Anda di halaman 1dari 37

Infanticide

dr. Abdul Gafar Parinduri, SpF


PENDAHULUAN
Pembunuhan bayi vs. Infanticide

Statistik :
- Amerika : 1987 : 10- 15% dari semua anak
yang dilahirkan
- Indonesia : (RSCM) :
1995 : 52 bayi
1996 : 24 bayi
1997 : 33 bayi
10-20% pembunuhan di jakarta
Faktor Pemicu infanticide:

 Faktor ekonomi
 Faktor psikologi
 Faktor kependudukan
 Faktor budaya ( seks bebas)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
UU di Indonesia

4 kriteria:
 Pelaku
 Korban
 Waktu
 Motif
Sifat infanticide
 Kinderdoodslag
 Kindermood

Tenggang waktu :
 Inggris
 Indonesia : tidak lama kemudian ?
B. Dasar Hukum
Infanticide :
 KUHP Pasal 341

 KUHP Pasal 342

Pembunuhan bayi :
 KUHP Pasal 338(2)

 KUHP Pasal 340(2)


Tindak Pidana Lain Yang Menyangkut Anak
Yang baru Dilahirkan:

 Menelantarkan anak :
- KUHP Pasal 308(2)
- KUHP Pasal 305(2)
- KUHP Pasal 306(2)
 Menyembunyikan kelahiran dan kematian
anak :
- KUHP Pasal 181(2)
C. Pemeriksaan kasus infanticide

Meliputi :
1. Pemeriksaan terhadap korban
2. Pemeriksaan terhadap tersangka
C. 1. Pemeriksaan terhadap Korban

Meliputi :
a. viable >< tidak ?
b. lahir hidup>< mati ?
c. dirawat >< tidak ?
d. penyebab mati ?
a. Viabilitas
 Definisi
 Syarat Bayi Viable:
- Telah dikandung ibunya ≥ 28 minggu
- Tidak ada cacat berat
Tanda bayi yang telah dikandung ≥ 28 minggu

1. Kriteria Terukur :
 Panjang badan (kepala-tumit) >35 cm
 Berat badan ≥ 1500 gram
2. Kriteria Tidak terukur

 Pusat penulangan
 Lanugo sedikit
 Pembentukan tulang rawan pada telinga
 Diameter tonjolan susu
 Kuku-kuku jari melewati ujung-ujung jari
 Garis-garis telapak kaki
 Testis dan labia
 Warna kulit
 Lemak dibawah kulit
Untuk menentukan umur janin atau
embrio,maka biasanya digunakan rumus “ De
Haas”

Untuk 5 bulan pertama :


Panjang kepala-tumit (cm) = kwadrat umur
gestasi (bulan)
Untuk usia > 5 bulan :
Panjang kepala – tumit (cm) = umur gestasi
(bulan) x 5
Menurut obsgyn, umur janin dibagi 3:

1. Bayi prematur (28 – 36 minggu)


2. Bayi matur (36 – 42 minggu)
3. Bayi postmatur ( >42 minggu)

Prematur matur
b. Lahir mati atau hidup ?

Penilaian lahir hidup atau mati dilihat


dari:
1) Tanda pada pernafasan
2) Tanda pada saluran pencernaan
3) Tali Pusat dan Plasenta
4) Pemeriksaan sistem kardiovaskular dan
perubahan sirkulasi darah
1) Tanda pada pernafasan
Lahir hidup Lahir mati
a. Dada mengembang a. Dada tidak mengembang
b. Tulang iga mendatar b. Tulang iga melengkung
c. Sela iga melebar c. Sela iga sempit
d. Paru : d. Paru :
- Memenuhi rongga dada - Kolaps
- Tepi tumpul - Tepi tajam
- Gambaran mozaik - Perabaan kenyal
- Perabaan lembut - Test apung paru (-)
- Test apung paru (+) - Mikroskopis : ditemukan
- Mikroskopis : edema, mekonium dan sel squamous
alveoli mengembang, di alveolus
diselaputi mb. Hialin
test tanda pernapasan
secara makroskopis
1. Uji apung paru
2. uji lambung usus (Breslau Test)
3. Uji telinga tengah (wreden – wrenth)

