Anda di halaman 1dari 17

LEUKEMIA

LOMFOSITIK
AKUT
Oleh : MEGA MUSTIKARETNO (205070209111006)
Definisi

(Maulana Hidayatul, 2014).


Leukemia merupakan kanker yang berasal dari sel-sel
pembentuk darah dalam sumsum tulang.

(Permono, 2012).
Sel
  leukosit dalam darah penderita leukemia berproliferasi secara
tidak teratur dan menyebabkan perubahan fungsi menjadi tidak
normal sehingga mengganggu fungsi sel normal lain

( Wijayanto, 2018).
Leukemia limfoblastik akut (ALL) merupakan keganasan sel yang
disebabkan oleh akumulasi limfoblast dalam sumsum tulang dan
darah.

Leukemia limfoblastik akut lebih sering terjadi pada anak-anak


dibandingkan orang dewasa yakni dengan angka kejadian
sebanyak 80% pada anak dan 20% pada orang dewasa.
EPIDEMIOLOGI
Menurut (WHO, 2019) Indonesia terdapat sekitar 3000
prevalensi kanker darah kasus LLA baru setiap tahun nya
di Indonesia dalam lima (Rahimul, Syahrizal, Edi Setiawan,
tahun terakhir mencapai 2017).
35.870 kasus. Prevalensi
ini mencakup semua Jenis kanker yang paling banyak
usia, baik laki-laki diderita anak di Indonesia yaitu
leukemia dan retinoblastoma
maupun perempuan. (Kemenkes RI, 2013).
 
ETIOLOGI Faktor genetik : virus tertentu
menyebabkan terjadinya perubahan
struktur gen (Tcell Leukimia-
Lhympoma virus/HLTV)

Faktor herediter, misalnya pada


kembar monozigot

Radiasi, sejak dalam kandungan


maupun pada saat anak-anak

Obat–obat imunosupresi, obat-obat


Kelainan kromoson misalnya pada kardiogenik dan bahan kimia lain
down sindrom leukemia biasanya
mengenai sel-sel darah putih.
KLASIFIKASI

Leukemia Leukemia Mielositik Leukemia Limfositik Leukemia Mielositik


Limfositik Akut Akut Kronis Kronis
FAKTOR RESIKO
Kromosom abnormalitas tertentu
termasuk down sindrom, pajanan
Presdiposisi genetik, saudara terhadap radiasi, beberapa jenis obat
kandung dari anak yang yang menekan sumsum tulang, obat
menderita leukimia memiliki kemoterapi dan riwayat penyakit
kecenderungan 2 sampai 4 sebelumnya telah dianggap
kali lipat untuk mengalami meningkatkan resiko leukimia.
penyakit ini dibandingkan
anak-anak lain.
Tanda gejala LLA menurut (Widiaskara dkk,2010) :
1) Pucat.
2) Malaise.
3) Keletihan (letargi).
4) Perdarahan gusi.
5) Mudah memar.
6) Petekia dan ekimosis.
7) Nyeri abdomen yang tidak jelas.
8) Berat badan turun.
9) Iritabilitas.
10) Muntah.
MANIFESTASI KLINIS
11) Sakit kepala (pusing).
01
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan
tubuh terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah,
dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan
produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Sel
kanker menghasilkan leukosit yang imatur/abnormal dalam jumlah yang
berlebihan. Leukosit imatur ini menyusup ke berbagai organ, termasuk
sumsum tulang dan menggantikan unsur-unsur sel yang normal. Limfosit
imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer sehingga
mengganggu perkembangan sel normal. Hal ini menyebabkan
hematopoiesis normal terhambat, akibatnya terjadi penurunan jumlah
leukosit, sel darah merah dan trombosit.

02
Infiltrasi sel kanker ke berbagai organ menyebabkan pembesaran hati,
limpa, limfodenopati, sakit kepala, muntah, dan nyeri tulang serta
persendian (David, 2015). Penurunan jumlah eritrosit menimbulkan

PATOFISIOL anemia, penurunan jumlah trombosit mempermudah terjadinya


perdarahan (ekhimosis, perdarahan gusi, epistaksis dll.). Adanya sel
kanker juga mempengaruhi sistem retikuloendotelial yang dapat

OGI
menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh, sehingga mudah
mengalami infeksi. Adanya sel kanker juga mengganggu metabolisme
sehingga sel kekurangan makanan.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Darah Lengkap


01 Meliputi Hb, Trombosit, Sel darah putih

Pemeriksaan Darah Tepi


02 Adanya pensitopenia, limfositosis yang kadang-kadang
menyebabkan gambaran darah tepi monoton terdapat sel blast,
yang merupakan gejala patogenamik untuk leukemia.

Pemeriksaan sum-sum tulang


03 Akan ditemukan gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri
dari sel limfopoetik patologis sedangkan sistem yang lain
terdesak.

Biopsi Limfa
04 Peningkatan leukosit dapat terjadi (20.000-200.000 / μl)
tetapi dalam bentuk sel blast / sel primitive.
Penatalaksanaan LLA
1) Fase induksi 4) Kemoterapi
Terjadinya pengurangan secara lengkap Pengobatan umumnya terjadi secara
dan pengurangan lebih 50% sel leukemia bertahap, meskipun tidak semua fase di
pada sumsung tulang yang disebut gunakan.
dengan remisi.
.

2) Terapi profilatik 5) Radioterapi


Berfungsi untuk mencegah sel leukemia Radiotrapi menggunakan sinar berenerfi
masuk kedalam sistem saraf pusat. tinggi untuk membunuh se-sel leukemia.
 

3) Terapi konsolidasi 6) Transplantasi sum-sum tulang


Membasmi sisa sel leukemia di ikuti Transplantasi sum-sum tulang dilakukan
dengan terapi intensifikasi lanjutan untuk untuk mengganti sum-sum tulang yang
mencegah resistensi sel leukemia. rusak karena dosis tinggi kemoterapi atau
radiasi (penyinaran). Selain itu
transplantasi sum-sum tulang berguna
untuk mengganti sel-sel darah yang rusak
karena kanker
PROGNOSIS
Kelainan
jumlah
Jenis 5 kromosom
Kelamin
3
Usia
1

6
Respon
Imunofenotipe terhadap terapi
4
Jumlah Leukosit
2
KOMPLIKASI
a. Gagal sumsum tulang (Bone marrow failure)
b. Infeksi
c. Hepatomegali
d. Splenomegali
e. Limpadenopati
f. Kematian
ASUHAN
KEPERAWATA
N
LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai