Anda di halaman 1dari 31

REFERAT ABORTUS DAN

INFANTICIDE
RS BHAYANGKARA POLDA DIY
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nama Dokter Muda : Nuur faridatun ni’mah
NIM : 14711079
Pembimbing : dr. Samsyu Tatang
ABORTUS

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan


kurang dari 20 minggu atau berat fetus kurang dari 500
gram dan tidak ada harapan untuk hidup
JENIS ABORTUS
 Abortus spontan :
Abortus iminens
Abortus insipien
Abortus inkomplitus
Abortus komplitus

 Abortus provokatus :
Abortus provokatus medisinalis/terapeutik
Abortus provokatus kriminalis
MENURUT HUKUM

Tindakan penghentian kehamilan (ada unsur


kesengajaan) sebelum waktunya dilahirkan.
PEMBUKTIAN KASUS ABORSI

Perlu petunjuk- petunjuk

1. Adanya kehamilan
2. Umur kehamilan, bila dipakai pengertian abortus menurut pengertian medis
3. Adanya hubungan sebab akibat antara abortus dengan kematian
4. Adanya hubungan antara saat dilakukannya tindakan abortus dengan saat kematian
5. Adanya barang bukti yang dipergunakan untuk melakukan abortus sesuai dengan metode yang dipergunakan
6. Alasan atau motif untuk melakukan abortus itu sendiri
Pemeriksaan Korban Hidup

• Pada pemeriksaan pada ibu yang diduga melakukan aborsi, usaha


dokter adalah mendapatkan tanda-tanda sisa kehamilan dan
menentukan cara pengguguran yang dilakukan.
Pemeriksaan Korban Mati

Pemeriksaan dilakukan menyeluruh melalui pemeriksaan luar dan


dalam (autopsi.) Pemeriksaan ditujukan pada:
a. Menentukan perempuan tersebut dalam keadaan hamil atau tidak.
b. Mencari tanda-tanda cara abortus provokatus yang dilakukan
c. Menentukan sebab kematian.
DASAR HUKUM
UU Kesehatan No 36 tahun 2009;Pasal 75

1. Setiap orang dilarang melakukan aborsi.


2.Diarangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dikecualikan berdasarkan:
a. Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan
atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan / atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki
sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan.
3. Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling dan / atau
penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten
dan berwenang.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan
ayat 3 diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 hanya dapat dilakukan :
a. Sebelum kehamilan berumur 6 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan
medis;
b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh
menteri;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d. Dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
e. Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 77
Pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 ayat 2 dan
ayat 3 yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KUHP

Pasal 283 KUHP


Barang siapa mempertunjukkan alat atau cara menggugurkan kandungan kepada anak dibawah usia 17 tahun atau
dibawah umur hukuman maksimum 9 bulan.
 
Pasal 346 KUHP
Seorang wanita dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
 
Pasal 347 KUHP
1 Barang siapa dngan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
2 Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun.

Pasal 349 KUHP


Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal346, ataupun melakukan
atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterapkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian
dalam mana kejahatan dilakukan.
 
PP no 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
Aborsi hanya boleh dilakukan berdasarkan; Indikasi kedaruratan medis dan perkosaan.
METODE ABORSI

Berikut metode aborsi sesuai trimester;


1. Trimester pertama; metode penyedotan (Suction curettage)
2. Metode D&C (dilatasi dan kerokan), pil RU 486, suntikan methotrexate
(MTX).
3. Trimester ke dua; Metode dilatasi dan evakuasi, metode racun garam
(saline), urea, prostaglandin, partial birth abortion.
4. Trimester dua dan tiga; histerektomi
KOMPLIKASI FATAL
o Perdarahan

o Infeksi dan sepsis

o Keracunan / intoksikasi

o Perforasi Rahim

o DIC
PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI
(PAS/INFANTICIDE)
Unsur-Unsur PAS
• Unsur Ibu : ibu kandung membunuh anaknya sendiri.

• Unsur Waktu : pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian.

• Unsur Psikis : takut ketahuan bahwa ia melahirkan


Landasan Hukum
•KUHP Pasal 341 :
“Seorang ibu karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya,
diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama 7
tahun”.
•KUHP Pasal 342 :
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia
akan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa
anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
Landasan Hukum
KUHP Pasal 343 :

Kejahatan yang diterangkan dalam Pasal 341 dan 342 KUHP dipandang, bagi orang lain yang turut
serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan rencana. Unsur subyektif dari pasal-pasal
tersebut adalah: a) dengan sengaja; b) takut akan ketahuan melahirkan anak.

Pasal 340 KUHP

Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam
karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Landasan Hukum

KUHP Pasal 305 :


Barangsiapa menaruhkan anak yang di bawah umur tujuh tahun di suatu tempat supaya dipungut oleh oranglain,
atau dengan maksud akan terbebas daripada pemeliharaan anak itu, meninggalkannya, dihukum penjara
sebanyak - banyaknya lima tahun enam bulan.

KUHP Pasal 306 :


(1) Bila salah satu perbuatan tersebut dalam pasal 304 dan 305 mengakibatkan luka-luka berat, maka yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun enam bulan.
(2) Bila mengakibatkan kematian, maka yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun
Landasan Hukum
KUHP Pasal 181 :
Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat dengan maksud
menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam pidana penjara 9 bulan atau denda paling banyak Rp.4500,-

KUHP Pasal 308 :


Seorang ibu takut diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya
untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, ancaman hukuman
sesuai 305 dan 306 dikurangi separuh.
PEMERIKSAAN FORENSIK
1. Bayi lahir hidup atau mati. Penentuan bayi lahir hidup atau mati penting karena bila bayi lahir mati, kasus
tersebut tidak termasuk pembunuhan namun hanya dikarenakan tuntutan menyembunyikan kelahiran dan
kematian orang. Lahir mati; Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum
terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau BB janin lebih dari 1000 gram (Kamus
Istilah Kebidanan). Kematian termasuk terjadi pada 22 minggu kehamilan atau lebih (kelompok lain
menggunakan 20 minggu kehamilan) (American College of Obstetrics and Gynecologists). Still birth; Fetus lahir
tanpa adanya tanda kehidupan setelah 28 minggu umur kehamilan.
2. Tanda bayi lahir hidup adalah dada sudah mengembang dan diafragma turun sampau sela iga 4-5. Konsistensi
paru seperti spons dan teraba derik udara. Permukaan paru seperti marmer. Uji apung paru positif. Uji Telinga
Tengah – Wreden Wendt test; Kepala jenazah bayi dimasukkan kedalam air: tusuk di bagian tegmen timpani,
terdapat gelembung
PEMERIKSAAN FORENSIK
3. Tanda bayi lahir mati; Ante partum rigor mortis, yang sering menimbulkan kesulitan waktu melahirkan. Maserasi
pembusukan steril (3 -4 hari, jelas 8 – 10 hari);Warna merah kecoklatan, Kutikula putih, sering membentuk bula berisi
cairan kemerahan. Tulang-tulang lentur dan lepas dari jaringan lunak. Tidak ada gas, baunya khas. Lahir mati adalah
kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan dari ibunya. Tanda-tanda lahir mati; Tidak bernapas dan
menangis. Tidak ada denyut jantung dan denyut tali pusat. Tidak ada gerakan otot.
Penentuan umur bayi
• Perkiraan Usia dalam Kandungan
• Ruus Arey
• Panjang kepala – tumit (cm) x 0.2
• Panjang kepala – bokong (cm) x 0.3
• Rumus Finnstorm – Lingkar Kepala
• Untuk semua bayi = 11.03 +7.75 x LK
• Untuk laki-laki = 21.46 + 8.57 x LK
• Untuk perempuan = 52.54 + 6.65 x LK
• Cukup bulan
• Usia dalam kandungan > 32 minggu, Panjang badan di atas 45 cm. Berat badan 2500 – 3500 gram. Lingkar kepala lebih dari 34 cm.
• Cukup bulan
• Kalkaneus, umur bayi 7 bulan. Distal femur, umur bayi 9 bulan. Proksimal tibia, umur bayi 8 bulan.
• Cukup Bulan dalam Kandungan
• Rambut-rambut halus di tubuh bayi. Tumbuhnya kuku jari tangan. Lipatan kulit telapak kaki. Tulang rawan telinga. Diameter tonjolan puting
susu.
RINGKASAN DATA DASAR
• Viabilitas
• Kriteria mampu hidup diluar kandungan : Umur kehamilan lebih dari 28 minggu. Berat bayi diatas 1000 gram. Lingkar kepala lebih dari 32 cm. Panjang kepala-tumit
lebih dari 35 cm. Tidak ada kelainan bawaan yang berat.
• Perkiraan Usia diluar Kandungan
• Uji apung lambung-usus – Berslau Test
• Lambung= <1 jam
• Usus halus= 1-2 jam
• Usus besar= 5-6 jam
• Rektum= 12 jam
• Terdapat mekonium= hingga 24 jam setelah lahir.

•  
• Tali pusat
• Pada 18 – 24 jam post natal terjadi pengeringan tali pusat di daerah melekatnya pada dinding abdomen.
• 30-36 jam post natal didapatkan warna kemerahan melingkari pusat
• 5 – 8 hari post natal tali pusat terlepas

• Fetal erythrocyte
• Menghilang setelah 24 jam
• Foramen ovale; menutup setelah 8 hari pada 50% bayi baru lahir
• Ductus venosus; menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu.
RINGKASAN DATA DASAR
5. Ada tidaknya tanda perawatan
6. Menentukan sebab kematian
7. Untuk mengetahui sebab kematianperlu diperhatikan tanda-tanda mati lemas
8. Ada tidaknya kelainan bawaan
Unsur waktu
Pada saat atau beberapa saat setelah melahirkan : Ujung potongan tali pusat. Lemak
bayi. Pakaian bayi. Susu dalam lambung.

Pemeriksaan ibu
Tanda baru melahirkan anak:
• Robekan baru pada alat kelamin
• Ostium uteri dapat dilewati ujung jari
• Keluar darah dari rahim
• Payudara mengeluarkan air susu
• Hiperpigmentasi areola mamma
• Striae gravidarum dari warna merah menjadi putih.
Tanda Baru Melahirkan Anak

INVOLUSI TFU BERAT UTERUS

Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram

Placenta lahir  2 cm di bawah umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada  1000 gram
promontorium sakralis

1 minggu Pertengahan  antara umbilikus dan simfisis pubis 500 gram

2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gram

6 minggu Bertambah kecil 50-60 gram


IX. RENCANA PENGELOLAAN
• Getah nifas ‘Lochia’
• Lochia rubra (darah segar dan sisa selaput ketuban)  2 hari post partum
• Lochia sanguinolenta (merah kuning / darah dan lendir)  3 – 7 hari post partum
• Lochia serosa (warna kuning)  7-14 hari post partum
• Lochia alba (putih)  2 minggu post partum
• HCG  di urin hingga 13 – 31 hari
Fenotype Golongan Darah
* Fenotype golongan darah diturunkan menurut hukum Mendel.
RENCANA PENGELOLAAN

Golongan Darah Genotype I Genotype II


A IAIA IAI0

B IBIB IBI0
AB IAIB

O I0I0
DIAGNOSIS
Unsur Ibu
• Pada ari-ari yang terpisah dari ibu :
• Golongan darah tersangka ibu sama dengan golongan darah dari ari-ari.
• Pada ari-ari yang melekat pada ibu :
• Golongan darah tali pusat sama dengan golongan darah bayi.
 XI. PENGELOLAAN
• Unsur psikis
• Motif yang mendasari :
• Fatal maltreatment (chronic abuse or neglect with inflicted but unintended death)  5%
• Altruistic murder (believing it’s in the child’s best interest)  54%
• Unwanted child  2%
• Revenge (against partner or spouse or perpetrator)  6%
• Acute psychotic murder  33%
• Postpartum Depression (PPD) occur in 10-20% mothers. Out of 40% have thoughts of infanticidal.
• 26% thoughts infanticidal during colic episodes.
• Risk Factors : Family history of depression, stressful life events, poor emotional support, sleep deprivation, and certain personality traits.

• Penyebab kematian
• Sebagian besar kekerasan tumpul daerah kepala dan leher :
• Pembekapan.
• Pencekikan.
• Penjeratan.

• Menggunakan alat seadanya yang ditemukan di TKP.


• Dapat pula ditemukan kekerasan tajam di daerah leher.
• Kekerasan Tumpul pada PAS
• Mekanisme kematian :
• Hambatan jalan napas bagian atas :
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai