Anda di halaman 1dari 37

ASKEP PADA

KECEMASAN/ANSIETAS

MARYATI,S.Sos, MARS
Pengertian
CEMAS ??.......
 Merupakan reaksi emosional terhadap

penilaian individu yang subyektif,


dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan
tidak diketahui secara khusus
penyebabnya.
 Gambaran rasa khawatir, gelisah tidak

menentu, takut yang tidak jelas, tidak


tenteram & kadang-kadang disertai
berbagai keluhan fisik.
TAKUT ??......

 Penilaian intelektual dari stimulus yang


mengancam dan objeknya jelas. Individu
tsb dapat menggambarkan sumber dari
rasa takut.

Cemas  Destruktif atau Konstruktif


Rentang Respon AnSietas

Adaptif Maladaptif

Antisipasi Ringan sedang berat panik


Tingkat Ansietas
1. Ringan
 berhubungan dengan ketegangan
kehidupan sehari-hari. Lapang persepsi
meningkat & lebih berhati-hati serta
waspada,terdorong untuk belajar,
menghasilkan pertumbuhan & kreativitas.
2. Sedang
 lapang persepsi menurun. Fokus pada hal
penting & mengesampingkan hal lain.
3. Berat
 lapang persepsi sangat menurun, cenderung
memikirkan hal yang kecil saja & mengabaikan
hal yang lain. Tidak mampu berpikir realistis,
butuh pengarahan dari orang lain.

4. Panik
 lapang persepsi sangat sempit, tidak dapat
mengendalikan diri & tidak dapat berbuat
apapun walaupun diberi pengarahan, terjadi
peningkatan aktivitas motorik, berhubungan
dengan orang lain menurun & tidak berpikir
realistis.
PROSES KEPERAWATAN

 Pengkajian
 Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalitik
Konflik antara Id, Ego dan Super Ego.
2. Teori Interpersonal
terjadi karena ketakutan akan penolakan
dari orang lain. Berkaitan dengan
pengalaman/trauma masa lalu : kehilangan/
perpisahan.
3. Teori Perilaku
Ansietas adalah produk Frustasi  segala
sesuatu yang mengganggu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

4. Kajian Biologis
Menunjukan bahwa otak mengandung
benzodiazepines. Reseptor ini mungkin
membantu mengatur ansietas.
 Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi pada gangguan ansietas
berasal dari sumber eksternal dan internal
seperti dibawah ini :
a. Ancaman thd integritas fisik meliputi
ketidakmampuan fisiologis atau menurunnya
kemampuan melaksanakan kehidupan sehari-
hari.
b. Ancaman thd sistem diri dapat membahyakan
identitas, harga diri dan integritas fungsi sosial.
 Perilaku
Ansietas dapat diekspresikan langsung 
perubahan fisologis.
Tidak langsung  timbulnya gejala atau
mekanisme koping dalam upaya
mempertahankan diri dari ansietas.
Respon Fisiologis thd Ansietas
 Kardiovaskuler  Palpitasi
 Jantung berdebar
 Tekanan darah
meningkat denyut nadi
menurun.
 Rasa mau pingsan
 pingsan
 Saluran Pernapasan  Napas Cepat
 Pernapasan Dangkal
 Rasa Tertekan pada
dada
 Pembengkakan
Tenggorokan
 Rasa Tercekik
 Terengah-engah.
 Peningkatan Reflek
 Neuromuskuler  Reaksi kejutan
 Insomnia
 Ketakutan
 Gelisah
 Wajah tegang
 Kelemahan secara
umum
 Gerakan lambat
 Gerakan yang janggal
 Tidak dapat menahan
 Saluran Kemih kencing
 Sering kencing

