Abortus = Kontroversi
PRO KONTRA
ABORTUS
Definisi Abortus.
Penyebab Abortus ( ibu dan janin ).
Pembagian / Jenis Abortus.
Teknik Abortus.
Pemeriksaan Forensik Abortus
Pemeriksaan terhadap tersangka ( ibu yang
melakukan abortus).
Komplikasi – komplikasi Abortus.
Aspek Medikolegal Abortus.
Pro Life dan Pro Choice
DEFINISI ABORTUS
MEDIS
< 20 minggu: Abortus
20-37 minggu: Partus prematurus
YURIDIS
Tanpa memandang waktu kehamilan
JENIS ABORTUS
Aborsi Spontan
Abortus Imminens
Abortus Insipiens
Abortus Inkompletus
Abortus Kompletus
Aborsi Provokatus:
Abortus Provokatus Medicinalis
Abortus Provokatus Criminalis
Abortus Medicinalis
American College Of Obstetricians and
Gynecologiats
Menyelamatkan nyawa ibu
Perkosaan atau incest
Lahir retardasi dan deformitas berat
Syarat-syarat:
Tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan
kewenangan
Pertimbangan tim ahli
Persetujuan tertulis dari penderita/keluarga
Sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan
yang memadai
Prosedur tidak dirahasiakan
Dokumen medik harus lengkap.
Alasan melakukan Abortus Medicinalis
Janin telah meninggal (missed abortion)
Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis
Keganasan pada saluran jalan lahir
Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi
Penyakit ibu yang sedang mengandung
Penyakit-penyakit metabolik
Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat
Hiperemesis gravidarum berat, chorea gravid
Gangguan jiwa
Abortus Provocatus Criminalis
Alasan wanita tidak menginginkan
kehamilannya:
Alasan psikososial
Kehamilan di luar nikah
Masalah ekonomi
kegagalan kontrasepsi
Janin
Kelainan bawaan
Mola Hidatidosa
Teknik Bedah
TEKNIK ABORTUS
Medikamentosa
1. Teknik bedah
• Air sabun
PEMERIKSAAN FORENSIK
ABORTUS
-PEMERIKSAAN TERHADAP TERSANGKA
PELAKU ABORSI
1.Wanita tersebut hamil atau tidak
- pada wanita yang hamil : payudara besar,
uterus besar,ovarium
2.Adanya tanda-tanda upaya aborsi
a.vulva
- Tanda kekerasan mekanik lokal
→memasukkan benda →trauma
- Tanda perdarahan pervaginam
PEMERIKSAAN FORENSIK
ABORTUS
b.Vagina
- Tanda kekerasan mekanik
- Cairan didalam vagina →pipet →cairan
kimia(antiseptik atau sabun )
PEMERIKSAAN FORENSIK ABORTUS
c. Cervic
Tanda kekerasan mekanik lokal
memasukkan benda
membuka saluran cervic
d. Uterus
- warna,ukuran dan teksturnya,tanda infeksi ,
perdarahan, ada tidaknya krepitasi
PEMERIKSAAN FORENSIK
ABORTUS
3. Adanya bekas-bekas kehamilan, yaitu :
- Striae gravidarum
- Dinding perut kendor
- Rahim dapat diraba diatas symphisis
4. Adanya bekas-bekas persalinan,
yaitu
- Luka-luka
- Keluarnya cairan lochea
PEMERIKSAAN FORENSIK
ABORTUS
- PEMERIKSAAN MAYAT TERSANGKA
PELAKU ABORSI
1. Abortus dengan obat-obatan
-Pemeriksaan toksikologi mendeteksi obat yang
di pergunakan
-Obat yang bersifat dapat mengiritasi saluran
pencernaan.
2. Abortus dengan instrumen
-Terjadi robekan atau perforasi dari rahim atau jalan
lahir.
3. Abortus dengan penyemprotan
-Tampak cairan yang berbusa diantara dinding
uterus dengan fetal membran
PEMERIKSAAN FORENSIK
ABORTUS
- Gelembung-gelembung udara dapat dilihat
dan ditelusuri pada pembuluh vena dari
rahim sampai ke bilik jantung kanan.
- Pengukuran kandungan fibrinolisis untuk
mengetahui apakah korban mati secara
mendadak.
KOMPLIKASI ABORTUS
KEMATIAN LAIN-LAIN
Shock
Emboli Udara
Immediate
Perdarahan
Emboli cairan
Infeksi/sepsis
Late
Pemberian NaCl
Lain-Lain
Pemberian
prostaglandin
Pada Janin
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Di Indonesia : Abortus Provokatus
DILARANG !
Sumpah Dokter Indonesia :
Menghormati setiap hidup -insani mulai dari
saat pembuahan deklarasi Jenewa
KODEKI : Kewajiban Umum, Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat
akan kewajiban melindungi hidup mahluk
insani
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
KUHP :
Pasal 299 (ayat 1, 2 dan 3)
Pasal 346
Pasal 347 ( ayat 1 dan 2)
Pasal 348 (ayat 1 dan 2)
Pasal 349
Pasal 535
UU no.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Pasal 80
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Pasal 299 :
Ayat 1 : Barangsiapa dengan sengaja
mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau
ditimbulkan harapan, bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan,
diancam dengan pidana penjra paling lama 4
tahun atau denda paling banyak tiga ribu
rupiah.
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Pasal 299 :
Ayat 2 :Jjika yang bersalah, berbuat demikian
untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau
kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan,
juru obat, pidana dapat ditambah sepertiga.
Ayat 3 : Jika yang bersalah, melakukan
kejahatan tersebut, dalam menjalani
pencarian maka dapat dicabut haknya untuk
melakukan pencarian itu.
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Pasal 346 :
Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama 4 tahun.
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Pasal 347 :
Ayat 1 : Barangsiapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama
12 tahun.
Ayat 2 : Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama 15 tahun.
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Pasal 348 :
Ayat 1 : Barangsiapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan
persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.
Ayat 2 : Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama 7 tahun.
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Pasal 349 :
Jika seorang dokter, bidan, juru obat membantu
melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346,
ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah
dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencarian dalam mana kejahatan
dilakukan.
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
Pasal 535 :
Barang siapa secara terang-terangan
mempertunjukan sesuatu sarana untuk
menggugurkan kandungan, maupun secara
terang-terangan atau tanpa diminta
menawarkan, ataupun secara terang-terangan
atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta,
menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau
perantaraan yang demikian itu, diancam dengan
kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling
banyak tiga ratus rupiah.
ASPEK HUKUM DAN
MEDIKOLEGAL
UU Republik Indonesia Nomer 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan, Pasal 80 :
Barang siapa dengan sengaja melakukan
tindakan medis tertentu terhadap ibu
hamil yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan
penjara 15 tahun dan pidana denda paling
banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah)
PRO LIFE DAN
PRO CHOICE
SUDUT PANDANG
ABORTUS
N
GA
AN A
ND I G
PA T
TIGA
TIGA
Pandangan Liberal
PENDIRIAN
PENDIRIAN
Pandangan Moderat
Dari pendapat tersebut dapat dikelompokan
menjadi dua kelompok :
Kelompok pro choice
Mengatakan pro life untuk mereka Pro life hanya peduli dengan kehidupan
yang menantang abortus legal. fetus tetapi tidak dengan kehidupan ibu
atau bayi yang tidak diinginkan.
Abortus seharusnya tidak Memaksa seorang wanita untuk
diperbolehkan untuk kasus perkosaan menanggung anak dari hasil
karena itu merupakan suatu kesalahan pemerkosaan akan lebih menyiksa dan
untuk menghukum bayi karena atas merupakan kejahatan yang kejam.
perbuatan dosa sang ayah. Selain itu Pengobatan medis tidak selalu bekerja
kehamilan dapat dicegah segera dengan baik. Dan sesungguhnya
sesudah terjadi pemerkosaan dengan pemerkosaan dilaporkan tidak dengan
pengobatan medis. segera sehingga pengobatan medis
tidak dapat bekerja dengan baik.