Anda di halaman 1dari 33

Diabetes Mellitus Gestasional and

Hipertension in Pregnancy

Dr. Aidil Akbar, SpOG

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolic sebagai akibat kurangnya insulin
efektif karena adanya disfungsi sel beta pancreas atau ambilan glukosa di jaringan
perifer, yang menyebabkan hiperglikemi.

Klasifikasi :
1. Diabetes mellitus yang diketahui sewaktu hamil yang disebut DM gestasional.
2. Diabetes mellitus yang telah terjadi sebelum hamil yang disebut DM pragestasi.
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
Bagaimana mencegah DMG ?
• Penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum hamil
•Penurunan berat badan bila overweight/obese
•Persiapan kehamilan yang baik
•Menjaga peningkatan berat badan selama hamil
Hipertension in Pregnancy
Klasifikasi :

NHBPEP : The Working Group Report on High Blood


Pressure in Pregnancy ( 2000 )

1. Chronic Hypertension

2. Preeclampsia-Eclampsia

3. Chronic Hypertension with Superimposed Preeclampsia

4. Gestational Hypertension (hanya selama kehamilan)


Transient Hypertension (hanya setelah kehamilan)
DEFINISI:

Hipertensi :
TD ≥140/90 mmHg
Diukur 2 kali selang 4 jam setelah penderita istirahat.

Proteinuria :
a. Adanya protein dalam urine ≥ 30 mg/liter dari urine
tengah.
b. Adanya protein ≥ 300 mg dalam urine 24 jam.
c. Dengan memakai dipstick.

Edema :
Edema tungkai tidak dipakai lagi sebagai kriteria
hipertensi dalam kehamilan, kecuali edema anasarka.
Hipertension in Pregnancy
Hipertension in Pregnancy
Hipertension in Pregnancy
Hipertension in Pregnancy
Hipertension in Pregnancy

Gestational Hypertension
adalah Hipertensi yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan
menghilang setelah persalinan (hanya selama kehamilan).

Transient Hypertension (hanya setelah kehamilan)


Preeclampsia ringan
Kriteria diagnostik :
TD ≥ 140/90 mmHg - ≤ 160/110 mmHg
setelah kehamilan 20 minggu

Proteinuria ≥ 300 mg dalam urine 24 jam


atau dipstick ≥ 1+

Edema tidak dimasukkan dalam kriteria


diagnostik
Pengelolaan Preeclampsia
A. Pengelolaan PE ringan :
a. Rawat jalan ( ambulatoir )
b. Rawat inap ( hospitalisasi )
Pengelolaan rawat inap
Pemeriksaan dan monitoring pada ibu
a. Pengukuran TD setiap 4 jam kecuali
ibu tidur
b. Penimbangan BB pada waktu masuk
dan seterusnya setiap hari
c. Pengamatan dengan cermat adanya
edema ( pada muka dan abdomen )
dan gejala PE dengan impending eclampsia:
- Nyeri kepala frontal atau oksipital
- Gangguan visus
- Nyeri kuadran kanan atas abdomen
- Nyeri epigastrium
Pengelolaan Obstetrik
a. Belum Inpartu :
1. Umur kehamilan < 37 minggu :
Bila tidak memburuk 
kehamilan
dipertahankan sampai aterm
2. Umur kehamilan ≥ 37 minggu :
- Dipertahankan sampai
timbul onset
partus
- Bila serviks matang 
induksi
persalinan
b. Sudah Inpartu :
Pantau kemajuan persalinan
dengan
Partograf.
Preeclampsia berat
Kriteria diagnostik :

Apabila dijumpai salah satu atau lebih gejala


dan tanda dibawah ini :

TD ≥ 160/110 mmHg
Proteinuria ≥ 5 g dalam urine 24 jam atau dipstick ≥ 4+
Oliguria : produksi urine < 500 ml / 24 jam
Kenaikan kreatinin serum
Edema paru
Nyeri epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas abdomen Gangguan cerebral
dan visus : perubahan kesadaran, nyeri kepala , scotomata dan pandangan
kabur
Peningkatan enzim hati ( ALT atau AST )
Hemolisis mikroangiopatik ( peningkatan LDH )
Trombositopenia ( Trombosit < 100.000 /mm3 )
Sindroma HELLP (Hemolisis, Elevated Liver enzymes, Low Platelet count)
Pengelolaan Preeclampsia
Ekspektatif ( Konservatif )
Indikasi : kehamilan < 37 minggu tanpa disertai tanda dan gejala –
gejala Impending E ( nyeri kepala, mata kabur, mual dan
muntah , nyeri epigastium, nyeri kuadran kanan atas abdomen )

Terapi medikamentosa :
a. Segera masuk rumah sakit
b. Tirah baring miring ke kiri secara
intermiten
c. Infus RL atau Ringer Dex 5%
d. Pemberian obat anti kejang : MgSO4

 Loading Dose :
 4 gr MgSO4 IV (20% dalam 20
cc) selama 4-5 menit (1 gr/menit)
pelan atau
 4 gr MgSO4 IV (40% dalam 10
cc) selama 4-5 menit (1 gr/menit)
pelan

 Maintainance Dose :
Syarat pemberian MgSO4

1. Refleks patella normal


2. Respirasi > 16 x / menit
3. Produksi urine dalam 4 jam sebelumnya > 100 cc : 0,5
cc/ kg BB/jam
4. Siapkan ampul Kalsium Glukonas 10% dalam 10 cc.
e. Anti hipertensi
Diberikan : bila TD ≥ 180/110 mmHg atau
MAP ≥ 126
Nifedipine : 10 mg oral
f. Diuretikum
g. Diet
h. Pemberian glucocorticoids
i. Perawatan di rumah sakit :
1. Pemeriksaan dan monitoring gejala -
gejala
2. Pemeriksaan Laboratorium
3. U S G
j. Penderita boleh dipulangkan :
Bila telah bebas dari gejala-gejala PE
berat masih
tetap dirawat 3 hari lagi baru boleh
dipulangkan
k. Cara persalinan :
1. Belum inpartu  kehamilan
dipertahankan
sampai aterm
2. Sudah inpartu  diutamakan
pervaginam kecuali
Pengelolaan Preeclampsia
Aktif / Agresif
Indikasi
a. Indikasi ibu
1. Kegagalan terapi medikamentosa :
a. Setelah 6 jam sejak dimulainya terapi
medikamentosa terjadi kenaikan TD yang pesisten
b. Setelah 24 jam sejak dimulainya terapi
medikamentosa, gejala-gejala status quo (tidak
ada perbaikan)
c. Ada perbaikan tetapi tidak mencapai kriteria PE
Ringan
2. Tanda dan gejala Impending E.
3. Gangguan fungsi hati
4. Gangguan fungsi ginjal
5. Dicurigai terjadi solusio plasenta
6. Timbulnya onset partus, KPD, perdarahan

b. Indikasi Janin
1. Umur kehamilan ≥ 37 minggu
2. IUGR berat berdasarkan USG
3. NST nonreaktif dan profil biofisik abnormal
4. Oligohidramnion

c . Indikasi Laboratorium
Trombositopenia progresif, yang menjurus ke sindroma
HELLP
Cara Persalinan :
a. Belum inpartu
1. Induksi persalinan bila skor Bishop ≥ 8
2. Indikasi SC :
a. Kontra indikasi persalinan pervaginam
b. Induksi persalinan gagal
c. Maternal distres
d. Fetal distres
e. Umur kehamilan < 33 minggu
b. Sudah Inpartu
1. Kemajuan persalinan dipantau dengan partograf
2. Memperpendek kala II
3. SC bila terdapat maternal distres dan fetal distres
4. Primigravida direkomendasikan SC
Komplikasi
1. Ibu :
a. Sistem syaraf pusat
b. Gastrointostinal-hepatik
c. Ginjal
d. Hematologik
e. Kardiopulmoner

2. Janin :
a. IUGR
b. Solutio Plasenta
c. IUFD
d. Kematian neonatal
e. Penyulit akibat prematuritas
f. Cerebral palsy
Eclampsia
PENGELOLAAN ECLAMPSIA
TERAPI MEDIKAMENTOSA
PERAWATAN KEJANG
PERAWATAN KOMA
KONSULTASI DENGAN BAGIAN LAIN
PENGELOLAAN OBSTETRIK ECLAMPSIA :
Sikap dasar : aktif
1. Semua kehamilan dengan E harus diakhiri (diterminasi)
2. Saat pengakhiran kehamilan bila sudah terjadi stabilisasi
(pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu
3. Stabilisasi dicapai selambat-lambatnya 4-8 jam

CARA PERSALINAN :
Dipilih cara persalinan yang memenuhi syarat pada saat tersebut
dengan prinsip trauma ibu seminimal mungkin

Anda mungkin juga menyukai