Nim : A1C220036 DEFINISI Rheumatic Heart Disease atau Penyakit jantung rematik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada katup jantung akibat serangan karditis rematik akut yang berulang kali (Arif Mansjoer, 2002). Penyakit jantung rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya rheumatic heart disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral sebagai akibat adanya gejala sisa dari demam rematik ETIOLOGI Penyebab terjadinya penyakit jantung reumatik diperkirakan adalah reaksi autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi streptococcus beta hemolitikus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama maupun demam reumatik serangan ulang Faktor-faktor pada individu : 1. Faktor genetik 2. Jenis kelamin 3. Umur 4. Keadaan gizi 5. Reaksi autoimun 6. Serangan demam rematik sebelumnya Faktor-faktor lingkungan : 7. Keadaan sosial ekonomi yang buruk 8. Iklim dan geografi 9. Cuaca MANIFESTASI KLINIK Rheumatic Heart Disease/penyakit jantung reumatik dapat dibagi dalam 4 stadium. Stadium I Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A. Keluhan : Demam Batuk Rasa sakit waktu menelan Muntah Stadium II Stadium ini disebut juga periode laten, ialah masa antara infeksi streptococcus dengan permulaan gejala demam reumatik, biasanya periode ini berlangsung 1 – 3 minggu, kecuali korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian NEXT.. Stadium III ialah fase akut demam reumatik, dengan keluhan: 1. Demam yang tinggi 2. Lesu 3. Anoreksia 4. Berat badan menurun 5. Kelihatan pucat 6. Epistaksis 7. Athralgia 8. Rasa sakit disekitar sendi 9. Sakit perut Stadium IV Disebut juga stadium inaktif. Pada stadium ini penderita demam reumatik tanpa kelainan jantung penderita penyakit jantung reumatik tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala apa-apa. PATOFISIOLOGI Demam reumatik adalah penyakit radang yang timbul setelah infeksi streptococcus golongan beta hemolitik A. Penyakit ini menyebabkan lesi patologik jantung, pembuluh darah, sendi dan jaringan sub kutan.Demam reumatik dapat menyerang semua bagian jantung. Meskipun pengetahuan tentang penyakit ini serta penelitian terhadap kuman Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A sudah berkembang pesat, namun mekanisme terjadinya demam reumatik yang pasti belum diketahui. Pada umumnya para ahli sepen dapat bahwa demam remautik termasuk dalam penyakit autoimun. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan demam reumatik aktif atau reaktivasi kembali diantaranya adalah : 1. Tirah baring dan mobilisasi (kembali keaktivitas normal) secara bertahap 2. Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan pemberian antibiotic penisilin atau eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan dapat diberikan antibiotic penisilin benzatin atau sulfadiazine 3. Antiinflamasi (antiperadangan). Antiperadangan seperti salisilat dapat dipakai pada demam reumatik tanpa karditis (peradangan pada jantung) KONSEP DASAR KEERAWATAN PENGKAJIAN 1.Identitas 2.Riwayat kesehatan a. Keluhan utama b. Riwayat penyakit sekarang c. Riwayat penyakit dahulu d. Riwayat penyakit keluarga e. Riwayat psikososial 3. Pemeriksaan fisik f. Sistem kardiovaskuler g. Sistem persyarafan h. Sistem perkemihan i. Sistem pencernaan j. Sistem muskuloskeletal k. Sistem imun DIAGNOSA KEPERAWAAN 1. Penurunan Curah jantung b.d adanya gangguan pada penutupan katup mitral(stenosiskatup) 2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membram alveolar kapiler 3. Hipertermia b.d proses peradangan pada sendi