Thailand: devaluasi BahtKrisis keuangan localkrisis keuangan globalmenyebar ke negara asia lain (Indonesia, Malaysia, filipina, korea, rusia, amerika latin khususnya Brasil) Asal mula krisis mata uang asia Faktor Penyebab: 1.Sistem keuangan domestik yang lemahLiberalisasi pasar keuangan menyebabkan perusahaan/Lembaga keuangan di asia tergerak untuk meminjam dana dalam mata uang asing dari investor amerika serikat, jepang dan eropa 2.Arus modal internasional yang bebasarus masuk modal swasta yang sangat besar menyebabkan ledakan kredit di negara-negara asia untuk spekulasi real estat, saham dan investasi industry kecil. 3.Dampak penularan (contagion effect) dari perubahan sentiment pasarnilai tukar nominal tetap atau stabil menimbulkan apresiasi nilai tukar riil. mengakibatkan penurunan nyata dalam pertumbuhan ekspor dinegara asia seperti Thailand dan korea, resesi berkepanjangan di jepang dan depresiasi yen terhadap dolar amerika serikat merugikan negara tetangga jepang yang selanjutnya memperburuk neraca perdaganan negara-negara berkembang asia. 4.Kebijakan ekonomi yang tidak konsistenmanajemen risiko yang buruk (pengambilan resiko berlebihan karena nilai tukar yang stabil: tidak menggunakan lindung nilai dan tidak memperhatikan resiko kurs) dan supervisi yang buruk, pemberian pinjaman yang dipengaruhi oleh pertimbangan politik. Selain itu juga adanya kebijakan bailout dengan syarat: menaikkan suku bunga domestic, membatasi pengeluaran pemerintah Pelajaran dari krisis mata uang asia Liberalisasi pasar keuangan yang dilakukan bersama dengan sistem keuangan domestik yang lemah dan tidak berkembang cenderung menciptakan lingkungan yang rentan terhadap krisis mata uang dan keuangan Rekomendasinegara-negara terlebih dahulu memperkuat sistem keuangan domestiknya baru kemudian meliberalisasi pasar keuangannya, dengan cara: 1. Menandatangani "Prinsip prinsip penting Pengawasan Perbankan yang Efektif" yang dirancang Basle Commuttee on Banking Supervision (Komite Dasar untuk Pengawasan Perbankan) dan mengawasi kepatuhannya terhadap prinsip. 2. Bank harus didorong untuk mendasarkan keputusan pinjaman mereka hanya pada kelayakan ekonomi bukan pada pertimbangan politik. 3. Perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah harus menyediakan data keuangan yang dapat diandalkan kepada publik secara tepat waktu