Farmakognosi
Alip Desi Suyono Saputri, S.Farm., M.Farm
Deskripsi Mata Kuliah
Ilmu yang mempelajari tentang bahan alam, terutama dari
tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral yang dapat
digunakan untuk pengobatan.
Topik bahasan
Keanekaragaman simplisia
Tahap pembuatan simplisia
Standarisasi simplisia meliputi pengujian parameter
spesifik dan parameter non spesifik.
Metabolet sekunder simplisia baik dari segi keberadaan,
peranan, klasifikasi maupun teknik identifikasinya.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu mengenal keanekaragaman
simplisia.
Mahasiswa mampu memahami tahapan dan prinsip
pembuatan simplisia.
Mahasiswa mampu memahami tahapan dan prinsip
evaluasi parameter non spesifik dan spesifik simplisia.
Mahasiswa mampu menjelaskan kembali keberadaan,
peranan, klasifikasi dan teknik identifikasi senyawa
metabolit sekunder dalam simplisia.
Manfaat Mata Kuliah
Daftar Nilai:
A =80 – 100
B = 70 - 79
C = 60 - 69
D = 50 - 59
E = Dibawah 50
Aturan Selama kuliah
Keterlambatan maksimal 15 menit
Diperbolehkan minum dan dilarang makan kecuali
permen
MateriKuliah
Concept Map
Buku Rujukan
Evans, W.C., 2002, Pharmacognosy, English Language Book Society, Bailliere
Tindall, London.
Robberts, J.E., Tyler, V.E., and Brady, L.R., 1988, Pharmacognosy, Lea &
Febiger, Philadelphia.
Gunawan, D. dan Mulyani, S., 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi), jilid 1,
Penebar Swadaya.
Departemen Kesehatan RI, 1986, Sediaan Galenik, Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan
Anonim, 2003, Farmakognosi, JilidI, Depkes RI.
Pengely, A., The Constituent of Medicinal Plants, Sunflower Herbal, Australia
Sarker, S.D & Nahar, L., 2007, Chemistri for Pharmacy Student, Wiley, John
Wiley & Sons Ltd, West Sussex
Soegiharjo, 2000, Glikosida, USD Press, Yogyakarta .
Soegiharjo, 2000, Karbohidrat & Senyawa Sekerabat,USD Press, Yogyakarta
Robinson,, 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB,
Bandung
Wagner & Bladt, 1996, Plant Drugs Analysis a thin layer chromatography atlas,
Springer, Munic