Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami
diabetes, antara lain:
• Mulut kering.
• Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
• Gatal-gatal.
• Disfungsi ereksi atau impotensi.
• Mudah tersinggung.
• Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam
setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
• Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (
akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.
Pemeriksaan Laboratorium
. Pemeriksaan Urine :
Berat jenis tinggi karena adanya glukosuria
Reduksi positif
Benda-benda keton positif
Protein urin positif (jika sudah terdapat
kerusakan ginjal)
2. Darah :
Glukosa darah sewaktu, puasa (Nuchter), 2 jam setelah makan (2 jam PP)
Glucose Tolerance Test.
Glukosa
2 jam sesudah beban glukosa < 140 mg/dl
(7,8 mmol/l) = normal toleransi glukosa
Glukosa
2 jam sesudah beban glukosa ≥ 200 mg/dl
(11,1 mmol/l) = DM
Tabel Kriteria Diagnosis Diabetes Mellitus
Kurva Harian
Kurva harian digunakan untuk “follow up” terapi DM.
Maksud penentuan kurva harian adalah untuk
menentukan kecukupan asupan makanan (kalori)
disesuaikan dengan dosis obat dan aktivitas penderita.
Pemeriksaan untuk “follow up” selain kadar gula di
darah dan di urine adalah pemeriksaan HbA1c, yang
dapat menggambarkan kadar glukosa darah dalam 3-5
minggu sebelumnya.
Pemeriksaan Glukosa Darah
Metode Pemeriksaan : GOD – PAP
Prinsip : Glukosa dalam darah dioksidasi oleh enzim
GOD membentuk asam glukonat dan peroksida.
Peroksida yang terbentuk bereaksi dengan fenol dan 4-
amino fenazon dengan bantuan enzim peroksidase
menghasilkan senyawa kinonimin yang berwarna merah
muda. Intensitas warna yang terjadi sebanding dengan
kadar glukosa dalam sampel, yang diukur pada
fotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
Cara Kerja
Pemeriksaan OGTT
Nilai Normal :
Puasa : 70-110 mg/dL
2 jam PP : ≤ 140 mg/dL
TERIMAKASIH