Anda di halaman 1dari 26

Official Template

Kelompok 9
ASMA
Mahudeh 1711011011
Dwi Indri Aini 1711011022
Maretha Florencia I.P. 1711011043
Tri Ucarin Febrianti 1711011044
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA
A. Definisi
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas menagalami penyempitan
karena hiperaktivitas terhadap rangsangan yang menyebabkan peradangan.
B. Etiologi
Belum diketahui dengan pasti penyebabnya, hanya menunjukkan dasar
gejala yaitu inflamasi dan respon saluran napas yang berlebihan.
C. Patofisiologi
Terdapat pembesaran otot-otot bronkial dan kelenjar. Sputum yang kental
menjadi hiperinflamasi dengan udara terperangkap di dalam paru. Antibodi yang
dihasilkan menyerang sel-sel mast di paru, mengakibatkan antigen dengan
antibodi mengalami pelepasan produk sel-sel mast. Pelepasan ini mempengaruhi
otot polos dan kelenjar jalan nafas, menyebabkan broncho spasme,
pembengkakan membran mukosa dan pembentukan mucus sangat banyak.
D. Manifestasi Klinis
1. Tingkat I
2. Tingkat II
3. Tingkat III
4. Tingkat IV
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Spirometer
2. Sputum
3. Eosinophil darah meningkat
4. Uji kulit
5. RO dada
6. AGD
7. Foto dada AP dan lateral
F. Penatalaksanaan
1. Edukasi
2. Menilai dan memonitor berat asma secara berkala
3. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
4. merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
2. Pola nutrisi metabolik
3. Pola aktivitas dan latihan
4. Pola tidur dan istirahat
5. Pola persepsi dan konsep diri
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
7. Pola peran dan hubungan dengan sesama
8. Pola seksualitas dan reproduksi
9. Mekanisme koping
B. Diagnosis
1. Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan
nafas
2. Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas
3. Ansietas b.d. kurangnya pengetahuan
tentang penyakit yang diderita
C. Intervensi
1. Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas
Intervensi:
a. Posisikan pasien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi
b. Identifikasi alat bantu yang diperlukan pasien
c. Lakukan fisioterapi dada bila perlu
Rasional:
a. Posisi semi fowler membantu pasien memaksimalkan ventilasi sehingga kebutuhan oksigen dapat terpenuhi
b. Alat bantu pernafasan yang sesuai, akan membantu organ pernafasan memenuhi kebutuhan oksigen
c. Fisioterapi dada dapat mempermudah pasien dalam mengeluarkan secret yang kental
2. Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas
Intervensi:
a. Jelaskan pentingnya tidur/istirahat yang adekuat
b. Fasilitasi pasien untuk melakukan aktivitas sebelum tidur
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Rasional:
a. Mengetahui pentingnya tidur untuk pemulihan kesehatan
b. Pasien akan mudah tidur setelah melakukan aktivitas
c. Lingkungan yang nyaman akan mengurangi beban pikiran pasien sehingga pasien mudah tidur
3. Ansietas b.d. kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita
Intervensi:
a. Bantu pasien untuk mengetahui penyebab cemasnya
b. Ajarkan pasien menggunakan teknik relaksasi
c. Berikan dukungan positif saat pasien merasa cemas
Rasional:
a. Dengan mengetahui penyebab cemasnya, pasien akan menghindari penyebab tersebut
b. Teknik relaksasi dapat menenangkan pikiran sehingga cemas bisa berkurang
c. Dukungan positif bisa dijadikan motivasi oleh penderita untuk sembuh
ANALISIS JURNAL
A. Judul dan Penulis
1. Judul
Latihan Pernapasan Diafragma
Meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi (APE)
dan Menurunkan Frekuensi Kekambuhan
Pasien Asma.
2. Penulis
Dian Kartikasari, Ikhlas Muhammad Jenie, dan Yanuar
Primanda
B. Abstrak
C. Telaah Jurnal VIA
1. Validity
2. Important
3. Applier
ANALISIS VIDEO
PENGKAJIAN
Tgl / jam MRS : 02 Desember 2017 Ruang : Kemuning
Tgl. Pengkajian : 04 Desember 2017 No. Register :-
Diagnosa Medis : Asma
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Bahasa : Indonesia
: Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. KELUHAN UTAMA
Sesak Nafas
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ny. S dirujuk ke RSKD dengan keluhan sesak nafas. Pasien mengatakan saat di Bandara setelah pulang umroh,
pasien minum air putih lalu tiba-tiba keselek. Pasien mengatakan lehernya seperti tercekik dan menjadi sesak
nafas, lalu pandangan mulai berkunang-kunang.
Upaya yang telah dilakukan : -
Terapi yang telah diberikan : -
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mengatakan disaat usia kurang lebih 50 tahun menderita penyakit asma.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti dirinya dan tidak ada penyakit
keturunan.
GENOGRAM
• Keadaan Lingkungan Yang Mempengaruhi Timbulnya Penyakit
• POLA FUNGSI KESEHATAN
– Pola eliminasi
– Pola aktifitas
– Pola istirahat tidur
• Pola kognitif dan persepsi sensori
– Pola nilai dan kepercayaan
– Pola hubungan – peran
– Pola fungsi seksual – seksualitas
– Pola mekanisme koping
– Pola konsep diri
• STATUS MENTAL ( PSIKOLOGIS)
Tidak Terkaji
• PEMERIKSAAN FISIK
Status kesehatan umum Keadaan / penampilan umum : Lemah
• Kesadaran : Compos mentis GCS:456
• BB sebelum sakit : 59 Kg T B : 156 cm
• BB saat ini : 56 Kg BB ideal : -
• Tanda– tanda Vital :
• TD : 90/60 mmHg Suhu : 36,7 °C
• N : 90 x/mnt RR : 25 x/mnt, Reguler
–Leher
• Posisi trachea : Normal
• Tiroid : Tidak ada pembesaran
• Suara : Suara jelas
• Kelenjar lympe : Tidak ada pembesaran
• Vena jugularis : Tidak terjadi distensi
• Denyut nadi karotis : Teraba jelas dan teratur
THORAX (DADA)
Pemeriksaan Paru Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi : diameter anterior posterior 2 : 1, a. Inspeksi : bentuk precordium simetris,
ekspansi dada simetris, gerakan dada (RR : Nampak ictus cordis di ICS 5
25x/Menit) Irama (Regguler). b. Palpasi : Prekordium tidak ada nyeri tekan
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada dan tidak teraba massa, teraba ictus cordis di
retraksi, tidak edema, tidak terdapat massa ICS 5
otot, krepitasi tidak ada, fokal fremitus c. Perkusi : batas jantung normal, paru-jantung
menyebar di lapang paru. (sonor-redup)
c. Perkusi : suara ketuk sonor d. Auskultasi : Reguler S1 S2 Tunggal, Normal
d. Auskultasi : vesikuler, (Whezzing (+), Ronchi (Gallop (-), murmur (-))
(-), Crecles (-))  
 
– Abdomen
Inspeksi : buncit, terdapat stretch mark, sawo matang, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus 11x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Perkusi : timpani normal diseluruh kuadran
– Tulang belakang
Tidak ada kelainan tulang punggung.
– Ekstrimitas
Terpasang indus di tangan kiri, tidak ada luka, kekuatan otot
4,4,4,4, CRT>3detik
– Genetalia dan anus
Tidak Terkaji
– Pemeriksaan neurologis
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Tanda rangsangan otak (meningeal sign)
Baik nilai GCS(E4V6M5)
TERAPI
Nama Obat Rute Dosis Efek Samping Nama Obat Rute Dosis Efek Samping
1. D5% +    Reaksi alergi, 6      
Aminofilin kejang;kejang, detak
jantung meningkat
atau tidak teratur ,
mual atau muntah
berat.

1. Azithromycin     Sakit kepala, mual, 7      


  muntah, sakit perut,
diare
1. Methylpredni     Sulit tidur, produksi 8      
solone keringat meningkat,
  sakit kepala, mual dan
muntah.

1. Combivent     Hilang nafsu makan, 9      


  sakit kepala, diare.

5       10      
ANALISA DATA
NO PENGELOMPOKKAN DATA ETIOLOGI MASALAH
.
1. DS : Obstruksi proksimal dari bronkus Pola nafas tidak efektif
Pasien mengeluh sesak nafas pada tahap ekspirasi dan inspirasi
Pasien mengatakan agak susah bernafas ↓
DO : Wheezing, sesak nafas
Terdapat sputum ↓
Terdengar wheezing Tekanan partial oksigen dialveoli
  ↓

Penyempitan jalan nafas

Peningkatan kerja otot
pernafasan

Pola nafas tidak efektif
PENGELOMPOKKAN DATA ETIOLOGI MASALAH
N
O
2. DS : Kontraksi otot polos Gangguan pola tidur
Pasien mengatakan sering merasakan ↓  
sesak nafas pada malam hari dan Bronkospasme
batuk-batuk ↓
DO : Penyempitan
Tidur kurang lebih hanya 5 jam / hari saluran paru
  ↓
Sesak nafas

Gangguan
pertukaran gas

Gangguan pola tidur
NO. PENGELOMPOKKAN DATA ETIOLOGI MASALAH

3 DS : Kurangnya Ansietas
Pasien mengatakan tidak mengerti pengetahuan
tentang penyakitnya tentang penyakit
DO : yang diderita pasien
Pasien tampak kebingungan dan
terus menanyakan tentang
penyakitnya
 
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN / MASALAH KOLABORATIF
BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS

 
1. Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas d.d
Pasien mengeluh sesak nafas
2. Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas d.d Tidur kurang
lebih hanya 5 jam / hari
3. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit
yang diderita d.d pasien mengatakan tidak mengerti
dan terus menanyakan tentang penyakitnya.
Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas d.d Pasien
mengeluh sesak nafas
 
• Kriteria hasil :
1. Mendemonstrasikan batuk efektif, suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
2. Tanda-Tanda Vital dalam rentang normal 
• INTERVENSI
Posisikan pasien untuk memaksimal-kan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya dipasangkan alat bantu pernafasan
Lakukan fisioterapi dada bila perlu
Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas d.d Tidur
kurang lebih hanya 5 jam / hari
• kriteria hasil :
Jumlah tidur dalam batas normal
Pola tidur, kualitas dalam batas normal
Perasaan segar sesudah tidur
Mampu mengidentifikasi-kan hal-hal yang meningkatkan tidur
• Intervensi
Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)
Ciptakan lingkungan yang nyaman
Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita d.d
pasien mengatakan tidak mengerti dan terus menanyakan tentang
penyakitnya.
• Kriteria hasil :
1. Pasien mampu menjelaskan kembali tentang penyakitnya
2. Pasien mampu mengungkapkan perasaan cemasnya
• INTERVENSI
• Bantu pasien hal yang menimbulkan kecemasan
• Ajarkan pasien menggunkaan tekhnik rileksasi
• Berikan dukungan positif saat pasien merasa cemas
Thank You
If You Got A Dream
Lets Make Ur Dream Come True

Anda mungkin juga menyukai