 Rasa terbakar
 Berkeringat banyak
pada telapak tangan
 Sistem Kulit  Gatal-gatal
 Perasaan panas/dingin
pada pada kulit
 Muka pucat
 Berkeringat seluruh
tubuh.
Respon Perilaku Kognitif
 Gelisah
 Ketegangan fisik
 Perilaku  Tremor
 Gugup
 Bicara cepat
 Tidak ada koordinasi
 Kecenderungan utk
celaka
 Menarik diri
 Menghindar
 Terhambat melakukan
aktifitas
 Gangguan perhatian
 Konsentrasi hilang
 Kognitif  Pelupa
 Salah tafsir
 Adanya bloking
 Me persepsi
 Kreatif/produktif
menurun
 Bingung
 Khawatir yg
berlebihan
 Takut yg berlebihan
 Mekanisme Koping
Ringan  menangis, tidur, tertawa,olah raga,
melamun & merokok.
Berat perlu energi yang lebih besar.

Ada 2 mekanisme koping utk mengatasi Ansietas:


1. Reaksi berorientasi pada tugas (Task Oriented
Reaction) :
• Perilaku Menyerang (Agresif)
• Perilaku Menarik Diri
• Perilaku Kompromi
2. Mekanisme Pertahanan Ego (Ego
Oriented Reaction)

 Kompensasi
 Rasionalisasi
 Denial
 Reaksi Formasi
 Displacement
(Pemindahan)
 Regresi
 Disosiasi
 Represi
 Identifikasi
 Spilitting/Pemisahan
 Intelektualisasi
 Sublimasi
 Introjeksi
 Supresi
 Isolasi
 Undoing
 Proyeksi
1. Kompensasi

 Menutupi kelemahan dengan Menonjolkan


sifat yang baik atau karena frustasi dalam satu
bidang lalu dicari kepuasan secara berlebihan
dlm bidang yg lain.
 Co : anak yg tidak pandai disekolah, menjadi
anak jagoan atau ditakuti teman2nya.
2. Denial

 Proses mekanisme dimana seseorang


menghindarkan kenyataan yang menimbulkan
sakit dan rasa cemas dengan secara tdk sadar
menyangkal adanya kenyataan.
 Co : seorang ibu tdk mau menerima bhw
anaknya menderita keterbelakangn mental shg
anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang
jauh.
3. Displacement
(Pemindahan)
 Proses mekanisme dimana emosi yang
tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah
ide-ide , objek-objek atau orang lain daripada
sumber primer emosi, luapan emosi thd
seseorang dialihkan kepada seseorang atau
objek yang lain.
 Co. seorang anak yg dimarahi ibunya kmd dia
memukul adiknya atau yang lain.
4. Disosiasi

 Beban emosi dalam suatu keadaan yang


menyakitkan diputuskan atau diubah. Mekanisme
dimana suatu kumpulan proses mental atau
diasingkan dari kesadaran dengan bekerja secara
otomatis, efek dan emosi terpisah.
 Co. rasa sedih karena kematian seorang kekasih
dikurangi dg mengatakan “sudah nasibnya” atau
skrg dia sdh tdk menderita lagi.
5. Identifikasi

 Suatu mekanisme dimana seseorang


mempertinggi harga dirinya dengan
mempolakan dirinya serupa dg orang lain.
 Co : seorang anak yg bersolek atau berdandan
seperti ibunya atau malah spt bintang iklan.
6. Intelektualisasi

 Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan


untuk menghindari penglaman yang
mengganggu perasaannya
 Contoh : seseorang yang mengalami kehilangan
harta benda atau keluarganya namun karena
tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan maka
ia menenangkan dirinya dan selalu menekankan
bahwa bencana yang menimpanya berasal dari
Allah dan menjadi sebuah ujian
7. Introjeksi

 Proses dimana seseorang mengambil ke dlm


struktur egonya sendiri semua atau sebagian
dari kepribadiannya sendiri.
 Co. seorang anak membenci seseorang tapi
memasukan kedirinya sendiri shg jika dia
kesal ke orang tersebut dia akan memukul
dirinya sendiri.
8. Isolasi

 Disebut juga dengan intelektualisasi


 Mekanisme dengan cara mengalihkan emosi
dan kenangan yang menakutkan
 Contoh : keluarga yang saling berselisih
menjadi tenang dan mamppu berkumpul
bersama karena kondisi darurat namun setelah
pulih mereka kembali bercerai
9. Proyeksi
 Mekanisme dengan apa seseorang melindungi
dirinya dari kesadaran akan tabiatnya sendiri
yang tidak baik atau perasaan2 dengan
menuduhkannya kepada orang lain.
 Co : seorang murid tidak lulus kmd
mengatakan gurunya sentimen kepadanya.
10. Rasionalisasi

 Mekanisme dimana seseorang membenarkan


tingkah lakunya yang tidak konsekuen dan tidak
baik. Termasuk membenarkan kepercayaan,
keterangan, alasan2 (motivasi) dengan memberikan
penjelasan dan keterangan baginya. Membuktikan
bhw perbuatannya dianggap rasional.
 Co : seorang anak menolak bermain bulu tangkis
dengan temannya karena kurang enak badan
padahal takut kalah.
11.Reaksi Formasi

 Proses dimana seseorang mengambil ke dlm


struktur egonya sendiri, semua atau sebagian
objek yg kemudian dianggap sbg unsur dari
kepribadiannya sendiri.
 Co : seorang mhs yang bersikap hormat secara
berlebihan terhadap dosen yg sebenarnya dia
tdk suka.
12. Regresi

 Keadaan dimana seseorang kembali ketingkat


yang lbh awal dan kurang matang dalam
adaptasi. Bentuknya yang ekstrim adalah
tingkat laku kekanak-kanakan.
 Co : seorang anak yang sudah tidak ngompol
mendadak ngompol lagi
13. Represi

 Mekanisme dimana seseorang memiliki


keinginan-keinginan yang tidak sesuai dan
mengganggu kebutuhan/ motivasinya
disingkirkan dari alam bawah sadar.
 Co : seorang pemuda melihat kematian
sahabatnya krn kecelakaan kemudian lupa
tentang kejadian tersebut (amnesia psikogenik)
14. Spilitting/Pemisahan

 Mengelompokkan orang/ keadaan hanya


sebagai semuanya baik atau semuanya buruk,
kegagalan memadukan nilai-nilai positif dan
negatif di dalam diri sendiri
 Contoh : sebagai orang yang baik kepada
teman-temannya namun dia pernah melakukan
kesalahan dan teman-temannya tidak mau
memaafkannya dan menilainya tidak baik tanpa
mengingat kebaikannya
15. Sublimasi

 Proses dengan apa kehendak yg tidak sadar


dan tidak dapat diterima disalurkan ke dlm
aktifitas yang memiliki niali sosial tinggi
 Co : seorang anak tidak suka berkelahi kmd ia
mjd petinju.
16. Supresi

 Mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya


merupakan represi yang disadari
 Pengesampingan yang disengaja tentang
sesuatu yang dia sadari
 Contoh : seseorang yang membicarakan
sesuatu yang sudah tidak seharusnya untuk
dibicarakan karena masalah itu sudah cukup
lama dan tidak perlu dibicarakan lagi
17. Undoing
 Mekanisme dimana secara simbolis melakukan
kebalikan sesuatu yang telah dikerjakannya
atau pikiran yang tidak dapat diterima oleh
egonya atau masyarakat.
 Co : seorang suami selingkuh lalu memberi
bermacam-macam hadiah utk istrinya.

Masalah Keperawatan

1). Diagnosa Keperawatan


a. Ansietas
b. Perubahan Proses pikir
c. Perasaan Takut Menghadapi Operasi.
d. Depresi Berat
e. Kerusakan Komunikasi verbal
f. Ansietas Berat.
e. Kerusakan Interaksi Sosial B.D harga diri
rendah.
f. Depresi Berat B.D Ketidak berdayaan.

Anda mungkin juga menyukai