Penyakit ini merupakan salah satu bentuk klinis tersering di Indonesia dan
ditemui terutama pada musim panas dengan tingkat kelembaban tinggi.
Tujuan Penulisan
• mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko,
pemeriksaan, temuan klinis dari kasus Tinea Kruris et Korporis
Metode Penulisan
• disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan dan kasus yang
ditemukan.
2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Tinea Kruris:
dermatofitosis pada
Tinea Kapitis: Tinea Barbe:
daerah genitokrural, Tinea Pedis:
dermatofitosis pada kulit dermatofitosis pada dagu
sekitar anus, bokong, dan dermatofitosis pada kaki
dan rambut kepala dan jenggot
kadang sampai perut
bagian bawah
Tinea Inkognito:
dermatofitosis dengan
Tinea Manus: Tinea Unguium: Tinea Korporis:
bentuk klinis tidak khas
dermatofitosis pada dermatofitosis pada kuku dermatofitosis pada kulit
karena telah diobati
tangan jari tangan dan kaki glabrosa
dengan steroid topikal
kuat
Etiopatogenesis
Faktor host yang berperan pada dermatofitosis yaitu genetik, jenis kelamin, usia, obesitas,
penggunaan kortikosteroid dan obat-obat imunosupresif.
Infeksi dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan individu atau hewan yang terinfeksi,
benda-benda seperti pakaian, alat-alat dan lain-lain.
Kulit di lipat paha yang basah dan tertutup menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan
kelembaban kulit sehingga memudahkan infeksi. Faktor lingkungan, berupa higiene sanitasi
merupakan faktor predisposisi terjadinya penyakit jamur.
Gejala Klinis
Tinea Kruris
• Efloresensi : polimorfik baik primer maupun sekunder
• lesi yang khas berupa plak eritematosa berbatas tegas.
Lesi disertai skuama selapis dengan tepi yang
meninggi.
• gatal dan Nyeri
• Peradangan di bagian tepi lesi lebih terlihat dengan
bagian tengah tampak seperti menyembuh (central
clearing)
Gejala Klinis
Tinea Korporis
• bisa mengenai bagian tubuh manapun meskipun lebih sering terjadi
pada bagian yang terpapar. Pada penyebab antropofilik biasanya
terdapat di daerah yang tertutup atau oklusif atau daerah trauma.
• lesi yang khas berupa plak eritematosa berbatas tegas. Lesi disertai
skuama selapis dengan tepi yang meninggi.
• Lesi yang berdekatan dapat membentuk pola gyrate atau polisiklik
• gatal dan Nyeri
• Peradangan di bagian tepi lesi lebih terlihat dengan bagian tengah
tampak seperti menyembuh (central clearing)
Pemeriksaan Penunjang
Tinea kruris
Kandida
Eritrasma
Dermatitis seboroik
Psoriasis intertriginosa
Diagnosa Banding
Tinea korporis
dermatitis kontak,
dermatitis numularis,
dermatitis seboroik,
Tatalaksana Umum
Secara umum, tatalaksana tinea berupa edukasi untuk mencegah infeksi berulang.
Daerah yang terinfeksi dijaga agar tetap kering dan terhindar dari sumber infeksi serta
mencegah pemakaian peralatan mandi bersama.
Bercak merah yang terasa gatal di bawah payudara dan di bokong sejak 1
minggu yang lalu. Awalnya bercak timbul sebesar koin di bawah payudara,
lama kelamaan bercak merah meluas ke arah pinggir serta timbul juga di
Diskusi bokong. Bercak terasa gatal, dan bertambah gatal saat berkeringat. Tampak
sisik-sisik halus berwarna putih yang muncul jika pasien menggaruk bercak
merah tersebut.
Diskusi
Respon imun Invasi ke stratum
Timbul gejala
pejamu korneum
Kebiasaan tidak mengganti pakaian ketika basah
Kebiasaan tidak suka memakai kipas angin sering
berkeringat
Tinggal di wilayah beriklim tropis dan tingkat kelembaban
tinggi
Diskusi
Faktor risiko
Preventif Promotif
Manajemen
Terpadu
Kuratif Rehabilitatif
TERIMA KASIH