Anda di halaman 1dari 40

PUD

&
GERD
Kelompok 1
Erika Yuda C.
Gusti Ayu Prima P.
I Putu Agus Budiarthawan
Kadek Ayu Dwiyanti
Ni Putu Ariska Wulandari
01 Definisi & Epidemiologi 02 Etiologi

03 Patofisiologi
04 Tanda & Gejala

05 Pemeriksaan Klinis
06 Guidline Terapi

07 Tujuan Terapi
08 Algoritma Terapi

09 Terapi Farmakologi
10 Evaluasi Terapi

11 Terapi Non-Farmakologi
01
Definisi
&
Epidemiolo
DEFINISI
PUD GERD

Tukak atau luka pada lapisan saluran Kondisi di mana asam lambung
cerna bagian atas (lambung dan mengalir ke sepanjang esofagus
usus 12 jari) yang terjadi apabila atau kerongkongan (saluran yang
mucus yang menyelimuti pada menghubungkan mulut
dinding lambung terjadi kerusakan ke lambung)

DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C.


V. 2015. Pharmacotherapy Handbook, 9th Edition. Inggris:
McGraw-Hill Education Companies.
ANATOMI
PUD GERD
EPIDEMIOLOGI
PUD GERD

• Dinegara-Negara Barat, persentase orang dengan • Pada populasi dinegara bagian barat, GERD mempengaruhi
sekitar 10% hingga 20% dari populasi dan 0,4% baru
infeksi H.phylori kira-kira sama dengan usia
mengalami kondisi tersebut. Misalnya, diperkirakan 3,4-
20% pd usia 20thn, 30% pda usia 30thn, 80% pd 6,8 juta orang di Canada adalah penderita GERD. Tingkat
usia 80thn. Secara keseluruhan, infeksi h.phylori prevalensi GERD di Negara maju juga terkait erat dengan
menunjukkan penurunan diseluruh dunia, usia, dengan usia 60-70thn. Di amerika serikat 20% orang
terutama dinegara maju. mengalami gejala dalam waktu 1minggu dan 7% setiap
• Sebuah penelitian di RSCM pada tahun 2004-2008 hari.
menyatakan bahwa prevalensi ulkus gaster adalah 20,7% • Datar dari RSCM menunjukkan bahwa 30 dari 127 pasien
dan ulkus duodenum 12% dari 816 orang yangmenjalani (22,8%) yang menjalani endoskopi gastrointestinal atas
endoskopi. dengan indikasi dyspepsia mengalami esophagitis. Angka
kejadian meningkat dari 5,7% menjadi 25,18% pd tahun
1997-2002 dengan rata-rata kasus 13,13% pertahun.
02
Etiologi
PUD GERD
03
Patofisiologi
PUD GERD
• Terjadinya aliran balik atau refluks pada
penyakit GERD diakibatkan oleh
gangguan motilitas atau pergerakan
esofagus bagian ujung bawah. Pada
bagian ujung ini terdapat otot pengatur
(sfingter) disebut LES, yang fungsinya
mengatur arah aliran pergerakan isi
saluran cerna dalam satu arah dari atas ke
bawah menuju usus besar.
• Pada GERD akan terjadi relaksasi spontan
otot tersebut atau penurunan kekuatan otot
tersebut, sehingga dapat terjadi arus balik
atau refluks cairan atau asam lambung,
dari bawah ke atas ataupun sebaliknya.

Williams, L & Wilkins. 2010. Koda-Kimble and Young’s


applied therapeutics : the clinical use of drugs. 10th ed. New
York: Wolters Kluwer.
04
Tanda
&
Gejala
PUD GERD
05
Pemeriksaan
Klinis
EGD Urea Breath & Stool Antigen Test

Barium/diatrizoate meglumine and


Urine-based ELISA and rapid
diatrizoate sodium (gastrografin)
contrast radiograpy urine test

Serologic ELISA Endoscopic Biopsy

Diagnosis PUD
Diagnosis GERD

a) PPI diagnostic test


b) Endoscopy and biopsy
c) Esophageal manometry
d) Ambulatory reflux monitoring
e) Quisoner
06
Guidline Terapi
07
Tujuan
Terapi
Tujuan Terapi PUD Tujuan Terapi
• Sasaran terapi adalah menghilangkan nyeri GERD
tukak, mengobati tukak, mencegah
Tujuan pengobatan GERD secara khusus
kekambuhan dan mengurangi komplikasi
yaitu :
yang berkaitan dengan tukak a) Mengurangi keasaman refluxate
• Pada penderita dengan H. Pylori positif, b) Mengurangi volume lambung tersedia
tujuan terapi adalah mengatasi mikroba dan untuk direfluks
menyembuhkan penyakit dengan obat yang c) Meningkatkan pengosongan lambung
efektif. d) Meningkatkan tekanan LES
(Sukandar E.Y, Prof. Dr, Apt; Dkk,.2009. ISO e) Meningkatkan pembersihan asam
Farmakoterapi. Jakarta : PT ISFI Penerbitan . Hal. esophagus
428-445.) f) Melindungi mukosa esophagus

Nindya, P., A. M. Akhmad., J. D. Puspita., dkk.


2013. Gastroesphageal Reflux Disease (GERD).
Universitas Jember. Jawa Timur.
08
Algoritm
a
Peptic Ulcer Disease
Gastroesophageal Reflux Disease
09
Terapi
Farmakologi
Peptic Ulcer Disease
Peptic Ulcer Disease
Nama Obat Dosis T 1/2 Onset Durasi
Amoxicillin 1 g 2x sehari 3,7 jam  - - 
Clarithromycin 500 mg 2x sehari 3-7 jam  -  -
Tetracyclin 500 mg 2x sehari 8-11 jam  -  -
Levofloxacin 500 mg 2x sehari 6-8 jam  -  -
Metronidazole 500 mg 2x sehari 8 jam  -  -

Mekanisme Kerja Obat


 Amoxicillin menghambat sintesis sel bakteri,mekanisme kerja
 Clarithromycin menghambat sintesis protein sel dengan cara mengikat pada 50s ribosomal
 Tetracycline menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikan di 30s dan 50s
ribosomal,
 Levofloxacin menghambat aktivitas DNA gyrase sehingga akan memecah strand DNA,
 Metronidazole menghambat sintesis asam nukleat sehingga merusak strand DNA
Gastroesophageal Reflux Disease ,PUD
Antacid
Nama Obat Dosis T 1/2 Onset Durasi
Maalox/mylanta 30 mL setelah makan  - -  1 hr pc : up to 3hr 
dan menjelang tidur
Gaviscon 2-4 chew tab 80 mg  - -  - 
tiap 6 jam
15-30 mL PO tiap 6 jam
(suspense)

TLESR reducer (bethanechol,baclofen)


Nama Obat Dosis T 1/2 Onset Durasi Mekanisme Kerja
Obat
Bethanechol 25 mg 4 x sehari  - 30-60 menit Up to 6 hr Mencegah
Baclofen 5 mg 3x sehari 1,5 jam   4-8 jam terjadinya relaksasi
LES

Prokinetic (metoclopramide,
Nama Obat Dosis T 1/2 Onset Durasi Mekanisme Kerja
Obat
Metoclopramide 10 mg 3x sehari  - 30-60 min 1-2 jam Mempercepat
pengosongan
lambung
H2RA Gastroesophageal Reflux Disease, PUD
Nama Obat Dosis T 1/2 Onset Durasi Mekanisme Kerja
Obat
Cimetidine 200 mg 2x sehari 2 jam IV : 30 min, PO : <1 IV : 4-5 jam, PO: 4- Menurunkan
jam 8 jam sekresi asam
Famotidine 10 mg 2x sehari 2,5-4 jam <1 jam 10-12 jam lambung dengan
Nizatidine 75 mg 2x sehari 2,5-3 jam     menghambat
ranitidine 75 mg 2x sehari 2,5-3 jam 1 jam 4-5 jam reseptor H2

