Anda di halaman 1dari 40

BESARAN ARUS DAN

TEGANGAN
Jamaaluddin
Dalam ilmu listrik dikenal 2 jenis komponen :

1. Komponen aktif
2. Komponen pasif

 Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi.


Misalnya sumber tegangan dan sumber arus.
 Elemen pasif adalah elemen yang tidak dapat
menghasilkan energi tetapi menyerap energi. Misalnya
resistor, kapasitor, induktor, transitor, dll.

Kedua jenis komponen sangat penting untuk menentukan


besarnya arus dan tegangan dalam rangkaian listrik.
Definisi Arus dan Tegangan

 Arus adalah besarnya tenaga yang dibutuhkan


untuk menggerakkan satu muatan selama t
detik dari titik potensial tinggi ke titik
potensial rendah.

 Tegangan adalah besarnya tenaga yang


dibutuhkan untuk menggerakkan satu muatan
sebesar satu coulomb dari satu titik potensial
tinggi ke titik potensial rendah.
1. Arus dan Tegangan searah

Arus dan tegangan DC


mempunyai nilai tetap
atau konstan terhadap
satuan waktu. Artinya
besarnya selalu sama pada
waktu berbeda-beda.
2. Arus dan Tegangan bolak-balik

Arus dan tegangan bolak-balik mempunyai nilai yang


berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik
bentuk gelombang sinus dan selalu berulang dalam
perioda waktu tertentu (mempunyai perioda waktu :
T).
Arus pada hambatan :

Tegangan pada hambatan :


 Maka jika beda potensial antara kedua titik
sebesar 5 Volt, maka :
VAB = 5 Volt dan
VBA = -5 Volt

Daya Listrik

• Daya listrik berbanding lurus dengan arus dan tegangan


pada sebuah hambatan.

P = V. I atau P = I² R
1. Hukum Ohm
 Jika sebuah penghantar R dilewati oleh sebuah
arus i maka pada kedua ujung penghantar
tersebut akan muncul beda potensial atau
tegangan V.
 Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya
tegangan pada sebuah bahan penghantar
adalah berbanding lurus dengan arus yang
mengalir melalui bahan tersebut.

Secara matematis : V = I.R


Hukum Kirchoff I/Kirchoff’s Current
Law (KCL)
 Jumlah arus yang masuk pada suatu titik cabang atau
simpul sama dengan Jumlah arus yang keluar dari titik
cabang tersebut.
 Atau jumlah aljabar semua arus yang memasuki
sebuah titik caban atau node atau simpul sama dengan
nol.

Secara matematis :

 Σ Arus pada satu titik percabangan = 0


 Σ Arus yang masuk titik cabang = Σ Arus yang keluar
titik cabang
Contoh
Hukum Kirchoff II /
Kirchoff’s Voltage Law (KVL)

 Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup


samadengan nol, atau penjumlahan tegangan
pada masing-masing komponen penyusunnya
yang membentuk satu lintasan tertutup akan
bernilai samadengan nol.
 Secara matematis :
Contoh :
Contoh Soal
1. Tentukan v1 pada
rangkaian tersebut !

Jawaban : Hukum KVL


2. Tentukan v1 pada
rangkaian tersebut !

Jawaban : Hukum KVL


3. Tentukan nilai ieb dan vab !

Diketahui :
Icf = 3 A, Igd = 2 A, Ihd= 4A, Iei = 8A, Vac =
8V
Ditanyakan : Ieb, Vab
Jawaban :

Hitung arus pada


tiap cabang, Σi = 0

Hitung nilai arus i.


Tinjau tiap titik cabang :
Iac = 8/2 = 4 A.
Titik c : Icd = iac – icf = 1A
Titik d : Ide = iac + igd + ihd = 7A
Titik e : ieb + iei – ide = 0
ieb = 7 - 8 = - 1 A
Hitung tegangan
pada tiap cabang.

Hitung tegangan Vab


ΣV = 0
Vab = Vac + Vcd + Vde + Veb
Vab = 8 + 4 + 56 – 6
Vab = 62 Volt

Vab = Vab + Icd x Rcd + Icd x Rde + Ieb x Reb


A. Resistor Hubungan Seri dan Paralel

1. Hubungan seri
 Salah satu terminal dari dua atau lebih hambatan
R tersambung dan membentuk garis lurus.
 Besarnya arus yang lewat pada tiap hambatan R
sama besar.
 Besarnya tegangan pada tiap hambatan R tidak
sama. Ditentukan oleh besarnya hambatan R, V =
IR
Rangkaian Seri Resistor
Kesimpulan :

• Besarnya total hambatan Rseri Rs adalah :


Rs atau Rek = R1 + R2 + R3
• Besarnya tegangan pada tiap hambatan :
V1 = iR1, V2 = iR2, V3 = iR3
• Besarnya arus yang melewati tiap hambatan
sama besar.
• Besarnya hambatan pengganti semakin besar
2. Hubungan paralel Resistor

 Jika dua atau lebih hambatan


dihubungkan dimana terminal
dari semua hambatan terhubung
pada titik yang sama dan
membentuk garis lurus sebanyak
hambatan yang ada.
 Tegangan pada semua hambatan
sama besar.
 Arus pada semua hambaran tidak
sama besar, tergantung pada
besarnya R. I = V/R
 Besarnya hambatan semakin kecil.
Rangkaian Paralel
Kesimpulan :

 Besarnya total hambatan Rparalel Rp atau Rek


adalah :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
 Besarnya arus pada tiap hambatan :
i1 = V/R1, i2 = V/R2, i3 = V/R3
 Besarnya tegangan pada tiap hambatan sama
besar.
 Besarnya hambatan pengganti semakin kecil.
B. Pembagi Arus dan Tegangan
1. Rangkaian Pembagi Arus
 Pembagi arus menggunakan rangkaian paralel
 Arus yang masuk pada titik a akan terbagi ke
tiap cabang menuju ke tiap hambatan.
 Besarnya arus pada tiap cabang R1, R2, dan R3
adalah :
Contoh :
1. Jika diketahui V= 10 volt
R1= 10 Ω, R2 = 5 Ω, R3 = 2
Ω. Hitunglah pembagian
arus pada tiap cabang.

Jawaban :

i1 = V/R1 = 10 /10 = 1 A
i2 = V/R2 = 10/5 = 2 A
i3 = V/R3 = 10/2 = 5 A
2. Jika semua hambatan diparalel dan
diketahui i= 10 A R1= 10 Ω, R2 = 5 Ω, R3 =
2 Ω. Hitunglah pembagian arus pada tiap
cabang.
Jawaban :

i1 = i x (Rp/R1) Hitung pembagian arus pada


i2 = i x (Rp/R2) tiap cabang :
i3 = i x (Rp/R3) i1 = i x (Rp/R1) = 10 x
(10/8)/10
Cari Rparalel : i1 = 5/4 A
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 i2 = i x (Rp/R2) = 10 x
(10/8)/5
1/Rp = 1/10 + 1/5 + ½
i2 = 5/2 A
1/Rp = (1 + 2 + 5)/10 = 8/10
I3 = i x (Rp/R3) = 10 x
Rp = 10/8 Ω
(10/8)/2
2. Rangkaian Pembagi Tegangan
 Pembagi tegangan menggunakan rangkaian Seri
 Tegangan masuk V sama dengan tegangan
antara titik a dan d yaitu Vad akan terbagi ke
tiap hambatan menjadi V1, V2, dan V3.
 Besarnya tegangan pada hambatan pada R1, R2,
dan R3 adalah :

(1)

dimana : (2)
Subsitusi pers (2) ke pers (1)
Contoh :
1. Jika sumber tegangan
mengalirkan arus i sebesar
10A dan pada hambatan R1,
R2, dan R3 yang
dihubungkan seri. Bila
R1=2Ω, R2=5 Ω, R3= 10Ω,
hitunglah besarnya tegangan
Jawaban : pada tiap hambatan.
V1 = i x R1
V1 = 10 x 2 = 10 Volt
V2 = i x R2
V2 = 10 x 5 = 50 Volt
V3 = i x R3
V3 = 10 x 10 = 100 Volt
2. Sumber tegangan 20 Volt dicatu pada hambatan
R1, R2, dan R3 yang dihubungkan seri. Bila
R1=2Ω, R2=5 Ω, R3= 10Ω, hitunglah besarnya
tegangan pada tiap hambatan.
Jawaban :
Rs = R1 + R2 + R3

Rs = 2 + 5 + 10 = 17 Ω

V1 = (2/ 17) x 20 = 40/17 = 2,353 Volt


V2 = (5/ 17) x 20 = 100/17 = 5,882 Volt
V3 = (10/ 17) x 20 = 200/17 = 11,765
Volt
Soal Latihan
1. Tentukan nilai Rek pada
rangkain tersebut!
Jawaban :
2. Tentukan nilai arus i !
Jawaban :

i = Vab /30
Besarnya tegangan pada titik ab adalah :
Vab = it x Rp2 = (3/2) x 10 = 15 Volt
I = Vab/30 = 15/30 = 0,5 A
Tugas
1. Tentukan nilai
arus i dalam
rangkaian!

2. Tentukan arus i dan Vab


pada rangkaian di bawah ini.
3. Tentukan arus i
dan V pada
rangkaian.

4. Tentukan i, V1, V2
5. Hitunglah :
a. Besarnya i1 dan i2
b. Jika titik BD diukur dengan volt meter,
hitunglah hasil pengukurannya
Sekian

Anda mungkin juga menyukai