• MUH. ARWIN (02320200112) • MUH RYAMIZARD K. (02320200126) • FIRMAN (02320200129 • Latar Belakang Historis Garuda Pancasila • Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat Dan Perbedaannya dengan Liberalisme Dan Komunisme • Garuda pancasila sebagai lambang negara LATAR BELAKANG HISTORIS GARUDA PANCASILA • Dilihat dari segi historis Pancasila dirumuskan dengan maksud untuk dijadikan sebagai Dasar Negara Indonesia Merdeka. Disadari oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia pada waktu itu bahwa apa yang sangat penting untuk dipikir terlebih dahulu sebelum mendirikan sebuah negara adalah diatas landasan apa negara itu hendak didirikan. • Karena itulah sidang BPUPKI yang pertama pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 agenda pokoknya adalah perumusan rancangan dasar negara. Hal tersebut sejalan dengan harapan ketua sidang BPUPKI saat itu agar pertama-tama anggota sidang memusatkan perhatiaanya pada apa yang disebut falsafah negara. PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT DAN PERBEDAANNYA DENGAN LIBERALISME DAN KOMUNISME
• Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani: PHILOSOPHIA, arrinya
cinta kearifan (Rertens, 1975: 11; Gie, 1977: 5). Pada awalnya memang tilsafar adalah kecintaan atau pencarian akan kearifan. Pythagoras adalah orang pertama yang menyebut dirinya PHILVSUPHOS. Ia tidak menyebut dirinya sebagai orang yang arif, tetapi mencintai dan karenanya mencari kearifan dalam hidup. Bagi kaum Pythagorean, berhlsafat bukan semata-mata karena alasan ilmiah (mencari kebenaran) tctapi mereka mcmpraktikkan filsafat sebagai pegangan hidup (WAY OF LIFE), yaitu sebagai pandangan hidup mengenai cam manusia mencapai kesempurnaan sehingga rerhin-ilar dari perpindahan jiwa lerus-menerus. Dalam perkemhangan selanjutnya, GROLIER Academic ENCYCLOPEDIA (Volume 1 5,1985:240) menyatakan hahwa makna filsafat mencakup juga • (1) studi tentang kebenaran arau prinsip-prmsip yang menjadi dasar pengetahuan, ada, dan realitas; • (2) sistem aliran filsafat; • (3) evaluasi kritis terhadap dokrrin aliran filsafat; • (4) studi tentang prinsip-prinsip dari suatu cahang pengetahuan; dan • (5) prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam masalah-masalah praktis 1. Pandangan Bung Karno Penegasan Bung Karno bahwa Pancasila merupakan suatu sistem filsafat adalah sebagai berikut: Banyak anggota telah berpidato dalam pidato mereka ini diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka Tuan Ketua Yang Mulia yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya yang dniiinia oleh Paduka Tuan Ketua Yang Mulia ialah, dalam bahasa Belanda: "Pfirfoso/isclie GRONDSLAG" dari pada Indonesia Merdeka. PHILO-SOFISCHE GRONDSLAG itulah fundamen. filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di alasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.... Paduka Tuan Ketua minta dasar, minta PHILOSOFISCHE GRONDSLAG, atau jikalau kita boleh memakai perkataan yang muluk-muluk, Paduka Tuan Ketua Yang mulia meminta suatu "Weltanschauung", di atas mana kita mendirikan Negara Indonesia itu (Anonim, 1995: 63). 2. Pandangan Muh. Yamin Muh. Yamin memberikan pembuktian dalam bukunya yang berjudul Nisrem FALSAFAH PANCASILA. Beliau mengambil pangkal tolak pembuktian dari definisi filsafat dan semboyan pada lambang (iaruda Pancasila melalui konteks Pembukaan UUD 1945 3. Pandangan Notonagoro Pembuktian berikutnya diberikan oleh Prof. Dr. Notonagoro pada Seminar Pancasila di Universitas Gajah Mada pada tahun 1959, di tengah-tengah hangamya perdebatan dalam sidang Konstituante mengenai dasar negara. Judul makalah beliau: "Berita Pikiran Ilmiah tentang Ke-mungkinan Jalan Keluar dari Kesuliran Mengenai Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia". Suatu dasar filsafat negara hanis merupakan satu kesatuan: boleh tersusun atas bagian-bagian, tetapi bagian-bagian ini tidak boleh saling bertentangan.
4. Pandangan Soediman Kartohadiprodjo Pembuktian dari Soediman Kartohadiprodjo
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pandangan Notonagoro. Beliau mengambil pangkal tolak hukum adat sebagai pancaran jiwa bangsa dan diuraikannya dalam bu-kunya Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila. Pancasila merupakan filsafat, yaitu filsalat bangsa dan dasar negara, sehingga sesuai dengan arti filsafat, pengertian yang dibcrikan pada Pancasila harus merupakan satu rangkaian pikiran yang bulat.
5. Pandangan Soeharto Dalam berbagai kesempatan Presiden Soeharto selalu
mengetengahkan pandangannya mengenai Pancasila, seperti pada peringatan kelahiran Pancasila tahun 1967 dan 1968. Suatu bangsa memang harus mempunyai satu pandangan hidup, satu falasafah hidup, agar dengan demikian bangsa itu mclihat dengan jelas semua persoalan yang dihadapinya dan ke arah mana tujuan hidup yang akan dicapainya. Garuda pancasila sebagai lambang negara