Anda di halaman 1dari 21

RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian komparatif dibagi menjadi:


Penelitian eksperimental Penelitian observasional

Tujuan Mengetahui pengaruh suatu variabel Mengamati efek dari perlakuan


independen terhadap variabel dependen yang sudah ada
dengan mengatur perlakuan
(manipulasi/intervensi)
Jenis Penelitian
Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
Research question what, do, does, is, are how, why

Hal yang dipelajari Distribusi karakteristik, hubungan antar Pemahaman, interpretasi


variabel, ataupun pengaruh variabel satu
terhadap lainnya

Sampel Representasi populasi Dipilih yang dapat memberikan


informasi

Desain sampling Sampel random ataupun purposif Sampel purposif

Ukuran sampel Ditaksir dengan akurat berdasarkan analisis Sudah cukup besar jika peneliti
yang akan dilakukan, presisi estimasi yang telah puas bahwa data cukup
diinginkan, kesalahan random yang bisa kaya dan meliput dimensi2 yang
ditoleransi dan kuasa statistik (statistical diteliti
power)  ditentukan pada tahap desain
eksperimen

Sampel kasus Disingkirkan, karena dipandang tidak Diperlakukan sebagai informasi


ekstrim (outlier) mewakili populasi. berharga
Outlier  +/- 2SD (Duffy & Jacobsen, 2001)
Fig 1. Rancangan Penelitian
Farmakoepidemiologi
Apakah ada
intervensi dari
peneliti?
Ya Tidak

Eksperimental Observasional

Apakah subjek
Apakah menggunakan
dialokasikan secara
kelompok pembanding?
random?
Ya Tidak Ya Tidak

Penelitian Acak Penelitian non acak


Terkontrol/Randomized terkontrol/Quasi Analisis Deskriptif
Controlled Trial Experimental

Case Case
Waktu Pengamatan report series

Cohort Case Cross-


Control sectional
Bagan Marvyn (1996) : Jenis-jenis Penelitian
Bagan Marvyn (1996) : Jenis-jenis Penelitian

DESCRIPTIVE ANALYTIC
•Case report
•Case series
•Survey`

OBSERVATIONAL EXPERIMENTAL
•Cross sectional •Randomized
•Case control control trials
•Cohort
Pra Eksperimental
 Hanya menggunakan kelompok
studi, tanpa menggunakan
kelompok kontrol
 Tidak dilakukan randomisasi
 Hasil pre test dan post test
dibandingkan secara statistik
Kuasi Eksperimental
• Ada kelompok kontrol dan kelompok uji
• Tidak dilakukan randomisasi
• Jadi penelitian kuasi eksperimen
(eksperimen semu) adalah eksperimen yang
memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit
eksperimen, namun tidak menggunakan
seleksi acak untuk menciptakan
pembandingan dalam rangka menyimpulkan
perubahan yang disebabkan perlakuan
• Tugas peneliti dalam menafsirkan hasil
rancangan eksperimen kuasi adalah
memisahkan efek perlakuan dari efek
yang disebabkan ketidaksetaraan awal
diantara unit-unit di dalam masing-masing
kelompok perlakuan.
• Kontrol terhadap:
– lingkungan eksperimen
– variabel independen/perlakuan
– alat pengukuran
Unit eksperimen/Subjek eksperimen :
1. Mikro merupakan level terkecil dari
subjek eksperimen, dan hanya berupa
individu
2. Meso merupakan level subjek
eksperimen dengan jumlah anggota lebih
banyak, misal keluarga dan kelompok
3. Makro merupakan level subjek
eksperimen dengan anggota yang sangat
banyak, seperti masyarakat atau
komunitas luas.
Randomized Controlled Trial :
• Ada kelompok kontrol dan
kelompok uji
• Pengambilan sampel dilakukan
secara randomisasi
• Dilakukan perbandingan hasil pada
kelompok kontrol dan uji
Studi Laporan Kasus (case report study)

• merupakan studi epidemiologi yang bersifat deskriptif observasional


• unit pengamatan/unit analisis: individu
• merupakan laporan kasus per kasus penyakit dengan diagnosis yang diduga
sama
• biasanya merupakan penyakit-penyakit baru, masalah kesehatan baru,
fenomena baru yang belum jelas
• menggambarkan riwayat penyakit, pengalaman klinis dari masing-masing kasus
• laporan kasus per kasus kemudian dapat dianalisis secara sederhana yakni
dengan melihat :

distribusi/ frekuensi penyakit


berdasarkan : gejala-gejala klinis “ Orang, Tempat, Waktu”

kris/studiepid/ppt 11
Studi Laporan Kasus (case report study)
Tujuan
• Diperoleh informasi ttg distribusi frekuensi penyakit/masalah kesehatan yang
diteliti
• Membangun/memformulasikan hipotesis

Kelemahan
• Tidak dapat digunakan untuk mengetes hipotesa karena tidak ada kelompok
kontrol/pembanding
• Terdiri dari kasus yang dilaporkan saja
• Karenanya tidak dapat dilakukan uji hubungan asosiasi
• Gambaran distribusi, frekuensi penyakit yg diperoleh tidak dapat mewakili
populasi

Kelebihan
• Dapat sebagai petunjuk pertama dalam mengidentifikasi suatu penyakit
• Dapat untuk memformulasikan suatu hipotesa
• Dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut
12
kris/studiepid/ppt
Manfaat Studi Laporan Kasus
Laporan kasus berguna untuk menyusun
hipotesis tentang efek samping suatu obat,
untuk kemudian diuji dengan rancangan studi
yang lebih teliti.

• Deskripsi seorang pasien yang


mengkonsumsi obat, kemudian mengalami
efek samping.
• Laporan seorang wanita muda
mengkonsumsi kontrasepsi oral dan
menderita embolisme
Sumber: Rancangan dan Prinsip Dasarparu
Peneitian Farmakoepidemiologi
Studi Laporan Kasus
Laporan kasus dapat digunakan untuk
mendokumentasikan hubungan sebab akibat jika
terapi menyebabkan perubahan pada penyakit

• Pasien yang overdosis metadon mengalami


comatose, diterapi nalokson (antagonis narkotik).
• Bila nalokson dihentikan pasien mengalami
comatose lagi, dan sembuh setelah diberikan
nalokson lagi, menunjukkan bahwa nalokson benar
suatu antagonis narkotik.

Sumber: Rancangan dan Prinsip Dasar Penelitian Farmakoepidemiologi


Studi Laporan Kasus
Dalam laporan kasus tidak dapat dipastikan
bahwa efek samping yang terjadi memang
karena konsumsi obat atau karena sebab lain,
sehingga jarang digunakan untuk membuat
hubungan sebab akibat.
Kecuali jika efek samping sangat jarang atau
sangat khusus

• Contoh kasus adenocarcinoma sel vagina


terjadi pada wanita muda yang
mengkonsumsi dietilstilbestrol.
Sumber: Rancangan dan Prinsip Dasar Penelitian Farmakoepidemiologi
Studi Serial Kasus (Case Series)

• Merupakan studi epidemiologi yang bersifat observasional


• Sama dengan studi laporan kasus tapi dengan kasus yang lebih
banyak (kumpulan laporan kasus)
• Unit pengamatan/unit analisis adalah lebih dari 1 individu
• Merupakan kumpulan kasus-kasus individual suatu penyakit
dengan diagnosis yang sama
• Surveilens yang rutin dilakukan untuk suatu penyakit yang belum
jelas diagnosisnya ataupun sudah jelas diagnosisnya
• Dapat digunakan untuk mendeteksi munculnya penyakit baru
• Dapat digunakan untuk mendeteksi adanya epidemi

kris/studiepid/ppt 16
Studi Serial Kasus (Case Series)
Tujuan
• Diperoleh informasi tentang distribusi frekwensi penyakit/masalah kesehatan yg
diteliti
• Diperoleh informasi tentang kelompok yang berisiko tinggi terhadap penyakit
• Dapat dipakai untuk membangun/memformulasikan hipotesis baru

Kelemahan
• Gambaran distribusi, frekuensi penyakit yang diperoleh tidak dapat mewakili
populasi
• Hanya berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan saja

Kelebihan
• Sebagai langkah awal untuk mempelajari gambaran epidemiologi suatu penyakit
• Sebagai jembatan antara penelitian klinis dan penelitian epidemiologi
• Dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian epidemiologi lebih lanjut dengan:
- melihat kelompok yang diduga berisiko tinggi
- membuktikan hipotesis yang dibangun

Prof Adik 17
Studi Serial Kasus (Case Series)

• Pada studi tipe ini, tidak adanya kelompok kontrol,


• Jadi seri kasus tidak berguna untuk menentukan
hubungan sebab akibat, tapi memberikan deskripsi klinis
tentang penyakit atau pasien yang mendapatkan terapi
• Misalnya studi yang dilakukan terhadap 100 orang pasien
RS Veteran dengan penyakit tertentu, sebagian besar
pasien berusia 60 tahun, baru perkiraan bahwa penyakit
ini akan berhubungan dengan kondisi pada usia di atas
60 tahun.
• ..
Prof Adik
Contoh Serial Kasus

• Kasus adalah data klinis sekumpulan pasien dengan terapi


tunggal. Data dapat diperoleh dari satu tempat pelayanan
kesehatan, atau dari sekumpulan pasien dengan kasus yang
sama.
• Pengamatan terhadap 100 wanita di bawah 50 tahun yang
menderita embolisme paru, ditemukan 30 di antaranya
menggunakan kontrasepsi oral.
• Setelah pemasaran obat, seri kasus sangat berguna untuk
menghitung kejadian efek samping, dan memastikan bahwa
efek samping tidak terjadi pada populasi yang lebih besar .
• Metiamide (H2 bloker) ditarik dari peredaran karena
menyebabkan agranulositosis.
Prof Adik
CASE-CONTROL DESIGN
Study
Direction

UNINTENDED DRUG EFFECT


COHORT DESGIN

Present Absent
DRUG a b
Direction

EXPOSURE Exposed a+b


Study

Not exposed c d c+d

a+c b+d

N= total subjek
N=a+b+c+d a,b,c,d= sel frekuensi
Example
Cardiovascular Death
Study
Direction
Oral Contraceptives

UNINTENDED DRUG EFFECT

Present Absent
DRUG
Ever Users 10 9538
Direction

EXPOSURE a+b
Study

(terpajan)
Never Users
(tidak terpajan)
3 7494 c+d

a+c b+d

RR= a/(a+b) = 10/(10+9538) = 2.62 OR= a/b = 10/9538 = 2.62


c/(c+d) 3/(3+7494) c/d 3/7494
There is a 2.62 greater probability of cardiovascular There is a 2.62 fold greater odds of cardiovascular
death for ever users than for never users. death for ever users than never users.

Anda mungkin juga menyukai