KARDIOVASKULAR
Oleh :
SELVIA NOVITASARI.
PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
(PENYAKIT KARDIOVASKULAR)
• Penyakit kardiovaskular ( penyakit jantung dan
pembuluh/PJP) merupakan penyebab kematian
terbesar di negara maju.
• Penyakit ini berhubungan erat dengan kebiasan pola
makan.
• Di negara – negara AS dan Eropa utara dimana pola
makan yang tinggi protein, kalori, lemak jenuh dan
rendah serat jumlah penderita PJP relatif lebih tinggi
2-3 kali dibanding negara – negara sekitar laut tengah
( jepang, Spanyol, Itali) yang pola makannya lebih
pada banyak ikan, lemak nabati ( lemak tak jenuh),
sayuran dan buah – buahan.
Jenis penyakit PJP
1. Gagal jantung kongestif
2. Infark jantung
3. Angina pektoris
4. Aritmia
5. Shock jantung.
6. Hipertensi
7. Hiperlipidemia
8. arterosklerosis
1. Gagal jantung kongestif
A. pengertian
• Curah jantung tidak mencukupi untuk mempertahankan
aliran darah ke organ, hal ini disebabkan menurunnya
kontraksi miokard
• Akibatnya adalah darah terbendung di vena
paru – paru dan kaki, yang menyebabkan sesak nafas dan
udem pergelangan kaki, kemungkinan bisa terjadi udem
paru – paru.
• Penyebab gagal jantung adalah antara lain infark,
kerusakan katup, ganguan ritme, dan hipertensi.
• Gejala terpenting adalah sesak nafas, pada saat
mengeluarkan tenaga juga saat istirahat, udema pada
pergelangan kaki karena darah balik terhambat ke jantung,
perasaan sangat letih & kurang tenaga.
B. Terapi gagal jantung kongestif
• Dengan 3 tindakan untuk meniadakan
kelebihan cairan : banyak istirahat,
pembatasan asupan garam, pengobatan
dengan diuretik.
• Pengobatan ditujukan untuk mencegah
memburuknya penyakit karena pada
prinsipnya penyembuhan fungsi pompa
tidak dapat dicapai. Obat – obat yang
digunakan :
1. diuretika untuk pengeluaran cairan
sehingga pembebanan jantung
berkurang. Contoh obat : furosemid, jika
tidak menghasilkan efek yang cukup bisa
ditambahkan thiazida misal HCT
(hidrochlorothiazida).
2.Glikosida jantung (digoksin) bertujuan untuk
memperkuat daya kontraksi jantung yang lemah, shg
memperkuat fungsi pompa. Obat ini mempunyai
indeks terapi yang sempit jadi harus berhati – hati
dalam penggunaannya, efek samping berupa mual ,
muntah, anoreksia, diare, aritmia , sakit kepala,
pandangan kabur dsb.
3. ACE inhibitor (captopril,enalapril, lisinopril), Obat –
obat ini berkhasiat vasodilatasi perifer yakni
mengurangi beban darah masing – masing sebelum
dan sesudah mencapai jantung
4. Vasodilator koroner, berefek mengurangi kerja
jantung dengan jalan vasodilatasi arteri ,contoh obat
adalah nitro prusida (i.v.), prazozin, hidralazin
2. Infark jantung
a. Pengertian
• Arteri koroner menjalar di seluruh bagian luar otot jantung
dan dapat tersumbat oleh endapan kolesterol – kapur
(arterosklerosis). Sekitar tempat penyempitan bagian
dalam pembuluh dapat robek yg mengakibatkan
pembekuan darah setempat. Bila suatu gumpalan darah
beku (trombus) menyumbat aliran darah, maka terjadi
infark jantung (trombosis coroner), umumnya disebut
serangan jantung. Bagian jantung yang tak menerima
lagi darah berangsur – angsur mati karena tak menerima
zat gizi dan oksigen. Pd jaringan mati terbentuk parut
besar yg mengganggu fungsi pompa jantung.
• Gejala infark jantung :
– Nyeri hebat di bagian tengah dada yang bertahan
lebih dari lima menit, juga pada keadaan duduk
atau berbaring
– Nyeri menyebar ke leher, punggung, dan ke satu
atau kedua lengan, sering kali ke lengan kiri
– Kadang-kadang berkeringat hebat dan gelisah,
sesak nafas, muka membiru, mual dan muntah.
– Serangan sering kali terjadi pada keadaan istirahat,
bertahan lama sampai beberapa jam.
b. Terapi infark jantung
• Pencegahan infark adalah dengan banyak makan zat
alamiah flavonoid (antioksidan alamiah) yang banyak
terdapat pada buah dan sayur. Flavonoid yang terpenting
adalah quercetin, apigenin, kempferol, luteolin, juga
vitamin E dalam dosis tinggi, 400 – 800 UI sehari dapat
mengurangi infark
• Infark akut perlu diobati di RS sedini mungkin (dlm waktu 6
jam) agar memperkecil resiko maut.
• Obat – obat yang sering digunakan
1. Trombolitika guna melarutkan trombus misal
streptokinase, alteplase, dan urokinase, obat baru
adalah reteplase dan stafylokinase, injeksi obat- obat
ini akan meniadakan sumbatan dan membuka lagi arteri
koroner. Pemberian heparin diberikan untuk mencegah
trombus baru.
2. Antiaritmika (lidokain, amiodaron, sotalol) hanya
digunakan dalam kasus tertentu.
3. Analgetika narkotik (morfin, petidin atau fentanil ) dan
tranquilliser (diazepam dan droperidol) dapat diberikan
guna melawan rasa nyeri & takut.
Semua pengobatan diberikan secara parenteral agar
menjamin efek cepat.
Pengobatan selanjutnya sesudah infark dilakukan untuk
mencegah infark kedua, yaitu dengan :
Antikoagulansia, zat pengencer darah (asenokumarol)
Antitrombotika (asetosal, indobufen) dapat merintangi
penggumpalan trombosit & pembentukan trombus.
beta-blocker tertentu (propranolol, metoprolol, dan
timolol) perlu diminum 1-2 tahun
ACE inhibitor (captopril, lisinopril)
Antilipemika (simvastatin, atorvastatin, lovastatin,
pravastatin) untuk mengurangi komplikasi & kematian
dianjurkan pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi.
3. Angina pectoris
a. Pengertian
• Terjadi karena otot jantung kekurangan oksigen
pada pembebanan fisik, emosi juga karena hawa
dingin. Penyebabnya adalah penciutan satu atau
lebih arteri koroner shg penyaluran darah ke otot
jantung berkurang.
• Gejala angina berupa serangan nyeri hebat
dibawah tulang dada yang seringkali menjalar
sampai ke kedua pundak kadang ke leher dan
rahang atau ke lengan yang dirasakan sangat
berat, terutama jika naik tangga atau
mengeluarkan tenaga lain segera sesudah
makan, lama serangan umumnya antara 5-30
menit.
b. Terapi angina pectoris
• Tindakan umum adalah mencegah pengaruh yang
menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen
jantung. menerapkan cara hidup sehat sbb :
• Berhenti merokok
• membatasi minum kopi dan alkohol
• meniadakan over weight (diet lemak & kolesterol)
• menghindari beban berat (mental, fisik, terutama
setelah makan)
• berjalan cepat/lari kecil 0,5-1 jam sehari (3-5
kali/minggu) untuk memperbaiki sirkulasi jantung.
• Mengobati hipertensi
Pengobatan angina dapat dilakukan dengan sejumlah
obat yaitu :
1. Vasodilator koroner
- untuk memperlebar arteri jantung, melancarkan
pemasukan darah & O2 shg meringankan beban
jantung.
- pd serangan akut, obat pilihan utama :
nitrogliserin (sublingual & oromukosal / spray)
dg kerja cepat tapi singkat, efeknya setelah 2 menit
& bertahan 30 menit; jika perlu dapat diulang
sesudah 3-5 menit; bila efek sudah dicapai, obat
dikeluarkan dari mulut. Contoh nitrogliserin
sublingual : gliseriltrinitrat, trinitrin, nitrostat;
nitrogliserin plester : nitroderm TTS; nitrogliserin
spray : nitrolingual spray.
• Pd serangan akut, nitrogliserin dapat dikombinasi dg
analgetik narkotik (morfin, fentanil) untuk melawan
nyeri & sbg penenang.
1. Faktor irreversibel
genetik, umur, jenis kelamin (wanita).
2. Faktor reversibel
• Garam (Nacl),ion Na menyebabkan retensi air shg volume
darah bertambah → tekanan dinding arteri meningkat →
jantung memompa darah lebih keras → TD naik.
• Drop (liquorice), sejenis gula-gula dari succus liguiritae yg
mengandung asam glizirinat yg juga menyebabkan retensi air
• Stress (ketegangan emosional), pelepasan adrenalin & NA
→ vasokonstriksi → TD naik.
• Merokok, nikotin dalam rokok → → vasokonstriksi → TD
naik.
• Pil antihamil, → mengandung estrogen → retensi garam &
air , shgTD naik.
• Hormon pria dan kortikosteroid → retensi air → TD naik.
• Kehamilan, uterus direnggangkan janin & menerima aliran
darah sedikit maka dilepaskan zat yg menaikkan TD.
Gejala hipertensi
• Hipertensi tidak memberikan gejala khas,
adakalanya pasien merasakan nyeri
kepala pada pagi hari sebelum bangun
tidur dan biasanya hilang setelah bangun
tidur.
• Gangguan hanya dapat dikenali dengan
pengukuran tensi dan adakalanya melalui
pemeriksaan ginjal dan pembuluh.
Pencegahan hipertensi
1. Tindakan umum
• Menguruskan badan (TD dapat turun 0,7/0,5 mmHg setiap kg
penurunan BB).
• Mengurangi garam dalam diet (± 3 g/hari)
• Membatasi kolesterol dalam diet
• Berhenti merokok
• Membatasi minum kopi(maks. 3 cangkir sehari)
• Membatasi minum alkohol
• Cukup istirahat dan tidur
• Gerak badan & Olahraga, hal ini akan lebih mengaktifkan saraf
parasimpatis daripada saraf simpatis.
2. Kontrol TD teratur & berkala, karena hipertensi seringkali
tidak menunjukkan gejala ; misalnya kontrol TD tiap 1 atau 2
tahun sekali, khususnya usia > 45 tahun / ada riwayat
hipertensi.
Pengobatan hipertensi
• Penanganan dasar hipertensi terdiri dari
penanggulangan over weight (bila ada),
pembatasan garam dan peningkatan aktivitas
fisik.
• Hipertensi berat : penanganan dasar ditambah
obat-obat hipertensi.
• Pengobatan hipertensi bertujuan untuk
menurunkan TD dan menghindari komplikasi
lambat, memperbaiki kualitas dan
memperpanjang hidup secara preventif
terhadap efek buruk jangka panjang.
• Cara pengobatan hipertensi dg obat
antihipertensi, yg benar adalah : “ metode
start low, go low”, yaitu :
1.harus dimulai dengan dosis rendah agar
tekanan darah tidak menurun secara drastis.
2.Setiap 1-2 minggu dosis berangsur-angsur
dinaikan sampai tercapai efek yang diinginkan.
3.Penghentian pemakaian obat juga harus
berangsur-angsur.
1. Diuretika
2. Alfa-blockers
3. Beta-blockers
4. Obat-obat SSP
5. Antagonis kalsium
6. ACE-inhibitors & AT-II-reseptor blockers
7. vasodilator
Mekanisme kerja obat antihipertensi
I. Diuretika
• thiazida & furosemida menimbulkan gangguan
elektrolit pada janin & kelainan darah pada
neonatus.
• Ibu hamil dapat menggunakan diuretik pada fase
terakhir kehamilan dg pengawasan ketat & dosis
sangat rendah.
• Furosemida, HCT, spironolakton dapat masuk ASI
& menghambat laktasi.
VII. Vasodilator
• Hidralazin : aman, dapat digunakan ibu hamil.
• Dihidralazin & minoxidil : data untuk ibu hamil belum
cukup.
• (di) & hidralazin & minoxidil : mencapai ASI.
7. Antilipemika
• Kolesterol : adalah suatu zat alamiah dengat sifat fisik
serupa lemak tetapi mempunyai rumus steroida.
• Kolesterol merupakan zat esensial bagi tubuh untuk
sintesa zat-zat penting seperti membran sel, hormon
kelamin, anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu.
Kolesterol terdapat pula dalam lemak hewani, kuning
telur, dan batu empedu.
• Absorpsi kolesterol dari usus hanya terjadi bila ada
cukup asam empedu untuk mengemulsinya.
• Setiap hari dapat diserap kira-kira 200-600 mg
kolesterol.
• Tubuh, terutama hati membentuk 700 -1000 mg
kolesterol sehari.