Anda di halaman 1dari 18

RAGAM BAHASA

DAN KARAKTERISTIKNYA

Arini AR, S.Pd., M.Pd.


Ragam Bahasa Lisan
dan Tulis

Ragam Baku dan Tidak


Ragam Bahasa Baku

Ragam Sosial dan


Fungsional
1. Ragam Lisan dan Ragam Tulis
a. Ragam Lisan

Pengirim Penerima
Pesan Pesan

Pesan Lisan
Ragam bahasa lisan ditandai dengan penggunaan
lafal atau pengucapan dan intonasi, misalnya
berpidato, berdiskusi, dan bertelepon.
Lisan baku sejalan dengan ragam bahasa tulis
baku, ragam bahasa lisan tidak baku (bahasa
pergaulan).
1) Pelafalan baku 2)Pelafalan singkatan
(dicetak miring)
AC (ace/ase)
lazim digunakan
BBC (bebece/bibisi)
dalam berbahasa
B.Sc (beesce/biessi)
lisan:
TBC (tebece/tebese)
Asas (azas/asas) TV (tivi/teve)
Andal (handal/andal) WC (wece/wese)
Bus (bis/bus)
Energi (enerji/energi)
(3) Ragam bahasa lisan (Tidak Baku)

(a)Kosakata lebih menekankan pilihan kata yang tidak baku.

(b)Bentuk kata bahasa lisan cenderung tidak menggunakan


imbuhan (awalan, akhiran) misalnya, Arjuna sedang tulis
skripsi.

(c) Kalimat cenderung tanpa unsur yang lengkap,


kejelasan kalimat dipengaruhi oleh unsur-unsur situasi
ketika kalimat tersebut diucapkan. Ukuran dan nilai
ragam baku lisan ini bergantung pada besar atau
kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan.
b. Ragam Tulis

Pengirim Penerima
Pesan Pesan

Pesan Tertulis
Ragam bahasa tulis ditandai dengan
kecermatan menggunakan ejaan dan tanda
baca (yang secara tepat dapat melambangkan
intonasi), kosakata, penggunaan tata bahasa
dalam pembentukan kata, penyusunan kalimat,
paragraf, dan wacana.
2. Ragam Baku dan Tidak Baku

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan


diakui oleh sebagian besar warga masyarakat
pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai
kerangka rujukan norma bahasa dalam
penggunaannya.

Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak


dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam baku memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

a. Mantap c. Cendekia

b. Dinamis d. Seragam
3. Ragam Sosila dan Ragam Fungsional

Ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian


norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial
yang lebih kecil dalam masyarakat.

Ragam fungsional atau ragam profesional adalah


ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi,
lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu
lainnya.
Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan
kedokteran berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan hukum, niaga, sastra,
dan agama, misalnya masjid dan gereja adalah
kata-kata yang digunakan dalam bidang agama.
Koroner, hipertensi, dan anemia digunakan dalam
bidang kedokteran.
4. BAHASA INDONESIA
YANG BAIK DAN BENAR

Situasi Komunikasi Kaidah


Pengertian “baik” pada suatu kata atau kalimat
adalah pandangan yang diarahkan dari pilihan
kata. Dalam suatu pertemuan kita dapat
memakai kata yang sesuai dengan pertemuan itu
sehingga kata-kata yang keluar atau dituliskan itu
tidak akan menimbulkan nilai rasa yang tidak
pada tempatnya.
Kebakuan suatu kata sudah menunjukkan
masalah “benar” suatu kata itu. Walaupun
demikian, masalah “baik” tentu tidak sampai
pada sifat kebakuan suatu kalimat, tetapi sifat
efektifnya suatu kalimat.
Sebuah kalimat atau sebuah pembentukan kata
dianggap benar apabila bentuk itu mematuhi
kaidah-kaidah yang berlaku.
KAIDAH ?

1) TATA BUNYI
2) TATA BENTUK KATA / ISTILAH
3) TATA KALIMAT
4) EJAAN
Contohnya: Rumput makan kuda
Kalimat ini benar menurut struktur karena ada
subjek, predikat, dan objek. Akan tetapi, dari
segi makna, kalimat ini tidak benar karena
tidak mendukung makna yang baik.

Sebuah bentuk kata dikatakan benar kalau


memperhatikan proses pembentukan yang
benar menurut kaidah yang berlaku. Kata
aktifitas tidak benar karena pembentukan
penyerapan yang benar adalah aktivitas
karena diserap dari kata activity.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai