Anda di halaman 1dari 11

MUAMALAH

KELOMPOK 10
1. HANIF RIHADA ASA ( 1 9 11 0 5 0 0 5 1 )
2. LIA LISTIANI ( 1 9 11 0 5 0 0 6 3 )
3 . D I N Y S H A FA S A L S A B I L A( 1 9 11 0 5 0 0 6 8 )
Materi Pembahasan

PENGERTIAN PRINSIP MUAMALAH

2020 2020 2020 2020

PANDANGAN ISLAM RUANG LINGKUP MUAMALAH AKHLAK BERMUAMALAH


PENGERTIAN
Secara etimologi kata “muamalah” berasal dari kata :

” ‘amala yu’amilu muamalat ” yang berarti saling melakukan, saling bertindak dan
saling mengamalkan. Sehingga dengan kata lain muamalah ini melibatkan lebih dari
satu orang dalam pelaksanaan praktiknya, sehingga dengan begitu akan timbul adanya
hak dan juga kewajiban.

Secara terminologi, “muamalah” memiliki dua arti, yakni dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Berikut penjelasannya :

 Muamalah dalam arti sempit adalah suatu kegiatan tukar menukar barang yang


bermanfaat dengan menggunakan cara yang sesuai dengan syariat Islam.

 Muamalah dalam arti luas adalah suatu aturan Allah SWT yang berisi aturan masalah
hubungan manusia dengan usaha mereka untuk mendapatkan kebutuhan jasmani
sesuai dengan ajaran Islam.
Click icon to add picture
Pandangan Islam tentang Kehidupan
Dunia
Kehidupan dunia adalah sebuah ketentuan Allah (sunnatullah) yang tidak mungkin
ada seorangpun yang mampu merubahnya. Seperti halnya perputaran langit dan
bumi, tanam-tanaman yang tumbuh subur, gunung-gunung yang Allah tinggikan dan
tangguhkan, lautan dan daratan yang terbentang luas. Kemudian dalam kehidupan
dunia dijadikan tempat untuk bercocok tanam, berternak dan lainnya. Dunia
merupakan tempat manusia berkembang biak dan meneruskan sejarah. Semua
penciptaan ini merupakan sunnatulah yang harus disyukuri oleh manusia sebagai
makhluk yang lemah di hadapan Allah swt. Inilah dari tanda-tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah swt Yang Maha Kuasa bagi orang-orang yang mau merenungi.

Bagi orang-orang yang beriman, Allah menjadikan kehidupan dunia sebagai jembatan untuk kehidupan
yang kekal (akhirat). Allah membimbing mereka meraih dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan di dunia dan
akhirat, serta mengajarkan mereka untuk mencari nafkah di dunia tanpa melalaikan waktunya untuk
mengingat Allah. Dan juga memberikan kabar gembira sekaligus menuntun mereka dengan ajaran islam
bahwa kehidupan dunia sebagai kehidupan untuk bertaubat dan mencari bekal di akhirat
Ruang Lingkup Muamalah
Ruang Lingkup Muamalah dilihat dari Segi Aspeknya :
 Al-Muamalah Al-Adabiyah

Yaitu muamalah yang ditinjau dari segi cara tukar menukar benda yang bersumber dari panca
indera manusia, yang unsur penegaknya adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban dan
perilaku. Ruang lingkup fiqh muamalah yang bersifat Adabiyah mencangkup beberapa hal
berikut ini :

a. Ijab Qabul d. Hak dan kewajiban

b. Saling meridhai e. Kejujuran pedagang

c. Tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak f. Penipuan/ pemalsuan, dst
Ruang Lingkup Muamalah
Ruang Lingkup Muamalah dilihat dari Segi Aspeknya :

 Al-Muamalah Al-Maddiyah

Yaitu muamalah yang mengakai objeknya sehingga sebagian para ulama berpendapat bahwa
muamalahal-madiyah adalah muamalah yang bersifat kebendaan karena objek fiqh muamalah
adalah benda yang halal, haram, dan syubhat untuk diperjual belikan. Benda-benda yang
memadharatkan, benda-benda yang mendatangkan kemaslahatan bagi manusia, dan beberapa segi
lainnya. Beberapa hal yang termasuk ke dalam ruang lingkup muamalah yang bersifat Madiyah
adalah sebagai berikut :

a. Jual beli (al-Bai’ al-Tijarah) e. Pemindahan hutang (Hiwalah)

b. Gadai (al-Rahn) f. Jatuh bangkrut (Taflis)

c. Jaminan dan tanggungan (Kafalan dan Dhaman) g. Perserongan atau perkongsian (al-
Syirkah)
Ruang Lingkung Muamalah
Ruang Lingkup Muamalah dilihat dari Segi Tujuannya

