Anda di halaman 1dari 23

UNDANG – UNDANG DAN ETIKA KEFARMASIAN

UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
kesehatan

KELOMPOK 2 KELAS S1-5B


Alfionny de valin (1801044)
Haniyah nabilah (1801054)
Nurul latifah (1801064)
Putri eriska (1901102)
Rahmat utomo (1801068)
Suci ramahi (1801073)
Vinola legita (1801076)
Wisnu wati (1801077)
Zamora melindrawita  (1801081)
DOSEN PENGAMPU : apt. Erniza Pratiwi, M.Farm.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI IMU FARMASI RIAU
2020
Pembahasan

1 • Pengertian kesehatan

2 • Pengertian tenaga kesehatan


3.
• Fasilitas pelayanan kesehatan
4. • Sediaan farmasi
5 • Asas Pembangunan Kesehatan

6
• Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan
Kesehatan

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita cita bangsa
indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam pancasila dan undang-
undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual


maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
Kesehatan
produktif secara sosial dan ekonomis.

. Sumber daya di bidang kesehatan

Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan,
sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
• suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
Fasilitas menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
pelayanan baik promotif, preventif, kuratif maupun
kesehatan rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Fasilitas pelayanan kesehatan, menurut jenis pelayanannya terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan perseorangan;
b. pelayanan kesehatan masyarakat.

Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. pelayanan kesehatan tingkat pertama;
b. pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan
c. pelayanan kesehatan tingkat ketiga.

Fasilitas pelayanan kesehatan wajib:


a. memberikan akses yang luas bagi kebutuhan penelitian dan
pengembangan di bidang kesehatan; dan
b. b. mengirimkan laporan hasil penelitian dan pengembangan kepada
pemerintah daerah atau Menteri.
Macam macam pelayanan kesehatan :

Pelayanan • suatu kegiatandan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih


kesehatan promotif mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

Pelayanan kesehatan • suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah


preventif kesehatan/penyakit.

Pelayanan • suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
kesehatan penyembuhan penyakit, penguranganpenderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit,
kuratif atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

Pelayanan • kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam
kesehatan masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
rehabilitatif dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

Pelayanan • pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada
pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
kesehatan dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
tradisional masyarakat.
Contoh Pelayanan kesehatan
Contoh Pelayanan kesehatan promotif preventif yaitu imunisasi
yaitu sosialisasi kesehatan

Contoh Pelayanan kesehatan tradisional


Sediaan farmasi Sediaan farmasi adalah obat, bahan
obat, obat tradisional, dan kosmetika.

bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi


Obat yang digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi, untuk manusia.

Obat tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat.
Asas pembangunan kesehatan

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan


berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,
pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma
agama.

Tujuan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk


pembangunan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kesehatan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis
HAK DAN KEWAJIBAN
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau.

Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam


memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan.

Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan


edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggung jawab.

Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang


data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan
pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya
dari tenaga kesehatan.
HAK DAN KEWAJIBAN
Setiap orang berkewajiban ikut Setiap orang berkewajiban
mewujudkan, mempertahankan, dan menghormati hak orang lain dalam
meningkatkan derajat kesehatan upaya memperoleh lingkungan yang
masyarakat yang setinggi-tingginya. sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial.

Setiap orang berkewajiban berperilaku Setiap orang berkewajiban turut serta


hidup sehat untuk mewujudkan, dalam program jaminan kesehatan
mempertahankan, dan memajukan sosial.
kesehatan yang setinggi-tingginya.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG
TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Tenaga di Bidang Kesehatan Terdiri atas :

• harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali tenaga medis.


a.Tenaga
kesehatan. • Ketentuan lebih lanjut mengenai kualifikasi minimum Tenaga Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

• Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
b. Asisten Tenaga
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang
Kesehatan.
kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga
Tenaga Kesehatan
dikelompokkan ke dalam:

a. Tenaga medis
Meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis

b.Tenaga psikologi klinis


Psikologi klinis.

c. Tenaga keperawatan
Terdiri atas berbagai jenis perawat

d. Tenaga kebidanan
Terdiri atas bidan

e. Tenaga kefarmasian
Terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
f. Tenaga kesehatan masyarakat
terdiri atas epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing
kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan,
serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.

g. Tenaga kesehatan lingkungan


terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.

h. Tenaga gizi
terdiri atas nutrisionis dan dietisien.

i. Tenaga keterapian fisik


terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur.
j. Tenaga keteknisian medis
terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi
pelayanan darah, refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi
dan mulut, dan audiologis.

k. Tenaga teknik biomedika


terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan
medik, radioterapis, dan ortotik prostetik

l. Tenaga Kesehatan Tradisional


terdiri atas tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.
Menteri dalam menyusun perencanaan Tenaga Kesehatan
harus memperhatikan faktor:

a. jenis, kualifikasi, jumlah, pengadaan, dan distribusi


Tenaga Kesehatan;
b. penyelenggaraan Upaya Kesehatan;
c. ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. kemampuan pembiayaan;
e. kondisi geografis dan sosial budaya; dan f. kebutuhan
masyarakat.
Pendayagunaan

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dilakukan oleh Pemerintah,


Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan.
HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak:
a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Profesi,
Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional
b. memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya
c. menerima imbalan jasa
d. memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan
harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama
e. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya
f. menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau pihak lain yang bertentangan dengan Standar
Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
g. memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(1) Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib:
• memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan
Penerima Pelayanan Kesehatan
• memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan;
• menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan
• membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan,
dan tindakan yang dilakukan
• merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai
Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf d hanya berlaku bagi
Tenaga Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perseorangan.

(1) Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
memberikan pertolongan pertama kepada Penerima Pelayanan Kesehatan dalam
keadaan gawat darurat dan/atau pada bencana untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan.
(2) Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak Penerima
Pelayanan Kesehatan dan/atau dilarang meminta uang muka terlebih dahulu.
REGISTRASI DAN PERIZINAN
TENAGA KESEHATAN

REGISTRASI STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat


diregistrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.

Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik


wajib memiliki STR.

Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik di bidang


pelayanan kesehatan wajib memiliki izin. diberikan dalam
PERIZINAN
bentuk SIP.
REFERENSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG


KESEHATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG


TENAGA KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai