Anda di halaman 1dari 38

TUGAS PERKEMBANGAN

PESERTA DIDIK
  “TUGAS KELOMPOK”
TEORI PERKEMBANGAN

PENDIDIKAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN-
KELAS C
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS
EKONOMI
ABBEL FEBRIOLA
UNIVERSITAS A D E S R I WA N D A O L I V I A
NEGERI MEDAN
2020 H U TA B A R AT

DOSEN PENGAMPU :
PENGERTIAN TEORI PERKEMBANGAN

Teori adalah pernyataan-pernyataan tentang


sebuah konsep yang tersusun secara integratif yang
berfungsi sebagai acuan saat harus
menyebutkan/mendeskripsikan, membuat
prediksi,dan menejelaskan sebuah fenomena atau
perilaku yang muncul.
Perkembangan adalah perubahan yang terjadi
akibat diernsiasi sel dalam tubuh manusia menuju
keadaan yang lebih dewasa.
Teori Perkembangan adalah teori yang
memfokuskan kepada perubahan-
perubahan dan perkembangan struktur
jasmani (biologis), perilaku dan fungsi
mental manusia dalam berbagai tahap
kehidupannya, mulai dari konsepsi
hingga menjelang kematian.
BENTUK – BENTUK TEORI DALAM PERKEMBANGAN
1. Teori Psikodinamik .
Teori psikodinamik merupakan teori yang
berupaya menjelaskan hakikat perkembangan dan
kepribadian.
Unsur-unsur yang sangat diutamakan dalam teori
ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal
lainnya.
Teori ini banyak dipengaruhi Sigmund Freud dan
Erik Erikson.
 
A. TEORI PSIKOANALISIS FREUD (TEORI KEPRIBADIAN).

Teori Freud mengenai kepribadian dapat


diiktisarkan dalam rangka struktur dinamika
dan perkembangan kepribadian. Teori ini
berfokus pada alam bawah sadar yang
mengacu pada aspek Kepribadian.
Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga aspek ketiga
aspek itu masing-masing mempunyai fungsi, komponen,
sifat, prinsip kerja, dinamika sendiri-sendiri, mamun
ketiganya berhubungan dengan rapatnya sehingga tidak
mungkin memisahkan pengaruhnya terhadap tingkah laku
manusia, tingkah laku selalu merupahan hasil kerjasama
dari ketiga aspek itu.
3 aspek menurut freud yaitu :
1. ID
Id, merupakan struktur kepribadian
yang asli, yang berisi segala sesuatu
yang secara psikologis telah ada
sejak lahir dan merupakan sesuatu
komponen yang menggunakan
prinsip kesenangan.
Contoh :

Orang yang lapar, pasti akan


membayangkan makanan. Tetapi tidak
akan menjadi kenyang jika hanya
membayangkan. Karena itu, perlu
adanya sistem lain yang
menghubungkan pribadi dengan dunia
objektif, yaitu ego.
2. EGO
Ego, merupakan bagian kepribadian yang
bertugas sebagai pelaksana yang bekerja
atas dasar kenyataan pada dunia luar
atau realitas yang ada di luar dirinya.
Ego berperan sebagai “eksekutif” yang
memerintah, mengatur, dan
mengendalikan kepribadian
Contoh:
Ketika seseorang merasa lapar (dorogan
dari id), maka ego akan memuaskan
angan-angan tersebut dengan mencari
makanan yang benar-benar nyata.
3. SUPEREGO

Superego, merupakan dasar moral


dari hati nurani. Superego
memegang kendali atau filter dari
kedua sistem kepribadian, sehingga
tahu baik-buruk, benar-salah, dan
boleh tidak.
B.TEORI PSIKOSOSIAL ERIKSON

Menurut teori psikososial Erikson,


kepribadian terbentuk ketika seseorang
melewati tahap psikososial sepanjang
hidupnya. Eric Erikson mengembangkan
teori psikososial sebagai pengembangan
teori psikoanalisis dari Freud.
Di dalam teori psikososial disebutkan
bahwa tahap perkembangan individu
selama siklus hidupnya, dibentuk oleh
pengaruh sosial yang berinteraksi dengan
individu yang menjadi matang secara fisik
dan psikologis
Secara umum inti dari teorinya adalah :
• Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik.
• Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikologis.
• Adanya keteraturan yang sama antara pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikologis.
• Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan
sosial akan menyatu.
• Pada setiap saat anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan
makhluk sosial.
• Perkembangan manusia dari sejak lahir hingga akhir hayat dibagi
dalam 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikan pada setiap fase.
Prinsip – prinsip pertumbuhan dan perkembangan :
• Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang
diprediksikan, berkelanjutan dan berurutan.
• Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola
cephalo-caudal atau proximodistal
• Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda
telah selesainya tugas perkembangan yang sebelumnya, dan
sebagai dasar untuk mengembangankan keahlian baru.
• Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun
selama periode kritis.
• Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik.
Lingkungan yang mempengaruhi selama masa kritis
8 FASE PERKEMBANGAN MENURUT ERIKSON

1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)


Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau
tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia
sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang
dianggap asing dia tidak akan mempercayainya. Oleh
karena itu kadang-kadang bayi menangis bila di pangku
oleh orang yang tidak dikenalnya. Dan ini merupakan tahap
yang terjadi selama tahun-tahun pertama.
2. OTONOMI VS PERASAAN MALU DAN RAGU-RAGU

Yaitu tahap kedua perkembangan psikososial yang


berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai
berjalan.
Contohnya: anak mulai berlatih untuk pergi ke toilet.
3. INISIATIF VS KESALAHAN

Terjadi pada masa-masa prasekolah (3-5 tahun).


Anak-anak perlu mulai menunjukkan kendali
dan kekuasaan atas lingkungan.
Contoh: anak-anak mulai mengeksplor diri mereka.
4.TAHAP KERAJINAN DAN RASA RENDAH DIRI
(INDUSTRY VERSUS INFERIORITY)

Terjadi kira-kira pada usia sekolah


(6-11 tahun).
Pada masa ini anak-anak mulai memasuki
dunia yang baru, yaitu sekolah.
 
5. TAHAP IDENTITAS DAN KEKACAUAN IDENTITAS
(IDENTITY VERSUS IDENTITY CONFUSION)
Terjadi pada masa-masa remaja
(12-18 tahun).
Pada masa ini anak dihadapkan pada masa
pencarian jati diri.
6. TAHAP KEINTIMAN DAN ISOLASI (INTIMACY VERSUS
ISOLATION)
Terjadi pada masa dewasa muda (19-40 tahun).
Tugas individu pada masa ini yaitu membentuk
relasi intim dengan orang lain.
Contoh: mulai menjalin hubungan dekat dan cinta
dengan orang lain.   
 
7. TAHAP GENERATIFITAS DAN STAGNASI
(GENERATIVITY VERSUS STAGNATION)
Terjadi pada masa pertengan dewasa
(40-65 tahun).
Ciri utama tahap ini adalah perhatian
terhadap apa yang dihasilkan
(keturunan, ide, dan sebagainya)
Contoh: ketika individu sudah bekerja dan
menjadi orang tua.
 
8. TAHAP INTEGRITAS DAN KEPUTUSASAAN
(INTEGRITY VERSUS DESPAIR)
Terjadi pada masadewasa akhir (65-meninggal).
Orang dewasa akhir perlu melihat ke belakang dan
mengevaluasi apa yang telah dilakukan dalam
kehidupan mereka selama ini.
Keberhasilan menghasilkan perasaan arif,
sedangkan kegagalan menghasilkan penyesalan
dan keputusasaan.
2.      TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Teori kognitif menekankan pada pikiran-pikiran


sadar untuk memahami perkembangan
pemikiran logis dan dampaknya terhadap
perilaku, dan menekankan pikiran – pikiran
tidak sadarnya seseorang(anak – anak) .
Teori kognitif didominasi oleh Teori Piaget dan
pendekatan pemprosesan informasi.
TEORI PIAGET
Piaget berpendapat bahwa anak memiliki peran aktif dalam
perkembangan mereka sendiri dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam pandangan Piaget dua proses
mendasari pengorganisasian dan penyesuaian dengan
cara :
• Asimilasi (Assimilation) terjadi ketika individu
menggabungkan informasi baru kedalam pengetahuan
mereka yang sudah ada.
• Akomodasi (accomodation) terjadi ketika individu
menyesuaikan diri dengan informasi baru.
PENDEKATAN PEMPROSESAN INFORMASI
Pendekatan pemprosesan informasi berkaitan dengan
bagaimana individu memproses informasi tentang dunia
mereka bagaimana informasi masuk kedalam pikiran,
bagaimana informasi disimpan dan disebarkan, dan
bagaiman informasi diambil kembali untuk melaksanakan
kegiatan-kigiatan yang kompleks seperti memecahkan
masalah dan pikiran.
Kondisi bermula ketika informasi dari dunia dideteksi melalui
proses sensor dan presepsi. Kemudian informasi disimpan,
disebarkan, dan didapatkan kembali melalui proses
memori.
3.      TEORI PERKEMBANGAN
BEHAVOIRISME DAN BELAJAR SOSIAL

Teori ini mengemukakan bahwa kunci untuk


memahami perkembangan terletak pada perilaku
yang dapat diamati dan respons individu
terhadap stimulus lingkungan.
Artinya, bahwa perilaku merupakan respons yang
dipelajari terhadap penguatan yang diberikan
oleh lingkungan.
4.      TEORI PERKEMBANGAN
KONTEKTUAL
Teori konstektual memandang perkembangan sebagai
proses yang terbentuk dari transaksi timbal balik antara
anak dan konteks perkembangan sistem fisik, sosial,
kulural, dan historis diana kejadian itu terjadi.
Beberapa teori yang berpengaruh dalam teori Konstektual:
• Teori Etologis, teori ini menekankan bahwa perilaku
sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait evolusi, dan
ditandai oleh periode-periode kritis.
• Teori Ekologis,  teori ini memeberikan tekanan bahwa
perilaku dipengaruhi oleh sistem lingkugan.
5.      TEORI PERKEMBANGAN KONSTRUKTIVIS
SOSIAL

Teori Konstruktivis sosial merupakan


teori yang menekankan pengaruh
lingkungan sosial dan budaya pada
perkembangan.
6.      MODEL-MODEL TANSAKSIONAL
PERKEMBANGAN

Teori ini mejelaskan pembentukan hasil-


hasil positif dan negatif bagi anak-nak dan
khususnya pembentukan perilaku-perilaku
yang tidak biasa. Pendekatan ini pertama
kali dikemukakan pada tahun 1970-an.
7.      TEORI PERKEMBANGAN HUMANISTIS

Teori humanistis muncul pada tahun 1950-


an. Aliran ini dianggap sebagai reaksi
terhadap behaviorisme dan psikoanalisis.
Teori ini adalah suatu pendekatan yang
multifaset terhadap pengalaman dan
tingkah laku manusia.
8.      TEORI PERKEMBANGAN EMPIRISME

Teori ini berpandangan pada dasarnya anak


lahir ke dunia, perkembangannya
ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar,
termasuk pendidikan dan pengajaran.
9.      TEORI PERKEMBANGAN NATIVISME

Teori ini mngemukakan bahwa anak lahir


telah dilengkapi pembawaan yang alami
(kodrat). Dan pengaruh pembawaan ini
yang akan menentukan wujud kepribadian
seorang anak. Pengaruh lain dari luar tidak
akan mampu mengubah pembawaan
seorang anak, sehingga pendidikan bagi
anak akan sia-sia.
10.  TEORI PERKEMBANGAN KONVERGENSI

Mengungkapkan bahwa perkembangan jiwa


anak lebih banyak dipengaruhi oleh dua
faktor yang saling menopang dan tidak
dapat dipisahkan yakni faktor bakat dan
faktor pengaruh lingkungan, karena kedua
faktor ini dapat membentuk kepribadian
dengan baik.
11.  TEORI REKAPITULASI

Rakapitulasi yang berarti ulangan,


dimaksudkan di sini adalah perkembangan
jiwa anak merupakan hasil ulangan dari
perkembangan seluruh jenis manusia.
12.  TEORI KEMUNGKINAN BERKEMBANG

Teori ini dipengaruhi oleh Dr. M. J. Langeveld ilmuwan


dari Belanda.
Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan:
1)      Anak adalah makhluk manusia yang hidup.
2)      Ketika dilahirkan anak dalam kondisi tidak
berdaya, sehingga ia membutuhkan perlindungan.
3)      Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan
yang bersifat pasif (menerima) dan aktif
(eksplorasi).
13.  TEORI INTERAKSIONISME

Menurut teori ini, perkembangan jiwa atau


perilaku anak banyak ditentukan oleh
adanya dialektik dengan lingkungannya.
Maksudnya, perkembangan kognitif
seorang anak bukan marupakan
perkembangan yang wajar, melainkan
ditentukan interaksi budaya.
Sekian dan terimakasih..........

Anda mungkin juga menyukai