Rilis data Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Kuartal II di berbagai negara mulai memperlihatkan
kontraksi ekonomi yang semakin nyata, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Pertumbuhan ekonomi yang negatif, bahkan hingga menyentuh angka 2 digit ini, terjadi akibat
ketidakpastian yang cukup tinggi terutama karena masih dibayangi oleh pandemi Covid-19.
PDB negara-negara ASEAN-5 pun tak luput dari pertumbuhan negatif hingga 2 digit, yaitu
Singapura -12,6%, Thailand -12,2%, Malaysia -17,1%, Filipina -16,5%, dan Indonesia -5,3%.
Di kawasan lain
Amerika Serikat -9,5%, Mexico -18,9%, Eropa -15%, dan Prancis -19,0%,
Resiko gelombang kedua Covid-19 juga meningkat seiring kebijakan relaksasi pembatasan sosial,
meskipun terdapat berita positif mengenai uji klinis vaksin di beberapa negara.
PERTUMBUHAN PDRB RIAU
-47.28 Jasa Perusahaan Sumber pertumbuhan dari pengeluaran konsumsi paling terkontraksi. Penurunan
-60 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 daya beli
20 masyarakat dan berkurangnya pendapatan rumah tangga dari sektor
pertambangan, konstruksi, perdagangan, transportasi serta penyediaan akomodasi
makan minum menekan konsumsi.
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2020
LAJU PERTUMBUHAN
PDRB TW 2 2017 – 2020
(persen)
Perekonomian Riau berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku
triwulan II-2020 mencapai Rp168,10 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp117,56 triliun. Di
Sumatera, Riau berada di urutan kedua setelah Sumatera Utara dan di secara nasional urutan ke-6 pembentuk
PDB. Perkembangan ekonomi Riau sangat bergantung perbaikan ekonomi global, khususnya China sebagai tujuan
ekspor utama.
Perbankan
(Milyar Rp) Q1-2019 Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
- DPK 78.100 78.600 83.320 82.430 83.070 84,242
- Kredit 10.199 10.400 104.690 110.320 111.350 111,975
- Kredit UMKM 23.720 24.530 24.620 25.300 25.560 n/a
• Kinerja perbankan di Riau tetap terjaga di tengah pandemi covid-19 dan melambatnya
pertumbuhan ekonomi daerah.
• Posisi DPK pada Riau pada laporan triwulan tercatat masih mengalami peningkatan, yaitu
dari Rp83,07 trilliun menjadi Rp84,24 trilliun. Namun secara umum NPL meningkat (tetapi
masih dalam batas aman), dan LDR menurun.
• Penyaluran kredit perbankan juga mengalami peningkatan, terjadi pada sector pertanian,
pertambangan, perindustrian, dan perdagangan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya
lpertumbuhan PDRB lapangan usaha di Riau.
• Penyaluran kredit perbankan, apabila ditinjau dari penggunaannya masih di dominasi oleh
kredit investasi dengan pangsa 40,84 persen; kredit konsumsi menempati urutan kedua
dengan pangsa 32,20 persen; dan kredit modal kerja 26,96 persen dari total kredit.
• Peran Bank BUMD dalam melayani kredit UMKM pada tahun 2020 mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2019, penyaluran kredit UMKM moyoritas ditujukan pada sector
pertanian, perdagangan, dan jasa.
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENCAPAIAN
KEMISKINAN
Belum tercapainya target RKPD pada Maret 2020 juga disebabkan oleh mulai masuknya wabah
Kemiskinan Covid ke Riau. Angka kemiskinan 6,82% di atas belum masuk masa PSBB yang dimulai awal
(Maret 2020) April 2020, sehingga dampak tidak tergambarkan secara statistik. Pelaksanaan PSBB
Capaian Riau 6.82 diperkirakan akan menambah sebanyak 25 ribu kepala keluarga miskin yang baru di Kota
Perbandingan dengan Pekanbaru saja. Walaupun mereka sudah mendapatkan berbagai bantuan, seperti beras dan
lauk pauk, namun jumlah yang diberikan kurang dari setenagh yang membutuhkan.
Tahun sebelumnya 7.08
Capaian Nas 2020 9.78
Di perkotaan kemiskinan justru meningkat pada Maret 2020 dibandingkan dengan September
tren/progres Nasional -0.26 2019. Pekerjaan penduduk yang bersentuhan dengan masyarakat banyak mengalami
Target RKPD 2020 6.75 pembatasan sehingga masyarakat yang rentan, jatuh ke bawah garis kemiskinan. Namun
Target RPJMN (2020) 6.25 dibandingkan Maret 2019, kemiskinan perkotaan di Riau sudah mengalami penurunan.
Kemiskinan (%) Pekerjaan di sektor informal seperti penjaja makanan sudah merasakan dampaknya, sektor
12 11.22
pengangkutan umum juga merasakan dampak tersebut karena physical distancing.
10.86 10.64
9.82 9.78
10 9.41
8.42
Di pedesaan, angka kemiskinan konsisten menurun. Ketakutan akan covid tidak begitu terasa
7.98 7.78
8 7.39 7.08 6.82
di pedesaan. Apalagi pekerjaan mereka secara umum adalah petani dan mengolah hasil
6
pertanian yang tidak melibatkan kerumunan atau banyak orang. Kenaikan harga CPO juga
menjadi berkah bagi sebagian besar penduduk pedesaan karena harga jual TBS mereka juga
4 meningkat. Saat adanya pembatasan peregrakan, mereka tidak melakukan perjalanan ke kota.
2 Padahal biasanya setiap akhir pekan mereka menghabiskan uang untuk belanja keperluan dan
menikmati hiburan di kota. Dengan adanya wabah, mereka lebih bisa berhemat dan hanya
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Maret membelanjakan uangnya untuk kebutuhan yang mendesak dan keperluan pokok saja.
Nasional Riau
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENCAPAIAN
KETIMPANGAN
Semenjak tahun 2015, ada penurunan yang konsisten dari rasio Gini di Riau, 0.38
0.37
walaupun ada fluktuasi tahunan. Dibandingkan target RKP nasional, rasio Gini Riau 0.37
tahun 2020 juga lebih rendah dengan tren penurunan yang lebih cepat 0.36
0.36
0.33 0.33
0.33 0.33
membawa hasil bumi sehingga harga ditingkat petani menjadi lebih baik. Selain itu 0.33
0.33 0.33
kenaikan harga komoditi sektor pertanian yang ditanam masyarakt mendorong 0.32
0.32
kenaikan pendapatan di sektor ini. Peranan migas dalam pembentukan PDRB juga
0.31
pendapatan antar pendududk. Data BPS terakhir Maret 2020, sedangkan Rasio Gini (Maret 2020)
pelaksanaan PSBB mulai April. Pencapaian penurunan ketimpanagn akan lebih baik Capaian Riau 0.329
lagi setelah adanya wabah Covid ini di Riau. Hal ini terjadi karena adanya Perbandingan dengan
penurunan daya beli sebagian kelompok masyarakat menengah dan kelompok Tahun sebelumnya 0.334
Capaian Nas 2020 0.381
miskin memperoleh bantuan sosial yang digelontorkan oleh pemerintah baik
tren/progres Nasional -0.005
pusat, daerah bahkan desa, serta organisasi di luar pemerintah seperti komunitas
Target RKPD 2020 0.296
pilantrofi.
Target RKP (2020) 0,379 - 0,381
PERTUMBUHAN EKONOMI TW 1-2020 MELAMBAT NAMUN
TINGKAT PENGANGGURAN TETAP MEMBAIK
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Priovinsi Riau selalu di atas
Pengangguran (%)
nasional. Namun trennya menurun. Pengangguran di Riau, selain dari
pertumbuhan angkatan kerja alami juga disebabkan masuknya tenaga 6.72 5.94 5.76 5.72 5.57
kerja dari luar Riau, khususnya Sumatera Barat dan Sumatera Utara 5.81
5.5 5.33
5.07
4.99
5.13 5.01
serta dari Jawa. Ekspansi beberapa perkebunan dan pabrik kelapa sawit
serta industri pengolahan kelapa selalau membutuhkan tenaga kerja
yang besar, yang tidak tersedia dari tempatan. Industri kertas dan
bubur kertas juga banyak menyerap tenaga kerja, terutama di usaha HTI
dan perluasan produksi di kompleks industri yang ada. 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Februari
Nasional Riau
• Naik nya G merupakan bentuk stimulus fiskal bagi ekonomi, isu yang muncul saat ini adalah
realisasi dari belanja APBN yang berada pada tahapan pelaksanaan anggaran. Stimulus fiskal tidak
dapat tercapai dengan baik tanpa pencairan anggaran yang cepat, tepat sasaran dan menegakkan
prinsip-prinsip tata kelola keuangan yang baik. Tujuannya adalah ketidakserapan anggaran (budget
underspending) tidak terjadi dikarenakan realisasi anggaran diharapkan menjadi motor
perekonomian dalam krisis.
• APBN untuk penanganan COVID-19, ada tiga jenis:
1. dana yang sudah selesai dilakukan revisi dan dituangkan dalam dokumen pelaksanaan
anggaran (Daftar Isian Pelaksana Anggaran / DIPA)
2. dana yang masih dalam proses revisi DIPA, dan
3. dana yang menjadi usulan baru dimana masih ada dana PEN yang belum teralokasi (belum
ada alokasinya) yang karena sampai dengan saat ini, belum semua total stimulus belanja yang
digelontorkan pemerintah telah diakomodasi dan disesuaikan dalam dokumen pelaksanaan
anggaran (DIPA).
PDRB SISI PENGELUARAN
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah 2.25 2.5 2.32 2.05 2.05 1.72 -2.11
Tangga 6.00 6.19 6.10 5.96 5.96
6. Ekspor Luar Negeri -25.43 -25.33 -25.25 -23.97 -23.97 15.19 10.37
-30.58 -23.31 -18.54 -11.30 -11.30
7. Impor Luar Negeri (-) -22.74 -17.76 -16.57 -21.83 -21.83 -7.5 -8.35
-6.42 -7.26 -10.68 -6.92 -6.92
150,000,000
100,000,000
50,000,000
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020/S1
(50,000,000)
(100,000,000)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Inventori 8. Net Ekspor Antar Daerah
PERKEMBANGAN BELANJA PEMERINTAH DAN PDRB
250,000,000 10,000,000
200,000,000 8,000,000
7,000,000
150,000,000 6,000,000
5,000,000
100,000,000 4,000,000
3,000,000
1,000,000
- -
10
-5
-10
Beban APBD yang besar ke bidang kesehatan selama masa wabah harus efektif penggunaaannya dan
penyerapannya digesa untuk mendorong ekonomi dan terjaganya kesehatan masyarakat. Daerah harus
memastikan anggaran untuk jaring pengaman sosial tersalur tepat waktu dan tepat sasaran. Sokongan bagi
bangkitnya UMKM daerah segera diberikan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat bawah. Di sini peranan
Bank Riau Kepri menjadi penting dalam melayani kredit UMKM di mana mayoritas kreditnya ditujukan pada
sektor pertanian, perdagangan, dan jasa.