1. Hukum Keluarga (Ahkam Al Ahwal Al-Syakhiyyah)

2. Hukum Perdata (Al Ahkam Al Maliyah)

3. Hukum Pidana (Al-Ahkam Al-Jinaiyyah)

4. Hukum Acara (Al-Ahkam Al-Murafa’at)

5. Hukum Perundang-Undangan (Al-Ahkam Al-Dusturiyyah)

6. Hukum Kenegaraan (Al-Ahkam Al-Duwaliyyah)

7. Hukum Keuangan dan Ekonomi (Al-Ahkam Al-Iqtishadiyyah Wa Al-Maliyyah)


Prinsip Bermuamalah
 Allah memberi kewenangan kepada manusia untuk mengelola harta (istikhlaf al maal).
Sehingga ia akan mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah oleh karena itu
didalam penggunaan harta dan cara mendapatkannya harus tunduk kepada
ketentuanNya.

 Kepemilikan harta bukan tujuan namun ia sarana untuk menikmati perhiasan dunia yang
Allah berikan kepada hambaNya melalui rizky yang baik serta sarana untuk mewujudkan
maslahah umum.

 Kebolehan mengembangkan harta dan larangan memonopoli dan menimbunnya. Prinsip


tersebut menjelaskan tentang memperluas cakupan manfaat harta sehingga maslahatnya
dirasakan oleh orang banyak.

 Pencatatan proses transaksi. Diantara upaya penjagaan dalam sebuah transaksi dari
terjadinya sengketa, lupa, kehilangan dan lainnya maka syariah memerintahkan
otentifikasi (tautsiq) melalui pencatatan, kesaksian, jaminan gadai guna menjaga setiap
hak dari pemiliknya.
Prinsip Bermuamalah
o Mencari harta dan mendistribusikannya dengan cara yang halal. Islam mengharamkan setiap usaha
mendapatkan harta yang akan menimbulkan kedengkian, merusak hubungan sesama manusia, bertindak
culas, curang (menipu).
o Haramnya riba dan mendapatkan harta dengan cara batil. Keharaman riba dikarenakan penguasaan haq
orang lain tanpa cara yang benar dan dilarangnya mengambil harta dengan cara batil karena menimbulkan
permusuhan dan kebencian didalam masyarakat
o Proposional dan adil dalam pedistribusian. Seorang muslim dilarang berlebihan dalam penggunaan
hartamya, tepat guna dan tepat sasaran serta jauh dari sikap ifroth (berlebihan) atau tafrith(menyepelekan).
o Jujur dan amanah dalam transaksi muamalah. Sikap jujur dan amanah ini implementasi adalah tidak
mengambil haknya melebihi apa yang seharusnya dan tidak mengurangi hak orang lain dari porsi yang
seharusnya.
Click icon to add picture
Ahlak Bermuamalah
Al-Huriyah (kebebasan). Dengan memperlakukan asas kebebasan dalam kegiatan
perekonomian termasuk pengaturan dalam hukum perjanjian. Para pihak yang melaksanakan
akad didasarkan pada kebebasan dalam membuat perjanjian baik objek perjanjian maupun
persyaratan lainnya.

A-Musawah (persamaan dan kesetaraan). Perlakuan asas ini adalah memberikan landasan
bagi kedua belahpihak yang melakukan perjanjian mempunyai kedudukan yang sama antara
satu dengan lainnya.

Al-Adalah (keadilan). Pelaksanaan asas keadilan dalam akad manakala para pihak yang
melakukan akad dituntut untuk berlaku benar dalam mengungkapkan kepentingan-
kepentingan sesuai dengan keadaan dalam memenuhi semua kewajiban.

Ar-Ridho (kerelaan). Pemberlakuan asas ini menyatakan bahwa segala transaksi yang
dilakukan harus atas dasar kerelaan antara masingmasing pihak.

Ash-Shidiq (kejujuran). Kejujuran merupakan nilai etika yang mendasar dalam islam. Islam
adalah nama lain dari kebenaran. Nilai kebenaran memberi pengaruh terhadap pihak yang
melakukan perjanjian yang telah dibuat.
Click icon to add picture

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai