Semester 2
Nama Anggota
• Annisa Salsabila (190100184)
• Fahmi Romadhani (190100039)
• Jeremias Almendo Hasea Naiborhu (190100112)
• Lenny Florentina Ginting (190100077)
• Muhammad Daffa Andryo Tarigan (190100225)
• Mutiara Azhima (190100042)
• Nicholas Rizki Banta Ginting (190100114)
• Oqimuen Resa Silitonga (190100110)
• Thifanny khairunnisa (190100005)
• Winnee Hana Siahaan (190100180)
• Zachrani Aprilia Azzura (190100150)
Skenario :
• Lembar 1
• N , laki-laki usia 4 tahun, dirujuk dari layanan primer ke Poliklinik Anak RS USU, dengan keluhan pucat, ikterik, mudah capek, sejak 2
minggu ini. Riwayat demam tinggi 1 bulan yang lalu. Riwayat bepergian ke Penyabungan 6 minggu yang lalu
• Lembar 2
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan anak sadar, lemah , pucat, ikterus dengan BB 14 Kg , TB : 90 cm , TD : 90/ 65 mmHg , pernafasan : 30
x/ menit , HR : 100 x / menit temperatur 37.4 ºC , konjungtiva bulbi ikterik, konjungtiva palpebra , lidah dan telapak tangan pucat , tanpa
organomegali .
• Hasil pemeriksaan darah lengkap ditemukan kadar Hb 5.5 g/dl , lekosit 12.300 /uL, jumlah trombosit 400.000/uL, Hematokrit 16.5 % ,
LED 43 mm / jam
• Indeks eritrosit : MCV 90μ³, MCH 27,5 pg, MCHC 33 gr/ dL , RDW 25% (10-15%)
• Morfologi apusan darah tepi : sel darah merah hipokromik anisositosis, poikilositosis, sferositosis, sel eritrosit berinti, fragmentosis, dan
polikromasi meningkat. Lekosit ditemukan metamielosit tanpa ada sel muda, dan trombosit normal.
• Pemeriksaan urin warna seperti teh pekat. Feses : tidak ada kelainan
• Lembar 3
• Pada pemeriksaan laboratorium lanjutan : Fe 60 ug/dL (60-160 ug/dL), Ferritin 150 ng/mL (15-200 ng/mL), TIBC 300 ug/dL (250-460
ug/dL), Saturasi transferin 25% (25-50%), Retikulosit 4%, Bilirubin total 4 mg/dL, Bilirubin direk 1 mg/dL
Learning Issue
• 1. Sistem hematopoetik & differensiasi stem cell
• 2. Komponen darah dan fungsinya
• 3. Sintesa Hb & Metabolisme bilirubin
• 4. Interpretasi hasil pemeriksaan
• 5. Klasifikasi anemia (berdasarkan WHO)
• 6. Pemeriksaan fisik anemia pada anak
• 7. Patofisiologi anemia
• 8. Diagnosa banding
• 9. Tatalaksana (farmako&nonfarmako)
• 10. Edukasi dan cara pencegahan anemia
Hematopoietic System
Difer
ensia
si sel
pluri
pote
n
Maturasi
eritrosit
granulopo
iesis
•Kupffer cell (liver)
monocyte •Alveolar
macrophage
s (lungs)
•Osteoclast (bone)
•Langerhans cell
(skin)
•Microglia (brain)
Lymphoc
ytes
maturatio
n
thrombopoiesi
s
Mengenal macam-macam komponen darah
manusia
• Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel
darah, yang semuanya beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini
kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yakni sel darah merah, sel
darah putih, dan trombosit.
• Jadi secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas
empat macam, meliputi plasma darah, sel darah merah, sel darah
putih, serta trombosit. Semua komponennya memiliki tugas dan
fungsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam
tubuh.
• 1. Plasma darah
• Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan.
Plasma darah mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah
dalam tubuh. Secara rincinya, plasma darah tersusun dari air
kurang lebih 92 persen, dan 8 persen sisanya merupakan
karbondioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak,
serta garam mineral.
• Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel sel darah, untuk
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi; hasil limbah
tubuh; antibodi; protein pembeku; serta bahan kimia seperti hormon
dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Protein
pembeku yang dibawa oleh plasma, nantinya akan bekerja bersama
trombosit untuk mempercepat proses pembekuan darah.
• Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga
berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit
(garam), termasuk natrium; kalsium; kalium; magnesium; klorida; dan
bikarbonat, dilansir dari Livestrong.
• 2. Sel darah
• Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60 persen, maka sel darah
mengisi sisanya yakni kurang lebih sekitar 40-45 persen. Terutama,
yang terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
• Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel
yang cukup melimpah di dalam darah. Berbentuk bulat yang
dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya. Salah
satu keunikan sel darah merah, yakni dilengkapi dengan protein
khusus yang disebut dengan hemoglobin.
• Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas dalam
membantu sel darah merah untuk membawa oksigen dari paru untuk diedarkan ke
seluruh tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke
paru untuk dikeluarkan. Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel
darah merah disebut hematokrit.
• Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah tidak memiliki nukleus (inti) sehingga
mampu berubah bentuk dengan mudah. Ini yang membantu sel darah merah
menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.
• Umumnya masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau
120 hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi
sel darah merah baru.
• Sel darah putih (leukosit)
• Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang
jauh lebih sedikit. Meski begitu, sel darah putih mengemban tugas yang tidak
main-main, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur, yang memicu
perkembangan penyakit. Pasalnya, sel darah putih memproduksi antibodi yang
akan membantu memerangi zat asing tersebut.
• Sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dengan berbagai jenis yang
berbeda, meliputi neutrofil, limfosit, monoctyes, eosinofil, dan basofil.
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan,
hingga tahun, tergantung jenisnya.
• Trombosit (keping darah)
• Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya
bukan sel, melainkan sebuah fragmen sel berukuran kecil. Trombosit memiliki
peran penting proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya,
trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna
menghentikan peradarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru
di area luka.
• Jumlah trombosit normal di dalam darah yakni antara 150.000 sampai 400.000
trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran
normal, maka dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan.
Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung.
• Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka
akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.
Hemoglobin Sinthesis
Untuk membentuk Hb yang normal, dibutuhkan proses sbb:
1. Pembentukan Porfirin yang normal
2. Penggabungan zat besi yang normal
3. Penggabungan rantai Globin yang normal
1. Pembentukan Porfirin yang normal
• Porfirin tipe I atau III
dibedakan berdasar pada
simetris/asimetris gugus
substituent pada cincin
pirol ke IV
Interpretasi Hasil :
-Hb rendah (<10 gram/dL)
biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya antara lain pendarahan
berat, hemolisis, leukemia, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan).
Dari obat-obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid.
Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL
-Hb tinggi (>18 gram/dL)
berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD(bronkitis kronik dengan
cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemiavera, dan pada penduduk
pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.
2
Hematokrit
Nilai normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, bayi kurang 1
bulan atau neonatus 40-68%
Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-47%, wanita hamil 30-46%
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah.
Secara kasar, hematokrit biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.
Interpretasi Hasil
-Ht tinggi (> 55 %)
-dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkankenaikan Hb;
antara lain penyakit DBD, penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi /diare,
diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.
- Ht rendah (< 30 %)
dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung, perlemakan hati,
hemolisis, pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht<15%
3
Leukosit (Hitung total)
• Nilai normal 4500-10000 sel/mm³
• Nilai normal bayi di bawah 1 bulan atau Neonatus 9000-30000 sel/mm³, Bayi
sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm³, Anak 10 tahun 4500-13500/mm³,
ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm³, postpartum 9700-25700 sel/mm³
Interpretasi Hasil
Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus,
parasit, dan sebagainya.
4
Trombosit
Nilai normal dewasa 150.000-400.000 sel/mm³, anak 150.000-
450.000 sel/mm³
Interpretasi Hasil
- Penurunan trombosit (trombositopenia)
dapat ditemukan pada demam berdarahdengue, anemia, luka
bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada
<30.000sel/mm³
Interpretasi Hasil
- LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi,
penyakitimunologis, gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit keganasan
4.KEHAMILAN
Anemia Aplastik
Syndrom pada sumsum tulang oleh pancytopenia dan hypoplasia pada sumsum
tulan itu sendiri
Disebabkan oleh kerusakan pada stem cell dan memicu mikro environment pada
sumsum tulang mengalami gangguan
Anemia Defisiensi
Adanya kekurangan konsumsi zat mineral vitamin seperti Fe.Terjadi juga karena
defisiensi asam folat,vit.B12,malnutrisi energy protein,cuprum,B6.
Anemia Hemolitik
Memendeknya masa hidup RBC akibat pemecahan berlebihan eritrosit yang tidak
terkompensasi
Anemia Hemorrhagic
Terjadi penurunan eritrosit secara signifikan akibat perdarahan
PEMERIKSAAN FISIK ANEMIA
HEMOLITIK
Anamnesis
• Memperkuat promosi kepada masyarakat tentang penggunaan kelambu berinsektisida pada balita.