Pemeriksaan paru mikroskopis


 Dengan pewarnaan HE, Gomori atau
Ladewig
2) Tanda pada saluran pencernaan

1. Rontgen udara dalam saluran


pencernaan
- Duodenum  6-12 jam
- Usus besar  12-24 jam
2. Mekoneum  hilang stl 2 hari
3. Ikterus  timbul hari 4-10
4) Pemeriksaan sistem kardiovaskular dan
perubahan sirkulasi darah

lahir hidup:
 Eritrosit berinti akan hilang dalam 24 jam
pertama
obliterasi a,v umbilikalis (3-4 hari)
 obliterasi duktus venosus (3-4 minggu)
 foramen ovale tertutup (3-4 minggu)

 Duktus arteriosus tertutup (3-4 minggu)


Tanda Maserasi

: proses pembusukan intrauterina


 8-10 hari kematian in- utero
C. Dirawat atau tidak dirawat
1. Tali Pusat
Bayi dirawat

Partus presipitatus
2. Verniks kaseosa
Bayi dirawat  dibersihkan.
Bayi tidak dirawat  tidak dibersihkan,
daerah lipatan kulit (+)
3. Pakaian
Bayi dirawat pakaian (+)
D. Sebab Kematian bayi

1. Trauma kepala
 Kaput suksadaneum.
 Sefal hematom
 Fraktur tulang tengkorak
 Perdarahan intracranial.
 Perdarahan Subaraknoid
 Perdarahan epidural
Trauma lahir atau pemukulan kepala ?

Diketahui dengan otopsi kepala


Tekhnik : Open window
Trauma lahir pemukulan kepala
Superficial unilateral subdural haemorrage
(otak kanan)

Multipel sub scapular hemorragi


hematome

perdarahan subarachnoid
dan subdural

fraktur
2. Kecelakaan
Cont. Wanita hamil defekasi di sungai 
mengejan  bayi tercemplung

3. Penyakit
4. Pembunuhan, >> asfiksia :

 Penutupan lubang sal.napas


pembekapan, penyumbatan
 Penekanan ddg sal. napas
penjeratan, pencekikan, gantung
 Penekanan dinding dada
trauma
 Saluran napas terisi air
 ditenggelamkan
Pembekapan dengan ditelungkupkan di kasur
Penjeratan
Pemeriksaan asfiksia :

1. Pemeriksaan luar
• Sianosis
• Busa halus hidung dan
mulut
• Conjunctiva :pelebaran
pembuluh darah,
Tardieu’s spot
2. Pemeriksaan dalam

 busa halus di sal napas


 organ tubuh : petekie (+), lebih berat, warna
lebih gelap dan pada pengirisan mengeluarkan
darah gelap dan encer
 Paru  oedem
Pemeriksaan Terhadap
Tersangka

 Adanya bekas- bekas kehamilan

 Adanya bekas- bekas persalinan

 Adanya hubungan genetik antara tersangka


dengan korban
KESIMPULAN

 Infanticide : Harus memenuhi 4 kriteria:


 Pelaku : ibu kandung
 Korban : bayi anak kandung
 Waktu : saat dilahirkan atau tidak lama
kemudian
 Motif : takut ketahuan melahirkan

 Sifat infanticide
- Kinderdoodslag
- Kindermood
 Pemeriksaan harus dilakukan secara komprehensif
terhadap korban dan tersangka

a. Pemeriksaan tersangka
- Adanya bekas- bekas kehamilan
- Adanya bekas- bekas persalinan
- Adanya hubungan genetik antara tersangka
dengan korban

b. Pemeriksaan korban
- viable >< tidak ?
- lahir hidup >< mati ?
- dirawat >< tidak ?
- penyebab mati ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai