1.Ahmad Mahdiani 2. Amalia Nur Aisyah 3. M.Rafli Fernanda 4. Nur Adela Arifa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia Pengertian PRRI Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (biasa disingkat dengan PRRI) merupakan salah satu gerakan pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (Jakarta) yang dideklarasikan pada tanggal 15 Februari 1958 dengan keluarnya ultimatum dari Dewan Perjuangan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein di Padang, Sumatra Barat, Indonesia. Awal gerakan Gerakan ini bermula dari acara reuni Divisi Banteng di Padang pada tanggal 20-25 November 1956. Dari pertemuan tersebut di hasilkan perlunya Otonomi Daerah agar bisa menggali potensi dan kekayaan Daerah dan disetujui pula pembetukan Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein komandan resimen IV dan tetorium I yang berkedudukan di Padang. Namun upaya ini gagal. • Pengumumannya Letkol Ahmad Husein selaku pimpinan mengeluarkan ultimatum yang isinya agar Kabinet Djuanda menyerahkan mandatnya kepada Presiden dengan waktu 5 X 24 jam dan Presiden diminta kembali kepada kedudukan konstitusionalnya. • Sebab berdirinya PRRI Sebab berdirinya PRRI adalah tuntutan otonomi luas dan kekecewaan terhadap pemerintah pusat karena telah dianggap telah melanggar undang-undang. Juga pemerintah yang cenderung sentralis, sehingga pembangunan di daerah menjadi terabaikan. Operasi pun dilancarkan sebagai berikut:
1. Operasi tegas dengan sasaran Riau.
2. Operasi 17 Agustus pimpinan Kolonel Ahmad Yani. 3. Operasi sapta marga. 4. Operasi sadar di bawah pimpinan letkol Dr. Ibnu SutowoDalam waktu. singkat banyak pimpinan PRRI yang menyerahkan diri pada 29 Mei 1961 Ahmad Husein menyerahkan diri dan berakhirlah pemberontakan PRRI. Kabinet PRRI terdiri dari: • Mr. Sjafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan, • Mr. Assaat Dt. Mudo sebagai Menteri Dalam Negeri, Dahlan Djambek sempat memegangnya sebelum Mr. Assaat sampai di Padang, • Kol. Maludin Simbolon sebagai Menteri Luar Negeri, • Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo sebagai Menteri Perhubungan dan Pelayaran, • Muhammad Sjafei sebagai Menteri PPK dan Kesehatan, • J.F. Warouw sebagai Menteri Pembangunan, • Saladin Sarumpaet sebagai Menteri Pertanian dan Perburuhan, • Muchtar Lintang sebagai Menteri Agama, • Saleh Lahade sebagai Menteri Penerangan, • Ayah Gani Usman sebagai Menteri Sosial, • Kol. Dahlan Djambek sebagai Menteri Pos dan Telekomunikasi setelah Mr. Assaat sampai di Padang. • Pasca PRRI Peristiwa ini belakangan menyebabkan timbulnya eksodus besar- besaran suku Minangkabau ke daerah lain. Selain beberapa tindakan kekerasan yang dialami oleh masyarakat juga menguncang harga diri, harkat dan martabat yang begitu terhina dan dihinggapi mentalitas orang kalah serta trauma atas kekalahan PRRI. Perdjuangan Semesta atau Perdjuangan Rakjat Semesta Perdjuangan Semesta atau Perdjuangan Rakjat Semesta disingkat Permesta adalah sebuah gerakan militer di Indonesia. Gerakan ini dideklarasikan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia bagian timur pada 2 Maret 1957 yaitu oleh Letkol Ventje Sumual. Pusat ini berada di Makassar yang pada waktu itu merupakan ibu kota Sulawesi. Awalnya masyarakat Makassar mendukung gerakan ini. Perlahan-lahan, masyarakat Makassar mulai memusuhi pihak Permesta.