Anda di halaman 1dari 5

TO 11:

44. Wanita usia 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD RS diantar suaminya
karena perdarahan jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Nyeri perut disangkal. Riwayat kelahiran
sebelumnya SC karena plasenta lepas dari insersinya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,9oC. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TFU 2 jari di bawah processus xyphoideus. Letak janin lintang, kepala di kiri ibu.
Pemeriksaan inspekulo diperoleh portio dan vagina dalam batas normal. Tampak fluksus di orificium
uteri eksterna. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Plasenta previa

b. Plasenta akreta

c. Solusio plasenta

d. Ruptur uteri

e. Abortus imminens

45. Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 14 minggu, datang ke IGD RS dengan
keluhan nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu. Nyeri perut bagian bawah. Riwayat penggunaan
kontrasepsi IUD. Keadaan umum lemah. Pasien tampak pucat. Pemeriksaan tanda vital ditemukan
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 21 x/menit, Suhu 36,5oC.
Pemeriksaan dalam didapatkan kavum douglas menonjol, nyeri goyang portio (+), serviks tertutup.
Dimanakah letak tersering masalah yang terjadi pada kasus di atas?

a. Ovarium

b. Servix

c. Tuba falopii

d. Rongga peritoneum

e. Endometrium

46. Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke Praktik Dokter Umum diantar suaminya dengan
keluhan ingin menunda kehamilan dengan menggunakan metode perhitungan masa subur. Siklus
haidnya tidak terataur, paling pendek 28 hari dan paling panjang 32 hari. Pada hari keberapakah
sejak HPHT pasien tidak dianjurkan berhubungan seksual?

a. Hari ke-17 hingga hari ke-20

b. Hari ke-17 hingga hari ke-21

c. Hari ke-12 hingga hari ke-16

d. Hari ke-10 hingga hari ke-20

e. Hari ke-10 hingga hari ke-21

47. Wanita usia 28 tahun datang ke Praktik Dokter Umum ingin berkonsultasi mengenai pemakaian
kontrasepsi. Pasien memiliki dua orang anak, masing-masing usia 3 tahun dan 10 bulan. Pasien tidak
berani memasang IUD, pasien ingin memakai kontrasepsi tetapi masih ingin memberikan ASI
eksklusif pada anak keduanya hingga usia 2 tahun. Kontrasepsi apakah yang sebaiknya diberikan?
a. Pil Progestin

b. Pil Kombinasi

c. AKDR

d. Tubektomi

e. Vasektomi

48. Perempuan usia 25 tahun, G1P0A0, usia kandungan 34 minggu, dibawa oleh keluarganya ke IGD
RS dengan keluhan keluar darah berwarna kehitaman dari jalan lahir sejak satu jam yang lalu. Nyeri
perut hebat dan perut terasa tegang. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC. Pemeriksaan genetalia
ditemukan adanya perdarahan dari jalan lahir. Di bawah ini, yang bukan faktor predisposisi
terjadinya kasus di atas adalah…

a. Hidramnion

b. Oligohidramnion

c. Hipertensi

d. Gemeli

e. Trauma abdomen

49. Wanita usia 30 tahun G2P1A0, usia kandungan 30 minggu, datang ke RS untuk memeriksakan
kandungannya. Tidak ada keluhan. Riwayat persalinan pertama SC karena riwayat persalinan lama,
usia anak 4 tahun. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik TFU 31 cm.
Pemeriksaan USG didapatkan plasenta berimplantasi di segmen bawah uterus. Apakah diagnosis
pada pasien ini?

a. Plasenta previa totalis

b. Plasenta previa subtotalis

c. Plasenta previa parsialis

d. Plasenta previa marginalis

e. Plasenta previa letak rendah

50. Perempuan 21 tahun dibawa ke IGD RS oleh orang tuanya karena nyeri perut kanan bawah sejak
semalam. Pasien mengaku sedang menstruasi. Pasien belum menikah. Orang tua pasien takut jika
anaknya terkena usus buntu. Pasien tampak pucat dan lemah. Kesadaran masih composmentis.
Tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit,
Suhu 37,1oC. Pemeriksaan fisik didapatkan anemis (+), nyeri tekan Mc burney (+). Pemeriksaan
genetalia flex (+). Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 g/dL dan Plano
test (+). Apakah tatalaksana awal pada kasus ini?

a. Laparotomi

b. Salpingektomi

c. Salpingostomi
d. Rehidrasi dengan kristaloid

e. Rehidrasi dengan koloid

51. Perempuan usia 25 tahun datang ke UGD Puskesmas diantar suaminya dengan keluhan keluar
darah dari jalan lahir. Saat ini pasien sedang hamil 10 minggu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. Pada
pemeriksaan genetalia ditemukan adanya perdarahan (+), gumpalan darah dan bentukan
menyerupai anggur. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?

a. Rujuk

b. Pemeriksaan USG

c. Pemasangan laminaria

d. Drip oksitosin

e. Aspirasi vakum manual

52. Perempuan usia 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan 34 minggu dibawa ke IGD RS oleh keluarganya
karena merembes cairan banyak dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu. Cairan tidak berbau dan jernih.
Kadang-kadang disertai nyeri perut. Tidak ada lendir maupun darah. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit dan
suhu 36,1°C. Pemeriksaan fisik didapatkan TFU 34 cm, letak kepala, his 1x/10’/5”, DJJ 150 x/menit.
Pemeriksaan inspekulo didapatkan servix tertutup, cairan di fornix posterior (+), kertas lakmus
berubah dari merah menjadi biru. Apakah diagnosis yang paling tepat ?

a. Inpartu kala I fase laten

b. Inpartu kala I fase aktif

c. Ketuban pecah dini

d. Kala II

e. Kala II memanjang

53. Perempuan usia 20 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 12 minggu datang ke IGD Rumah Sakit
diantar keluarganya dengan keluhan perdarahan sedikit-sedikit dari jalan lahir. Riwayat sebelumnya
keluar gumpalan atau jaringan disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60
mmHg, denyut nadi 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,8oC. Pada pemeriksaan inspekulo tidak
ditemukan adanya darah yang keluar, portio masih tertutup. Apakah diagnosis yang paling mungkin
untuk kasus di atas?

a. Abortus insipiens

b. Abortus iminens

c. Abortus inkomplit

d. Abortus septik

e. Abortus komplit

54. Perempuan 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke UGD Puskesmas oleh
suaminya karena merembes cairan banyak dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu. Cairan bau dan
keruh. Keluhan disertai dengan demam. Riwayat infeksi genetalia sebelumnya disangkal.
Pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 110 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit dan suhu 39,5°C. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan fundus uteri, TFU 2 jari
dibawah xyphoid, letak kepala, his 3x/10’/30”, DJJ 165 x/menit. Pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan servix 8 cm, ketuban (-), darah (+). Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

a. Pimpin persalinan

b. Drip oksitosin

c. Drip oksitosin + Prostaglandin

d. SC

e. Rujuk

55. Perempuan usia 20 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 12 minggu datang ke IGD Rumah Sakit
diantar keluarganya dengan keluhan perdarahan sedikit-sedikit dari jalan lahir. Riwayat sebelumnya
keluar gumpalan atau jaringan disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60
mmHg, denyut nadi 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,8oC. Pada pemeriksaan inspekulo tidak
ditemukan adanya darah yang keluar, portio masih tertutup. Apa tatalaksana yang tepat untuk kasus
di atas?

a. Kuretase

b. AVM

c. Drip Oksitosin

d. Konservatif

e. Evakuasi isi uterus

56. Perempuan 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 8 minggu dibawa ke IGD karena mual muntah sejak
3 hari yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan pusing dan badan terasa lemas. Nafsu makan
menurun. Keadaan umum lemah, masih composmentis. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 100/60 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan fisik
didapatkan mukosa mulut dan lidah kering. Apakah diagnosis pada pasien ini?

a. Emesis gravidarum

b. Hiperemesis gravidarum grade 1

c. Hiperemesis gravidarum grade 2

d. Hiperemesis gravidarum grade 3

e. Hiperemesis gravidarum grade 4

57. Wanita usia 30 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 10 minggu, datang ke Puskesmas untuk
pemeriksaan rutin. Tidak ada keluhan dengan kandungan, hanya saja pasien mengatakan payudara
kadang-kadang terasa nyeri, pasien takut keluhan ini berhubungan dengan kanker payudara.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, tidak ditemukan
benjolan pada payudara kanan maupun kiri, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada
axilla kanan-kiri. Kemudian dokter menjelaskan bahwa keluhan ini biasa dirasakan oleh wanita hamil
akibat pengaruh dari ketidak seimbangan hormon di dalam tubuh dan tidak ada kecurigaan yang
mengarah ke keganasan. Hormon apakah yang menjadi penyebab dasar keluhan pasien? a. Beta-
hCG b. Prolaktin c. Estrogen d. Progesteron e. Estrogen + Progesteron 58. Perempuan usia 25 tahun,
G1P0A0, usia kehamilan 28 minggu, datang ke Puskesmas diantar suaminya untuk pemeriksaan
rutin. Pasien mengatakan kadang-kadang masih merasakan mual tetapi tidak muntah, nafsu makan
baik. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 18
x/menit, dan suhu 36,3oC. Kemudian dilakukan pemeriksaan leopold. Pemeriksaan leopold apa saja
yang dilakukan?

a. Leopold I

b. Leopold I dan II

c. Leopold II dan III

d. Leopold I, II, dan III

e. Leopold I, II, III, dan IV

63. Perempuan usia 25 tahun P1A0 dilarikan ke IGD RS oleh keluarganya karena demam tinggi sejak
2 hari terakhir. Pasien post melahirkan 3 hari yang lalu, ditolong bidan, spontan pervaginam, BBL
3800 gram. Riwayat partus lama karena bayi besar. Riwayat diberikan obat penurun panas, panas
turun kemudian panas lagi. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, dan suhu 39,8oC. Pemeriksaan genetalia didapatkan
lokhia berbau. Apakah diagnosis pada kasus ini?

a. Korioamnionitis

b. Ketuban pecah dini

c. Infeksi genetalia

d. Endometriosis

e. Metritis

Anda mungkin juga menyukai