KELOMPOK 6
IFTITAH SALSABILA L. SIREGAR (190403005)
VINNI NABILAH ANGGRAENI (190403022)
ARDIAN PRAYOGI (190403024)
INDUSTRI SEMEN
A. Pengertian Semen
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti
bahan perekat yang mampu mempesatukan atau
mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan
yang kokoh atau suatu produk yang mempunyai
fungsi sebagai bahan perekat antara dua atau lebih
bahan sehingga menjadi suatu bagian yang kompak
atau dalam pengertian yang luas adalah material
plastis yang memberikan sifat rekat antara batuan-
batuan konstruksi bangunan.
B. Jenis-Jenis Semen
1. Semen Portland
a. Sement Portland Type I (Ordinary Portland Cement)
b. Semen Portland Type II (Moderate Heat Semen)
c. Semen Portland Type III ( High Early Strength
Cement)
d. Semen Portland Type IV (Low Heat Cement)
e. Semen Portland Type V (Sulfate Resistance Cement)
2. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR
3. Sement Portland Campur (Mixed Cement)
4. Masonry Cement Type M,S,N
5. Semen Putih
6. Portland Composite Cement (PCC)
7. Super ” Portland Pozzolan Cement” (PPC)
C. Proses Pembuatan Semen
1. QUARRY (Penambangan)
Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah
liat, dan material-material lain yang mengandung
kalsium, silikon,alumunium,dan besi oksida yang
diekstarksi menggunakan drilling dan blasting.
2. CRUSHING
Pemecahan material material hasil penambangan menjadi
ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan crusher.
Batu kapur dari ukuran < 1 m → < 50 m. Batu silika dari
ukuran < 40 cm→ < 200 mm
3.CONVEYING
Bahan mentah ditransportasikan dari area penambangan ke lokasi
pabrik untuk diproses lebih lanjut dengan menggunakan belt
conveyor.
6. PEMBAKARAN/PEMBENTUKAN CLINKER
Pembakaran/ Pembentukan Clinker terjadi di dalam
kiln. Kiln adalah alat berbentuk tabung yang di
dalamnya terdapat semburan api. Kiln di design untuk
memaksimalkan efisiensi dari perpindahan panas yang
berasal dari pembakaran bahan bakar.
D. Dampak Industri Semen