Anda di halaman 1dari 26

KASUS

KELOMPOK 1
Erika Yuda C.
Gusti Ayu Prima P.
I Putu Agus Budiarthawan
Kadek Ayu Dwiyanti
Ni Putu Ariska Wulandari
TABLE OF CONTENTS

01 Subjektif & Objektif

02 Assesment

03 Planning
• Tn YC (37th) MRS di RS WNGY tanggal 1 januari (13.00 WITA) setelah malam sebelumnya
merayakan tahun baru dengan minum alkohol dalam jumlah cukup banyak.
• Pasien mengeluh rasa sakit pada ulu hati dan pada bagian sisi kiri perut,) serta mengalami mual
dan muntah (4xsejak 1 januari pukul.01.00 WITA), pasien juga mengeluhkan rasa terbakar di
sekitar tenggorokan. Pasien juga merupakan seorang perokok aktif selama 15tahun.
• Riwayat alergi: Pasien memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap tetrasiklin dan metronidazole
• Riwayat pengobatan : Pengobatan gout menggunakan Piroxicam 2x10mg;dexamethasone 3x0,5mg;
allopurinol 1x300mg seminggu terakhir dan sempat mengkonsumsi antasida doen pada pagi hari
setelah muntah pertama.
• Riwayat penggunaan metoclopramide 10mg dan ranitidine 150mg saat di UGD.
• Saat ini mual muntah pasien telah berkurang namun rasa sakit di ulu hati dan nyeri abdomen kiri masih
terasa. Pasien didiagnosis menderita gastric duodenal PUD e.c. HP.
Berdasarkan Data Pemeriksaan Klinik Pasien Berikut :
   
Akral hangat , sianosis tidak ada,
capillary refill < 2 detik, deformitas
KU Tampak sakit sedang Ekstrimitas
-/-
, edema -/-

   
Kesadaran Composmentis
   
Inspeksi : Perut datar
Auskultasi : Bising usus (+);
bentuk bulat, normochepali, normal : 3 x/menit
Kepala rambut warna hitam. Abdomen Palpasi : abdomen supel, Hepar
distribusi rambut merata dan lien tidak teraba membesar,
nyeri tekan diseluruh kuadran
Perkusi : Timpani 4 kuadran
   
konjungtiva normal, sklera
Mata
ikterik (-)

KGB tidak teraba    


Leher Kulit Turgor cukup
membesar
Berdasarkan Data Pemeriksaan Klinik Pasien Berikut :

Suhu 38.5oC   Albumin 5mg/dL


Leukosit 12.200/mm3   Na 140 mEq/L
Trombosit 9000/mm3   K 3,5 mEq/L
Hb 13 g/dL   Cl 105 mEq/L
 
TD 100/80mmHg MCH 39,7

Nadi 80x/menit   MCHC 33,7


RR 25x/ menit   MVC 86,3
 
BUN 7 mg/dL
 
EGD ventrikulus ulcer (+), duodenal ulcer (+), HP
(+)
Subjektif

• Tn YC (37 thn)
• MRS di RS WNGY tanggal 1 januari (13.00 WITA) setelah malam sebelumnya merayakan tahun
baru dengan minum alkohol dalam jumlah cukup banyak
• Keluhan : rasa sakit pada ulu hati dan pada bagian sisi kiri perut, serta mengalami mual dan
muntah (4x sejak 1 januari pukul.01.00 WITA)
• Pasien juga mengeluhkan rasa terbakar di sekitar tenggorokan.
• Pasien juga merupakan seorang perokok aktif selama 15tahun.
• Riwayat alergi: Pasien memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap tetrasiklin dan metronidazole
Objektif
Hasil Pemeriksaan Normal
Suhu 38.5oC 37 C0

Leukosit 12.200/mm3 5.000–10.000 mcL


Trombosit 9000/mm3 150.000-400.000 keping darah/mcl.
Hb 13 g/dL 13–17 g/dL
TD 100/80mmHg 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg
Nadi 80x/menit 60-100/menit
RR 25x/ menit 12-20 kali per menit
BUN 7 mg/dL  7-20 mg/dL
EGD ventrikulus ulcer (+),
   
duodenal ulcer (+), HP (+)

Hasil Lab Normal


Albumin 5mg/dL 3,4-5,4 g / dL
Na 140 mEq/L 135-145 mEq/L
K 3,5 mEq/L 3,5 hingga 5,0 mEq/L
Cl 105 mEq/L 98-108 mEq/L.
MCH 39,7 27 – 31 pg
MCHC 33,7 32 – 36 g/dL
MVC 86,3 80 – 96
Assesment
01 Ditinjau Berdasarkan Tanda dan Gejala

Pasien mengeluh rasa sakit pada


ulu hati dan sisi kiri perut,
mengalami mual dan muntah, juga
mengeluh adanya rasa terbakar di
sekitar tenggorokan

Berdasarkan keluhan-keluhan
tersebut menandakan adanya tanda
dan gejala PUD
Assesment
02 Ditinjau Berdasarkan Faktor Resiko
● Pasien Tn.YC
menggunakan obat
golongan NSAID
non-selective
(Piroxicam) dan
corticosteroid
(dexamethasone).
● Pasien Tn.YC
seorang perokok
aktif selama 15
tahun serta
mengkonsumsi
alcohol.
Assesment
03 Ditinjau Berdasarkan Riwayat Pengobatan

Terapi menggunakan
piroxicam dan
dexamethasone dapat
meningkatkan resiko
terjadinya ulcerasi. Jadi
harus diganti dengan
regimen yang lain.
Assesment
04 Ditinjau Berdasarkan Hasil Lab dan Pemeriksaan Klinik

● Kesadaran composmentis ● Suhu demam, kadar leukosit tinggi,


(kesadaran normal, sadar nilai trombosit rendah, mengalami
sepenuhnya, dapat menjawab tachypnea, pada pemeriksaan
semua pertanyaan yang diberikan) EGD mendapatkan hasil positif HP
● Abdomen : auskultasi bising usus, duodenal ulcer dan ventrikulus
palpasi abdomen lemas (supel), ulcer
hepar dan lien tidak teraba ● Pasien Tn.YC memiliki riwayat
membesar, nyeri tekan diseluruh alergi terhadap tetrasiklin dan
kuadran perut (diseluruh area metronidazole.
perut)
Assesment
05 Algoritma Terapi
Assesment
05 Algoritma Terapi
Assesment
06 Terapi Farmakologi

Untuk eradikasi H.Pylori yang


digunakan yaitu kombinasi antara
omeprazole + amoxcicilin +
Clarytromycin dimana presentasi
eradicasinya 80-90%
Assesment
Algoritma Terapi GOUT

06 Terapi Farmakologi

Terapi gout yg dapat


digunakan adalah
febuxostat.
Penggunaan
allopurinol tidak
direkomendasikan
karena terdapat
interaksi obat dengan
regimen terapi untuk
eradikasi H.Pylori yg
digunakan
Assesment
06 Terapi Farmakologi

● Berdasarkan aplikasi yang


terdapat di Medscape
penggunaan febuxostat
sebagai antigout therapy
aman digunakan bersama
dengan regimen therapy
eradikasi H.Pylori.
● Therapi sebelumnya di UGD
(metoclopramide dan
ranitidine) dihentikan karena
mual muntah pada pasien
telah berkurang.
Penggunaan glukokortikoid dikaitkan dengan peningkatan risiko yang signifikan untuk PUB. Risiko
ini lebih jauh meningkat ketika glukokortikoid digunakan dalam kombinasi dengan aspirin atau
OAINS nonselektif. Studi sebelumnya dilakukan untuk memeriksa kemungkinan hubungan antara
terapi glukokortikoid dan risiko untuk PUB sebagian besar adalah meta-analisis atau studi kasus-
kontrol dan menghasilkan temuan yang tidak konsisten. 10-13, 17 Perbedaan antara studi ini dalam
kriteria pendaftaran dan strategi yang cocok mungkin telah berkontribusi pada temuan yang
bertentangan. Dalam penelitian sebelumnya, faktor perancu termasuk perbedaan gaya hidup seperti
minum alcohol dan merokok, pengobatan bersamaan, komorbiditas yang mendasari dan keparahan
penyakit tidak sepenuhnya dipertimbangkan. Potensi perancu ini dikendalikan dalam hal ini studi
menggunakan desain studi kasus crossover. Khususnya kebaruan adalah metode menggunakan pasien
sebagai milik mereka kontrol untuk melihat kemungkinan pengaruh periode pendek penggunaan
glukokortikoid sebelumnya selama tiga interval yang berbeda hingga 28 hari. Dalam analisis ini,
obat-obatan itu telah diamati untuk menginduksi PUD dan PUB diambil menjadi pertimbangan bagi
subjek yang menerima glukokortikoid. Efek glukokortikoid, NSAID nonselektif dan Inhibitor COX-2
pada risiko PUB juga diperiksa secara individual. Mempertimbangkan ukuran sampel besar yang
direkrut dari NHIRD, kekuatan yang cukup untuk analisis statistic dijamin
Dalam penelitian ini, paparan jangka pendek (7-28 hari) untuk dosis rendah glukokortikoid
(metilprednisolon <4 mg / hari atau kesetaraanya) tidak ditemukan terkait dengan peningkatan risiko
PUB. Namun, risikonya meningkat sebagai dosis meningkat dari dosis sedang glukokortikoid
(metilprednisolon 4–12 mg / hari atau ekivalensinya) menjadi dosis tinggi (> 12 mg metilprednisolon
/ hari). Risiko tinggi untuk PUB diamati pada ketiga kalinya (windows 7 hari, 14 hari dan 28 hari)
menyiratkan bahwa pengguna baru-baru ini memiliki risiko PUB yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pengguna jarak jauh dan bukan pengguna.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, paparan jangka pendek (7–28 hari) menjadi glukokortikoid
dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan risiko untuk PUB. Risiko lebih tinggi
untuk pasien yang sedang ke tinggi, dibandingkan dengan terapi glukokortikoid dosis
rendah dan bagi mereka yang menggunakan NSAID atau aspirin non-selektif dalam
kombinasi dengan glukokortikoid.
Planning

01 Terapi Farmakologi
02 Terapi Non-Farmakologi

● Eradikasi H.Pylori ● Mengurangi konsumsi


alcohol
○ Omeprazole 20mg 2x1
● Mengkonsumsi banyak air
○ Amoxicillin 1 g 2x1 ● Berhenti merokok
● Stop penggunaan NSAID
○ Clarithromycin 500 mg
2x1

○ Paracetamol 500mg
3x1
● Gout treatment

○ Febuxostat 40 mg 2x1
Daftar Pustaka
● American International Health Alliance. (2002). Protocol for Diagnosis
and Treatment of Peptic Ulcer in Adults Clinical Practice Guidelines for
General Practitioners.
● https://reference.medscape.com/drug-interactionchecker
● Martin, I. G. (2008). Peptic ulcer disease. Textbook of Surgery: Third
Edition, 3–8. https://doi.org/10.1002/9780470757819.ch1
● 8th Edition Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach
THANKS
Do you have any questions?

#StayAtHome

Anda mungkin juga menyukai