PPI
Nama Obat Dosis T 1/2 Onset Durasi Mekanisme Kerja
Obat
Omeprazole 20 mg 2x sehari 0,5-1 jam 1 jam   Menurunkan
Rabeprazole 20 mg 2x sehari 1-2 jam 1 jam 24 jam sekresi asam
Lansoprazole 30 mg 2x sehari 0,9-1,5 jam 1-3 jam >24 jam lambung dengan
Pantoprazole 40 mg 2x sehari 1 jam     menghambat
Esomeprazole 40 mg 1x sehari 1,2-1,5 jam 1-2 jam 17 jam proton pump
Dexlansoprazole 60 mg 1x sehari 1-2 jam    
Sulcralfate
Nama Obat Dosis T½ Onset Durasi Mekanisme Kerja
Obat
Sucralfate 1 g PO  - 1-2hr  Up to 6hr   Melindungi
permukaan dinding
lambung
POPULASI
KHUSUS
Gastroesophageal Reflux
Disease
GERIATRIC PATIENTS WITH
GERD
• Banyak pasien lansia mengalami penurunan mekanisme pertahanan tubuh seperti produksi air
liur. Terapi yang lebih agresif dengan inhibitor pompa proton mungkin diperlukan untuk
pasien yang lebih tua dari 60 tahun dengan GERD simtomatik. Seringkali pasien-pasien ini tidak
mencari perhatian medis karena mereka merasa gejalanya adalah bagian dari proses penuaan
yang normal. Mereka juga dapat hadir dengan gejala atipikal seperti nyeri dada, asma, gigi yang
buruk, atau sakit rahang.
• Penurunan motilitas GI adalah masalah umum pada pasien usia lanjut. Pasien usia lanjut
sangat sensitif terhadap efek sistem saraf pusat metoclopramide. Mereka mungkin juga sensitif
terhadap efek sistem saraf pusat dari antagonis reseptor H2. Inhibitor pompa proton
tampaknya menjadi modalitas pengobatan yang paling berguna karena mereka memiliki
kemanjuran yang unggul dan diberikan sekali sehari, yang bermanfaat pada semua pasien,
tetapi terutama bermanfaat pada orang tua. Risiko jangka panjang dari patah tulang mungkin
menjadi perhatian pada populasi ini.
10
Evaluasi Terapi
Pantau pasien untuk menghilangkan gejala Sebagian besar pasien dengan luka HP-positif
nyeri ulkus, potensi efek samping obat, dan tanpa komplikasi tidak memerlukan konfirmasi
interaksi obat penyembuhan luka atau pemberantasan HP.

Nyeri ulkus biasanya hilang dalam beberapa hari


ketika NSAID dihentikan dan dalam 7 hari setelah
Pantau pasien yang mengonsumsi OAINS secara
mulai terapi antiulcer. Sebagian besar pasien
ketat untuk melihat tanda dan gejala perdarahan,
dengan PUD tanpa komplikasi akan bebas gejala
obstruksi, penetrasi, dan perforasi.
setelah pengobatan dengan rejimen antiulcer yang
direkomendasikan.

Kegigihan atau kekambuhan gejala dalam 14 hari


Endoskopi tindak lanjut dibenarkan pada pasien
setelah akhir pengobatan menyarankan kegagalan
dengan kekambuhan gejala yang sering,
penyembuhan ulkus atau eradikasi HP, atau
penyakit refraktori, komplikasi, atau dugaan
diagnosis alternatif seperti penyakit

EVALUASI HASIL TERAPEUTIK


keadaan hipersekresi.
gastroesophageal reflux.

PUD
• Pantau frekuensi dan tingkat • Pantau pasien untuk efek
keparahan gejala GERD, dan obat yang merugikan dan
edukasi pasien tentang gejala
adanya gejala atipikal
yang menunjukkan adanya
komplikasi yang memerlukan seperti radang
penanganan medis segera, tenggorokan, asma, atau
seperti disfagia atau nyeri dada. Gejala-gejala
odinofagia. Evaluasi pasien ini memerlukan evaluasi
dengan gejala persisten untuk diagnostik lebih lanjut.
adanya penyempitan atau
komplikasi lainnya.

EVALUASI HASIL TERAPEUTIK


GERD
11
Terapi Non-
Farmakologi
Reduce psychological,physical
strees Hindari makanan pedas,kafein,alcohol

Mengurangi konsumsi rokok Mengkonsumsi banyak air

Berhenti menggunakan NSAID

Peptic Ulcer Disease


Daftar Pustaka

American International Health Alliance. (2002). Protocol for Diagnosis and Treatment of Peptic
Ulcer in Adults Clinical Practice Guidelines for General Practitioners.
DiPiro C.V., 2015, Oncologic Disorders : Breast Cancer dalam Wells B.G., DiPiro J.T.,
Schwinghammer T.L., Pharmacotherapy Handbook 9th edition, McGraw-Hill Companies, USA.
Nehra, A. K., Alexander, J. A., Loftus, C. G., & Nehra, V. (2018). Proton Pump Inhibitors: Review of
Emerging Concerns. Mayo Clinic Proceedings, 93(2), 240–246.
https://doi.org/10.1016/j.mayocp.2017.10.022
Sandu, S. D., Fass Ronnie, 2018, USA : Current Trends in the Management of Gastroesophageal
Reflux Disease, Case Western Res erve University
Sukandar, E. Y., Andrajati, R., Sigit, J. I., Adnyana, I. K., Setiadi, A. A., & Kusnandar. 2009. ISO
Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFI Penerbitan.
THANKS
#StayAtHome

Anda mungkin juga menyukai