• Hiperkolesterolemia poligenik
• Hiperkolesterolemia familial
• Dislipidemia remnant
• Hyperlipidemia kombinasi familial
• Sindroma Chylomicron
• Hypertrriglyceridemia familial
• Peningkatan Cholesterol HDL
• Peningkatan Apolipoprotein B
Dislipidemia Sekunder
Dislipidemia sekunder disebabkan oleh penyakit
atau keadaan yang mendasari. Hal ini dapat bersifat
spesifik untuk setiap bentuk dislipidemia seperti
diperlihatkan oleh tabel dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai