Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal


Deputi Bidang Pengembangan Regional

Disampaikan pada Rapat Koordinasi Fasilitasi Pembangunan Daerah Pulau Kecil dan
Terluar, diselenggarakan Oleh Ditjen PDTu, di Makasar 12 November 2015

1
Mengurai Benang Kusut

• SDA di wilayah kepulauan melimpah, namun belum mampu


mengangkat kesejahteraan masyarakat;
• Kemiskinan di wilayah kepulauan merupakan dampak dari
keterbatasan akses masyarakat untuk dapat melakukan
aktivitas ekonomi secara memadai;
• Ekonomi masyarakat kurang berkembang, wilayah kurang
maju/tertinggal
• Infratsruktur menjadi salah satu faktor utama untuk
mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di
wilayah kepulauan namun kaya SDA
• Fasilitasi Pengembangan Ekonomi merupakan berbasis
potensi SDA wilayah kepulauan menjadi entry poin
memajukan wilayah kepulauan 2
REALITAS WILAYAH KEPULAUAN

1. Mayoritas kawasan perbatasan merupakan wilayah yang


belum maju, dengan sarpras sosial dan ekonomi sangat
terbatas dan bahkan belum ada.
2. Potensi SDA di Kawasan Perbatasan (Laut) cukup besar
namun belum dikelola secara optimal
3. Kawasan perbatasan belum sepenuhnya mendapat perhatian
dari pemerintah, hal ini berdampak kepada wilayah
perbatasan (laut) belum sepenuhnya tersentuh oleh dinamika
pembangunan dan pelayanan pemerintahan lainnya sehingga
masyarakat di kawasan perbatasan berpotensi untuk
semakin tertinggal.
4. PKSN belum sepenuhnya terimplementasi.
3
AGENDA PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN

 Pembangunan kawasan mendapatkan perhatian serius oleh Presiden,


sebagaimana agenda pembangunan (Nawa Cita) yang telah tercantum dalam
RPJMN 2015-2019 :
 Nawa Cita 3: Membangun Indonesia DARI PINGGIRAN dengan MEMPERKUAT
DAERAH-DAERAH DAN DESA dalam kerangka Negara Kesatuan 
Perbatasan Negara
 Nawa Cita 6: Meningkatkan PRODUKTIVITAS RAKYAT dan DAYA SAING di
pasar internasional;
 Nawa Cita 7:Mewujudkan KEMANDIRIAN EKONOMI dengan menggerakan
SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK
 Membangun kawasan hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan sinergi yang
kuat antara Kementerian/Lembaga dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota;
 Percepatan pembangunan daerah perlu dilakukan dengan membangun
kerjasama dan kemitraan Pemerintah dan Swasta yang solid dan berkelanjutan.

4
SASARAN PEMBANGUNAN PULAU – PULAU KECIL TERLUAR
DALAM RPJMN 2015-2019

PENGEMBANGAN KAWASAN BASELINE SASARAN


PERBATASAN 2014 2019
a. Pengembangan Pusat Ekonomi 3 (111 lokasi 10 (187 lokasi
Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategi prioritas) prioritas)
Nasional/PKSN).
b. Peningkatan keamanan dan 12 pulau – pulau 92 pulau kecil
kesejahteraan masyarakat kecil terluar terluar/terdepan
perbatasan. berpenduduk

“Penembangan PKSN terkoneksi dan terintegrasi


dengan pulau – pulau kecil sekitar dan
terluar/terdepan, terutama yang berada di dalam
kawasan perbatasan agar kegiatan ekonomi dapat
bergerak secara hulu – hilir.”
5
HULU HILIR KAWASAN PERBATASAN

1. Menciptakan produktivitas
daerah-daerah dekitar
PKSN yang memiliki
potensi SDA tinggi,

2. PKSN sbg kawasan


penggerak daerah
pinggiran dalam hubungan
hulu-hilir

6
Potensi SDA PPK Terluar

• Perikanan, Kelautan
• Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan
• Pariwisata Bahari
• Sumberdaya Mineral …… !!
Arah Pembangunan Pulau Pulau Kecil
Terluar

1.Mengkaitkan konektivitas antara PPK/T dengan PUSAT-PUSAT


EKONOMI sehingga terbangun hubungan hulu-hilir
2.Diarahkan untuk mampu menjadi pusat pusat pertumbuhan
alternatif/hinterland melalui kawasan agroindustri,
minapolitan atau menghasilkan industri sekunder
3.Untuk itu perlu terobosan moda transportasi utama (nasional,
strategis), dan energi dalam skala yang mencukupi agar
investor mudah berinvestasi dan mempermudah jaringan
pasar.
4.Diperlukan perencanaan yang berkesinambungan untuk dapat
memenuhi jaringan infrastruktur utama tersebut  Rencana
Induk dan Rencana Aksi

8
PERAN DIRJEN PDTu

BNPP BNPB
1. Lokus : LOKPRI daerah 1. Lokus : Daerah Rawan Bencana
tertinggal Ditjen PDTu Daerah Tertinggal
2. Acuan: Rencana Induk TUPOKSI 2. Acuan: Rencana Nasional
Perbatasan (Pasal 16 Perpres 12/2015): PB/Rencana Aksi Nasional (RAN)
PRB

Kegiatan di Kegiatan di
kawasan perbatasan dan PPKT kawasan rawan bencana
• Fisik

• Pembinaan
Kapasitas

 Mendukung BNPP dan BNPB dalam menjembatani SUPPLY & DEMAND sesuai Rencana
Induk Perbatasan/Renas PB & Rencana Aksi  PERAN TEKNIS
 Koordinasi terhadap Kementerian/Lembaga, Pemda, Swasta, agar sinergi dengan kegiatan
di internal Dirjen PDTu  memastikan sinkron dalam kerangka mempercepat memajukan
daerah tertinggal/terentaskan  PERAN KOORDINASI
9
Keterangan:

Keterkaitan
Gugus Pulau

Arah Orientasi
PKSN MELONGUANE
PKSN TAHUNA
PKN TARAKAN

PKN BITUNG

PKW TOLI-TOLI,
PKW KWANDANG
GORONTALO

PENGEMBANGAN PULAU-PULAU KECIL, TERMASUK PULAU KECIL TERLUAR DILAKUKAN


MELALUI PENDEKATAN GUGUS PULAU DAN BERORIENTASI KELUAR (OUTWARD LOOKING)
10
Tipologi PKSN Perbatasan Laut yang Berbatasan Dengan Negara Tetangga

Kota Pelabuhan di
Pulau Tetangga

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TETANGGA Kerjasama Batas Negara
INDONESIA ---------- Lokpri Pulau
Terluar

Lokpri
PKSN
Lokpri

Gugus Gugus
Pulau Pulau
Ke Main Land 11
Tipologi PKSN Perbatasan Laut yang Berbatasan Dengan Negara Tetangga Berupa
Samudera

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TETANGGA Kerjasama Batas Negara
INDONESIA ---------- Lokpri Pulau
Terluar

Lokpri
PKSN
Lokpri

Gugus Gugus
Pulau Pulau
Ke Main Land
12
Tipologi Berfihak kepada Ekonomi Kerakyatan

ATURAN WTO

PERBATASAN
MANADO/ TAHUNA/ MARORE/MIANGAS BALUT GENSAN JEPANG
BITUNG MELONGUANE

ATURAN BTA
3 (Tiga)
INFRATSRUKTUR UTAMA PENOPANG PENGEMBANGAN
KAWTAS
1.Transportasi ;
o Membuka keterisolasian ( Laut, Udara,Darat)
o Mengurangi disparitas harga
o Kelancaran arus barang/jasa.
2.Energi (listrik) ;
oCold storage
oPabrik es
oPenerangan.
3.Air bersih.
o Suplay perbekalan kapal
o Pendukung operasional pelabuhan ;
Pusat Pemasaran Ikan, prosesing
o Kawasan Industri

DIDUKUNG DENGAN :
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PEMANFAATAN POTENSI
INFRASTRUKTUR HANKAM.
INFRASTRUKTUR SOSIAL DASAR. 14
MENYUSUN RENCANA JANGKA MENENGAH
PULAU-PULAU KECIL DAN TERLUAR

No PPK & T Di Potensi SDA Strategi Kebutuhan K/L Sasaran Tahun


Kabupaten dan Arah Pengembangan Program --- 2017 2018 2019
Pengembangan SKPD

1. Maluku • Ikan 1. Ekonomi


Tenggara • Rumput laut 2. Infratruktur
Barat • Kopra Transportasi
3. Sarpras
Dasar
4. SDM
2. Kep. Aru
3. Maluku
Tenggara
Barat
… ….

Rencana Aksi Tahun 2017 15


PEMETAAN RENINDUK PERBATASAN BNPP –
RENCANA JANGKA MENENGAH PPKT PDTU

Lokpri
(Kec Reninduk
Reninduk Terluar BNPP
PPKT KPDT (Batas,
(Ekonomi, Hankamkum,
Kec
Sosial) Ekonomi,
Lini 2-3
Sosial,
Konservasi
Kelembagaan)

Aspek Ketertinggalan
Daerah Aspek Kedaulatan
Negara
Kabupaten Tertinggal
16
PENYUSUNAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN PPKT PER TAHUN

• Esensi penyusunan Rencana Aksi adalah untuk


memberi masukan RKP/D dan Renja KL /SKPD,
sehingga harus disusun sebelum proses penyusunan
Renja KL/SKPD dan RKP/D
• Proses penyusunan Renja KL/SKPD dan RKP/D 2017
dimulai dengan Musrenbang pada tahun 2016.
Untuk itu Renaksi harus disusun sebelum proses
Musrenbang tahun 2016 dimulai.
• Mempertimbangkan hal tersebut maka Renaksi
tahun 2017 harus disusun pada tahun 2015
(Agustus-Desember)
Slide - 30
PROSES PENYUSUNAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN PPKT 2017

RPJMN
2015-2019 RENCANA
INDUK
2015-2019
MASTER
PLAN PPKT
diturunkan 2015-2019
dari

2 3
3 1 2
Dikonsultasikan/K
Masukan Dikonsolidasikan/ RANCANGANA Data Kebutuhan
onsolidasikan
Rancangan Awal Dikoordinasikan AWAL RENCANA PPKT di Daerah
dengan Kab/Ko
Renja K/L dengan K/L terkait AKSI 2017 Terkonsolidasi
dan Provinsi

4 5 4
Untuk dimasukkan Untuk
dalam BAHAN
MUSRENBANGNAS
dimasukkan
MUSRENBANGNAS 2016 dalam UKPPD

7 6 8
Renja K/L FINAL RENCANA
AKSI 2017 RKP 2017
2017
PENYUSUNAN RENCANA AKSI MELIBATKAN RAKOR PPKT DAN
MUSRENBANG

Rakor Perbatasan Musrenbang Reguler


Rakortas tingkat Musrenbang reguler
Kab/Kota tingkat kab/kota Rancangan
Rancangan RKPD Kab/Kota
Rencana Aksi
JANUARI-FEBRUARI Perbatasan FEBRUARI-MARET
Kab/Kota

Musrenbang reguler Rancangan


Rakorbangtas tingkat RKPD Provinsi
tingkat provinsi
Provinsi
Rancangan Earmarking MARET-APRIL
Rencana Aksi
FEBRUAR-MARET Perbatasan Prog/Keg
Provinsi
Isu Strategis Nasional Prioritas Nasional
Rakortas Nasional I
(K/L-Provinsi)
Rancangan
AKHIR MARET Rencana Aksi
Nasional Usulan kegiatan dan Pendanaan
Perbatasan Rancangan
Awal Renja
Pembangunan Daerah (UKPPD)
Rakortas Nasional II K/L
BNPP-K/L_Bappenas-
Kemenkeu Rancangan Musrenbang Tingkat
Akhir RAN Rancangan RKP
Perbatasan Nasional
AWAL APRIL
APRIL
Rakornas BNPP
Membahas Rancangan Sidang Kabinet
Akhir RAN dg K/L Rancangan RAN Membahas RKP
Perbatasan
MEI

= Kegiatan = Proses

=
RKP (Perpres)
= Dokumen Persandingan
5

PENUTUP
 Infrastruktur dan SDM merupakan faktor penggerak
pertumbuhan ekonomi di perbatasan. Perannya sangat penting
baik dalam proses produksi dan peningkatan nilai tambah,
maupun dalam menunjang distribusi komoditi ekonomi dan
ekspor;
 Penyediaan Infrastruktur dan pengembangan SDM bukan sekedar
kegiatan tunggal, namun harus dihubungkan dengan orientasi
pengelolaan SDA lokal, dan berkelanjutan.
 Membentuk daya saing ekonomi perbatasan di pasar lokal, dalam
negeri, maupun internasional.
 Untuk menjamin sinergi lintas program, konsistensi lokus, dan
keberlanjutan pembangunan PPK/T diperlukan Rencana Jangka
Menengah/ Master Plan sbg acuan penyusunan rencana tahunan
 Rencana Aksi tahunan  masukan bahan Musrenbang Reguler
20

Anda mungkin juga menyukai