Anda di halaman 1dari 10

EVIDENCE BASED PUBLIC HEALTH

PENUGASAN INDIVIDU BLOK 4.4 KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh:
Lidya Saras Wati
15711024
Tutorial :5
Tutor : dr. NAJ

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia

2018
1
I. Kasus 6
Walaupun sudah ada peringatan bahaya merokok di setiap bungkus
rokok, prevalensi merokok di Indonesia masih tinggi khususnya pada laki-
laki. Oleh karena merokok merupakan faktor risiko banyak penyakit
degeneratif, maka program quit tobacco menjadi penting dilakukan.
Seorang dokter mengkaji efektivitas sin tax untuk menurunkan prevalensi
merokok pada populasi.

II. PICO
Question Part Question Term Synonyms
Patient Perokok Smoker, tobacco user,
cigarette smoker, ciigar
smoker
Intervention Dilakukan sin tax Tobacco control, cigarette
taxes, tobacco taxes
Comparrison Tidak dilakukan sin tax Non taxed cigarette
Outcome Penurunan prevalensi Quit smoking, behavioral
merokok changes, smoking
cessation

Dari analisis PICO di atas, maka dapat disimpulkan pertanyaan PICO pada
kasus ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah efektivitas sin tax dalam
menurunkan prevalensi merokok?”

III. Searching Keywords


Pencarian jurnal dengan menggunakan kata kunci sesuai dengan kalimat
dalam PICO, yakni “cigarette tax” AND “behavioral change” OR “quit
smoking”.

2
IV. Artikel Jurnal
Teknik pencarian Pencarian menggunakan perangkat bantuan NCBI-
PubMed dengan kata kunci tersebut di atas.
Jurnal yang didapat
Judul Tulisan Behavioral Change in Response to a Statewide
Tobacco Tax Increase and Differences Across
Socioeconomic Status
Penulis Michael J. Parks, John H. Kingsburyb, Raymond G. Boylec,
Kelvin Choid
Nama jurnal dan Addictive Behaviour, 2017
tahun
URL https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5510536/

3
V. Form Isian Critical Appraisal – Jurnal Cross Sectional JBI
Yes No Unclear Not applicable

1. Were the criteria for


inclusion in the sample □ □ □
clearly defined?

 Pada jurnal ini kriteria


inklusi secara jelas
dipaparkan pada bab
Metode, khususnya
pada sub-bab Data dan
Sampel. Namun
kriteria eksklusi tidak
dicantumkan secara
jelas pada jurnal ini.

2. Were the study subjects


and the setting described □ □ □
in detail?
 Waktu pengambilan
sampel penelitian tidak
dijelaskan secara rinci
pada jurnal ini. Namun,
pada abstrak dijelaskan
bahwa penelitian
mengambil data
sekunder dari survei
MATS tahun 2014.
Para penulis juga
memberikan deskripsi
yang jelas tentang
populasi dari mana
peserta studi dipilih
atau direkrut,

4
termasuk demografi
dan lokasinya.
3. Was the exposure
measured in a valid and □ □ □
reliable way?
 Penulis menyebutkan
bahwa penelitian ini
berpedoman atau tidak
terlepas dari penelitian
sebelumnya yang
sudah ada. Validitas
pengukuran eksposur
penelitian ini sudah
sesuai dengan kondisi
masyarakat pada saat
ini, yaitu adanya
kebijakan pajak rokok
dalam pengendalian
maraknya merokok.
Penelitian sebelumnya
yang terkait dengan
penelitian ini sudah
dijelaskan secara detil
beserta hasilnya pada
sub-bab Current Study
(bab Introduksi). Survei
epidemiologi yang
dilakukan oleh MATS
pada tahun 2014 juga
dijadikan sebagai data
sekunder untuk
mencari responden
perokok.
4. Were objective, standard
criteria used for
measurement of the
□ □ □
condition?

5
 Jurnal ini secara rinci
menjelaskan pemilihan
responden
berdasarkan kriteria
atau definisi yang telah
ditentukan pada sub-
bab Analytic strategy
(bab Methods). Data
yang didapat dari
responden dikoding
atau dikelompokkan
dalam beberapa status
yaitu status merokok,
status sosioekonomi,
ras, status pernikahan,
dll. Masing- masing
data dikelompokkan
dan diberi nilai berupa
angka (0-2) sesuai
dengan statusnya.
5. Were confounding factors
identified?
□ □ □
 Penulis secara rinci
memaparkan adanya
faktor-faktor perancu
yang menjadikan
penelitian ini
mempunyai
kelemahan. Faktor
perancu adalah faktor
yang membedakan
antar kelompok
responden yang akan
mempengaruhi hasil
penelitian. Kelemahan-
kelemahan tersebut
sudah dijelaskan pada
sub-bab Limitation
(bab Discussion).
6. Were strategies to deal
with confounding factors □ □ □
stated?

6
 Penulis tidak
menjelaskan beberapa
strategi untuk
menangani efek dari
.
faktor perancu pada
penelitian ini. Namun,
faktor perancu berupa
status merokok dan
sosioekonomi sudah
dikelompokkan dan
dianggap sudah dapat
ditangani.
Pengelompokan status
merokok dapat dilihat
pada sub-bab Smoking-
related behavior (bab
Methods), sedangkan
pengelompokan status
sosioekonomi
tercantum pada sub-
bab Sosioeconomic
status and
demographics (bab
Methods). Penulis
mencocokkan atau
mengelompokkan
sampel-sampel
responden tersebut
agar efek faktor
perancu dapat
disesuaikan.
7. Were the outcomes
measured in a valid and □ □ □
reliable way?

7
 Pengukuran penelitian
ini dilakukan dengan
cara yang kurang valid
dikarenakan dalam
pengumpulan sampel
dinilai oleh pengamat
yang melaporkan
sendiri sehingga
objektivitas terganggu.
Tidak terdapat alat
pengukuran standar
yang digunakan
sebagai instrumen
yang telah divalidasi.
Hal ini dapat dilihat
pada metode
pengambilan data yang
tercantum pada sub-
bab Data (bab
Methods) yaitu peneliti
hanya mendapatkan
informasi dari
responden dengan
cara menghubungi
mereka via telepon
saja.
8. Was appropriate statistical
analysis used?
□ □ □
 Penulis
mengelompokkan dan
menganalisis data yang
sudah ada dengan
menggunakan analisis
statistik yang sudah
sesuai dengan standar.
Hal ini tercantum pada
paragraf ketiga dalam
sub-bab Analytic
strategy (bab
Methods). Aplikasi
pengolahan statistik
yang digunakan adalah

8
Stata v.13.1.

Anda mungkin juga menyukai